Lu Sun Sang Jendral Naga Hitam, akibat pertempuran maut dalam upaya menyelamatkan keluarga dan Pasukan nya, Lu Sun gugur dalam pertempuran tersebut.
Lu Sun kemudian bereinkarnasi ke dunia modern abad 21, begitu pula dengan istri setia nya Xue Yen dan kekasih lama nya Sun Ting.
Selain mereka bertiga masih ada putri kaisar langit Giok Lan yang ikut bereinkarnasi menyusul Lu Sun karena tidak pernah bisa melupakannya.
Bagaimana pertualangan Lu Sun,
Sang Jendral Naga Hitam, di dunia modern, di ikuti oleh Xue Yen istrinya dan kekasih lamanya Sun Ting serta putri kaisar langit Giok Lan.
Serta beberapa tokoh baru seperti Ying Ying, Jack, Si topeng besi, David Viktor dan lainnya.
Para pembaca akan di ajak menikmati suasana modern di balut dengan pertarungan dan pertempuran kekuatan jaman dulu.
Selain itu pembaca juga bisa menikmati kisah cinta yang berliku-liku, pengorbanan kesetiaan, kesalah pahaman, kesedihan, keharuan.
Juga kejenakaan dan kekonyolan tokoh dalam cerita.
Semua ini bisa anda dapatkan dalam satu paket, tapi semua ini dengan suara kalian harus sudah membaca LEGENDA JENDRAL NAGA HITAM.
Karena Chapter awal ada di sana, jangan lupa point' penting ini selamat menikmati terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MING2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PULAU MISTERIUS,
Lu Sun terus menajamkan penglihatannya membelah kegelapan malam, melihat apakah ada daratan yang bisa di gunakan sebagai tempat singgah bagi mereka bertiga.
Setelah mengedarkan pandangannya berkeliling ternyata yang terlihat hanya hamparan laut tak berujung.
Lu Sun akhirnya membiarkan tubuhnya terombang-ambing ditengah laut sambil tetap memegang erat kedua gadis itu di sisinya.
Sambil menunggu cuaca hujan badai mereda dan laut Kembali tenang Lu Sun baru akan menggunakan Jin Tou Yun membawanya keluar dari tempat ini.
Bila di lakukan sekarang Lu Sun takut akan tersambar petir, kalau dia pribadi tidak masalah, tapi kedua gadis di sampingnya tentu berbeda cerita.
Lu Sun sengaja tidak ingin membangunkan kedua gadis tersebut, menurut pemikiran Lu Sun lebih baik kedua gadis ini pingsan daripada siuman.
Melihat keadaan yang seperti ini, bila mereka tersadar tentu mereka akan mengalami trauma berat, jadi lebih baik biarkan seperti ini saja.
Kalau perlu bila sudah menemukan pulau baru Lu Sun akan menyadarkan mereka berdua, sehingga Lu Sun tidak perlu bercerita rahasia tentang dirinya yang kurang masuk akal kepada dua gadis yang baru di kenalnya ini.
Ketika matahari terbit cuaca pun mulai mereda, Lu Sun sebenarnya ingin menyelam mencari bangkai pesawat, di mana di sana pasti banyak tersedia barang-barang yang mereka perlukan untuk bertahan hidup nantinya.
Tapi terkendala khawatir dengan keadaan kedua gadis tersebut yang ada kemungkinan hilang tersapu ombak atau menghadapi bahaya apapun yang mungkin mengintai mereka di laut lepas seperti ini.
Lu Sun akhirnya memilih membatalkan niatnya itu.
Begitu melihat cuaca sudah tenang dan kedua gadis itu masih pingsan, Lu Sun pun terbang keatas setinggi mungkin untuk melihat keadaan di sekitarnya.
Akhirnya Lu Sun melihat sebuah titik daratan ditempat yang sangat jauh di sebelah barat.
Lu Sun pun turun kembali dan berdiri di atas laut.
Lu Sun kemudian menarik kedua gadis tersebut keatas dan terbang menggunakan Jin Tou Yun menuju pulau kecil di sebelah barat.
Saat merasakan pergerakan kedua gadis tersebut, Lu Sun dengan cepat menekan syaraf tidur mereka sehingga mereka kembali tertidur lagi.
Mendekati pulau tersebut, ternyata pulau tersebut cukup besar, pulau tersebut di kelilingi batu karang yang tajam-tajam dan menonjol keatas permukaan laut.
Selain itu di sekeliling pulau itu juga terlihat banyak sirip ikan yang muncul kepermukaan laut.
Lu Sun tahu itu adalah jenis ikan pemangsa daging yang sangat berbahaya, dari atas karena laut yang tenang tembus terkena sinar matahari, Lu Sun dapat melihat ukuran ikan-ikan ganas itu yang sangat mengejutkan.
