Super Rich Man!
Kisah cinta yang sudah biasa malang melintang di dunia pernovelan, mula dari CEO hingga datangnya orang ketiga.
Selamat membaca kisah Ariana dan Reykhel, 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon La_Sha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan Ikut Campur
"Minggir!" tandas Reykhel yang langsung mendorong Ariana dan hampir jatuh ke lantai jika saja gadis itu tak berpegang kuat pada sisi meja.
"Nona?" seru pelayan Min, lalu dia menggeleng pelan kepada Ariana agar tidak ikut campur.
"Tuan muda, jangan!" pinta Ariana yang langsung memegang tangan Reykhel saat pria itu mau menampar pelayan itu lagi.
Sentuhan tangan Ariana membuat Reykhel memelototi tangan mungil itu, lalu dengan kasar dia kembali menghempaskan nya.
"Jangan ikut campur! Atau aku akan menamparmu juga, dasar perempuan bodoh! Kau ingin menjadi pahlawan kesiangan, hah?!"
"Pak Jang! Pak Jang!" teriak Reykhel seraya mencengkeram kuat tangan Ariana, sampai pada akhirnya pak Jang, pun, tiba.
"Iya Tuan muda, apakah Tuan memerlukan sesuatu?"
"Ah!" Ariana mengernyit saat Reykhel mendorongnya hingga jatuh terduduk di bawah kaki pak Jang, si kepala pelayan itu, ada apa lagi ini? Mengapa bisa dia sebegitu rendahnya di mata suaminya sendiri?
"Bawa dia dan kurung di kamarnya, jangan beri makan! Dia harus tahu apa yang paling aku benci! Mencoba untuk ikut campur, manis sekali tingkahnya sampai-sampai membuatku begitu jijik ingin memuntahi wajahnya!"
Air mata Ariana meluncur tanpa di minta, hatinya teramat sakit.
Kata-kata yang terlontar itu sangat menyayat hatinya.
"Nona, ayo segera kembali ke kamar Anda."
Lalu Ariana mengusap air matanya dan segera berdiri, dia pun meraba tangannya yang memerah akibat di cengkeram sekuat itu oleh Reykhel.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Ariana Adijaya, dia menangis sembari menelungkup kan tubuhnya di atas ranjang.
Tiga puluh menit kemudian...
Cepat-cepat dia mengusap wajah dengan matanya yang sembab saat mendengar suara ketukan dari luar pintu.
"Nona?" kali ini suaranya berbeda, bukan lagi suara pelayan Min yang ia dengar. Tetapi lebih ke suara yang fresh. Seperi gadis remaja.
Klek!
Ariana hanya memunculkan setengah wajahnya dari balik pintu, "Iya, siapa?"
"Saya pelayan baru pribadi Nona Ariana, nama saya Clara."
"Clara?" imbuh Ariana dengan lembut dengan sedikit memiringkan kepalanya ke kiri, bahkan dalam keadaan menangis saja, dia masih terlihat begitu cantik.
"Iya Nona, jika Nona membutuhkan sesuatu maka Nona bisa langsung memberitahukan saya."
Ariana pun menangguk, "Emh," lalu dia kembali menutup pintu kamarnya saat melihat Clara memberikannya bow dan segera pergi.
Lalu apa yang terjadi dengan pelayan Min?
Di dalam ruangan kerja pak Jang, pelayan itu sedang di kenai tindakan disiplin atas tindakannya barusan yang telah menyulut emosi Tuan muda.
"Ini adalah surat peringatan pertama untukmu, ingat, jangan sampai kau mengulanginya untuk yang kedua kalinya."
Dengan tangan gemetar dan rasa perih di pipi kanannya, pelayan Min mengambil SP (surat peringatan) satunya, "Te- terima kasih, pak Jang... saya tidak akan melakukannya lagi."
Pak Jang mengangguk, "Hm, pergilah ke kamar mu untuk istirahat dan jangan lupa untuk mengobati memar di wajah mu itu," pak Jang menunjuk pipinya sendiri sebagai contoh.
Pelayan Min, pun, beranjak dari duduknya dan berdiri lalu memberinya bow.
"Baik, pak Jang... saya permisi dulu."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Siang hari Ariana terlihat masih duduk di tepi jendela, dia merenung menatap pergerakan mega cerah yang tertiup angin kesana kemari, kadang ada juga yang berbentuk gumpalan, ataupun berbentuk seperti istana kecil.
"Mungkin lebih baik jika aku jadi awan saja?"