NovelToon NovelToon
PERNIKAHAN MUDA BELIA

PERNIKAHAN MUDA BELIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintapertama
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: deameriawan

PLEASE FOLLOW DEAMERIAWAN UNTUK MENDAPATKAN NOTIFIKASI UPDATE NOVEL TERBARU


Caren Danisha sosok siswa yang multi talenta. Diusia belia dia harus merasakan pernikahan dengan laki-laki yang di cintai nya. Namun dengan berjalannya waktu, pernikahan tidak hanya butuh sekedar cinta tapi komitmen untuk bersama selamanya. Perbedaan mulai muncul satu persatu, sehingga akhirnya ia jatuh cinta untuk kedua kalinya dengan orang yang berbeda. Terkadang dia pun bingung siapakah yang disebut sebagai cinta pertamanya. Karena 2 sosok ini ingin sama-sama dimilikinya.
Hasratnya semakin membara untuk berpetualang sejak hatinya porak poranda.
Cinta telah menghancurkan harga diri dan kepercayaannya.

Apakah Caren akan tetap bermain dengan permainan cintanya ?

Atau dia akan menghentikan saat cintanya berlabuh pada sosok yang tepat.

Hasrat akan selamanya ada ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deameriawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SUPPORT SYSTEM

"Perempuan mana yang mau tunangannya diganggu seorang pelakor".

Setelah kejadian memalukan itu Niken pindah sekolah. Ya tentu saja ia pasti malu dengan kejadian di taman sekolah beberapa hari yang lalu. SMA PANCA BHAKTI terasa lebih tenang. Kepergian Niken benar-benar memberikan efek jera. "Gila ya, Caren serem banget kalau marah" bisik seorang siswi pada temannya. "Nggak kebayang deh kalau jadi Niken waktu itu". "Makanya, jangan coba-coba deketin Aldian" balas temannya. "Udah jelas-jelas punya Caren, masih aja nekat".

Sementara itu, hari perlombaan drumband semakin dekat. Aku, Alma, Dio, dan Sella nyaris tak punya waktu luang. "Aduh, koreografinya masih kurang greget nih" keluh Alma saat istirahat latihan. "Iya, aku juga ngerasa gitu" timpal Dio. "Harus ada gerakan yang lebih eye catching lagi". "Tenang, guys, kita pasti bisa," ujarku menyemangati. "Kita latihan terus sampai dapat yang terbaik".

Di sela kesibukan, aku merasa beruntung memiliki Aldian yang selalu mendukungku. Setiap selesai latihan, Aldian selalu datang menjemput. "Capek ya, Sayang ?" tanya Aldian sambil mengusap rambutku. "Lumayan" jawab ku sambil tersenyum. "Tapi semangat kok, demi perlombaan". "Semangat terus ya sayang" ujar Aldian. "Aku selalu dukung kamu".

Namun, di balik senyumnya, Aldian menyimpan kekhawatiran. Ia semakin geram dengan ulah The Jackal. "Mereka makin berani aja" gumam Aldian dalam hati. "Harus segera dihentikan." Suatu malam, Aldian berbicara dengan sahabatnya, Bang Rio dan Nio. "Bro, aku udah eneg banget liat kelakuan The Jackal" ujar Aldian dengan nada serius. "Aku juga, Bro" balas Rio. "Mereka udah kelewatan batas." "Aku pengen hancurkan mereka secepatnya" kata Aldian. "Tapi gak bisa sekarang. Karena aku harus tahan diri sampai ujian nasional dan acara pernikahan selesai". "Sabar, bro tahan tinggal 5 bulan lagi. Gak kerasa kog. Kamu harus siapin diri untuk ujian akhir dan acara nikahan beres dulu" ujar Nio mengingatkan. Ya benar apa kata Nio, Aldian tidak bisa egois memikirkan The Eagle terlebih dulu. Ia harus memikirkan keluarga besar kedua belah pihak yang sudah berupaya mewujudkan pernikahan yang ia impikan. Apalagi dengan Caren calon istrinya, wanita yang sangat ia dambakan. Tentu Aldian harus menjaga keseimbangan hidupnya terlebih dahulu dengan bersabar menghadapi The Jackal.

The Jackal, saat ini sedang dalam interogasi polisi. Beberapa orang yang terlibat dalam kekacauan kemaren itu ditangkap dan dimintai keterangan. Kemungkinan dalam waktu dekat seluruh pelaku tindak kriminal itu akan di proses sesuai hukum yang berlaku. Aldian memang benar-benar tidak memberikan ampun kepada mereka. Karena memang The Jackal ini mencari uang untuk organisasi dengan cara melakukan kejahatan.

Rencana The Eagle untuk melakukan balapan di sirkuit sedang di godok oleh team racing. Sepertinya dalam waktu dekat akan ada kejuaraan nasional, dan team The Eagle rencana mengirimkan 2 orang pembalapnya. Nio sedang memilih team nya yang kira-kira siap memenuhi kualifikasi kejuaraan tersebut.

Kondisi Bengkel Masterpiece di Sentul milik Aldian menjadi semakin disorot. Setelah viral di media sosial, komentar negatif terus berdatangan. Aldian dan Nio sadar, mereka harus bertindak cepat sebelum reputasi bengkel benar-benar hancur Dimata anak-anak motor. Mereka memutuskan untuk melakukan investigasi mendalam.

