Perlahan dia menyibak kelambu yang sudah lusuh itu dan mengarahkan netranya keluar ingin melihat terlebih dahulu siapa yang bertamu.
Bagaikan disambar petir apa yang barusan ia lihat adalah tergeletak tubuh seorang laki – laki yang sepertinya sedang pingsan, entahlah mungkin hanya pingsan atau mungkin sudah mati ia benar – benar tak yakin akan pilihan keduanya.
Sebenarnya aku publis karyaku yang ini di platform resmi Fizzo hanya saja peminatnya sedikit mungkin karyaku kurang menarik
tetapi ku coba perbaiki dan publis karyaku yang berjudul Secret Love disini
semoga kalian suka
oh iya nama penaku di Fizzo adalah Imajinas
jadi sukapena dan Imajinas adalah satu orang yang sama ☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukapena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
Jet pribadi Geralt mendarat dengan selamat di bali, Geralt menghampiri Kanalla yang sedang berbaring di kamar jet pribadinya ini "Nalla...Nalla ayo kita sudah sampai" ucapan halus dan usapan Geralt yang lembut pada pipinya membuat tidur Kanalla terganggu dan pada akhirnya dia mengerjabkan kedua matanya "apa sudah sampai?" Geralt mengangguk mengiyakan.
Tidak heran jika Kanalla sangat lelah karena Skotlandia ke indonesia memakan waktu kurang lebih 24 jam, kini mereka berdua tengah menuruni jet pribadi Geralt.
Geralt mengandeng tangan Kanalla memasuki bandara tersebut, Geralt menarik tangan Kanalla sedangkan Kanalla mengikutinya berjalan disamping Geralt.
Mobil mereka sudah tiba dan disana sudah ada Armand anak buah Albert yang dipercayakan oleh Albert menjaga Geralt di negara ini.
"Mari tuan" Armand membukakan pintu untuk Geralt beserta Kanalla setelah itu mereka melaju ke hotel bintang 5 di negara indonesia itu lebih tepatnya dipulau bali "Halo, ya aku sedang menuju kesana" ucap Geralt pada si penelfon.
Mereka sudah sampai di kamar hotel yag menurut Kanalla super mewah elegan dan sangat - sangat indah, kamar hotel yang terdapat jendela besar menghadap langsung dengan laut.
Serta balkon kamar yang berada di tepi laut memperlihatkan deburan ombak yang sangat indah dan menenangkan bagi Kanalla "its a beautifull" ucapnya dan kedua bola matanya memancarkan ke kaguman.
Geralt menghampiri Kanalla yang sedang berdiri didepan cendela kaca besar itu "kau suka?" Tanya Geralt dan Kanalla mengangguk menatap mata Geralt, tanpa Geralt sadari Kanalla menarik kepala Geralt mengayunkan kedua tangannya ke leher Geralt dan mencium bibir Geralt.
Geralt segera memeluk pinggang Kanalla, membawa Kanalla ke arah ranjang yang besar itu mereka sudah terbuai akan gairah.
Geralt mulai melucuti pakaian Kanalla dan tangan Kanalla juga tidak tinggal diam, melepas kancing kemeja Geralt satu persatu melepas seatbelt yang Geralt pakai dan melemparkannya begitu saja.
Mereka berdua sangat panas dan bergairah, kini mereka berdua sudah sama - sama telanjang bulat, Geralt dengan tidak sabaran mulai memasukkan kejantan**nya ke dalam kewanita** Kanalla.
Kanalla mulai menikmati nya dan tanpa ia sadari pinggangnya juga ikut bergerak "Nallaaa aaah" cercau Geralt sedangkan Kanalla hanya diam masih menikmati permainan mereka.
"Ah Ge lebih cepat aaaah" ucap Kanalla dan Geralt semakin melajukan pingangnya naik turun memompa dengan nikmat disana "aaah Gee" setelah Kanalla orgasme tak lama Geralt pun juga ikut orgasme.
"Nallaaa aaah kau nikmat sekali aaaaah" keringat membasahi tubuh mereka berdua kemudian Geralt mencium pipi hidung dan bibir Kanalla secara bergantian, Kanalla hanya tersenyum dan masih mengatur ritme pernafasannya.
Geralt merebahkan badanya disamping Kanalla, Kanalla mulai bangkit untuk ke kamar mandi karena badannya sudah sangat lengket ingin sekali mandi air dingin.
Indonesia adalah negara tropis tidak seperti di skotlandia yang setiap harinya selalu dingin dan lembab, Geralt yang sedang menutup kedua matanya membuka kembali karena ranjang yang bergerak.
"kemana?" Tanya Geralt membuat langkah pelan Kanalla ke kamar mandi terhenti "mandi" ucapnya, kemudian Geralt melanjutkan untuk tidur.
