NovelToon NovelToon
Queen Of Hell Necklace

Queen Of Hell Necklace

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Mafia / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dakilerr12

Seorang gadis mafia bernama liu Mei-yin yang terkenal kejam dan sadis pada abad ke 22, kini harus meregang nyawa ditangan musuh bebuyutannya dalam suatu pertarungan. yang dimana dia melawan ratusan orang sementara disisinya hanya seorang diri.

Namun, itu belum sepenuhnya jalan akhir dari Liu Mei yin melainkan awal dari kisah hidup dan perjuangannya di dunia baru, untuk mencari orang tuanya dan keluarganya.

setelah kematiannya dia ditakdirkan untuk bangkit kembali, sebagai anak yang terlantar dan hidup sebatang kara di tengah hutan kematian yang penuh dengan siluman dan monster menyeramkan lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dakilerr12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab.25

Setelah keluar dari aula leluhur liu Zao ying membawa adiknya berjalan menuju banguanan yang cukup jauh dari aula utama tadi.

Liu Mei yin hanya mengikuti langkah kakaknya, karena dia tak tau seluk beluk tentang kediaman keluarga lan.

Mereka terus bejalan menyusuri bangunan sederhana yang sangat berebeda dengan bangunan-bangunan lainnya.

"Gege kita mau kemana?." Ucap Liu Mei yin bertanya.

"Aku akan mengambil hakku sebelum aku pergi." ucap Liu Zao ying dengan seringai di wajahnya, Liu Mei yin menatap seringai kakaknya merasa curiga, tapi dia tetap mengikuti langkah kakaknya.

keduanya memasuki lorong bangunan yang terlihat sederhana, sudah satu jam mereka berjalan barulah mereka sampai di sebuah pintu yang sangat unik dengan segel didepannnya.

"Mundurlah sebentar Mei Mei" ucap Liu Zao ying kepada adiknya dan dituruti oleh Liu Mei yin.

Setelah itu Liu Zao ying mengeluarkan kunci dan mulai memasukkan kunci di tengah pintu tak lama terdengar suara kunci yang terbuka, Liu Zao ying menarik kedua pintu lebih lebar dia berbalik dan menatap adiknya.

"Ayo masuk Mei mei sebelum mereka datang" ucap Liu Zao ying mengajak adiknya masuk kedalam.

Setelah masuk Liu Mei yin disuguhkan dengan pemandangan yang sangat indah, dengan tiang-tiang penyangga berwana biru didalamnya, sangat berbeda dengan nuansa sederhana yang diperlihatkan sebelumnya, didalamnya terdapat banyak harta seperti senjata, ramuan dan spirit stone berjejer rapi tergeletak di dalam lemari, Liu Mei yin sejenak takjub melihat semuanya namun dia kembali serius mengingat tujuan awalnya.

"Mei Mei bantu Gege untuk mengambil beberapa barang disini tapi sisakan sebagian." ucap Liu Zao ying yang mulai memasukkan koin kedalam cincin penyimpanan nya.

"Hmm?" Liu Mei yin bingung kenapa mesti harus disisakan.

"Sudah jangan bingung Mei Mei di keluarga lan masih ada beberapa orang yang tidak bersalah, jadi mereka masih memiliki hak untuk harta ini." ucap Liu Zao ying kembali memasukkan koin dan ramuan kedalam cincin dan dibantu oleh Liu Mei yin, yang juga mulai memasukkan spirit stone kedalam cincinnya.

Saat Liu Mei yin memasukkan spirit stone berwarna merah dan kuning, tatapannya tak sengaja melihat sebuah laci di pojok. karena penasaran Liu Mei yin mendekati laci tersebut, lalu membukanya betapa terkejutnya dia. namun ekspresinya masih datar.

'akhirnya ketemu juga' batin Liu Mei yin lalu memasukkan isi didalam laci kedalam cincin.

Setelah selesai dan menyisakan beberapa harta didalam ruangan tersebut, kedua Liu bersaudara pergi dari sana dan menutup kembali pintu masuk tersebut seperti tak pernah dibuka oleh siapapun.

"Syukurlah semua penjaga berada di aula utama jadi perjalanan kita sangat lancar." ucap Liu Zao ying dengan bangga, namun dalam hati dia merasakan kesedihan tapi tak di perlihatkan didepan adiknya.

"Lalu dua orang tadi apakah bukan penjaga?" Tanya Liu Mei yin menatap kakaknya.

"Ah Gege lupa, mungkin kemampuan gege sudah semakin bertambah hingga mampu mengalahkan mereka dengan sekali gerakan hahaha." ucap Liu Zao ying dengan bangga dia memamerkan ototnya kepada Liu Mei yin.

