popy gadis manis yang hidupnya tak semanis senyumannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anindia Andin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mata itu
"sudah semua pop... " celetuk bunga dari balik pintu kamar popy
"sedikit lagi bung... bingung banyak banget yang harus dibawa" timpal popy sambil berkacak pinggang mengamati apa saja yang bakal di bawa ke Jogja besok
"eh anak papa ndak jadi ikut popy ke Jogja? katanya mau satu kampus sama popy" ledek om aji dari belakang
"kan papa ngeledek lagi kan" gerutu bunga
"boleh kok... asal hasil tesnya bisa masuk" timpal bunga lagi menirukan kata2 papanya
Om aji terkekeh sambil berlalu
"jam berapa besok travelmu pop..." bunga memasuki kamar popy tanpa popy suruh
"jam 5 pagi bung, mau ikut?" ledek popy
"kamu sama dengan papa ngledek aq terus"
"makannya kalo sekolah jangan pacaran terus" seloroh popy
Bunga hanya tersenyum tipis "trus kalo kamu jauh, aku curhatnya dengan siapa pop?"
"sama ibuk kan bisa bung" celetuk bu mala yang tiba2 muncul di depan pintu kamar popy
"apa??? aku curhat sama mama??? haaddduuhhhhh.... " bunga seketika menepuk jidatnya dan merebahkan diri di kasur popy di sambut kekehan dari bu mala dan bunga
"pop nanti ke mall ya, kamu cari apa saja yang kamu butuhkan buat di jogja, baju2mu yang sdh udang jangan di bawa, menuh2 i koper saja" ajak bu mala
"iya buk terimakasih"
"hooreeee shoping...." celetuk bunga
"eh siapa yang mau ajak kamu? mama kan ngajak popy, yang mau pergi kan popy bukan kamu bung" goda bu mala
"ikut boleh kan ma... bunga janji bakal minta sedikiitttt aja ma... " bunga sambil menyipitkan jarinya
"boleh... janji cuma 1 ya, ndak lebih. kalo lebih bayar sendiri"
"siiaaappp mama kuh yang paling cantik"
"terimakasih buk, popy sebenarnya sudah cukup dengan semua ini, mungkin popy hanya minta sedikit perlatan tulisan dan pakaian dalam bu, InsyaAllah yang lainnya baju2 masih layak pakai" timpal popy
"pop... kamu itu kuliah, pasti perlu baju2 baru buat ke kampus" ujar bu mala memasuki kamar popy "ibuk jadi ingat waktu kuliah dulu, beli baju ndak perlu mahal yang penting pantas di pakai buat ke kampus"
Popy berdiri menghampiri bu mala yang duduk di atas kasurnya "terimakasih ya buk, terimakasih sudah merawat popy" ujar popy
Ingin sekali popy memeluk ibunya itu, tapi dia takut di tolak seperti dulu
𝙛𝙡𝙖𝙨𝙝𝙗𝙖𝙘𝙠
Di sore hari yang sangat cerah 10 tahun yang lalu, om aji, bunga dan popy mempersiapkan kejutan untuk ulang tahun bu mala.
ketika bu mala masuk rumah di kejutkan dengan hamburan pita2 kecil dan suara trompet dan aji yang membawa kue tart
"selamat ulang tahun sayang" ucap om aji
nurmala terharu, sudah sangat lama dia tidak mendapatkan kejutan seperti ini.
bu mala menyambut kue di tangan suaminya itu dan meniup lilin yang menyala di atasnya.
Seketika suara menjadi riuh, om aji mencium kening bu mala sembari memberikan kado kecil berisi cincin, dan di sambut dengan sangat bahagia oleh bu mala. bu mala menerimanya dengan haru, air matanya tak bisa di bendung lagi, air mata bahagia
"selamat bertambah umur ya mamaku sayang" ucap bunga
cup cup...
kecupan hangat mendarat di pipi bu mala
"barokalloh fii umrik buk... " popy maju ingin memeluk ibunya itu
Seketika itu bu mala menghentikan pelukan popy
"pop... ibu masih belum ingin memelukmu, memelukmu sama persis memeluk wanita itu"
ucap bu mala, sontak membuat acara yang seharusnya gembira menjadi momen yang menegangkan
Om aji hanya bisa diam, jika dia membela popy, bisa2 perang Dunia dengan istrinya.bagi aji, mala menerima popy di rumahnya dan merawatnya sudah sangat baik, dan tidak ingin merusak hubungan menjadi tegang, walaupun popy selalu salah di mata mala, walaupun popy tidak salah
flasback selesai
*****
𝙛𝙚𝙚𝙙𝙗𝙖𝙘𝙠
"sini" perintah bu mala, memanggilnya untuk di peluk.
