NovelToon NovelToon
Ayo Kita Bercerai

Ayo Kita Bercerai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: N. Egaa

"Ayo kita bercerai.." Eiser mengucapkannya dengan suara pelan. Kalea tersenyum, menelan pahitnya keputusan itu.

"Apa begitu menyakitkan, hidup dan tinggal bersama sama denganku?" tanyanya, kemudian menundukkan kepalanya. "Baik, aku akan menyetujui perceraiannya, tapi sebelum aku menyetujuinya, tolong beri aku waktu sebulan lagi, jika dalam waktu sebulan itu tidak ada yang berubah, maka kita resmi menjadi orang asing selamanya.."

Eiser mengangguk, keputusannya sudah bulat. Bagi Eiser, waktu sebulan itu tidak terlalu lama, dia akan melewati hari hari itu seperti biasanya, dan dia yakin tidak ada yang berubah dalam waktu sesingkat itu!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N. Egaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Beberapa hari kemudian..

Di tempat drama teater, semua orang mulai berkemas kemas dengan barangnya, mereka harus berpindah tempat ke tempat yang lainnya lagi. Amor menghela nafas panjang saat melihat tempat itu, kenangan yang mereka buat harus mereka tinggalkan lagi dan semua itu terus terulang di setiap tempat yang pernah mereka datangi.

'Tidak ada yang pernah menahan keberadaan kami di satu tempat.. kami hanyalah sekumpulan orang yang di pandang sebagai objek untuk kesenangan, hiburan dan kepuasan mereka.. tidak ada yang istimewa dari kami..' monolog Amor.

Saat Amor melihat lihat tempat itu, salah satu orang datang dan bertanya padanya. "Bos, bagaimana dengan kerjasama kita, dengan nona yang waktu itu?" tanyanya.

Amor menoleh, diam sebentar kemudian menjawabnya dengan tenang. "Aku pikir, buat apa menunggu sesuatu yang tidak pasti?" Amor tersenyum.

"Ternyata nona itu sama saja ya.."

"Walaupun begitu, aku sempat percaya padanya."

"Tenang saja bos! Suatu hari nanti, drama teater kita akan menemukan donatur yang kaya, dan aku yakin kita pasti akan menetap di suatu tempat tanpa harus berpindah pindah lagi! Bos harus percaya pada ucapan aku kali ini! Oke?" ucapnya sambil mengisyaratkan Oke dengan tangannya.

Amor tersenyum dan tertawa. "Tentu saja, haha!"

Klingg! Suara bel pintu. Menandakan ada seseorang yang masuk ke tempat itu, mereka bersiap siap untuk melayani tamu mereka lagi. Tak jauh dari mereka ada seorang wanita dengan jubah penutup kepala yang terus memperhatikannya.

Lilian. Dia sedang mengawasi Amor.

"Ayo bersiap siap lagi! para tamu sudah berdatangan, kita tetap harus tampil walaupun kita akan berpindah setelahnya!" ucap Amor dengan penuh semangat.

"Siap!" mereka bersiap siap.

Amor berjalan menuju ruang ganti pakaian, di tengah perjalanan menuju ruang ganti, seseorang mengikuti Amor dari belakang, penampakan tangan yang ingin menangkap bahu Amor kelihatan.

Amor merasakan sesuatu yang janggal dibelakangnya, keringat dingin mulai bermunculan dibagian kening, jantungnya pun berdegup kencang dan tak karuan, dia segera balik badan dan melihat ke belakang.

Di sana dia melihat seorang pria tampan berdiri tegap dengan pakaian mewahnya. Amor segera memasang wajah manis dan bersikap seperti biasa.

"Hallo Tuan.. apa ada yang bisa saya bantu?"

Tak jauh dari mereka, seorang wanita berjubah itu lari dan meninggalkan tempat itu. Eiser menyadarinya, tapi urusannya belum selesai. Dia kembali fokus dengan tujuannya datang kesana.

