NovelToon NovelToon
Pendekar Tiga Dunia

Pendekar Tiga Dunia

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Fantasi Timur / Pendekar / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Dan budidaya abadi / Pusaka Ajaib / Tamat
Popularitas:15.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Auraga

Terlahir dengan sekujur tubuh bertato seperti sisik ular. Seorang Anak dari sepasang pendekar terkenal di dunia persilatan. Yao Chan Mengemban takdir langit, yang menghantarkannya pada pertarungan hidup dan mati untuk mendamaikan Kekacauan di tiga dunia.

Kemunculan Pusaka-pusaka Iblis dari Dunia Moxian membuat Dunia Persilatan Kekaisaran Wu menjadi Kacau balau karena kemunculan tokoh aliran hitam dengan kekuatan yang menakjubkan yang didapat dari Pusaka Iblis tersebut. Bahkan Dua dunia lain, mengalami kekacauan serupa.

Mampukah Yao Chan menjalankan tugas langit itu? ataukah akan mengalami hal yang sama dengan pendahulunya yang tewas karena bertarung dengan Lawan mereka yang kuat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auraga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

024: Prahara Lembah Dewa 5

Pertempuran kembali berkecamuk di Gerbang Barat Sekte Lembah Dewa. Tujuh Hantu Lembah Neraka berhasil mendominasi pertempuran melawan Yao Zhi bersama Tetua dan Anggota Sekte Lembah Dewa.

Setelah tujuh puluh jurus pertarungan berlangsung, satu persatu Tetua Sekte yang berada di tingkat Pendekar Bergelar berjatuhan meregang nyawa.

Saat pertarungan memasuki seratus jurus, seluruh Tetua Sekte di tingkat Pendekar Bergelar yang berjumlah delapan orang tewas dengan luka di sekujur tubuh dan leher yang nyaris putus.

Situasi Yao Zhi pun tak lebih baik, Luka di dadanya kembali mengeluarkan darah, Kini Yao Zhi menghadapi tiga orang Dari Tujuh Hantu Lembah Neraka.

Dalam Kondisi prima sekalipun, Yao Zhi tidak yakin dirinya mampu menang melawan ketiganya. Apalagi dengan kondisi tubuhnya yang terluka dan tenaga dalamnya yang semakin menipis.

Rasa putus asa mulai menyelimuti Yao Zhi, dengan tenaga dalam yang hampir habis Yao Zhi hanya mampu bertahan.

Luka disekujur tubuhnya bertambah dengan cepat. Jubah Kuning keemasan yang dikenakannya berubah menjadi kuning kemerahan karena darahnya.

Konsentrasi Yao Zhi terpecah saat mendengar teriakan kematian dari dua Tetua yang tersisa. Keduanya tewas setelah masing-masing melawan dua Hantu Lembah Neraka.

Perhatian Yao Zhi yang terpecah dimanfaatkan oleh ketiga lawannya dengan baik, ketiganya berhasil mendaratkan serangan di tubuh Yao Zhi.

Pedang Pelangi ditangan Yao Zhi terlempar ke udara. Lengan kiri Yao Zhi putus tertebas, perutnya tertebas pedang dengan sangat dalam dan sebuah tusukan di punggungnya menembus hingga ke dada.

"Zhi'er!!!." Jeritan Guo Jin terdengar sangat keras. Pedang Pelangi yang terlempar ke udara segera berada di genggamannya.

Tubuh Yao Zhi yang hampir menyentuh tanah segera disambar dengan tangan kirinya. Tetua Ma Hua yang baru saja tiba di Gerbang Barat, sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya.

"Tetua Ma tolong bawa Zhi'er ke Aula dan segera beri pengobatan. Aku akan menghabisi mereka semua." Guo Jin tak lagi mampu menahan amarahnya.

Guo Jin mengerahkan seluruh tenaga dalam yang dimilikinya. Aura Pendekar Pertapa Tahap Awal segera terpancar dari tubuhnya membuat Tujuh Hantu Lembah Neraka tersurut dua langkah kebelakang.

