Bermaksud menyampaikan amanah justru berujung menjadi malapetaka
Amoera dituduh sebagai pembunuh ayah marvin.
Ia disiksa atas kesalahan yang sama sekali tidak pernah ia lakukan hingga membuat Amoera kerap berulang kali mengakhiri hidupnya
bahkan Marvin merenggut paksa mahkota wanita malang itu.
Hingga akhirnya kebenaran pun terungkap, lantas bagaimanakah kisah Amoera selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menahan ~ Amoera
" albert ayo kita pulang sekarang " pinta marvin
" tuan kau belum pulih betul , lebih baik istirahat dulu " pinta amoera
" diamlah .. Aku tidak berbicara kepadamu " ketus marvin
" marvin .. Yang dikatakan amoera itu benar , lebih baik kau dirawat selama beberapa hari disini " tutur albert
" aku tidak betah disini , ayo bawalah aku pulang " pinta marvin kembali , albert pun mengiyakan namun ia terlebih dulu memanggilkan dokter untuk memeriksa kondisi marvin .
Tak lama kemudian dokter pun datang memeriksa marvin
" tuan marvin luka mu masih belum pulih betul lebih baik kau dirawat disini setidaknya satu hari saja " pinta dokter ,
Namun marvin memaksa ingin pulang karna ia merasa sudah baik baik daja , terpaksa dokter memenuhi permintaan marvin ia keluar dari ruangan marvin untuk membuat surat izin kepulangan dan beberapa resep obat .
Namun tiba tiba
Brukkkkkkk
Terlihat Amoera terjatuh dari tempat duduknya , albert yang kala itu duduk di tepi tempat tidur marvin . ia langsung beranjak menghampiri amoera ketika tau amoera tergeletak di lantai .
" amoera kau kenapa ? Amoera bangunlah " teriak albert sembari menepuk nepuk pipi amoera
" albert dia kenapa ? " tanya marvin yang menghampiri albert
" aku tidak tau " saut albert
" sebentar akan ku panggilkan dokter , angkatlah dia diatas tempat tidur " pinta marvin , ia pun menekan tombol darurat untuk memanggil dokter sembari menahan rasa sakit di bahunya .
Tak lama kemudian dokter yang menangani marvin pun datang
" dokter tolong .. Dia tiba tiba tidak sadarkan diri " seru albert dengan panik. Dokter pun mencoba memeriksa amoera .
" dia kenapa dok ? " tanya albert khawatir
" tuan .. Nona habis melakukan donor darah kepada tuan marvin , karna semalam tuan marvin cukup kehilangan banyak darah akibat luka tembakan , semantara di bank darah kehabisan stok darah dan nona ini memaksa untuk mendonorkan darahnya padahal kondisi tubuhnya tidak stabil dan darahnya sangat rendah , tetapi kau tidak perlu khawatir . Nona ini hanya butuh istirahat saja! nanti perawat akan kemari memberikan obat untuknya " ujar dokter itu dan berlalu keluar meninggalkan ruangan .
Marvin yang sempat mendengar perkataan dokter ia langsung terkejut dan tertegun seketika , ia mengingat waktu perjalanan ke rumah sakit melihat amoera tak henti menangis karna khawatir dan begitu panik .
" marvin .. Lihatlah gadis polos ini menyelamatkan nyawamu , bagaimana bisa kau masih berpikiran dia seorang pembunuh ? " tutur albert , marvin pun hanya diam saja tak menghiraukan perkataan albert
Beberapa jam kemudian amoera tersadar , ia melihat albert dan marvin sedang menunggu disampingnya , ia mencoba bangun ..
" amoera kau sudah sadar ? , istirahatlah jangan bangun dulu " pinta albert menahan tubuh amoera yang beranjak hendak duduk
" tuan albert ayo kita pulang , aku baik baik saja .. maaf aku sudah merepotkan mu " ucap amoera
" istirahatlah " suara marvin mengejutkan amoera
" istirahatlah dulu amoera .. aku akan keluar membeli makanan untukmu " pinta albert , amoera sempat menolak namun albert tetap memaksanya jadi ia menuruti permintaan albert , albert pun keluar dari ruangan itu .
Marvin tak henti dengan heran menatap tajam mata amoera , amoera hanya menundukan pandangannya .
" jangan harap dengan kau menyelamatkan nyawaku , aku akan mengampunimu atas lenyapnya ayahku " seru marvin
" tuan marvin .. aku tidak butuh pengampunan atau apapun itu darimu ! Aku melakukan ini semua semata mata hanya demi nona alice ! aku sangat menyayanginya . Dia sudah banyak terluka karna kehilangan orang sekitarnya , jadi aku tidak ingin melihatnya terluka karna kehilangan kakaknya " saut amoera seraya membuang mukanya
aku baca ulang kmbli karya nona krn kangen dengan nona 😘