NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Dewa Perang

Reinkarnasi Dewa Perang

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: amar basalamah

dunia fanasia. hidup segala macam ras. dari ras manusia, setengah hewan, peri, kurcaci, duyung, iblis, malaikat, bahkan dewa pun ada di dunia ini.

aku adalah dewa perang. tugasku adalah berperang jika tahta dewa di serang, atau jika atasanku menyuruhku turun ke dunia untuk menyelesaikan masalah.

tapi... tak ada masalah yang muncul yang mengharuskan aku turun. dan juga sudah ratusan ribu tahun tak ada yang menyerang tahta dewa. jangankan menyerang, makhluk jaman sekarang bahkan untuk naik ke langit ke tempat tahta dewa mereka tak mampu. aku mulai bosan.

jadi setelah ribuan tahun aku berhasil menciptakan sihir baru, sihir reinkarnasi. akhirnya... selamat tinggal kebosananku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon amar basalamah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

semua berakhir

aku menatap setan menggenggam sebilah pedang. kepala aku pusing dan rasanya tubuh aku seperti mau jatuh. aku kehabisan manna, aku ingin istirahat sejenak, tapi masih ada musuh. selama ada musuh aku harus tetap berdiri, tak peduli bahkan jika hanya tersisa satu kaki.

Aku maju menyerang ke arah setan, dia juga melakukan hal yang sama. tanpa aura, tanpa menggunakan manna, tanpa sihir.

senjata dalam gelang di tangan kanan aku tak bisa digunakan, karena itu membutuhkan manna. Kami murni bertarung hanya dengan tubuh dan keahlian kami.

baru saja aku melancarkan empat tebasan, pedang aku patah. pukulan setan berhasil mengenai aku. aku terlempar beberapa meter.

Sambil tubuh aku melayang, aku mengambil dua pedang yang tergeletak di tanah. masih ada darah kental di gagangnya. begitu tubuh aku seimbang, aku maju. kali ini dengan dua pedang.

Tubuh setan sangat kuat, tanpa aura seharusnya menembus kulitnya dapat dikatakan mustahil. namun jika aku menyerang titik yang sama beberapa kali, seharusnya ada kerusakan yang muncul.

Salah satu pedang aku berhasil menancap di pinggangnya. tapi pukulan berikutnya menerbangkan aku.

Aku kembali menerjang, kali ini menggunakan tombak dan pedang. lemparan tombak aku menancap di dadanya, walau pun hanya ujungnya tapi setan berteriak kesakitan. pedang aku mencoba menusuk mulutnya, tapi setan dengan cepat menggigit pedang dan menghancurkannya di dalam mulut. tendangan setan tepat mengenai bahu aku, aku terpental sekali lagi.

Aku bangun dengan nafas berat mengambil senjata lain, pedang besar. ini senjata yang cukup bagus, namun beratnya akan membuat aku kesulitan bergerak. dengan sekuat tenaga aku melempar pedang besar ke atas setan lalu aku berlari mengambil dua pedang lain, satu di tanah dan satu menancap di bangkai monster.

Setan menyerang. salah satu pukulan dia mengenai badan aku, tapi aku berputar menetralisir dorongan dari pukulannya. aku menebas beberapa kali sampai pedang patah dan satu lagi menancap di bahunya. setan bergerak mencoba menangkap aku, tapi aku melompat terlebib dahulu, menangkap pedang besar yang jatuh lalu menebasnya kebawah.

ZRASS

Satu lagi tangan setan terpotong. dia mengorbankan satu tangan kanannya agar serangan aku dapat berbelok. sebelumnya dia memiliki empat tangan, tapi sekarang hanya ada dua tangan. satu dihancurkan oleh eris, dan satu lagi dipotong oleh aku.

setan melayangkan pukulan kuat. tubuh aku yang masih melayang di depannya tak dapat menghindar. aku mengangkat tangan bertahan, pukulan tepat mengenai titik pertahanan aku. aku terpental memantul-mantul di tanah penuh darah.

Tubuh aku terasa nyeri. sepertinya ada beberapa tulang rusuk aku yang patah, dan bahu aku juga bergeser. aku bangkit sambil menatapnya, setan juga terlihat kelelahan. dia juga kesakitan dan mengalami pendarahan.

Aku bangkit sedikit terhuyung. menggenggam bahu kiri dan membenarkan posisi tulang ke yang semestinya. melihat ke sekitar, ada pedang pendek dan pedang normal. aku mengambil keduanya. pedang pendek di tangan kiri dan pedang panjang di tangan kanan.

Aku dan setan maju. setan memukul berkali-kali dengan kedua tangannya. pedang aku menepis dan mencoba menyayat kulit tapi gagal dan patah. aku berencana terus bertarung seperti ini sampai dia kehabisan darah. tapi sebelum aku mundur untuk mengambil pedang lain, diluar dugaan dan untuk pertama kalinya setan menggigit.

aku selalu menghindari tatapan setan agar tak terkena kutukan, itu membuat pergerakan kepalanya tidak terbaca ketika aku mengmbil serangan jarak dekat.

