⚠️ WARNING⚠️
KHUSUS DEWASA ➕
BANYAK ADEGAN BERBAHAYA
HARAP BACA DENGAN BIJAK!!
Namanya Virus, entah kenapa orang tuanya memberinya nama itu hingga menjadi bahan Bullyan. Dia pun menjadi pembunuh di usia mudanya, dikeluarkan dari sekolah dan ditakuti semua orang.
Hidup sebatang kara sejak kecil, kemudian besarnya menjadi seorang Pembunuh Bayaran. Hingga akhirnya ia jatuh cinta pada seorang wanita yang harus dibunuhnya.
Apa yang akan Virus lakukan? Tetap membunuhnya atau menyelamatkannya? Apakah cintanya akan berakhir untuk wanita itu atau wanita lain yang lebih peduli padanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menemui Valeria
Demi sebuah uang 1 milyar rupiah Andi fokus menciptakan alat pengintai. Terlebih lagi Virus tidak tahu nomer ponsel wanita itu. Iya hanya tahu alamat rumah dan data pribadinya.
Andi bisa melacak emailnya dan ponselnya jika nomer itu terdaftar dan Valeria terus berada di lokasinya selama 42 jam.
Virus sangat terobsesi dengan wanita cantik itu, sampai-sampai ia ingin tahu tentang gadis itu lewat media sosial atau pesan dari ponselnya, bahkan rekaman telepon gadis itu. Ia juga ingin menjadi cctv namun Andi menolak hal itu.
Andi juga melakukan hal yang sama untuk mencari tahu informasi dari pria misterius. Tapi sepertinya dia sangat misterius. Datanya nonaktif dan dinyatakan meninggal pada usia remaja.
"Apa ini!? Nomor kontaknya pria semua? Dan isi pesannya vulgar semua wanitaku ini sangat liar, hah," ucap Virus yang malah tersenyum.
"Kau menyebutnya wanita mu? Sejak kapan? Dia bahkan berkata sayang dan cinta pada semua pria haha, mungkin kau berada diurutan ke seribu," cibir Andi.
"Aku tak butuh pendapat mu," seru pria dingin seraya menatapnya tajam.
Andi tak berani mencibir lebih, dia pun diam dan takut menatap sorot matanya yang tajam. Virus mengambil uangnya dari tasnya. Sesuai kesepakatan, dia akan membayar jika penemuan Andi itu sesuai keinginannya.
Dilemparnya uang sebanyak 69.685,20 Dolar Amerika Serikat ke hadapan Andi. Pria cerdas itu membulatkan matanya, tak percaya jika uang di depannya itu benar-benar nyata.
"Alatmu ini ada yang kurang dan Aku ingin kau perbarui. Aku ingin menjadi cctv. Aku yakin kau bisa atau kau sengaja menutupinya?" ucap Virus.
Tentu saja Andi bisa menciptakannya, dia pernah membuatnya pada kasus penangkapan pembunuhan berantai. Namun dia hanya tidak ingin jika Virus menyalahgunakannya.
"Hey fokuslah! Sekarang kau temui wanita mu itu dan jangan katakan misi kita. Tugasmu adalah menggodanya membuatnya terpikat padamu dan membawanya masuk ke dalam mobilmu. Aku dan Andi menunggumu dan bersembunyi di mobilmu lalu....," ucap Wasabi yang kemudian ucapannya terpotong karena Virus menyelanya.
"Ok, aku mengerti. Let's go," ajak Virus.
"Aku tidak ikut ya! Hari ini aku harus masuk," ucap Diego.
"Dengan penampilanmu yang gundul seperti itu? pasti akan sangat susah mengenalimu," ucap Virus kemudian mengembalikan kartu identitas milik Diego.
"Astaga, aku hampir melupakannya. Thanks Bro," sahutnya
"No, karena yang seharusnya berterimakasih itu, aku," ujar Virus.
"Haha baiklah. Bye," ucap Diego yang langsung bergegas mandi.
Virus, Wasabi dan Andi masuk ke dalam mobil. Pria yang mempunyai tatapan dingin itu mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.
Andi dan Wasabi yang duduk dibagian belakang, saling berebutan untuk sebuah lagu yang ada di dashboard mobilnya.
"Hey kalian ini, biar aku saja yang putar," ucap Virus.
