NovelToon NovelToon
Mari Jatuh Cinta

Mari Jatuh Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Cinta setelah menikah / Playboy / Konflik etika / Nikah Kontrak
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sayidah Syifaul

Adhya Kadhita Megantari,
sedang menikmati masa jomblonya,tenang tanpa ada gangguan dari para pria.
Nyatanya ketenangan hidupnya harus diganggu oleh playboy macam Hasabi Laka Abdullah.

Tiba-tiba tanpa ada aba-aba.
Gimana gk tiba-tiba, kalau pada pertemuan pertama Papa Desta memaksa menikahkan Adhya dengan Laka.

mau gk yaa?
Yuk, baca cerita pertama saya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayidah Syifaul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menjenguk mertua

Adhya tidak beranjak dari kamar Mama Vina sejak semalam, Iya begitu mengkhawatirkan kondisi Ibunda karena tiba-tiba kondisinya drop ,semalam tiba-tiba ia pingsan di dalam kamar mandi. Papa Desta yang menemukannya sangat panik ,dan Adhya yang dikabari begitu syok.

Adhya dan Renata berada di samping mamanya. Sedangkan Papa Desta sedang membuatkan sarapan.

"Mama makan dulu ya ?" Ucap Papa Desta yang datang dengan membawa sarapan.

Renata mengambil semangkuk bubur dari tangan Papanya, lalu menyuapkannya pada Ibunda.

"Kalau sampai besok mama nggak membaik, kita pergi ke dokter ya ?" Papa Desta berusaha membujuk istrinya.

Mama Vina menggeleng. Iya anti sekali dengan dokter ,bukan hanya memikirkan biaya ,namun karena pernah dikecewakan Iya tak lagi pernah mau pergi ke dokter.

Oleh karena itu, saat penyakitnya kambuh, ia akan pergi terapi atau ke dokter pijat. Membeli jamu ataupun obat. Yang penting bukan dokter atau rumah sakit. Tapi penyakitnya kali ini bukanlah penyakit yang akan sembuh hanya dengan pergi ke dukun pijat, kan?

"Mama akan baik baik aja, nggak perlu ke dokter," Mama Vina berusaha meyakinkan keluarganya. Kedua tangannya menggenggam erat tangan kedua putrinya.

"Mama nggak usah mikirin soal biaya, Adhya ada uang, kok," Adhya masih berusaha membujuk Mama Vina. Ia tau betul kalau yang paling di khawatirkan Mama Vina saat ini adalah soal biaya, mengingat Renata yang masih kuliah. Dan belakangan ini toko Papa Desta yang sepi. Tentu itu menjadi beban pikirannya. Dan mungkin saja itu juga yang membuat keadaannya tiba tiba drop.

Sementara Renata menyuapi mama, Adhya pergi untuk membuat sarapan ,mereka harus tetap sehat ,kan supaya bisa menemani Mama Vina. Kalau mereka juga sakit karena nggak makan, siapa yang akan menjaga Mama Vina.

Begitu keluar dari kamar sang mama, Adhya ambruk di depan pintu ,air matanya jatuh tak tertahankan. Sejak tadi sudah ia tahan, dan begitu keluar air matanya jatuh begitu saja. Ia segera pergi ke dapur tangisnya menjadi di sana. Kalau di keadaan ini, Adhya adalah orang yang paling lemah. Ia yang paling mudah menangis.

Tok! Tok! Tok!

Terdengar suara pintu diketuk, Adhya segera menghapus air matanya. Menuju pintu, lalu membukakannya. Tampaklah Bunda Maya di hadapannya. Adhya, pun menghamburkan diri ke pelukan Bunda Maya .

"Bunda ........" melihat siapa yang datang, air matanya tak bisa ia tahan.

"Iya sayang ,Mamamu akan segera baik-baik saja. Sudah ya ?"

Tentu saja Bunda Maya tidak datang sendiri. Ada Laka di belakangnya, tidak mungkin jika anak itu membiarkan Bundanya pergi sendiri, mengingat betapa sayangnya Laka kepada ibunda.

Adhya mempersilahkan mereka berdua masuk .

"Ini ada buah untuk mama ," Bunda Maya menyerahkan buah-buahan kepada Adhya.

Sampai di depan pintu kamar Mama Vina ,Bunda Maya masuk terlebih dahulu sementara Laka dan Adhya masih berdiam di belakangnya. Laka menimbang-nimbang masuk atau tidak. Ia tahu kalau Mama Vina masih belum menyukainya. dan dalam keadaan ini Laka tidak ingin memperburuknya .tapi apakah sopan ,datang dan tidak menemui?

"Udah makan, Yang?" Laka bertanya pada Adhya karen menghawatirkan keadaannya. Mengingat baru baru ini asam lambung Adhya kambuh, kan.

"Belum,"

"Loh?"

"Tadi mau buat sarapan, kamu keburu dateng,"

"Yaudah, habis ini sarapan, ya? Jangan sampai nggak makan,"

Adhya mengangguk, lalu meninggalkan Laka masuk

Dan akhirnya, Laka memutuskan untuk masuk, mengikuti Adhya di belakangnya .Ia mengucap salam lalu menyalimi kedua orang tua Adhya.