"Aku tidak ingin berbasa basi, aku akan mengatakan langsung tujuanku datang kesini." ucapnya tanpa ragu.

"Wah, saya suka dengan sikap anda Tuan.."

"Iya.."

"Tapi sangat disayangkan kalau anda hanya datang dan pergi tanpa melihat lihat dulu.." Amor memberi jalan pada Eiser.

"Aku akan melakukan transaksi di tempat ini.."

"Alasannya?"

"Istriku.."

"Hmm.. Istri ya, siapa namanya?"

"Kalea Fransikar."

"Hmm, tidak ada nama seperti itu disini, apa kau tau atau punya nama samarannya?"

"Aku tidak punya nama samarannya."

"Bagaimana aku bisa menentukannya ya."

"Sebelumnya dia pernah datang kesini dengan dua orang pelayan, dia bilang dia ingin berbisnis di tempat ini. Mungkin sekitar enam hari yang lalu?" Eiser serius.

"Ah, begitu ya.. apa nama samarannya Rasya?"

"Rasya?"

"Ya, hanya nona itu yang ingin melakukan transaksi di tempat ini.. ternyata dia memiliki suami yang sangat tampan dan dermawan, kalau begitu.. ayo kita ke sana, ke tempat yang lebih nyaman." ucap Amor.

Mereka berjalan menuju ruangan Amor. Sesekali Amor melihat ke arah Eiser. Dia tersenyum dan teringat pada nona itu.

'Sepertinya aku sedikit mengerti dengan nona itu, dia tergoda dengan pria yang berambut hitam pekat dan bersemangat, berbeda dengan suaminya yang dingin dan kaku ini.. Lumayan sih, tapi kalau sikapnya dingin juga kaku seperti itu, aku juga bisa oleng ke pria lain!'

"Silahkan masuk.."

"Seperti yang aku katakan, aku_"

"Nona Rasya sangat menyukai pria yang berbasa basi dan penuh semangat, apa kau tidak penasaran dengan pria idamannya disini?" tanya Amor.

"Pria idamanannya?" Eiser terpancing.

'Kena kau!' ucap Amor dalam hati.

"Nona Rasya sangat menyukai pria pria disini, bahkan sempat bertanya 'memangnya boleh berkencan' gitu padaku." ucap Amor dengan senyuman mengejek.

"Mana?" tanya Eiser kesal.

"Anda ingin melihatnya?"

"Aku ingin melihatnya bukan karena ingin bersaing dengannya, aku hanya ingin menunjukkan bahwa apa pun yang ada padanya, aku tetaplah pria yang dipilih oleh istriku!"

Jawaban Eiser membuat Amor sedikit termenung, lalu tertawa tanpa bisa ditahan. "Pffftt!! Anda punya humor juga ternyata.."

'Sial, aku terbawa emosi karena ucapannya!'

Di saat bersamaan ada seorang pria yang datang. Dia salah satu pemeran drama teater disana, rambutnya hitam, wajahnya tampan, tubuhnya juga lumayan, dia lebih berisi dari Eiser. Sempurna.

"Bos! apa aku bisa kasbon? aku ingin membeli cincin untuk pacar baruku!"

"Ah, tidak bisa! Kau ini.. pacaran terus!"

Eiser sedikit minder melihat tubuh pria itu. 'Jadi pria ini yang Kalea idamkan?'

"Ayolah bos! Kali ini yang terakhir deh!"

"Hushh!! ada tamu disini, cepat perkenalkan diri!"

"Ha-Hallo Tuan! Saya Roy, salah satu pemeran disini!"

"Ah, Iya.." Eiser melihat semangat muda dari Roy.

"Kalau begitu aku kembali dulu ya!"

"Iya, sana kau!" Amor mengusirnya.

