NovelToon NovelToon
10 Ribu Ditangan Istri Yang Tepat

10 Ribu Ditangan Istri Yang Tepat

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikah Karena Anak / Pelakor jahat / Pelakor / Selingkuh / Konflik etika / Mengubah Takdir
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Pradana Putri

"Mas! Kamu tega!"
"Berisik! Gak Usah Bantah! Bersyukur Aku Kasih Kamu 10 Ribu sehari!"
"Oh Gitu! Kamu kasih Aku 10 Ribu sehari, tapi Rokok sama Buat Judi Online Bisa 200 Ribu! Gila Kamu Mas!"
"Plak!"
"Mas,"
"Makanya Jadi Istri Bersyukur! Jangan Banyak Nuntut!"
"BRAK!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Sepeninggal dua laknat, Irma dan Anita, Anisa menangis tersedu. Bayangkan saja, Nisa yang baru saja kehilangan anak dalam kandungannya, kini harus bertemu langsung dengan kedua wanita yang entah, sejak pertama kali Nisa melihat keduanya, ada perasaan yang membuat rasa percaya Nisa kepada Bambang semakin terkikis.

Istri mana yang tidak berpikir negatif, Bambang kedapatan digandeng oleh salah satunya.

Entahlah. Nisa saat ini hanya mengikuti perasaannya.

"Kalian lebih baik pulang. Jangan pernah lagi menemui Istriku." Di parkiran rumah sakit Bambang menatap Irma dan Anita bergantian.

"Mas Bambang kalau lagi gugup malah lucu!" Anita dengan gesture menggoda sambil mencolek dagu Bambang yang membuat Bambang waspada memalingkan muka memperhatikan sekitar takut terlihat oleh orang lain.

"Iya, gemes!" Irma tak kalah jahil, bahkan tangannya jahil menyentuh sekilas area sensitif Bambang dan tentu saja sukses membuat Bambang mengeram marah.

Bukannya takut, Irma dan Anita malah meledek Bambang.

"Pokoknya, Kalian jangan pernah lagi menemui Anisa. Aku akan tetap kerja sama Boss. Dan itu cukup bukan untuk Kalian tutup mulut?"

"Ok. Nah gitu dong! Mas Bambang ini, emang paling pinter! Bisa aja bikin Kita harus kerja keras! Tapi gapapa sih! Mas Bambang Ok kok! Ya gak Nit?"

"Iya Ir, gak sangka ya. Pantes aja, Istrinya cinta banget! Terongnya Jumbo Bo!"

"Lebih baik Kalian pulang sekarang." Bambang kehabisan kesabaran menghadapi Duo Penggoda dihadapannya.

"Duh! Ngusir nih! Ok, Kami pulang. Lagian, Nanti malam Kita kan ketemu lagi. Bye Mas Bambang!"

"Bye Mas Bams!"

Irma dan Anita, keduanya naik taxi online. Bambang memastikan betul keduanya sudah pergi dan kini tugas Bambang adalah menjelaskan kepada Anisa.

Bambang segera kembali ke ruang rawat Anisa, terlihat Nisa sedang mencoba bangkit dari brangkar.

"Nis, Kamu mau kemana? Mas bantu ya?" Saat masuk ruang rawat Nisa sedang perlahan bangkit, sepertinya mau ke kamar mandi.

"Aku bisa sendiri Mas." Nisa menampik pelan, Bambang masih bersabar, menahan emosi meski dalam hati jengkel.

Nisa kembali dengan langkah perlahan, naik kembali ke atas brangkar.

"Nis, nanti malam Mas kerja. Kamu gapapa sendiri disini? Atau mau minta tolong temanmu menemani?"

"Gapapa Mas. Aku bisa sendiri. Sudah biasa." Jawaban biasa saja namun tidak bagi Bambang.

Kata-kata Nisa bagai sindiran halus. Sejak bekerja di Cafe  waktu Bambang banyak tersita. Meski selama ini Nisa tak banyak mengeluh namun sejak kejadian kemarin, Bambang tahu Nisa masih marah kepadanya.

"Nis, Mas mohon, Kamu izinkan Mas tetap bekerja di Cafe. Cari kerja sekarang susah. Mas janji Mas sambil cari kerja. Kalau memang Mas diterima kerja ditempat lain, Mas akan pertimbangkan resign di Cafe."