Mama Vina melengos , meski ia menyukai Bunda Maya bukan berarti ia akan menyukai Laka, kan? Laka mengetahui hal itu. Karena tidak ingin merusak suasana, Laka, pun izin keluar. Dan Adhya yang peka, pun menyusulnya.

...****************...

Laka memutuskan untuk merasa sedikit lebih lama di rumah mertuanya. Bunda Maya sudah pulang siang tadi. Mungkin Laka akan pulang sore nanti.

Sekarang Laka dan Adhya berada di kamar Adhya. Mereka berdua duduk di kasur. Laka memandangi wajah Adhya yang sepertinya tak bisa fokus pada layar laptop yang ada di depannya.

"Nggak usah dipaksain," Laka mengerti betul kalau pikiran Adhya sekarang tengah dipenuhi oleh kesehatan Mama Vina yang memburuk.

Sebenarnya Laka akan merasa lebih baik jika bisa menginap, tapi, mengingat keadaan mertuanya yang tidak menyukainya, ia memilih untuk pulang dan merindukan istrinya lagi nanti.

"Kenapa Mama nggak dibawa ke rumah sakit aja?" tanya Laka.

"Mama nggak mau,"

"Kenapa?"

"Mama pernah dikecewain ," Adhya lalu menghembuskan napasnya. "Dulu tuh, pernah mama selama satu bulan di rawat inap. Hasil diagnosis dokter menunjukkan kalau mama sakit ginjal. Setelah satu bulan, mama nggak merasakan perubahan apapun, jadi Mama memaksa pulang."

Dia mengambil nafas lagi, "setelah itu Mama minta dibawa ke terapi, dan terapisnya bilang kalau mama sakit lambung, jadi ia merasa membuang waktu selama satu bulan. keluarga kita nggak kayak keluarga kamu, Lak. Keluarga kamu kaya, sementara kita biaya satu bulan di rumah sakit itu sangat terasa. Apalagi papa yang cuma punya grosir sembako san saat itu, aku dan Renata masih sama sama sekolah."

"Mungkin dokternya waktu itu kurang ahli, atau Bisa jadi kayak kejadian kemarin, salah diagnosis." jelas Laka.

"Ayah punya kenalan kalau kamu mau, Dia seorang dokter ahli penyakit dalam, dan kalau mama Vina mau, aku bisa mengantarnya besok." Laka akan denga senang hati melakukan itu. Karena bagi Laka, Mama Vina berkedudukan sama seperti ibundanya. Mertuanya adalah ibunya.

Dan seperti Laka yang tak pernah bisa melihat Bunda Maya menangis, sedih, ataupun sakit, ia pun tak bisa melihat Mama Vina dalam kondisi seperti itu.

Laka menggenggam tangan Adhya karena terlihat mata Adhya sudah mulai berkaca kaca lagi.

"Sudah..... Nggak usah nangis," Laka menghapus air mata yang mengalir di pipi Adhya.

Adhya berinisiatif memeluknya. Cinta yang Laka berikan akhirnya membuat rasa yang berusaha ia tahan akhirnya meluap. Sebelumnya, Adhya terlalu takut untuk mencintai Laka. Mengingat kebajulannya dulu.

Adhya mengingat di hari hari sebelum pernikahan, dimana ia menanyakan tanggung jawab yang akan Laka pikul sebagai seorang suami. Tentang sikapnya yang pernah ia bilang bajingan. Namun sekarang, dengan Laka yang bahkan akan melakukan semua yang bahkan bukan tanggung jawabnya demi seorang Adhya, sedangkan Adhya yang bahkan tanggung jawab saja belum sepenuhnya ia penuhi.

Ah, Adhya jadi malu. Malu pada dirinya sendiri dan malu pada suaminya ini.

Adhya melepaskan diri setelah puas memeluk Laka

Laka terkekeh

"Kenapa jadi sering minta peluk? Udah cinta?" dasar Laka! Di saat seperti ini masih sempat sempatnya menggoda Adhya.

Mau bagaimana lagi, Adhya selalu terlihat menggemaskan di depan Laka.

I love you

Laka ingin segera mengatakan itu.

1
Lovely
up lagi thor
Lovely
lanjut thor,,,,seru alurnya ringan gak bosen diselingi candaan...
Lovely
Gatot tuh Laka,,, lanjut thor/Facepalm/
SJR
Assalamu'alaikum, Mampir thor saling suportnya 🙏
Syifa Afida: ok, kak! makasih
total 1 replies
franza
keren bangett, semangatt author-nim
ian gomes
Aku suka banget tokoh-tokohnya. Jangan berhenti nulis thor.
Syifa Afida: makasih, kak udah kasih aku semangat/Smile/
total 1 replies
Linda Ruiz Owo
Ceritanya sangat menghibur, thor. Ayo terus berkarya!
Syifa Afida: makasih semangatnya, kak!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!