Suasana kembali seperti biasa. Amor bisa melihatnya, Eiser termenung tidak percaya diri. "Tenang saja Tuan, anda tetap pria idaman yang di pilih oleh istri anda.." ucap Amor santai.

"Kau!" Eiser sedikit kesal. "Mana berkas transaksinya, aku ingin mengakhiri semuanya sekarang!"

'Sabar Eiser, sabar.. ini kesepakatan yang sudah kita buat sebelumnya..' Eiser kembali ingat kejadian yang terjadi sebelumnya.

Angin berhembus pelan ke ingatan Eiser. Tepat setelah mereka kembali dari Isyarh, Kalea lagi lagi membuat keributan di mansion.

"Tuan!! Nona sedang menggali lubang di belakang taman!" ucap Franco dengan wajah panik.

Eiser tak kalah panik dengannya, dia segera menuju ke lokasi yang dikatakan. Di sana dia melihat istrinya lagi menggali lubang! Mana pake cangkul pula!

"Kalea! apa yang kau lakukan?" tanya Eiser panik.

"Membuat celah!" jawabnya dengan senyuman lebar.

Eiser kehabisan kata kata, bisa dilihat.. Wajah Kalea yang kotor terkena tanah galian. Walaupun begitu, dia tetap cantik dan..

'Imutnya!' Eiser terpanah saat melihatnya.

Sett! Eiser segera menggendong Kalea dan membawa istrinya itu ke kamar.

"Eh? Turunin aku Eiser! Aku belum selesai!"

"Tidak akan!" ucapnya, kemudian dia meminta Franco untuk menutup lubang galian itu. "Tutup lubangnya!"

"Baik Tuan!"

"Oh tidak tidak, jangan dong! aku udah capek capek menggalinya tau!" protes Kalea.

Eiser tidak mempedulikan protes itu, dia terus berjalan menuju kamarnya. Saat mereka tiba di kamar, Eiser meletakkan Kalea dengan posisi duduk di tepi ranjang besar itu.

"Siapa yang menyuruhmu menggali lubang? Bukankah ada pintu, untukmu bisa keluar?"

"Tidak ada yang menyuruhku! Dan ayolah! Siapa juga yang bikin peraturan seketat ini? Aku kan jadi sulit untuk pergi keluar dengan pintu, kecuali ada celahnya, aku bebas pergi kemana pun!"

"Kau harus dilindungi Kalea! Kalau kau ingin keluar, kau harus pergi dengan seorang pengawal!"

"Hah! bohong! mau ada pengawal sekalipun kau tetap saja menghalanginya dengan berjuta larangan, jangan pergi ke tempat itu bahaya, jangan ke tempat itu ada preman dan jangan jangan terus! Semuanya dilarang olehmu!"

"Aku hanya khawatir!"

"Khawatir apanya?"

"Kau baru saja diculik Kalea, semua orang khawatir dengan keselamatanmu, harusnya kau bisa berpikir, semua yang aku lakukan ini demi keselamatanmu, tapi sepertinya otakmu lemot, jadi kau lama untuk berpikir hal benar!"

"Lemot katamu? Otakmu yang terlalu cepat! Apa kau robot? Pasti banyak sekali sistem di dalamnya! Heh!"

"Kau!!"

"Apa??"

"Aku akan pergi ke tempat yang ingin kau pergi itu."

"Bersama sama?"

"Iya.."

"Horee!!"

Namun saat mau pergi, Kalea mengalami demam akibat datang bulan. Kalea akhirnya tidak ikut dan hanya Eiser yang datang..

'Haaa.. Ini tempat yang mengerikan..' ucap Eiser, tepat setelah selesai melakukan tanda tangan transaksi di tempat yang Kalea inginkan.

.

.

.

Bersambung!

1
partini
👍
Noorjamilah Sulaiman
permulaan yg Baik....harap2 smpi tamat ceritanya ok....
Nona Egaa: Siap! Pantengin terus ya kak/Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!