NovelToon NovelToon
Soulverse Beast

Soulverse Beast

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Epik Petualangan / Fantasi Isekai / Game
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: MoonShape

Soul-verse Beast adalah sebuah game MMORPG yg populer tidak hanya gamenya yang asik, tapi juga game ini memberikan kesempatan akses bagi para player untuk bermain secara realtime!


Soul-verse Beast game yg memiliki 5 elemen yaitu; Api, Air, Tanah dan Cahaya. Juga elemen kegelapan yg bisa beresonansi menjadi elemen unik, seperti; Angin, Es dan petir.

Game Soul-verse Beast sudah berusia 2 tahun mengguncang dunia karena setiap update patch 2 bulan sekali mereka melakukan pemilihan bagi semua player yg beruntung dapat bermain game Soul-verse Beast secara realtime. Dan pemeran utama dalam cerita ini Wazeng dan Vogaz, mendapatkan keberuntungan itu!


Perjalanan dimulai, apa saja yang akan mereka lakukan disana? Dan, apa mereka akan mendapatkan kehidupan yg lebih berwarna dalam dunia game? Ikuti cerita mereka menjelajah dunia Soul-verse Beast!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MoonShape, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tawa dan perjalanan

...----------------...

Sesaat setelah melangkah ke dalam, sebuah notifikasi sistem muncul dengan pemberitahuan.

...[Emerald Grasp Hollow — BEAST DUNGEON LV.70]...

Wazeng membaca sistem di depan "Nama dungeon ini Emerald Grasp Hollow... Lv.70"

Vogaz mendekat "Levelnya berada di bawah kita berdua, ez." ujarnya agak sombong

Eimi sedikit berpikir "Pada pemberitahuan di tulis 'Dungeon Beast' tapi levelnya terasa rendah..."

"Yah... kita sudah jauh jauh kesini, jadi kita harus membuka gerbang itu dan menerima apapun dibaliknya..." timpal Wazeng.

Mereka saling menatap lalu melangkah ke arah pintu besar itu, dengan bersamaan mereka menyentuh ukiran tengkorak tersebut... namun hanya dengan dorongan lemah pintu itu terbuka menjatuhkan mereka berempat ke tanah. Perasaan tegang mereka yg siap bertemu Beast seketika menjadi canggung.

"Sudah kuduga..." gumam Wazeng sambil berusaha berdiri.

Eimi memutar badannya dan berbaring di tanah dengan tawa "ini... ini entah kenapa terasa lucu!" Hazuki ikut berbaring di samping Eimi.

Vogaz perlahan berdiri memandang sekeliling yg kosong, bahkan temboknya tak berlumut "Benar benar kosong..." lirihnya. Dia pun ikut berbaring terlentang di tanah.

Wazeng berjalan ke tengah sambil mengamati sekitar "Yah... sesekali zonk seperti ini sepertinya tidak terlalu buruk." ia menjatuhkan badannya di tanah dan tertawa sendiri.

Suara tawa keempat petualang mengisi ruangan kosong menggema lembut di antara dinding dinding batu yang tidak berisi apa-apa selain udara dingin dan keheningan. Tidak ada monster. Tidak ada tekanan. Tidak ada bahaya. Dan untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama... mereka semua tertawa bukan karena kemenangan, bukan karena ironi... tapi karena ketenangan yang tak terduga.

...----------------...

Eimi perlahan mengangkat badannya dan melihat Wazeng tiduran sendiri di tengah, dia pun merangkak mendekat lalu merebahkan tubuhnya di samping sambil menyenderkan kepalanya pada dada Wazeng

Wazeng sedikit membuka matanya "Hm?"

Eimi berbisik, matanya sudah tertutup menikmati ketenangan "Seperti saat itu, ya... Di tenda base kecil hutan Ravathen."

Wazeng tersenyum tipis dan membelai rambut Eimi perlahan, menutup matanya dan mengingat masa itu "Ya... hari yg damai, tak ada kejar kejaran, tak ada monster, tak ada korban, hanya gemericik api unggun..."

Vogaz perlahan duduk, menguap dan menoleh pada Wazeng dan Eimi yg tertidur di tengah "Sud—!" Hazuki segera menutup mulut Vogaz, seperti mencondongkan badannya pada Vogaz "Biarkan dulu... mereka terlihat imut saat bersama."

"Aku juga sedikit menikmati suasana ini." gumam Hazuki kemudian.

