NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Warga Desa

Misteri Kematian Warga Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

menceritakan tentang kisah dyah suhita, yang ketika neneknya meninggal tidak ada satupun warga yang mau membantu memakamkannya.

hingga akhirnya dyah rela memakamkan jasad neneknya itu sendirian, menggendong, mengkafani, hingga menguburkan neneknya dyah melakukan itu semua seorang diri.

tidak lama setelah kematian neneknya dyah yaitu nenek saroh, kematian satu persatu warga desa dengan teror nenek minta gendong pun terjadi!

semua warga menuduh dyah pelakunya, namun dyah sendiri tidak pernah mengakui perbuatannya.

"sudah berapa kali aku bilang, bukan aku yang membunuh mereka!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ada yang mengintai

"Euuuggghhhh!"

"Arrrggghhhhh!"

Dyah baru saja membuka matanya. Beberapa saat ia menggeliat, sebelum akhirnya berteriak kencang, melihat tubuhnya bug*l tanpa busana.

"Mas riz--"

Ucapan dyah terhenti kala melihat rizky masih terlelap. Kembali terbayang kejadian semalam yang membuat dirinya tak memakai busana.

Di mana rizky yang memeluknya erat, sampai tak lagi merasakan dingin.

"Astagfirullah halazim, kenapa aku harus marah?! Kan mas rizky itu suami aku! Ih, bodoh banget sih kamu dyah." Ucap dyah dalam hati pada dirinya sendiri.

Karena rizky belum kunjung bangun, dyah segera mencari pakaiannya. Setelah selesai memakai pakaiannya, dyah segera keluar dari bawah akar pohon.

Ia menjemur beberapa pakain yang lain, yang semalam kebasahan karena hujan.

Sreeekkk.... sreeekkk..... sreeekkk....

Terdengar suara langkah kaki, yang tampak sengaja berhenti henti. Seperti tengah mengincar atau tengah memperhatikan.

Dyah yang berjongkok sambil menjemur pakaiannya di dahan pohon kecil, seketika berbalik.

Matanya mengedar mencari sumber suara yang sepertinya tadi ada di belakangnya.

Tak ada siapapun. Tetapi dyah takut kalau-kalau itu adalah warga yang sudah berhasil menemukannya.

"Apa mungkin itu warga? Apa iya? Sedangkan di sini sudah sangat jauh dari pemukiman, dan sangat jauh masuk ke dalam hutan." Ucap dyah dalam hati.

Dia kembali masuk ke tempat rizky yang terlelap.

"Mas bangun mas! Bangun!" Ucap dyah sembari menepuk nepuk pundak rizky.

Rizky menggeliat lirih, sebelum akhirnya tangan ia tak sengaja menyibak kain jarik, membuat sebagian tubuhnya terbuka. Termasuk bagian bawahnya.

"Aaaarrrrggghhh!" Teriak dyah sambil membuang wajah.

"Hah?! Ada apa?! Apakah warga mengejar sampai sini?!" Rizky terjingkat, sampai akhirnya mendapati dyah membelakanginya dan menutup wajah menggunakan tangan.

Rizky melirik ke bawah, dan menyadari kalau kain jarik yang di gunakan dirinya tersibak.

Dengan cepat rizky kembali meraih kain jarik itu dan menutupnya kembali.

"Hmmm.... ma-- maaf, dyah. Aku ndak sengaja, maaf banget. Ada apa?" Tanya rizky gugup.

"Ngga ada, ini udah siang. Sepertinya kita harus mencari tempat untuk tinggal. Mas rizky cepat pakai bajunya. Setelah itu keluar, dyah tunggu di depan." Jawab dyah sembari merangkak keluar.

Rizky segera memakai pakaiannya dan segera menyusul dyah yang sedang berusaha membuat api menggunakan dua batu yang di gesekan.

"Masih basah dyah, mana mungkin bisa buat api." Ucap rizky sembari mengancingkan baju kemejanya.

"Dingin mas. Biasanya kalau pagi begini aku selalu berdiam diri di depan api."

Setelah mengucapkan hal itu dyah melamun, memikirkan kenangan rumahnya yang begitu manis. Tetapi itu semua kini hanya menjadi sebuah cerita.

"Sudahlah, sebaiknya kita lekas mencari tempat yang bisa kita gunakan sebagai tempat tinggal.." ucap rizky sembari meraih goloknya.

Dyah mengangguk, ia kemudian kembali memunguti pakaian yang tadi sempat ia jemur.

***

Waktu berjalan cepat, siang hari telah tiba.

Hari semakin terik, akhirnya rizky menemukan sebuah tempat yang sangat cocok dengan apa yang dia inginkan. Setelah melewati goa dan beberapa tanjakan curam.

Di atas bukit dengan pemandangan indah dan cukup luas.

"Nah, sepertinya di sini tempat yang cocok, yah. Pemandangannya indah, juga tanahnya subur, siapa tahu bibit yang di bawakan ibu bisa tumbuh di sini." Ucao rizky bersemangat.

"Mas, memangnya mas yakin, kita bisa hidup tanpa tetangga sama sekali?"

Rizky berbalik menatap ke arah dyah yang tampak ragu dengan apa yang mereka berdua sudah putuskan.

Dia berjalan mendekat ke arah dyah, lalu menggenggam tanganya memberi ketenangan.

"Yakin sekali, ibu membawakan kita bibit jagung yang sangat banyak, ada juga bibit sayuran yang melimpah. Kamu lihat di sekeliling ini, banyak sekali tumbuhan gandum yang bisa kita konsumsi. Kamu jangan khawatir, selama kita berusaha kita pasti bisa. Percaya sama mas!"

Dyah mengangguk lirih, mencoba mempercayai suaminya ini.