Sesaat Kemudian Aura pembunuh yang mencekam memancar dari Tubuh Guo Jin, membuat nafas semua orang menjadi sesak. bahkan pertempuran Lima Setan Lembah Tengkorak dengan dua Tetua yang tersisa berhenti.

"Tetua Ma apalagi yang kau tunggu!!" Bentak Guo Jin saat melihat Tetua Ma Hua masih belum beranjak dari tempat mereka.

Tetua Ma Hua segera melompat kearah Aula Sekte sambil membopong tubuh Yao Zhi yang berlumuran darah. Seumur hidupnya Tetua Ma Hua belum pernah melihat ketua Sektenya semarah ini.

Setelah melihat Tetua Ma Hua menjauh menuju Aula Sekte, Guo Jin menatap tajam Tujuh orang dihadapannya.

"Kakak pertama... bagaimana ini? kekuatannya setara dengan Guru, apa kita mampu menghadapinya.?" Suara cemas terdengar dari salah satu Tujuh Hantu Lembah Neraka.

"Adik Ketiga kenapa kau begitu penakut? kita lawan dengan formasi Tujuh Hantu Menghisap Darah.' Jawab lelaki yang dipanggil Kakak pertama.

Ketujuh Orang tersebut bergerak bersamaan mengepung Guo Jin dari tiga arah. Melihat Itu Guo Jin mengalirkan tujuh ratus simpul tenaga dalamnya ke Pedang Pelangi.

Tujuh warna pelangi segera terpancar dari bilang Pedang Pelangi. Guo Jin baru saja mengangkat pedang Pelangi ketika tiba-tiba Aura pembunuh yang sangat mencekam menerpa ke seluruh wilayah Lembah Dewa.

Semua Pendekar menghentikan pertarungannya. Kepala mereka mendongak ke sumber Aura Pembunuh itu berasal. Dan Semua mata terbelalak dengan apa yang mereka lihat.

Tampak sosok kakek sepuh berjubah putih melayang di udara sekitar tiga puluh meter dari tanah.

"Jika kalian ingin tetap hidup segera tinggalkan Lembah Dewa atau aku akan memberikan kalian kematian yang menyakitkan.!"

Suara Kakek Sepuh yang tak lain adalah Zhu Long itu menggema di seluruh Lembah Dewa. Suara yang dialiri tenaga dalam yang sangat besar menggetarkan mereka yang datang menyerang Sekte Lembah Dewa.

Lima Setan Lembah Tengkorak segera melesat meninggalkan Lembah Dewa secepat yang mereka bisa.

Aura Pembunuh yang menekan dan pancaran tenaga dalam yang luar biasa kuatnya, bukanlah lawan yang dapat mereka kalahkan dengan mengandalkan jumlah. Apalagi kakek sepuh tersebut bisa melayang di udara.

Sementara itu Tujuh Hantu Lembah Neraka sekalipun menyadari Kakek sepuh yang bisa melayang di udara adalah seorang pendekar tingkat tinggi, namun mereka tidak takut akan hal itu, karena formasi Tujuh Hantu Menghisap Darah adalah formasi yang belum terkalahkan.

Zhu Long mengerutkan dahinya melihat Tujuh Orang yang mengepung Guo Jin belum beranjak pergi.

Merasa peringatannya diabaikan, Zhu Long menyerang salah satu orang yang diyakininya sebagai pimpinan tujuh orang tersebut.

"Sentilan Jari Dewa"

Zhu Long menjentikan jarinya, selarik sinar Kuning sebesar jari melesat dengan cepat kearah orang yang disebut Kakak Pertama.

"BUM!"

Pria itu terkejut dan melompat menghindar. Sedetik saja dirinya terlambat, tubuhnya pasti berlubang seperti tanah yang tadi dipijaknya.

Semua orang terkejut saat sinar kuning tersebut berada tiga meter dari tanah, sinar itu membesar seukuran kepala manusia.

Tanah yang terkena sinar tersebut, berlubang sedalam satu meter, hal ini membuat Ketujuh Hantu Lembah Neraka berkeringat dingin di punggungnya.

Belum hilang dari keterkejutan dan kengerian mereka, tiga buah sinar kuning kembali melesat kearah mereka.