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Mereka bangun lalu melangkah keluar dari dungeon kosong dengan tubuh pegal pegal karena berbaring di tanah yg keras.

Hazuki meregangkan tubuh "Hmmhhh~ Bahkan dungeon kosong pun bikin pegal..."

"Kamu sering ganti posisi, makanya kerasa banget sakitnya." balas Vogaz setelah meluruskan badannya.

Eimi melihat peta hologram Wazeng yg menyala di samping "Yang berikutnya... bagian selatan pegunungan salju ya?"

Mata Wazeng sedikit meliriknya "Yap. Lokasinya ditandai dengan cahaya emas juga."

"Semoga bukan zonk kedua." timpal Vogaz.

Eimi menoleh sedikit pada Wazeng dengan tatapan manjanya sambil menyentuh bibir dengan jemari mungilnya "Yaaa... walau zonk, kan dapat momen berbaring bareng. Hehe~"

"Cukup," Hazuki memegang kepala Eimi, mengarahkannya kedepan "kalau beneran pengen, nanti malem aja kalian tidur bareng."

"Boleh tuh... nanti Hazuki sama Vogaz." Wazeng menyela sambil merangkul bahu Eimi.

Eimi yg tadinya PD langsung menutup wajah untuk menyembunyikan malunya "...kalo di lokasi kedua...ga...gak ada beast...mungkin...bo...boleh..."

Wazeng menyeringai "Sip, Gaz, gendong Hazuki!" perintahnya tegas.

Tanpa menunggu jawaban Eimi, Wazeng segera mengangkatnya dan melaju— mengeluari hutan menuju lokasi ke dua di pegunungan bagian selatan, Vogaz mengikutinya dari belakang dengan Hazuki di punggungnya.

Hazuki menyilangkan pegangannya pada dada Vogaz, rambutnya terbang mengikuti lajunya angin "WUUHUUU~" menanggapi kesenangan Hazuki, Vogaz pun menambah kecepatannya.

Di sisi lain, Eimi yg masih malu perlahan membuka matanya, angin yg sejuk menghilangkan perasaan malunya, ia perlahan merangkul leher Wazeng. "Sangat menyenangkan, yaa~ hahaha." tawa riangnya menggema pelan di telinga Wazeng.

Tatapan Wazeng tetap fokus ke depan namun pipinya mulai memerah setelah mendengar keceriaan Eimi, dia segera menarik maskernya untuk menutupi wajahnya.

Menyadari hal itu, Eimi langsung nyengir berpikir untuk menggodanya lagi "Ehh~ kamu malu malu? Ututu ututu... gak pernah kebayang gimana kamu kalo malu..." Eimi meraih masker Wazeng mencoba melepaskannya namun... Vogaz menyelaraskan kecepatannya dengan Wazeng "Kalau dia terus protes, nanti kita lempar ke semak dan lanjut duluan."

"AKU GAK PROTES!" geram Eimi, diapun mengehentikan niatnya untuk melihat wajah Wazeng.

Gelak tawa ringan menyertai perjalanan mereka menuju jalanan pegunungan selatan, wilayah yang mulai terasa lebih dingin.

Mereka tiba di kaki gunung bersalju, Wazeng dan Vogaz menurunkan Eimi dan Hazuki... Mereka pun berjalan bersama menuju bukit gunung salju sesuai tanda emas dalam peta hologram.

Berjalan lebih tinggi, mereka menemui dungeon yg dimaksud dalam peta. Gerbang tinggi, dengan pahatan pahatan tua berbentuk naga es. Di tengah gerbang terukir tulisan kuno, yg tak terbaca karena membeku.

Wazeng mengecek peta hologram "Tak ada nama. Sistem tak menampilkan isi dungeon ini."

Wazeng menatap Vogaz— seolah mengerti, ia maju dan menempelkan tangannya pada gerbang dungeon, namun... Vogaz langsung menarik kembali tangannya "Es yg menutupi gerbang terlalu tebal, aku tak bisa mengintai dalamnya."

"Serahkan padaku!" Hazuki lalu maju ke depan dengan langkah mantap, sambil meninju kerua gauntletnya yg telah terpasang di tangannya secara otomatis.

Ia segera memanaskan kedua gauntletnya dan hanya dalam hitungan detik bongkahan es tersebut meleleh dengan suara halus. Pintu pun terbuka, angin dingin di dalamnya menyeruak membuat mereka menggigil.

