Dia biasa dipanggil Calo, bukan calo yang dibayar buat urus dokumen biar cepat selesai ya!!
Anastasia Caroline adalah nama Calo yang sebenarnya tapi entah kenapa sedari kecil dia sudah sering di panggil Calo. Mungkin karena nama itu pula dia menjadi suka hal hal yang simpel dan mau cepat selesai tanpa banyak kerja.
Acara wisuda menjadi tempat keberuntungan Calo. Dia bertemu dengan Darren, sosok duda keren dan seksi meskipun memiliki satu buntut mini di belakangnya.
Calo yang ingin hal simpel pun berubah ketika bertemu Darren. Dia berusaha keras mengejar hot duda satu itu. Calo tidak mengambil pusing buntut cerewet milik Darren, yang terpenting ia harus mendapatkan Duda itu.
Tapi tanpa Calo duga dia malah jatuh hati pada buntut cerewet milik Darren. Dia yang tadi berencana menjadi ibu tiri yang tidak peduli, pun malah menjadi sosok ibu yang kece!!!
Hahahahah....
Ini tentang Calo dan kerandoman yang dia miliki. Bagaimana Calo bisa mendapatkan cinta Darren?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Puas berenang dan mencari kerang akhirnya mereka mandi lalu mengganti baju. Kini mereka duduk di karpet tepi pantai menikmati matahari terbenam yang begitu tampak indah.
Calo memakai dress putih panjang yang tampak pas di tubuhnya, dengan pasmina hitam yang dipakai dengan cara simpel. Calo benar benar tampak berbeda dari biasanya.
Biasanya Calo berpakaian sederhana tapi kali ini mata Darren melihat Calo tampak indah dibawah pantulan jingga matahari. Dengan latar belakang yang begitu indah, sosok Calo menjadi sesuatu yang membuat mata terpaku kepadanya.
"Itut poto uga." Meca bangkit dari pangkuan ayahnya dan berjalan kearah Calo yang sedari tadi berfoto sendiri memakai alat tekan tekan yang Meca tidak tau namanya.
"Bocil yang masih pakai pempes nggak diajak." Ucap Calo sambil menjulurkan lidahnya.
"Ini talena ayah ya, dia Ndak bawa baju atu. Ante ahat Ndak boleh tayak gitu! Tata nenek beldosa talau pelit sama olang." Meca menatap kearah Luna yang berada tidak jauh dari Calo.
"Denger tuh Tante jahat, masa jahat terus sama anak manis kayak Meca." Ucap Luna sambil memberikan kue kering kepada Meca dan tentu saja di terima dengan baik oleh gadis mini itu.
"Tu dengelin nenek na ngomong." Mulut komat kamit tapi pantatnya sudah bertengger manis di pangkuan Calo. Dasar gadis mini cerewet!
Darren hanya tersenyum melihat perdebatan antara putrinya dan Calo serta Luna yang selalu membela Meca. Suasana benar benar hidup, seperti keluarga yang sedang berlibur.
Padahal ini liburan mendadak yang tidak jauh dan sangat singkat tapi berhasil membuat bibir anaknya tidak berhenti tersenyum. Dan Darren tidak bisa menghitung beberapa kali anaknya tertawa dalam setengah hari ini.
Melihat Meca yang nyaman di pangkuan Calo sambil berfoto bersama dengan kedekatan yang tidak dibuat buat menimbulkan suatu pemikiran tak lazim bagi Darren.
Bukankah jika ia menikahi gadis itu, tawa putrinya akan selalu ada tiap hari?
Darren menggelang kepala cepat, itu adalah pemikiran egois yang pernah ia pikirkan. Mengambil kebebasan seorang gadis hanya untuk senyum gadis kecilnya. Darren tidak ingin mengulang kesalahan yang sama lagi.
"Nenek milip ante ahat telnyata." Ucap Meca melihat hasil foto mereka bertiga.
"Ya iyalah, kan aku anaknya bocilllll." Calo mencubit pipi Meca dengan gemas. Dan seperti biasa gadis itu memberontak dan merengek rengek.
"Ante ahat!!! Suta banget cubit pipi atu. Nanti pipi aku melal gimana? Oma bilang talau pipi dicubit nanti bisa besal tayak balon." Omel Meca dengan bibir maju dan tangan gemuk mengelus pipinya.
"Ya kamu jangan lucu lucu gitu. Aku rasanya pengen cubit terus."
"Calo!! Kamu ya nggak bisa nahan gemes, kan udah ibuk bilang pipi Meca itu sensitit. Kamu nih, kalah lucu dikit di cubit memang patut namanya Tante jahat." Omelan selanjutnya tentu dari Kanjeng ratu tercinta.
"Iya iya, maaf ya Meca. Janji nggak sering sering lagi kok." Ucap Calo sambil memeluk Meca yang masih berada di pangkuannya.
"Janji dulu." Meca memberikan jari kelingking gendutnya. Calo menggigit pipi bagian dalam agar tidak kelepasan menggigit tangan itu karena menahan gemas memang sesuatu yang susah Calo tahan.
Akhirnya mereka memberikan janji kelingking.
"Ayah, yok Poto sama sama."
.
.
.
bersambung
jangan lupa baca cerita Author yang lain juga sambil nunggu update cerita ini.
salam hangat dari author
good job kak 🤗