Namaku adalah Nayla putri dan Aku hanyalah gadis desa dengan penghidupan di bawah rata rata. Selama ini aku hidup dengan hanya mengenal sosok seorang Ibu saja tanpa mengenal sosok yang bernama Ayah. Bagiku Ibu adalah satu satunya orang yang paling berharga dalam hidupku, tanpa nya mungkin aku tidak akan bisa hidup selama ini. Semua ucapannya adalah titah untukku, dan demi membahagiakan nya aku mematuhi semua ucapan nya bahkan dengan mengindahkan perasaan ku sendiri, dan readers tercinta dari sinilah ceritaku bermula.
Selamat membaca, semoga berkenan. Berikan dukungan seikhlasnya, semoga yang maha Kuasa memberikan balasan yang setimpal. Aamiin ya robbal alamiin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💘 Nayla Ais 💘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai tidak nyaman
Lèpaskàn àku " 24 "
🎁🎁🎁
Selesai sarapan bersama yang di lalui mereka seperti suami istri sungguhan, Nayla dan Asrul berpamitan pulang pada Bu Lastri.
Sebenarnya Nayla enggan untuk meninggalkan Ibunya yang belakangan ini sering sakit sakitan. Tapi bagaimana lagi, Asrul tidak mengijinkannya untuk tinggal lebih lama lagi. Begitu pun dengan Bu Laras, dia tidak mau putri semata wayangnya melawan perintah suaminya. Terpaksa Nayla harus menelan kerinduannya sendiri.
" Ibu yakin akan baik baik saja di sini, atau Ibu bisa ikut dengan kami ke kota. Biar aku bisa merawat Ibu juga di sana " Bujuk Nayla
" Sudahlah Nak, tidak apa apa sayang. Ibu akan baik saja di sini, lagian kan ada bibi. Bibi akan selalu ada untuk Ibu, jadi kamu tidak perlu khawatir ya ".
Bu Laras mengelus kepala Nayla, membuat Nayla ingin menangis.
" Ya sudah kalau begitu, aku pamit ya. Kalau ada apa apa, Ibu jangan sungkan untuk hubungi kami berdua. Atau Ibu bisa langsung ke kota untuk mengunjungi kami berdua kapan pun Ibu mau " .
Nayla mencium tangan sang Ibu sambil berlalu menuju mobil, Ia tidak ingin berlama lama. Takut Ia tidak tahan dan mengeluarkan air mata, di hadapan wanita yang sangat di sayanginya itu.
Asrul memberikan amplop dan mencium tangan Bu Lastri sebelum akhirnya Ia juga menyusul Nayla masuk ke dalam mobil miliknya.
::::::::::::::::::::::::
" Maafkan anak Ibu ya kalau dia berbuat salah, sebenarnya dia anak yang baik. Ibu membesarkannya dengan kasih sayang, dia memang sedikit manja. Tapi sungguh dia tidak akan tega menyusahkan siapa pun. Kalau kamu sudah mengenalnya dengan baik, kamu akan tau pribadinya. Ia akan mudah menyayangi seseorang yang baik padanya. Jadi Ibu minta buatlah Ia senyaman mungkin maka Ia akan benar benar menyayangimu ".
Pesan dari Bu Lastri selalu terngiang di benak Asrul, Ia mencoba mencerna semua yang di katakan Ibu mertuanya. Namun karena hatinya memang tidak ada rasa apa pun pada Nayla, Ia menepis semuanya.
" Kenapa dari tadi kamu diam saja ?" Tanya Asrul memecah kesunyian
" Tidak apa apa Mas, apa yang harus aku bicarakan, tidak ada kan. Jadi lebih baik aku diam saja " Jawab Nayla seadanya
dret~ dret ~drett ~
Ponsel Nayla berdering, Nayla melihat siapa pemanggil di layar ponselnya.
" Mas Andre....! " gumam Nayla
Ia enggan untuk menerimanya, karena menghargai Asrul suaminya. Belum lagi Asrul memang sensi pada Andre.