"Eh? Kok? Kok kebuka?" Hazuki bingung.

Wazeng menepuk bahu Hazuki lalu berjalan masuk "Nais, Hazuki..." Eimi dan Vogaz ikut dari belakang melewati Hazuki yg masih bingung.

...----------------...

...----------------...

Melangkah ke dalam dungeon, gerbang belakang langsung tertutup dan sistem pemberitahuan terbuka di depan.

...[Frostvein Aescend — DUNGEON BEAST LV.78]...

Dengan cepat Vogaz menengok ke arah gerbang yg tertutup "Pintu langsung tertutup, berarti ada Beast di sini." gumam Vogaz.

"Yah... berarti tidak jadi tidur bareng..." ujar Hazuki dengan sedikit bercanda.

Eimi merasa sedikit kecewa namun dia berusaha melupakannya "Lupakan itu, sekarang fokus dulu."

"Levelnya masih dalam jangkauan... dan sama seperti sebelumnya hanya ada 1 lorong utama yg langsung mengarah pada ruangan boss." Wazeng menatap ke depan pada gerbang itu dengan tatapan tajam. Seperti ada sesuatu di sana.

...----------------...

Mereka sampai di hadapan gerbang boss. Gerbang itu tinggi, terdiri dari tulang es membentuk lengkungan, di puncaknya ukiran mata naga yang bersinar biru menyala untuk mengintimidasi.

Dengan saling bertukar anggukan, mereka pun meletakan tangan dan mendorong pintu bersamaan. Kabur biru perlahan memancar keluar. Dindingnya berupa gunung es dengan bongkahan runcing dan di tengah altar berbentuk lingkaran, terbaring seekor naga es raksasa dengan sisik perak dan mata tertutup seperti sedang tidur.

Namun sesaat setelah mereka melangkah masuk... matanya terbuka. Biru terang. Napas uap dingin keluar perlahan dari lubang hidungnya. Naga itu mengangkat tubuhnya, sayapnya merentang luas memenuhi langit-langit arena. Raungannya bahkan menggetarkan seisi ruangan.

Wazeng membaca stat boss dengan cepat di atas kepala sang boss "Frost-wraith... naga es, 5 lapis HP. Ini pasti beast yang dimaksud! HPnya jauh lebih rendah dibanding Verminus, tapi sepertinya dia tidak akan menyerah begitu saja."

...----------------...

...----------------...

...----------------...

1
KHAI SENPAI
Jangan lupa mampir
Machan
ayo lebih semangat lagi
Machan
waah, jadi keluarga baru. ikut terharu aku
Machan
untung vogaz cepet ditolong, gak jadi bongkahan es
Machan
jadi ikut harap" cemas ini
Machan
gua kira typo pas nulis, taunya baca ke bawah masih sama. utk_untuk, gosah disingkat, bang
MoonShape: sengaja biar gak di tuduh AI😂 tapi kalau merasa gak nyaman bisa aku ubah/Determined/
total 1 replies
Machan
ukhuk, gue batuk nih
Machan
Ups, ada sesuatu ini
Unknown
ka itu typo kah, atau emang gitu?
"Dunianya (sera) terhenti......"
Gimana tuu kak, kalo emang gitu sorry udah kasih kritik hehe
MoonShape: wah iya typo 😅 aslinya 'serasa'
makasih udh lapor
total 1 replies
Machan
eits, mulai genit nih
Machan
tulisannya rapi, keren👍👍
MoonShape: terima kasih
total 1 replies
Harman Dansyah
bagus banget buat sampai tamat author
Harman Dansyah
aku nanti kan kelanjutan nya kak tapi jangan buru buru buat nya kak nanti kualitas nya turun kak
MoonShape: Terima kasih... nantikan chapter chapter selanjutnya yaa...
total 1 replies
Melinda Falencia
next siapa bangg yang dapet beastt lanjutt
MoonShape: di tunggu yaa...
total 1 replies
Melinda Falencia
epicc bangg mantapp
Melinda Falencia
keknya kudanya cocok buat hazuki ya bang🤭
Melinda Falencia
hayolo ngapain tidur bareng😏
MoonShape: Hmm... kira kira ngapain yaa~
total 1 replies
Melinda Falencia
yang dapet beastnya siapa ni bang :o
Melinda Falencia
keren bang naganyaa 😱
MoonShape: seremm...
total 1 replies
Melinda Falencia
deg"an bang takut beast nya serem😥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!