Xeena Restitalya, hidupnya selalu tidak menyenangkan setelah ibunya meningal. Ayahnya tak pernah peduli dengannya setelah memiliki istri dan juga anak lelaki.
Xeena harus berjuang sendiri untuk hidupnya. Diusianya yang sudah 25 tahun, dia bersyukur masih diberi kesempatan bekerja di tengah sulitnya mencari pekerjaan.
Tapi siapa sangka, bos di tempat kerjanya yang baru itu begitu terobsesi kepadanya.
"Tetaplah di sisiku, kemanapun kau pergi, aku tetap akan bisa menemukanmu, Xeena."
Jeremy Suryoprojo atau Jeremy Wang, dia merupakan bos Xeena.
Pria yang selalu acuh terhadap orang lain itu tiba-tiba tertarik kepada Xeena.
Xeena yang hanya ingin hidup dengan tenang kini malah berurusan dengan bos obsesif sekaligus ketua Geng Wang.
Lalu bagaimana kehidupan Xeena setelah bertemu dengan Jeremy?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tawanan Cinta 07
Bruuuk
Ckiiit
"Xeen, coba ceritain ke aku. Beneran kamu ditempatin di lantai paling atas?"
Belum juga kakinya sempurna masuk ke dalam rumah, Melky sudah langsung meminta penjelasan kepada sang teman.
"Masuk dulu Mel, mandi terus kita makan. Baru setelah itu kita cerita. Aku udah masak tuh, aku masak pakai bahan makanan yang ada di kulkas. Entah kapan itu kamu beli karena udah lumayan layu."
Melky menganggukkan kepala, dia lalu bergerak dengan cepat sesuai dengan apa yang diintruksikan oleh Xeena. Hanya perlu 10 menit, Melky sudah ada di depan TV sambil menyangga piring tentunya bersama nasi dan lauk pauknya. Dia sudah tidak sabar mendengar cerita Xeena.
"Nah ceritain, aku akan dengerin sambil makan,"ucap Melky. Dia sungguh sangat penasaran dengan cerita dari temannya itu saat tadi wawancara bersama pihak HRD.
"Ndak ada yang istimewa, Mel. Aku diterima kerja, itu adalah hal yang luar biasa dengan umurku yang udah ndak muda. Dan iya bener, tempat kerjaku di lantai paling atas. Itu lantai dimana bos CEO berada kan? Nah katanya OB dan OG di sana itu banyak yang keluar masuk. Banyak yang ndak betah gitu, emang bener ya?"
Melky menganggukkan kepalanya cepat. Mulutnya sedang penuh sekarang, jadi dia tidak bisa bicara.
Rumor itu memang bukan sekedar rumor. Lantai 13, ternyata jumlah lantai pada gedung milik SJ Grup atau Suryoprojo Grup itu memiliki jumlah lantai 13. Dan di lantai itu merupakan tempat dimana big bos berada.
Di lantai itu, banyak sekali OB dan OG yang tidak betah berlama-lama kerja disana. Konon katanya sang Big Bos adalah orang yang sangat rewel dan sulit dilayani.
Melky menceritakan itu setelah dia selesai makan. Melky bercerita dengan menggebu-gebu sehingga membuat Xeena begitu penasaran.
"Jadi itu beneran?" tanya Xeena mencoba menghalau rasa takut yang sedikit menjalar ditubuhnya.
"Iya, itu beneran. Makanya kan aku langsung syok pas kamu ditempatkan di sana. Aku beneran khawatir tau ndak, Xeen. Aku khawatir kamu stress,"jawab Melky.
Bukan sebuah kebohongan Melky bicara demikian. Dia juga tidak berakting, dia sungguh khawatir dengan temannya itu.
"Kamu tahu ndak apa yang membuat mereka itu keluar masuk dari lanta 13?"
"Spesifikasinya sih ndak ada yang tahu ya. Tapi ya itu tadi, Big Boss orangnya rewel. Susah katanya ngikutin apa mau dia?"
Xeena terdiam. Jika OB atau OG, tugas mereka adalah bersih-bersih saja. Selebihnya paling menyiapkan minuman, entah kopi, teh ata air putih. Dan pastinya juga makanan. Dimana semua itu pasti atas perintah si tuan. Lalu dimana letak rewelnya?
Hmmmm
Xeena nampak berpikir. Ada sisi takut dalam dirinya memang, tapi rasa penasarannya lebih besar dari rasa takutnya.
"Ini kayaknya menarik deh, Mel. Kayak tantangan tersendiri. Aku jadi ndak sabar. Ah iya, dia udah tua ya makanya rewel?"