Ia kemudian memilih lagu Avanged Sevenfold yang berjudul Bat Country. Wasabi mulai menikmati lagu dan kini ia malah mengikuti gerakan Andi ala-ala rocker yang menggoyangkan kepalanya seraya bermain gitar elektrik.
Mereka bertiga tertawa bersama. Jika dipikir-pikir lucu juga pertemuan mereka yang berawal dari musuh lalu menjadi teman. Andi adalah musuh Wasabi, saat itu Wasabi yang polos dan kutu buku selalu menjadi bahan bullyan Andi. Sering kali Wasabi di kunci di toilet, di kelas atau bahkan disembunyikan barangnya oleh Andi. Kini mereka malah menjadi sahabat. Tetapi berbeda Wasabi dengan Virus, meski awalnya Virus adalah temannya tetapi saat dewasa dia adalah buronan, musuh polisi.
Virus menghentikan mobilnya tepat di sebuah tempat olahraga fitnes dan kebugaran. Ketika pria itu bersiap turun, pria itu mengecek alat intai buatan Andi yang dibuat khusus untuknya.
"Sebentar. Valeria mengirim pesan jika dia akan ke mall bertemu dengan Cezo. Siapa Cezo? Aku pikir sebaiknya kita bertemu di mall atau aku akan membelikannya sesuatu untuk membuatnya terpikat padaku," ucap Virus.
"Terserah kau saja," ucap Wasabi yang memijat-mijat kepalanya gara-gara aksi rokernya tadi.
"Ok, kalau begitu let's go," ajak Virus lagi yang kemudian cepat-cepat membawa mobilnya menuju mall yang dimaksud.
Satu jam berlalu, Wasabi sudah lelah menunggu. Terlebih Andi yang malah tertidur di dalam mobilnya Rupanya wanita itu akan pulang terlebih dahulu untuk membersihkan diri dan berganti pakaian.
Tak berapa lama Valeria datang dengan membawa motor sportynya, wanita itu mengalihkan perhatian Virus. Pria itu benar-benar mabuk cinta pada wanita pilihan hatinya.
Ketika Valeria mulai masuk ke dalam mall, Virus mengatakan pada Wasabi jika targetnya sudah datang. Seketika Wasabi membangunkan Andi dan mulai mengamati jika ada kecurigaan. Virus menyusul kemudian.
"Wow, ternyata Virus benar. Valeria lebih menarik perhatian. Entahlah apa yang membuatnya menarik," ucap Wasabi
"Akan ku laporkan pada Joy jika kau terus memandangi Valeria tanpa berkedip," ucap Andi
"Haha laporkanlah, jika kau mengadu padanya yang ada Valeria lah yang akan di marahi Joy," ucap Wasabi.
"Jika Joy memarahi Valeria, bisa-bisa Joy berhadapan dengan Virus memangnya kau mau Joy terkena pukulan Virus," ucap Andi.
Wasabi bukannya menjawab tetapi dia malah memikirkan sesuatu yang selalu ingin dia utarakan.
"Kau tahu, kenapa aku sangat penasaran dengan zat dalam kandungan formula . Aku rasa itu ada kaitannya dengan penelitian percobaan. Contohnya kekuatan yang di dapat Ayah ku, mereka berhasil menciptakan manusia yang memiliki kekuatan black hole. Aku rasa Virus hampir sama denganku," terka Wasabi.
"Ku akui Virus memiliki pesona yang dapat menarik seseorang," ucap Wasabi lagi
"Aku tak percaya," sahut Andi
"Buktinya kau sendiri membuatkan alat yang ia minta, itu bukan semata-mata karena uang kan? Haha jujurlah," ujar Wasabi
"Hmm iya sedikit,"
"Haha, lalu Diego. Dia begitu percaya pada Virus padahal mereka baru bertemu ," sahut Wasabi.
Valeria bertemu dengan Cezo di sebuah butik mahal yang ada di mall itu. Virus melihat mereka berdua dari kejauhan Valeria melambaikan tangan kemudian mendekat dan mereka saling cium pipi kanan dan kiri
Pria yang bersama Valeria merangkul pinggulnya, mengajaknya untuk masuk ke dalam butik. Valeria terlihat memilih baju tanpa melihat harganya. Virus mendekat dan sengaja menabrakkan badannya pada punggung Valeria.