Rata-rata yang paling kecil sekalipun mencapai ukuran sebesar sebuah kapal pesiar, tempat apa ini pikir Lu Sun.
Kenapa ikan-ikan di sekitarnya bisa sebesar ini, bila orang awan pasti akan ketakutan setengah mati.
Untungnya yang melihatnya adalah Lu Sun yang sudah terbiasa melihat hal yang jauh lebih mengerikan sejak kecil.
Cukup Naga Hitam temannya yang telah gugur di Medan perang, juga akan membuat orang biasa bisa kehilangan kesadarannya bila bertemu dengan nya.
Pulau itu cukup luas, bahkan memilki gunung dan hutan yang terletak di tengah-tengah pulau.
Lu Sun hanya memperhatikan semuanya sekilas, tidak bisa melihatnya lebih lama lagi.
karena Lu Sun juga harus menghemat energi chi nya di dunia yang hampa Chi ini.
Akhirnya Lu Sun berhasil mendarat dengan ringan di atas pantai berpasir putih yang lembut.
Lu Sun mencari tempat yang teduh kemudian membaringkan kedua gadis itu di sana.
Lu Sun sendiri mengumpulkan ranting dan kayu kemudian membuat api unggun.
Situasi ini jadi mengingatkan Lu Sun akan situasinya saat hidup bersama guru Xiang Lung.
Di mana hampir setiap hari dia membuat api unggun dan bakar ikan buat makan.
Setelah api unggun menyala, melihat kedua gadis itu masih tertidur nyenyak belum siuman.
Lu Sun memutuskan mencari ikan buat di makan, setelah terbang berkeliling ternyata di sekitar pulau benar-benar tidak terlihat ada jenis ikan lain, selain Ikan ganas berukuran raksasa itu.
Tiada pilihan lain pikir Lu Sun, dia akan membunuh seekor mengambil sebagian dagingnya, sedangkan sisanya biar menjadi mangsa teman-temannya yang lain saja.
Lu Sun kemudian mengeluarkan Feng Thian Hua Ci nya kemudian menebaskan ke salah satu bagian ekor ikan tersebut hingga putus.
Kemudian dengan cepat Lu Sun melesat membawa bagian itu terbang menjauhi kawanan ikan buas itu yang berebutan menyerang temannya yang terluka parah oleh tebasan Feng Thian Hua Ci Lu Sun.
Lu Sun membawa potongan besar tersebut ke tepi pantai membersihkannya, kemudian memotongnya menjadi bagian yang lebih kecil dengan pedang mustika 7 bintang miliknya.
Lalu Lu Sun mulai menusuk-nusuk potongan daging tersebut dengan kayu-kayu tajam setelah siap Lu Sun pun mulai bakar ikan dengan cara sederhana.
Lu Sun tidak tahu mereka akan terjebak berapa lama di tempat ini, yang penting saat ini adalah mengisi perut lebih dahulu.
Hal lain nanti baru di pikirkan belakangan,kini sambil makan yang menjadi pilihan Lu Sun saat ini adalah bagaimana kondisi Ying Ying saat mendengar berita jatuh nya pesawat yang dia tumpangi.
Juga bagaimana dengan keadaan Xue Yen yang hidup bersama bedebah bajingan itu, kini semua menjadi semakin terlambat.
Akibat kejadian tak terduga seperti saat ini, kelihatannya Thian masih belum puas mempermainkan nasibnya.
Saat sedang asyik melamun ternyata Jane dan Mei Mei sudah mulai siuman.
Mereka melihat dengan bingung keadaan sekitar mereka, kemudian mereka teringat saat terakhir kejadian di dalam pesawat.
Mata mereka terbelalak ngeri, jangan-jangan mereka kini telah meninggal.
Kedua gadis itu saling menatap dengan wajah bingung perlahan-lahan mereka berdua bangun untuk duduk.
Tiba-tiba perut mereka berbunyi pertanda lapar, akibat wangi ikan bakar yang sedang di siapkan oleh Lu Sun.
Saat melihat Lu Sun sedang asyik membakar ikan kedua gadis itu saling pandang sejenak, lalu mereka buru-buru berlari mendekat kearah Lu Sun.
Kedua gadis itu duduk mengapit Lu Sun dan serempak bertanya.
"Ada di mana kita ? kenapa kita bisa di sini ?"
Lu Sun yang sudah mendengar pergerakan mereka dari tadi sudah sadar ke dua gadis itu sudah siuman.
Sehingga saat mereka duduk di sisinya dan bertanya dia tidak terkejut sama sekali.
Lu Sun dengan santai memberikan mereka masing-masing sepotong ikan bakar yang sudah matang.
Sambil menatap mereka bergantian Lu Sun menjawab,
"Kita ada di pulau kosong, kita bertiga selamat dari kecelakaan pesawat dan terdampar di sini."