"Nio, kita tidak bisa hanya duduk diam. Kita harus cari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Apakah ini murni kesalahan mekanik kita, atau ada faktor lain ?" kata Aldian dengan nada serius. "Aku setuju, Aldian. Kita mulai dari mana ?" tanya Nio. "Pertama, kita kumpulkan semua keluhan yang masuk, baik yang langsung ke kita maupun yang ada di media sosial. Kita klasifikasikan berdasarkan jenis masalahnya" jawab Aldian.

Mereka mulai menyortir keluhan. Sebagian besar keluhan menyoroti kualitas servis yang menurun, waktu pengerjaan yang lebih lama dari perkiraan, dan beberapa kasus kerusakan yang lebih parah setelah diperbaiki di Masterpiece. "Oke, ini polanya mulai kelihatan. Keluhan paling banyak soal kualitas servis dan waktu pengerjaan. Ada beberapa kasus yang cukup serius, seperti mesin yang malah jadi rusak setelah diperbaiki," ujar Nio sambil menunjuk data yang terkumpul.

"Kita harus bicara dengan mekanik kita. Kita dengar penjelasan mereka, apa yang sebenarnya terjadi di lapangan" kata Aldian. Akhirnya mereka mengumpulkan seluruh mekanik dan mengadakan pertemuan. Suasana tegang terasa di ruangan itu.

"Teman-teman, kita semua tahu situasi yang sedang kita hadapi. Bengkel kita sedang dalam masalah besar. Saya dan Nio ingin mendengar langsung dari kalian, apa yang menjadi kendala kalian dalam bekerja ?" tanya Aldian dengan nada tenang namun tegas. Salah seorang mekanik senior, Bagas, angkat bicara. "Begini, Mas Aldian, Mas Nio. Sejak beberapa bulan terakhir, kami merasa tekanan kerja semakin tinggi. Jumlah orderan meningkat, tapi jumlah mekanik tetap sama. Kami jadi keteteran, Mas". "Selain itu, beberapa spare part yang biasa kami gunakan, kualitasnya menurun. Kami jadi kesulitan memberikan hasil yang maksimal" timpal mekanik lainnya, Doni. Aldian dan Nio saling pandang. Mereka mulai memahami akar permasalahan yang sebenarnya. "Soal spare part, kenapa kalian tidak lapor dari dulu ? Kita bisa cari supplier lain yang kualitasnya lebih baik" tanya Nio dengan nada sedikit menyesal.

"Kami sudah coba lapor, Mas. Tapi katanya anggaran lagi ketat, jadi kami disuruh pakai yang ada dulu" jawab Doni dengan nada lirih.

Aldian menghela napas. Ia merasa bersalah karena kurang memperhatikan kondisi di lapangan. "Oke, saya mengerti. Ini kesalahan kami juga karena kurang komunikasi dengan kalian. Mulai sekarang, kita akan perbaiki semuanya" kata Aldian dengan tegas.

"Pertama, kita akan segera rekrut tambahan mekanik untuk mengurangi beban kerja kalian. Kedua, kita akan evaluasi supplier spare part kita dan cari alternatif yang lebih berkualitas. Ketiga, kita akan adakan pelatihan rutin untuk meningkatkan skill kalian" lanjut Aldian.

Para mekanik tampak lega mendengar janji Aldian. Mereka merasa didengarkan dan dihargai. "Terima kasih, Mas Aldian, Mas Nio. Kami akan berusaha memberikan yang terbaik" kata Bagas mewakili rekan-rekannya.

Setelah pertemuan dengan para mekanik, Aldian dan Nio melanjutkan investigasi dengan mewawancarai beberapa pelanggan yang mengajukan keluhan. Mereka ingin mendapatkan gambaran yang lebih jelas dari sisi pelanggan. Dari wawancara tersebut, mereka menemukan bahwa sebagian keluhan memang disebabkan oleh kesalahan mekanik, namun ada juga beberapa kasus di mana pelanggan terlalu menuntut atau kurang memahami proses perbaikan.

"Ada beberapa pelanggan yang memang sengaja mencari-cari kesalahan untuk mendapatkan kompensasi. Tapi ada juga yang memang benar-benar kecewa dengan pelayanan kita" kata Nio setelah mewawancarai beberapa pelanggan.

"Kita harus bersikap adil. Kita akui kesalahan kita jika memang ada, dan kita berikan solusi yang terbaik untuk pelanggan yang dirugikan. Tapi kita juga harus tegas terhadap pelanggan yang mencoba memanfaatkan situasi" kata Aldian.

Setelah merumuskan beberapa poin penyelesaian masalah, Nio dan Aldian kembali ke kantor untuk membahas langkah-langkah konkret. "Oke bos, kita sudah punya gambaran yang lebih jelas. Sekarang, bagaimana kita implementasikan semua ini ?" tanya Nio sambil duduk di depan meja kerja Aldian.

***

Yuk vote kalau sudah baca ya !!!

Biar aku semakin semangat nulisnya ... dan jangan lupa follow author ya guys ! Thanks banget ...

1
Ken ZO
Author, kita fans thor loh, jangan bikin kita kecewa, update sekarang 😤
deameriawan
oke ditunggu ya kak. lagi proses editing.
Qholbie Obie
Author, kita fans thor loh, jangan bikin kita kecewa, update sekarang 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!