Dia benar - benar sangat lelah, diperjalanannya menuju indonesia dia sama sekali tidak tidur dan hanya melihat Kanalla yang sedang tertidur dengan pulas di dalam jet pribadinya.
Kanalla merasakan perutnya sedikit kram dan dia masih mengabaikan sibuk dengan aktifitas mandinya, hingga dia merasakan perutnya benar - benar sakit seperti ingin mentruasi pada akhirnya dia mematikan kran shower dan menyentuh perutnya yang sakit "kenapa sakit sekali" ucapnya lirih.
Kanalla lupa bahwa dia tidak membawa pakaian sama sekali, dia baru tersadar saat handuk melilit ke tubuhnya, Pelan - pelan dia keluar dari kamar mandi untuk memanggil Geralt dengan lirih "Geralt" tidak ada jawaban.
Kanalla mulai memanggil Geralt sekali lagi "Geralt" suaranya agak sedikit keras agar Geralt dapat mendengarnya, Geralt tetap tertidur dengan pulas dan toples hanya memakai Celana dalam berbentuk boxer calvin klein.
"GERALT BANGUN" panggil Kanalla sekali lagi membuat Geralt seketika tersadar dan langsung terduduk diatas tempat tidur melihat Kanalla "ada apa?" Tanya Geralt dengan nada dingin sampai tatapan matanya juga sangat dingin.
Kanalla melihat tatapan dingin Geralt dan berbicara tidak seperti biasanya membuatnya takut, merasa bersalah telah membangunkannya yang sedang tertidur dengan lelap tadi setelah aktivitas mereka.
Sebelum Kanalla menjawab pertanyaan Geralt suara dering ponsel Geralt berbunyi, Geralt segera bangkit untuk melihatnya "ya aku akan segera kesana" ucap Geralt pada sipenelfon diputusnya panggilan tersebut melangkah pergi ke kamar mandi.
Kanalla yang masih berdiri disamping ranjang matanya mulai memanas karna Geralt mengabaikannya, Entahlah hormon kehamilannya benar - benat mempengaruhi membuatnya gampang sekali marah dan sensitif seperti saat ini.
Kanalla memakai kembali baju yang dia bawa dari apartement Geralt di skotlandia karena tidak ada lagi pakaian lain, pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan Geralt disana dengan handuk dipinggangnya.
Geralt menuju ke kantung berwarna putih diatas sofa mengeluarkan isinya yang ternyata adalah pakaian santainya, mata Kanalla tetap melihat segala tindakan Geralt dan Geralt sudah selesai berpakaian menghampiri Kanalla memberikan sebuah dres berwarna coklat muda "ganti pakaianmu dan pakai ini" masih dengan suara dan ekspresi wajah yang dingin.
Kanalla tidak bersuara sama sekali dia menuruti apa yang Geralt ucapkan setelah itu Geralt menuju pintu kamar hotel, sebelum dia pergi dari kamar hotel dia mengatakan sesuatu pada Kanalla "aku ada urusan sebentar, jika kau lapar makan diresto bawah" Kanalla mengangguk.
"Berikan kartu ini pada mereka" sambung Geralt sekali lagi sambil menaruh kartu berwarnah hitam diatas meja lampu samping pintu kamar hotel, l setelah itu Geralt membuka pintu melangkahkan kaki keluar.
Kanalla yang melihat Geralt keluar dari kamar hotel tempat mereka menginap menatapnya dengan nanar "dia marah padaku karena aku membangunkannya dengan sedikit bentakan?" Ucap Kanalla dengan dirinya sendiri.
Air mata Kanalla sudah turun begitu saja sampai dia melupakan sakit perut yang dia rasakan, merebahkan badannya diatas ranjang berusaha menutup matanya ingin bersitirahat sejenak.
Geralt tidak sengaja berbicara dingin kepada Kanalla dia sangat kesal sebenarnya karena Kanalla membangunkannya, matanya sangat pedih dan lelah ingin beristirahat sebentar namun Kanalla membangunkannya dengan suara yang keras.
Steven juga sudah mengiriminya pesan yang banyak menanyakan keberadaanya dan menyuruhnya segera datang ke hotel tempat mereka bertiga menginap.
Setelah sampai dihotel tersebut yang hanya berjarak 1,3 kilo meter dari hotel tempat Kanalla dan dia menginap, Geralt melangkah keluar dari mobil yang Armand bawa untuk dirinya kendarai.
Melangkah masuk ke lobby berdiri didepan life "Geralt" ucap seorang wanita berparas cantik berperawakan tinggi, Geralt yang merasa namanya dipanggil menolehkan kepala ke arah samping melihat wanita yang memanggilnya.
"Hey aku Adelia apa kau lupa?, kita pernah bertemu di rumahmu" Geralt tetap tidak menanggapi "aku anak teman uncle james" Geralt baru tersadar bahwa Adelia ini adalah seorang wanita yang mommy dan papinya jodohkan dengan dirinya.