"BUM! BUM!BUM!"

Ledakan keras kembali terdengar, Tujuh Hantu Lembah Neraka kehilangan nyalinya. Walau berhasil menghindari serangan kuat itu, namun beberapa orang diantara mereka jubahnya terbakar karena sambaran Sinar kuning yang melesat sangat cepat.

Tanpa dikomando oleh yang lainnya, ketujuh Hantu Lembah Neraka, meloncat melarikan diri. Guo Jin ternganga oleh serangan-serangan yang dilancarkan oleh Zhu Long, Leluhur dan pendiri Sekte Lembah Dewa.

"Tingkat Pendekar apa yang telah dicapai Leluhur saat masih hidupnya? Serangan dari jarak sejauh itu, bisa membuat tanah berlubang sedalam ini?" Guo Jin berbicara di dalam benaknya sambil menatap empat lubang sedalam satu meter dihadapannya.

Zhu Long kembali menjentikan jarinya ke arah Tujuh Hantu Lembah Neraka, kali ini serangannya dua kali lebih cepat dan kuat dari sebelumnya.

Mendapat serangan yang berasal dari belakang, tanpa menoleh mereka melompat tinggi menghindari serangan itu.

Salah satu dari Tujuh Hantu Lembah Neraka terlambat menghindari serangan Zhu Long.

BUM!

AAARRGGGGH!

Suara ledakan sangat keras disertai jeritan kesakitan, membuat semua orang yang melihat kejadian itu bergidik takut.

Salah satu dari Tujuh Hantu Lembah Neraka terkapar meregang nyawa dengan tubuh hancur berkeping-keping.

"Adik kedua..."

"Kakak ketiga..."

Suara teriakan terdengar silih berganti dari Tujuh Hantu Lembah Neraka yang lain. Mereka terlihat sangat marah namun tak berdaya sama sekali untuk melawan.

Mereka segera bergerak lebih cepat lagi tanpa memperdulikan jasad saudara seperguruan mereka yang tewas. Penyesalan dan kemarahan terlihat bersamaan di wajah mereka.

Seandainya mereka tidak berambisi untuk merebut Cambuk Naga Api, tentulah saudara seperguruan mereka tidak tewas hari ini.

Benarlah kata pepatah, bahwa penyesalan selalu datang dibelakang, karena kalau didepan namanya pendaftaran.

*****

1
Fendy Senen
hilangnya watak yu lian dlm bab 51..bodoh
ayik yafi
besi rongsok
Bagiastra
cerita yg gak jls,,,,,
Bagiastra
MC yg gak beres,,,
Bagiastra
MC yg tolol dan naif
Andi Hendrata
mantap
guskus
ga ada yg ngefans si MC krn terlalu naif.. hadehhhh... tapi tetap lanjut bcnya /Joyful/
guskus
MC saat ga ada musuh, marah sampe keluar sisik naga. pas ada musuh melempem dan naif... hadeeehhhh. thor.. bikin pembaca jadi agak kurang minat..... hahahhahaha
Zainal Tyre
jd bosan musuhx itu² aja kalah lari nanti datang lg kalah lari lg lanjut datang lg sampai tamat itu aja musuhx. hadeh
Zainal Tyre
terlalu bertele tele ceritax lebay
Zainal Tyre
mcnta tdk ada gregetnya
Andi Alfanita
trlalu bnyaj istri/Grin//Grin/
Andi Alfanita
kok rlambat trus,,,dr awal sllu trlmabt
Rusdi Bintang
Yao Chan SBG MC ngapain? masa iya Yu Lian lebih aktif dari pada MC nya🤔apa sarapan dulu Yasa🤭pendekar 3 dunia apaaaan MC nya😂
Sarmili Mili
Luar biasa
Sarmili Mili
Lumayan
didik jatirogo
Luar biasa
Agus Rahmat
komentar terbaik dapat hadiah ya Thor
Agus Rahmat
siap Thor, jika ada yang perlu dikomentari takritik habis
Agus Rahmat
sedikit berbeda samacerita yang lain.ok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!