Melodi gadis ceria dan memiliki suara merdu mencintai seorang lelaki bernama Nathan yang tak lain tetangganya sendiri,namun dia patah hati setelah mengetahui kalo cintanya tak pernah mendapat balasan,namun setelah cinta itu pergi Nathan malah mengejar cinta Melodi,entah apa yang terjadi pada kisah mereka selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kailah haplah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
Sudah hampir dua minggu Nathan dan Melodi sibuk dengan pekerjaan mereka,selama ini Nathan berjuang mati-matian,hal itu bisa di rasakan oleh Melodi,karena lelaki itu yang kini menjadi suaminya rela mengorbankan segalanya.
Setiap hari Nathan tak pernah absen untuk datang ke perusahaan karena dia bukan tipe orang yang mudah menyerah,seperti hari ini Nathan sedang tak enak badan namun dia tetap datang untuk bekerja karena hari ini keputusan final tentang perusahaan dan kedatangannya pun tidak sia-sia.
Melodi tahu kalo Nathan sedang sakit,dan dia membawa bekal makanan dari rumahnya untuk Nathan,saat hendak ingin keruangan Nathan dia melihat sosok wanita yang tak asing keluar dari ruangan Nathan,dia adalah Clarissa.
Hal itu memicu kecemburuan Melodi,"katanya tidak memiliki kekasih tapi nyatanya di belakangku masih berhubungan,dasar lelaki...", gerutu Melodi.
Saat dia hendak berbalik,Alex berbicara padanya,"nyonya...sepertinya bos ingin bertemu dengan anda".
"untuk apa?",tanya Melodi dengan nada ketus.
"saya kurang tahu,tapi dari tadi dia selalu menanyakan anda".
"kenapa dia tidak datang saja menemui ku".
"maaf saya kurang tahu".
Melodi sedang kesal dengan Nathan namun dia tidak boleh menunjukkan hal itu pada Alex,"maaf,aku hanya sedang pusing saja",ucap Melodi,"tidak apa nyonya",ujar Alex.
Melodi menarik nafasnya bagaimana pun pernikahan mereka hanya pernikahan tanpa di dasari rasa cinta.
"baiklah aku akan masuk keruangan nya",ucap Melodi.
Saat masuk lelaki itu terlihat duduk di kursi kebesarannya sambil memijat keningnya yang terasa sakit,bagaimana tidak bisa-bisanya Clarissa datang menemuinya dan blak-blakan mengatakan rindu padanya.
Hal itu membuat Nathan tak mengerti dengan sikap Clarissa,sudah berkali-kali dia tegaskan kalo hubungan mereka sudah berakhir.
Melodi yang melihat keadaan Nathan yang semakin acak-acakan dia lekas mendekat,"lebih baik pulang saja,biar aku kerjakan semuanya ",ucap Melodi.
Nathan melihat ke arah Melodi,"aku akan pulang bersama mu",ujar Nathan.
"tidak,kakak harus pulang dan beristirahat biar aku di sini,jangan paksakan semuanya apalagi perusahaan sudah mulai membaik",kata Melodi.
"aku tidak bisa meninggalkan mu di sini".
Melodi tersenyum kecut,"dasar lelaki...selalu saja manis dalam berucap",ucap Melodi dalam hati.
"aku bukan anak kecil yang harus terus di jaga,aku di sini akan baik-baik saja",ucap Melodi.
Nathan menarik nafasnya,"Mel...jangan paksa aku pergi terkecuali kita pulang bersama".
Tiba-tiba saja suara pintu di buka,terlihat Clarissa kembali ke ruangan Nathan,"aku bawakan obat untuk mu,ku harap kau meminumnya",ucap Clarissa sambil memberikan beberapa obat pada Nathan setelah itu dia menoleh kearah Melodi.
Melodi pun melihat obat itu,"terima kasih sudah membelikannya obat tapi apa bisa kau bersikap sopan saat datang keruangan orang lain?",ucap Melodi.
Clarissa tersenyum,"maaf...tapi ini tidak hanya sekedar teman jadi kami sudah terbiasa,iyakan Nathan..."
"Clarissa...",bentak Nathan.
"aku tidak butuh perhatian mu lebih baik kamu pulang dan jangan pernah datang lagi ke sini",ucap Nathan.
Clarissa masih berdiri,dia tersenyum licik,"kenapa kamu marah,belum lama ini kamu menikmati sesuatu",ucap Clarissa.
Nathan pun membulatkan matanya dan tangan Melodi seketika terkepal,"maaf aku harus pergi,kak...lebih baik kamu selesaikan masalah mu di sini",ucap Melodi lalu dia pergi namun tangan Nathan menahannya,"kamu akan tetap di sini,dan yang akan keluar adalah dia",tunjuk Nathan pada Clarissa.