Nisa menatap wajah Bambang. Haruskah Nisa percaya? Hatinya masih meragu, meski tak sepenuhnya memungkiri, Nisa mencintai Bambang.

"Mau makan buahnya? Mas kupasin ya." Nisa tak menolak namun diamnya saja dengan wajah tak semarah tadi, Bambang memberanikan diri, meraih apel dan mengupaskannya untuk Nisa.

"Nis, Kamu yakin masih mau kerja di Laundry, Mas kepingin Kamu bisa istirahat. Apalagi,"

"Maaf Mas, seperti Mas, Nisa juga akan tetap kerja di Laundry. Nisa nyaman di tempat kerja Nisa."

Bambang memilih menganggukan kepala, "Ya sudah, kalau Kamu nyaman kerja disana Mas gak larang. Tapi harus tetap ingat istirahat."

Nisa tak menjawab, rasanya melepas Bambang bekerja nanti malam terasa berat. Namun sepertinya janji Bambang tadi patut Nisa hargai.

Malam datang, Nisa baru saja menyelesaikan makan malam yang disediakan rumah sakit. Bambang bersiap berangkat kerja.

"Nis, kalau ada apa-apa hubungi Mas saja."

"Ya, semoga hp Mas angkat pas Aku telepon."

Bambang menghela nafas, tahu kesalahannya. Bambang tak ada disaat Nisa membutuhkannya.

"Angkat kok. Kemaren lowbat. Tapi kali ini enggak."

Tak ada sapaan hangat dan cium tangan seperti biasa. Nisa juga manusia. Hatinya masih kecewa. Hingga Bambang pamit berangkat ke Cafe, Nisa memilih diam saja. Pura-pura tidur.

Nisa membuka mata, saat pintu sudah tertutup. Bambang sudah keluar ruang rawat Nisa.

Dalam hati Nisa menangis. Kembali terbayang anak yang kini sudah tiada, dan fakta yang menyebabkan Ia keguguran, serta kedatangan kedua rekan kerja Bambang yang lebih mirip LC membuat semua pikiran campur aduk dalam benak Nisa.

***

"Malam ini, Nita yang akan menemani Kamu kirim paket. Kalian harus hati-hati." Si Boss seperti biasa menugaskan Bambang dan kali ini berpartner dengan Anita unyuk mengantar paket sesuai dengan alamat yang sudah Mereka terima.

"Bye, Mas Bambang! Nit, jagain itu!" Si Boss menyunggingkan senyum saat Irma meledek Bambang.

"Mas Bams, tunggu dong! Buru-buru amat!" Anita dengan langkah terburu-buru mengejar Bambang yang sudah lebih dulu sampai parkiran.

"Lebih cepat lebih baik!"

"Buru-buru banget!"

Bambang menyalakan mesin motor. Anita sudah berada jok dibelakang motor Bambang.

"Harus banget meluk?"

"Dingin tahu Mas! Emang gak enak, dipeluk, nempel sama yang kenyel-kenyel! Kemaren aja,"

"Stop! Aku gak sadar ya! Jangan pernah ulangi lagi!"

"Ups! Ok. Ya udahlah! Kita anter paket! No debat!"

Sepanjang perjalanan, Bambang membiarkan saja Anita mengoceh apapun. Tak meladeni, fokusnya hanya segera antar paket dan balik.

"Yakin disini alamatnya?"

Bambang menatap sebuah ruko yang menjadi titik antar paket yang Mereka bawa.

"Ya kalau dari alamat yang Si Boss kasih sih ya disini."

"Ya udah ayo!"

Bambang mulai menaiki anak tangga ruko yang kosong dan minim penerangan. Hingga sampai di lantai atas, Bambang dihadang oleh dua orang pria berbadan tegap dengan pakaian ala petugas keamanan.

Setelah mengatakan kode yang sudah diketahui bersama, Bambang dan Anita dipersilahkan masuk oleh Si dua petugas yang memakai pakaian serba hitam.

Gila!