Liu Mei yin yang mihat itu hanya memutar matanya malas.

"lalu kemana kita akan pergi?." Ucap Liu Mei bertanya mengalihkan pembicaraan.

sebenarnya Liu Mei yin sudah tahu tentang kemampuan Liu Zao ying yang semakin bertambah setelah dia membuat kontrak darah dengannya dan saat itu juga segel didalam tubuh kakak angkatnya terbuka, namun kakanya tak mengetahui semuanya. yang dia tahu bahwa sekarang ketika menyerap energi bumi dan langit semakin mudah, dan kultivasinya sekarang mudah ditingkatkan tak seperti sebelumnya.

"Aku akan menghukum mereka terlebih dahulu dan menghapus namaku di daftar garis keturunan." ucap Liu Zao ying dengan tatapan datar.

"Bukankah itu sedikit berlebihan" ucap Liu Mei yin dan menatap kakaknya mencari kebenaran.

"Itu tak sebanding dengan apa yang mereka lakukan dan untuk menghapus garis keturunan itu memang sudah janjiku kepada kedua orangtuaku. sebelum meninggal, mereka menyerahkan kepadaku sebuah surat bahwa aku harus menghapus garis keturunanku jika mereka sudah tiada." ucap Liu Zao ying dengan tatapan sedih ketika menyebut kedua orangtuanya.

"Baiklah Gege, aku ikut katamu." ucap Liu Mei yin lalu menggandeng tangan kakaknya, Hal itu membuat suasana hati Liu Zao ying sedikit membaik.

Mereka berdua kembali memasuki aula leluhur dan melihat disana penatua pertama yang pingsan dengan penatua kedua yang duduk di samping penatua pertama mencoba menyadarkannya.

Liu Zao ying tak memperdulikan hal tersebut, baginya itu semua hukuman bagi mereka yang menutup sebelah mata akan kebenaran, Saat ini yang menjadi tujuannya adalah ketiga pria yang sudah mengacurkan kebahagiaannya.

ketika tatapan Liu Mei yin dan Liu Zao ying mengarah kearah ketiganya betapa terkejutnya ketika melihat penatua ketiga yang tergeletak tak bernyawa dengan pisau yang menancap di lehernya dan ada pria yang tertawa bahagia disampingnya, namun tubuhnya di pegang oleh pengawal, seorang perempuan paruh baya juga sedang menangis histeris kearah penatua ketiga yang terbaring, mereka berdua sedikit faham apa yang terjadi.

Orang-orang diaula leluhur sangat kacau ada yang menangis dan ada yang mencoba mencegah keributan, namun tetap saja kekacauan tidak bisa dihindari.

"DIAM!!." teriak penatua kedua yang tiba-tiba berdiri dari duduknya menatap kekacauan, seketika aula yang tadi ricuh mulai menjadi sepi.

"Pengawal bawa ketiga tahanan tersbut kedalam penjara bawah tanah!." ucap penatua kedua bagaimanapun yang berhak memutuskan semuanya adalah penatua pertama.

Liu Zao ying dan Liu Mei yin yang juga berada didalam aula leluhur ikut keluar ketika melihat penjaga membawa ketiga tahanan tersbut kedalam penjara bawah tanah.

Semua orang yang tak menyadari kehadiran Liu Mei yin dan Liu Zao ying karena kekacauan yang terjadi, hingga keduanya keluar dari aula leluhur baru ada yang melihatnya, namun mereka tak menghentikannya sama sekali.

Penatua kedua juga melihat mereka berdua keluar, namun dia kembali duduk dan memeriksa keadaan penatua pertama yang tak sadarkan diri.

Sementara itu di penjara bawah tanah Liu Mei yin dan Liu Zao ying sedang menyiksa kedua tahanan yang tersisa dengan berutal dan sadis, lebih tepatnya Liu Zao ying yang sedang menyiksa, karena Liu Mei yin hanya bersandar di depan pintu masuk penjara sambil menatap kedua penjaga yang tergeletak tak sadarkan diri.

Jeritan dan rintihan yang sangat keras bisa didengar oleh Liu Mei yin, namun dia sudah terbiasa dengan hal itu, 30 menit berlalu akhirnya tak ada suara jeritan dan rintihan lagi yang menandakan bahwa kedua orang itu sudah berada di alam lain, tak lama memudian keluarlah Liu Zao ying dengan pakaian yang berlumuran darah.