Nathan menarik pinggang Melodi agar lebih dekat dengannya,"kamu adalah istriku jadi tetaplah disini",ucap Nathan.
Giliran Clarissa yang mengepalkan tangan,semakin dia berani semakin Nathan menunjukkan ketidak pedulian terhadapnya.
Clarissa tidak bergeser sedikit pun,akhirnya Nathan mengambil keberanian untuk mencium bibir Melodi di depan Clarissa.
Melodi yang mendapatkan serangan tak bisa mengelak karena Nathan begitu dalam,dan dia pun tidak bisa berontak.
Tak tahan Clarissa pun keluar dari ruangan itu dengan hati yang kesal,Nathan benar-benar sudah memberikan duri untuknya.
Melodi tersadar lekas dia mendorong tubuh Nathan,"jangan seperti ini...",ucap Melodi.
Nathan pun menatap wajah Melodi,"maaf...aku melakukannya",ucap Nathan.
Melodi menjauh,"jangan gunakan aku sebagai alat untuk pergi dari kekasihmu,aku tidak suka".
Nathan mengernyitkan keningnya,"kekasih..."
"iya bukan kah dia kekasihmu,bahkan hal ciuman saja sepertinya biasa kalian lakukan,jadi ku mohon jangan seperti ini lagi",ucap Melodi yang mulai termakan oleh ucapan Clarissa,lalu dia pergi meninggalkan Nathan.
Lelaki itu terdiam mengingat kejadian saat Clarissa mencium bibirnya,ada rasa bersalah bersarang di hatinya namun Nathan akan mencoba menjelaskan semuanya pada Melodi nanti.
...----------------...
Nathan dan Melodi sudah berada di apartemen,mereka langsung masuk ke kamar masing-masing,tidak ada pembicaraan sejak Nathan menciumnya di depan Clarissa.
Melodi membaringkan tubuhnya,lalu dia memejamkan matanya,hatinya sungguh sakit karena Melodi beranggapan Nathan menjadikannya alat untuk membuat wanita itu cemburu.
"aku tidak boleh seperti ini,bagaimana pun pernikahan ini hanya wasiat tidak benar-benar saling cinta,aku harus menutup hatiku rapat-rapat",ucap Melodi dalam hati.
Sedangkan Nathan dia sedang membaringkan tubuhnya di atas kasur tubuhnya menggigil kedinginan.
Hari sudah malam,seperti biasa Melodi sudah menyiapkan makan malam,walau hatinya sedang kacau namun dia berusaha untuk menutupinya.
Melodi memanggil Nathan namun tidak ada jawaban dari lelaki itu,perasaan Melodi jadi tidak enak dan dia pun memberanikan diri untuk masuk kedalam kamar Nathan yang kebetulan tidak di kunci.
Melodi melihat Nathan tengah berbaring dan dia mencoba mendekat,"kak...apa kamu baik-baik saja?",tanya Melodi namun tetap tidak ada jawaban.
Melodi jadi penasaran dan kini dia duduk tepat di samping Nathan yang sedang memejamkan matanya,tangannya terulur untuk mengecek suhu tubuh Nathan.
"ya ampun demam tinggi",gumam Melodi,lalu dia segera mengambil air dingin dan handuk kecil untuk mengompres Nathan agar suhu tubuhnya turun.
Setelah di lakukan beberapa kali Melodi pun hendak pergi namun tangan Nathan memegang pergelangan Melodi,"jangan pergi...tidurlah disini dengan ku,aku takut...",lirih Nathan masih memejamkan matanya.
Melodi terdiam,dia tidak tahu harus berbuat apa dan dia duduk kembali namun tangan Nathan segera menariknya hingga Melodi berbaring di sampingnya.
Nathan memeluk tubuh Melodi dan membiarkan wajahnya berada di leher Melodi,suhu badan Nathan begitu panas hingga Melodi pun sedikit kegerahan.
"kak...jangan seperti ini...",ucap Melodi namun Nathan semakin erat memeluknya,"kamu adalah istriku sudah sebaiknya kita seperti ini",ucap Nathan.
"jangan tinggalkan aku,ku mohon...",lanjut Nathan dengan yang masih terpejam.
Melodi pun tak berkata lagi,kali ini dia akan membiarkan Nathan dan dirinya seperti ini,"tidurlah...malam ini aku akan menemani mu",ucap Melodi ikut memejamkan matanya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hai...maaf ya baru update lagi,jangan lupa mampir ke karya ku yang lain 🙏