***

Rizky dan dyah bergotong royong bersama untuk mencari kayu dan bahan lainnya. Mereka akan mendirikan pondok kecil kecilan, untuk tempat berlindung mereka selama tinggal di sini.

Setelah setengah hari, akhirnya mereka mulai membangun pondok kecil mereka.

Terbuat dari bambu dan kayu hutan yang gratisan, sepasang suami istri tersebut berhasil membuat pondok sederhana dengan atap ilalang.

Dyah tampak berkeringat, kelelahan sebab sehari penuh belum istirahat.

"Di bawah sana ada air terjun, yah. Nanti kalau mau mandi atau mencuci baju, pergi ke sana saja. Kalau untuk memasak nanti mas akan membuat aliran menggunakan bambu bambu ini."

Sreeekkk.... sreeekkkk....

Kembali terdengar langkah kaki, yang membuat dyah dan rizky terkejut. Mereka berdua saling tatap sambil memperlihatkan wajah penuh ketakutan.

Rizky segera menarik tubuh dyah, agar mendekat ke arahnya. Membawa wanita itu bersembunyi di balik tubuh kekarnya.

"Mas, itu apa?" Tanya dyah yang mulai ketakutan.

"Entah, tapi sebaiknya kita waspada. Masuk ke dalam pondok, biar mas yang melihat!" Ucap rizky memberi arahan yang langsung di turuti oleh dyah.

Gubuk yang mereka buat belum sempat di buatkan pintu. Membuat dyah sedikit takut, tak bisa bersembunyi kalau-kalau itu adalah bahaya.

Rizky berjalan mendekat ke arah semak belukar yang menjulang tinggi di sebelah pohon sana.

Semak itu terus bergoyang goyang seiring dengan dirinya yang semakin mendekat. Rizky melihat sebuah patahan ranting kayu, yang seukuran jempol kaki. Ia memiliki niat untuk melemparkannya ke arah sana.

Bruk!

Beberap detik hening, tak ada pergerakan lagi dari dalam semak. Rizky juga ikut terdiam mematung sambil menatap awas semak itu.

"Grrrrraaaaaahhhhh!"

"Aaaaarggghhh!"

Rizky bergegas mengeluarkan golok dari sarungnya. Menebas kaki depan beruang yang besarnya dua kali lipat dari tubuhnya.

Dalam keadaan panik rizky tidak bisa berlari ke arah pondok. Ia memilih untuk turun ke bawah dan memancing berung yang mulai pincang itu ke arah bawah.

Sepengalaman author hewan sejenis babi hutan, beruang, ketika mengejar manusia jangan berlari ke arah tanjakan. Carilah turunan yang curam, karena hewan bertubuh besar seperti mereka akan kesulut mengendalikan beban tubuh ketika berada di turunan. Apalagi beruang itu jenis hewan yang bisa memanjat pohon, jelas tidak akan selamat jika kita memilih naik ke atas pohon.

Rizky terus berlari ke arah bawah, sedangkan beruang itu nampak berlari melambat, kala rizky menuruni tanjakan.

Dyah yang melihat hal itu berteriak histeris. Hingga membuat dia menangis dan hampir saja ikut keluar dari pondok.

"Mas rizky!" Teriaknya dengan suara parau.

Rizky semakin berlari menjauh dari pondok mereka, hingga akhirnya rizky menemukan sungai. Rizky menggunakan batu untuk melempari beruang itu, beberapa kali kena namun itu justru malah membuat beruang itu semakin ganas dan bengis.

Rizky tak kehabisan akal, ia merentangkan tangannya, dan membuat suara aungan yang langsung membuat beruang itu berhenti.

1
muslikah likah
kasihan dewi di fitnah
pasti uwak yanto pelakunya
Anggita
Susah bgt misahin dayu dan dyah apa lagi kalau dyah masih dendam sama yanto
Ulun Jhava
Rizky harus segera malam peetama agar perawan dyah tdk diincar mas wowo
Yuliana Tunru
genderowo heh seeem bgt sih kasihan dyqh di ikuti mahluk halus trs..
Anggita
Ternyta walau jauh dari warga msih bisa muncul jg kmbran dyah
Nike Raswanto
mana cuma berdua saja....lalu kesurupan pula...
Yuliana Tunru
astagfirulah blm cukup rupa x nek saroh ..kasihan dyah malah di hutan kesirupan gitu hedehh
Akbar Aulia
semangat
Akbar Aulia
bagus Thor ceritane
Nike Raswanto
di hutan ya memang ada² saja binatang berbahaya.....
Yuliana Tunru
smoga selamta rizki jg dyah susah bgt hidup mrk ya thorr..
Ulun Jhava
Ada2 sj dyah pake senyum2 segala kan jadi masalah baru buat dia dasar tolol
yanti ikhsan
/Heart/
Nike Raswanto
dih rizki....dagdigdug serrr itu pasti 😁😁😁
Anggita
ah bisa aja luu rizky ambil kesempatan jg /Facepalm/
Anggita
Yallah gini bgt hidup dyah /Sob/ smga bisa kabur dari warga

thor upny cmna 1 sih bikin penasaran aja
Yuliana Tunru
bikin tegabg banget thorr..warga desa mmg kesetanan pasti.krn hasutan dan bayaran seseirang..up lh dong
Nike Raswanto
aku juga jadi ikut²an tahan nafas /Speechless/

semangat ya thor...
Nike Raswanto
jahat bnget warga nya....
aku ya pengen kalau diah tiba² di kuasai sama dayu...tapi nnti ya makin runyam 🤭
Nike Raswanto
nah....dah di ungkapin itu.
klau siska tau makin ngomporin warga dia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!