"Oh sorry saya tak melihat ada seseorang, saya sedang fokus mencari baju," ucap Virus
Valeria mengernyitkan dahinya.
"Kau orang yang waktu itu kan?" Tanyanya lalu Virus memasang wajah bingung dan berpura-pura jika dia sudah ingat.
"Hai, kau nona yang waktu itu muntah di wajahku kan?" Tanya Virus.
"Haha iya, kau mencari pakaian wanita? Untuk pacarmu atau untuk kau sendiri?" Canda wanita itu. Senyumannya sungguh membuat Virus terlena.
"Tidak, aku tidak punya pacar. Aku mencari pakaian untuk adikku, kau kesini dengan pacarmu?" Tanya Virus balik seraya melihat pria yang bersamanya tadi sedang menerima telepon dari sudut rak yang berada di pojok pakaian wanita.
"Ah iya dia pacarku," jawab Valeria tanpa ekspresi. Dan Virus yakin wanita itu hanya memperalat pria tadi.
"Siapa namamu?" Tanya Virus
Valeria yang sedang mencari model baju kemudian melirik lagi ke arah Virus.
"Apakah itu penting?" Tanya Valeria yang membuat jiwanya Virus makin penasaran.
"Tidak penting, kalau begitu aku akan memanggilmu Marimar, kau tau sebuah telenovela jaman dahulu ' Marimar au..." ucap Virus dengan candaannya dan membuat wanita itu terkekeh karena Virus bernyanyi soundtrack lagu pada telenovela itu.
"Haha kau sangat lucu aku menyukaimu, namaku Valeria. Hemm sebentar ya aku mau coba baju ini," Valeria meninggalkan Virus dengan senyum lebarnya dan masuk ke ruang fitting.
Virus diam-diam mengikuti. Dia bersandar pada samping pintu ruang fitting. Valeria melihat sepatu yang mendekat di ruangannya.
"Sayang kau kah itu, masuklah dan bantu aku menaikkan resleting ini," ucap Valeria seraya membuka pintu.
Virus dengan nakalnya masuk dan membantu Valeria menaikkan resleting pakaiannya. Pria itu menelan salivanya ketika melihat punggung mulus wanita itu. Benar-benar membuatnya panas.
Ketika Valeria berbalik, kedua bola matanya membulat. Wanita itu tidak berteriak namun ia segera memundurkan dirinya.
"Kau, kenapa kau masuk kemari, keluar!" pekik Valeria tetapi dengan nada suara mengeras yang ditahan.
"Kau menyuruh ku masuk bukan?" Ucap Virus
"Yang ku maksud bukan kau tapi dia, pacarku," ucap Valeria.
"Kau tidak mencintainya, aku bisa melihatnya dari sorot matamu," ujar Virus
"Kau siapa? Kau peramal? Dan kau tidak mengenalku jadi jangan berkomentar apapun tentangku," ucap wanita itu
Virus mendekatkan dirinya kini mereka saling berhadapan hingga wajah mereka berdekatan hanya dengan jarak 5 centimeter.
Valeria menatap Virus sangat lekat ia sama sekali tak memejamkan matanya. Virus nekat dan ingin mencumbu bibir Valeria. Ia mendekatkan bibirnya tak sampai menempel, karena Virus hanya menggodanya saja. Valeria terlihat tak menolak tetapi Virus dapat melihat jika dirinya sedikit takut.
Virus menjauhkan wajahnya dan berkata serius.
"Aku tahu siapa kau. Kau wanita pencuri. Pencuri formula milikku dan yang paling penting kau pencuri hatiku. Aku ingin kau mengembalikan hatiku yang telah kau curi," ucap Virus.
"Dan kali ini kau mencuri kunci dari pacarmu," ucap Virus seraya memperlihatkan kunci yang telah dicuri Valeria
Valeria gelagapan, ia ketahuan jika dirinyalah yang mengambil. Wanita itu tak lagi menatap Virus, ia sangat takut kali ini.
"Haha, ikutlah dengan ku dan tinggalkan dia. Aku tunggu di depan," ucap Virus dan meninggalkan Valeria sendirian
siapa yang bekap mulut wasabi tuh 🏃🏻♀️
mataku ternodai 🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️😂
banyak yang ingin aku katakan tapi masih nyangkut entah dimana karena pikiranku lagi ruwet 😄😄
pokoknya terima kasih ya 😙
malah sempet di cemburuin tuh