GRAK

Aku dapat mendengar dengan jelas suara tulang-tulang di bahu kiri aku remuk. rasa sakit luar biasa menjalar dari otak dan mengirim ke seluruh tubuh aku. aku reflek menguatkan otot-otot agar tangan kiri aku tidak terputus, tapi itu tidak membuat aku keluar dari situasi ini.

Saat ini aku hanya menggenggam pedang pendek di tangan kiri aku, dan tak lama pedang terlepas karena pergelangan tangan aku yang kehilangan kekuatan, sepertinya urat aku putus oleh gigi setan. tapi aku tak menyerah, kaki kiri aku menendang bilah pedang pendek untuk melemparnya ke tangan kanan aku, kaki aku terluka tapi itu akan sepadan dengan hasilnya.

Ditengah gigitan setan, aku memeluk lehernya dengan kedua kaki. pedang pendek aku ayunkan tepat ke mata besar setan.

AAAAAAAAGH

Bukan hanya sekali. aku dengan bringas menusuk matanya. darah ungu muncrat dari tiap luka tusukan yang aku buat. gigitan di tangan kiri aku mulai longgar, tapi aku tak peduli dan terus menusuknya dengan brutal. sampai tubuh setan ambruk dan wajahnya menimpa tubuh kecil aku di tanah.

setelah menusuk matanya untuk terakhir kali dan membiarkan pisau di sana, aku mulai tenang. aku menatap langit gelap dengan kepala setan di pelukan aku.

aku tertawa kecil mengingat semua yang terjadi. tak sampai dua bulan hidup di dunia ini, namun aku sudah sampai sejauh ini, sekuat ini. tak ada penyesalan, dan aku akui ini cukup seru. mungkin aku harus sedikit berterima kasih kepada dewa dalos dengan membunuhnya tanpa rasa sakit.

Aku bangkit berdiri dengan terhuyung-huyung. menghampiri sesorang yang daya hidupnya nyaris hilang. agam, orang yang menahan barga sampai aku selesai dengan teknik aku.

Aku duduk di sebelah agam, bersandar pada lengan barga yang terputus.

"jadi kau menang..?". nada agam terdengar serak, tapi ada sedikit kebahagiaan disana. sepertinya dia sudah tau hasil akhirnya.

"yah.. berkatmu" jawab aku.

"aku tidak akan menanyakan siapa kamu dengan kekuatan sebesar itu, aku hanya akan mengucapkan terima kasih. terima kasih telah menyelamatkan kerajaan ini". walau pun tubuhnya terbaring miring, agam tetap tersenyum tulus.

"kalau kau punya keinginan, apa yang akan kau minta, asalkan bukan menghidupkan kamu kembali mungkin aku bisa".

"hm.. apa ya, mungkin aku ingin punya keluarga dan menjalani hidup dengan.... ". suara agam tak lagi terdengar. dia telah mati. dia mati sambil tersenyum bahagia.

Aku memikirkan kata-katanya. ucapan seorang kesatria hebat sebelum ajal. bahkan kesatria hebat menginginkan keluarga.

"keluarga ya... kalau itu aku sudah punya". aku dapat melihat di ujung pandangan aku yang mulai gelap. eris, dan riska sedang berlari ke arah aku. aku penasaran, apa kata terakhir aku jika aku mati. dan begitulah sampai pandangan aku sepenuhnya menghitam.

...****************...

HAHAHAHA, HEBAT... SUNGGUH HEBAT

Suara tawa terdengar mengguncangkan ruang kosong. laba-laba raksasa dengan setangah badan manusia raksasa. kaki-kaki panjang laba-laba berpijak di sebuah retakan yang muncul di ruang kosong. ruangan itu sepenuhnya hitam tanpa cahaya, hanya ada monster itu dan retakan.

Dia adalah wujud asli dewa dalos. walau pun dia disana tapi pikiran dia tidak. menggunakan penglihatan bawahan, dia dapat melihat dengan jelas pertarungan ragas melawan barga. itu membuat dia merinding karena terlalu senang.

"bahkan dalam wujud manusia, kamu telah mencapai setengah dewa. kekuatan otoritas senjata, itu persis seperti dirimu". dalos bergumam sendiri. dia kagum melihat ragas dapat menciptakan berbagai macam senjata sesuka hati, dan menggunakannya seperti tangannya sendiri.

"tapi itu belum cukup zarga, kau harus bisa mengendalikan wujud itu. karena bukan hanya aku dewa yang mencoba membunuhmu". untuk pertama kalinya nama asli dewa perang disebut.

semua ogre memiliki nama belakang yang sama. karena mereka semua mengambil nama belakang dari dewa yang menciptakan kaum mereka. dan zarga lah pencipta dari ras ogre, ras bar-bar yang sangat suka bertarung.

dalos memang mencoba untuk membunuh ragas, tapi niatnya hanya agar ragas memiliki cerita hidup yang indah baginya, karena dia tau ragas pasti menang dan bisa mengatasi cobaan yang diberikan. tapi tidak dengan dewa lain yang tidak suka dengan zarga sejak awal. setelah tau kalau zarga bereinkarnasi menjadi manusia, mereka pasti akan berniat untuk membunuhnya.

"semoga kamu dapat menikmati hidup kamu sebagai manusia, tuan zarga"

1
إندر فرتما
semoga bagus alur cerita ini,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!