Asrul menghentikan mobilnya, Ia merebut ponsel di tangan Nayla, dan melihat siapa nama pemanggil di layar ponsel itu.
" Andre......! Si brengsek itu masih berani beraninya dia menelpon istriku, apa sich maunya dia " Batin Asrul geram.
Asrul menggeser ketombol merah untuk mematikan panggilan, Ia menyerahkan kembali ponselnya pada Nayla. Nayla mengambilnya dan memasukkannya kembali ke dalam tas kecil miliknya.
Mobil melaju kembali dengan kecepatan sedang. Tidak lama kemudian ponsel Nayla kembali berdering, Nayla kembali merogoh ponselnya. Ia melihat orang yang sama yang menghubunginya.
" Mas Andre, ada apa dia menghubungiku sampai sesering ini. Apa ada sesuatu yang penting. Astaga Nayla lupa, bahwa kemarin dia pergi tanpa minta ijin. Mas Andre pasti menghawatirkanku " Batin Nayla
" Siapa, orang yang sama ?" Tanya Asrul. Ia memarkirkan mobilnya di pinggir jalan. Nayla mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Asrul
" Angkatlah dan pakai pembersar suaranya " Perintah Asrul.
Nayla menuruti perintah Asrul, Ia kemudian menggeser ke tombol warna hijau untuk menerima panggilan tersebut.
" Iya hallo Assalamualaikum Mas Andre, maaf ada apa ya....? ".
" Alhamdulillah kamu akhirnya mau mengangkat juga telponku. Kamu tidak apa apa kan, pria itu tidak macam macam padamu. Aku benar benar khawatir, soalnya kemarin dan hari ini kamu tidak masuk kerja " Sergah Andre panjang lebar diujung telpon.
Nayla merasa bersalah pada sahabatnya, gara gara terburu buru dan ke asyikan bersama Ibunya dia sampai lupa memberi kabar pada sahabat sekaligus bos nya itu.
" Aku baik baik saja Mas, maaf karena memberi kabar apa apa padamu. Kemarin aku pulang kampung menjenguk Ibu yang sedang sakit, tapi ini aku sudah perjalanan pulang. InshaAllah besok aku sudah kembali bekerja lagi " Jawab Nayla
Asrul merasa ada yang kurang nyaman saat mendengar orang lain begitu memperhatikan dan menghawatirkan istrinya.
" Apa Nayla akan menyayangi Andre karena Ia merasa nyaman seperti kata Ibu " Batin Asrul
" Ish sok perhatian, kenapa dia begitu perhatian pada istri orang. Apa dia sudah tidak laku lagi, sampai sampai dia begitu memperhatikan istri orang lain " Ucap Asrul sensi
Nayla bingung mendengar ucapan Asrul yang terdengar sangat aneh di telinganya.
" Dia memang baik dan perhatian Mas, bukannya sok sok' an " balas Nayla tidak terima.
" Tapi bukan dengan memperhatikan istri orang, masih banyak wanita yang masih sendiri di luar sana " Bantah Asrul dengan cepat.
Nayla semakin bingung dengan tingkah Asrul yang menurutnya sangat egois itu.
" Terserah padamu Mas, tapi jangan pernah kamu samakan dirimu dengan Mas Andre. Karena sampai kapan pun kalian tidak akan pernah sama. Lagi pula dia pantas menghawatirkan aku, karena aku adalah sahabatnya sekaligus pegawai di kantornya " Jelas Nayla panjang lebar.
" Sekarang apa kita akan lanjut atau akan tetap disini saja. Bukankah kamu ingin segera sampai rumah ".
💓💓💓💓💓
Jangan lupa seperti biasa, tinggalkan jejaknya. Like, rate, komen. Kalau berkenan vote dan juga hadiah, seikhlasnya saja kakak. Terima kasih untuk semuanya yang sudah mampir 😍😍😍
terus kerja apa ini?