Seketika itu popy menyambutnya dengan sangat bahagia, popy menangis sejadi jadinya di pelukan ibunya, pelukan yang selama ini dia inginkan, pelukan dari seorang ibu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, popy tak kuasa berkata kata, memeluk semakin erat tubuh setengah baya itu
"maafkan ibu ya nak... " seketika darah popy serasa terhenti mendengar dia di panggil nak oleh ibu yang membencinya itu.
Bu mala mendorong tubuh popy melepaskan pelukannya
"pop... ibu minta maaf, ibuk sudah jahat sama kamu" seraya mengusap air mata popy yang keluar sangat deras
"mamamu pasti orng baik sehingga melahirkan anak sebaik kamu, mamamu pasti lebih baik dari ibuk, sehingga papamu lebih memilih mamamu dari pada ibuk" isak bu mala
"maafkan ibuk ya sayang... " tangisan popy semakin pecah tak mampu berkata apapun, popy memeluk ibunya itu semakin dalam lagi, menangis dengan sangat keras, tangisan bahagia dan tangisan kerinduan pada sosok seorang ibu.
Bunga bergabung dengan pelukan bu mala dan popy, om aji menyaksikan kejadian itu dari kejauhan, tak terasa air matanya ikut menetes. dia yakin jika istrinya membutuhkan waktu yang panjang untuk bisa menerima popy dengan seutuhnya
Selepas itu mereka bertiga bercanda sangat riang, tak terasa azan magrib berkumandang dari mushola dekat rumah
"pop, setelah sholat kita berangkat ya" ujar bu mala
"iya buk" timpal popy dan memeluk ibunya sekali lagi penuh dalam
Dalam sujudnya popy menangis, tangisan bahagia, sangat bahagia... dia yakin Allah akan melunakkan hati yang keras
"kamu ndak sholat bung... " ujar popy yang mendapati bunga masih bertengger indah di atas kasur popy
"masih belum bersih pop... nanti malam aku boleh tidur disini kan pop"
"hmmm... boleh" popy menganggukkan kepala sambil melipat mukenanya
"sudah siap2 sana sebntar lagi berangkat" ujar popy, yang dia yakini bunga belum mandi
"oke... nanti malam curhat lagi ya pop" bunga mengeluarkan senyum nakalnya dan di sambut senyum indah dari popy
*****
mereka ke mall yang jaraknya jauh dari rumahnya, jauhnya sama dengan jarak rmh ke tempat kerja om aji
sesampainya di mall mereka malam malam, sekali kali makan di luar boleh kan
"ma, nanti papa ndak ikut keliling belanja ya, bawa aja ATM ku, kalo uang mama kurang pakai ATM ku" ujar om aji sambil menikmati steak di depannya
"iya pa... unlimited kan ya" ucap bu mala tanpa dosa dan di sambut pelototan dari om aji, mereka bertiga sontak tertawa melihat wajah pria paruh baya itu
"namanya aja ras terkuat di muka bumi, satu saja sudah repot... ini malah 3.. habis sudah" seloroh om aji yg juga bercanda
Mereka bertiga meninggalkan aji yang masih asik dengan hidangan dan gadget yang ada di depannya
Poppy dan bunga memilih milih barang yang diperlukan, popy mengambil barang hanya seperlunya, walaupun bu mala sudah menerimanya tapi popy tidak lupa daratan, malah bunga yang memilih baju lebih dari satu lebih dari perjanjian awal
Setelah belanja mereka bertiga kembali ke food center dimall itu, dan tak di dapati aji di mana2,
"papamu mana bunga" ucap bu mala "coba kamu telp" perintah bu mala kepada anak gadis yang sudah tidak gadis lagi
Tanpa mengiyakan perintah mamanya, bunga menelp sang papa
"𝙣𝙤𝙢𝙚𝙧 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝘼𝙣𝙙𝙖 𝙝𝙪𝙗𝙪𝙣𝙜𝙞 𝙨𝙚𝙙𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙖𝙠𝙩𝙞𝙛"
Jawaban itu yang bunga dapat
"ndak bisa di telp ma, mungkin papa di parkiran, di bestmen kan sinyal sulit ma" mereka bertiga langsung berjalan menuju parkiran
Dan benar saja disana di dapati bapak setyo aji sedang menikmati sebatang rokok di tangannya. mereka pun akhirnya pulang dengan hasil buruan mereka masing2