Bambang tak pernah membayangkan. Bahkan terbayang sedikitpun tak pernah. Apa yang saat ini Bambang saksikan membuatnya teringat sebuah film kontroversi yang sempat viral dimasanya.

Bambang dibuat tak percaya, bagaimanapun pemandangan yang saat ini ada didepan matanya, dulu hanya pernah Ia dengar dari mulut ke mulut tanpa tahu apakah benar atau karangan belaka.

"Silahkan Mas,"

Bambang tak mengerti, namun saat melihat Anita sudah mulai menanggalkan semua yang melekat ditubuhnya dan saat itu Bambang sadar, "Gak bener!"

"Mau kemana?" Bambang yang hendak keluar, ditahan oleh kedua bodyguard yang datang entah dari mana.

"Silahkan lepas semuanya. Disini aturannya sama. Tidak ada yang lain sendiri."

Sejujurnya Bambang risih. Namun sepanjang mata memandang semua lawan jenis tampak santai saja meski berjalan kesana kemari tanpa sehelai benang.

"Mau Nita bantuin Mas?" Dihadapan Bambang, Nita sudah berdiri, begitu menggoda, lekuk tubuh yang tak bisa membuat mata tak memandang, dan sejauh pandangan mata Bambang semua dalam keadaan polos tanpa sehelai benang.

"Eh, Aku bisa sendiri."

Nita sudah berinisiatif, melepaskan kemeja Bambang, namun Bambang menghalangi.

Anita tersenyum, "Ok. Aku kesana dulu ya."

Perlahan dan akhirnya Bambang pun sama dengan lainnya. Dengan langkah ragu-ragu, Bambang menuju ke bagian tengah, rupanya kerumunan dengan suara musik yang sangat keras membuat mata Bambang terbelalak.

Edan!

1
Rahma Inayah
jgn sampe Nisa km terjebak SPT Bambang apalgi sama bos yg suka celap celup
Rahma Inayah
ngeri juga liat nasib mu bang ..km SDH terlampu jauh masuk dunia kelam dan GK takut dosa Krn byk pundi2 uang yg mengalir ke kamu ...apakah akn di jadikan video bambang begituan dan akn di perjual belikan ke situs2 video dewasa baik luar maupun dlm negeri ..mkn SPT tu ya
Rahma Inayah
bagus ceritanya
Rahma Inayah
si Bambang LP akan dosa stlh melihat byk uang gepokkan.tp tnp dia Sadri klu rumh tangga nya terancam bercerai berai
Rahma Inayah
Bambang SDH di peralat dan t
dan tak berdaya dia SDH di monitor oleh si bos
Rahma Inayah
semkn HR Bambang berkubang dlm lingkaran dosa ..
Rahma Inayah
Bambang dilema dgn sikap Nisa ..tp tnp Nisa tau uang yg dibeli buat mkn uang GK halal klu dia tau mkn GK mau
Rahma Inayah
masa HBS keguguran SDH bisa sholat ....BKN nya Mash nifas ..
Rahma Inayah
ank Bambang pergi sblm sempat dilahrkn Krn dia tau bpknya kerja GK halal JD lbh baik dia GK mnt dilahirkn
Rahma Inayah
yaa nm nya jg lacur mn ada urat malu nya .Bambang SDH masuk perngkp dan GK BS keluar jg GK BS berkutik mati kutu dan akibat km berulah Nisa keguguran
Rahma Inayah
rasakan km Bambang masuk jebakan WC umum
Wanita Aries
Kok makin terjerumus si bambang
Wanita Aries
Hadeh bambang bloon
Nisa jg trllu bodoh jd istri
Wanita Aries
Ya udh bambang nikmati aja peranmu,, nisa mending pisah aja deh
Wanita Aries
Hadeh si bambang suka banget main api
Wanita Aries
Mau sampe kapan bambang bgtu.. gk ada niatan kanur pindah ke desa atau keluar pulau
Wanita Aries
Si bambang cari penyakit aja
◦•●◉✿penapianoh✿◉●•◦: Halo kak baca juga d novel ku 𝙖𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya. trmksh🙏
total 1 replies
Wanita Aries
Bodohnya bambang yg gmpng terbuai nafsu akhirnya kena batunya
Wanita Aries
Cobaanmu berat mbang
Su Millah
siip..👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!