Liu Mei yin yang melihat itu hanya menatap datar, lalu dia memberikan lap untuk membersihkan pakaian kakanya yang berlumuran darah.

"Terimakasih Mei Mei" ucap Liu Zao ying yang tersnyum tulus kearah Liu Mei yin.

"Hmm" ucap Liu Mei yin singkat.

Saat Liu Zao ying sedang mengelap darah di tubuhnya dia mendengar suara teriakan dari arah belakang.

"Aaaaa" teriak orang dibelakang Liu Mei yin dan Liu Zao ying yang ternyata itu adalah penatua pertama dan penatua kedua yang berdiri mematung. Di dekat mereka yang baru saja tiba.

Glekk.

Penatua pertama dan kedua hanya bisa menelan ludah mereka melihat dua pengawal dan juga darah yang menggenang hingga pintu masuk penjara, mereka bisa menebak semuanya dengan sekali lihat.

mereka berdua menoleh dan melihat penatua pertama dengan penatua kedua sedang menatap mereka dengan tatapan kaget, namun keduanya hanya bersikap biasa saja, apalagi liu Zao ying dia kembali melanjutkan kegiatan membersihkan darah ditubuhnya.

Setelah selesai keduanya berjalan mendekat kearah kedua penatua yang masih berdiri diam dengan wajah terkejutnya.

"Penatua pertama saya ingin meminta sesuatu kepadamu untuk yang terakhir kalinya, tolong antarkan saya untuk pergi keruang keluarga untuk menghapus namaku dari daftar garis keturunan keluarga lan" ucap Liu Zao ying dengan nada datarnya.

Penatua pertama dan penatua kedua terkejut oleh kata-kata Liu Zao ying. namun mereka sudah menduga ini akan terjadi apalagi sebelumnya Liu Zao ying sendiri sudah mengumumkan bahwa dia akan pergi dari keluarga lan, mereka berdua hanya mengiyakan.

"Baiklah jika itu sudah menjadi keputusanmu mari ikuti saya." ucap penatua pertama dan diikuti oleh penatua kedua, Liu Zao ying dan juga Liu Mei yin yang masih diam mengikuti kakaknya.

Setelah berjalan setengah jam mereka menuju ruang keluarga lan yang terletak di sebelah aula leluhur mereka berempat masuk kedalam.

Penatua pertama pergi menuju sebuah lemari kayu yang berada di tengah ruangan lalu membukanya, setelah mencari dan menemukan apa yang dia cari, penatua pertama berbalik dan melihat kearah Liu Zao ying dia menghela nafas panjang lalu menyerahkan selembar gulungan kertas kearah Liu Zao ying.

"Bukalah" ucap penatua pertama hatinya merasa berat jika mengingat kesalahannya kepada cucunya.

Liu Zao ying mebuka gulungan lalu menggelarnya diatas meja, didalam gulungan tersebut terdapat nama-nama keturunan lan dan ada nama lan zao ying yang berada di bawah nama lan yuan dan guo zixiang nama ibunda Liu Zao ying.

"Sekarang teteskan darahmu di atas namamu dan alirkan qi mu diatasnya." ucap penatua kedua dengan tatapan yang sulit diartikan, dia juga merasa bersalah namun nasi sudah jadi bubur.

Liu Zao ying kemudian melakukan semua yang diperintahkan. setelah itu cahaya tiba-tiba keluar dari nama Lan Zao ying dan setelah itu nama tersebut hilang seketika dari daftar garis keturunan keluarga lan.

Penatua pertama dan kedua hanya menghela nafas berat, mereka tak sanggup melihat dan menundukkan kepalanya.

Liu Mei yin yang melihat itu faham bahwa kedua penatua tersebut merasa sangat bersalah yang teramat, namun semua sudah tak bisa kembali lagi seperti dulu.

Liu Zao ying yang melihat namanya sudah menghilang seketika itu ada perasaan campur aduk tapi dia bersikap biasa saja dia berbalik dan menatap adiknya.

"Mari kita pergi yin'er" ucap Liu Zao ying memanggil Liu Mei yin dengan panggilan kasih sayang.

sebelumnya dia hanya akan memanggil Mei mei tapi panggilan yin'er lebih baik menurut Liu Mei yin.

Mereka berdua keluar dari ruangan tersebut meninggalkan kedua penatua yang menatap kepergiannya dengan tatapan kesedihan dan penuh penyesalan, tapi mereka tak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikan keduanya untuk pergi dari keluarga lan.

1
Ayu Dani
akoh mampir Thor
Dakilerr12: siap kak🙏
total 1 replies
Murni Dewita
👣
Fhitria Indriani
next Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!