"Eiii jangan salah. Dia ini masih muda dan tampan. Gini, Bos yang sekarang ini adalah anak bos yang dulu. SJ Grup dulu di pimpin oleh Tuan Haryo Suryoprojo. Aah dulu sempet rame tuh, ada konflik gitu lah. Lama kalau mau ceritain. Kalau kamu pengen tahu cerita komplitnya di judul "Menantu Terhina, Dokter Genius". Nah Tuan Haryo tuh punya anak kembar yakni Pak Jeremy yang sekarang jadi pimpinan di perusahaan dan Mbak Yasmin, yang jadi istri dokter pemilik Rumah Sakit Awal Brown."
Woaaaah
Penjelasan dari Melky terkait siapa pemilik SJ Grup membuat Xeena membuka mulutnya lebar-lebar. Dia sangat takjub dengan semua itu.
"RS Awal Brown yang itu? Buseeet ngeri bener. Jadi SJ Grup itu mertuanya RS Awal Brown? Gilaaa, duitnya sebanyak apa ya itu?"
hahahah
Melky tertawa terbahak-bahak. Reaksi yang ditampilkan oleh Xeena adalah reaksi yang sangat mewakili setiap orang yang tahu tentang SJ Grup dan Awal Brown.
"Ohh jadi Pak Jeremy ini sekarang pimpinannya? Hmmm oke lah, makasih buat infonya. Tapi ya, kemarin aku ketemu sama salah satu karyawan di lantai 13, tapi orangnya baik tuh."
He???
Melky terkejut dengan penuturan Xeena. Dia baru ingat,kemarin Xeena datang ke perusahaan dan katanya tengah melihat-lihat lantai paling atas.
"Kamu tahu siapa karyawan itu? Tapi Xeen, di lantai itu tuh hanya ada. Bentar, satu, dua, tiga, ehmm sekitar 5-6 orang termasuk OB kalau nggak salah. Lantai itu ramai hanya saat ada yang rapat aja."
Xeena hanya menaikkan kedua bahunya ketika Melky bertanya demikian. Dia jelas tidak tahu siapa pria yang waktu itu naik di lift yang sama. Sebagai anak baru yang bahkan belum resmi bekerja, dia mana berani bertanya perihal nama ke orang lain.
"Di lantai itu. cuma ada 4 atau 5 ruangan. Ruangan Bos, ruangan asisten, ruang rapat. Sekertaris yang ada di depan ruang bos. Lalu pantry, terus kamar mandi. Kalau ndak salah cuma ada itu,"imbuh Melky. Dia mencoba mengingat tentang apa saja yang ada di lantai 13 dan Xeena menganggukkan kepala.
Tadi dia sudah kesana dan melihat-lihat. Dan memang benar bahwa di lantai itu tidak ada banyak ruangan yang ada.
"Sudah Mel. Istirahat, kamu kayaknya capek banget itu,"kata Xeena. Dia bicara demikian karena wajah Melky terlihat lelah.
"Kamu juga, tidur yuk. Besok kita akan berangkat lebih pagi,"sahut Melky.
"Eh, jam masuk aku sama kamu kan beda. Ndak usah, aku bisa berangkat pake motor kok jadi santai. Aku juga udah dapet seragam juga. Jadi besok bener-bener bisa langsung kerja."
Melky mengerutkan alisnya. Masa iya temannya tu langsung bekerja. Seharusnya akan ada pengarahan dulu. Paling tidak pengenalan tempat kerja dan apa saja yang perlu dilakukan.
"Xeen serius kamu langsung kerja besok?" Melky bertanya dengan penuh rasa penasaran.
"Iya. kata Bu HRD nya begitu,"jawab Xeena. Tadi pagi dia langsung mendapatkan penjelasan tentan apa saja yang harus dilakukan. Di lantai 13 itu ada satu OB juga jadi katanya besok OB itu yang akan menjelaskan tentang pekerjaannya lebih mendetail.
"Begitu ya, ya sudah kita istirahat yuk. Dan Xeen, kamu sudah harus mulai untuk melepaskan semua terkait keluargamu. Mereka hanyalah orang-orang yang membuat hidupmu sulit. Sekarang, jangan lagi memikirkan mereka. Bahkan ini sudah malam, tapi mereka tidak ada yang mencari mu kan? Meski benar kamu pergi sepeti ini, tapi seenggaknya mereka tanya. Jika itu bukan ibu tirimu, seharusnya bapakmu."
Xeena hanya tersenyum simpul. Memang benar bahwa selama ini dia bertahan di rumah karena Sangaji. Dia masih berharap ayahnya itu memiliki sedikit rasa cinta dan sayang kepada dirinya.
Namun, itu semua hanyalah harapan semu. Nyatanya hingga saat ini Sangaji tidak pernah sekalipun bertanya tentang keadaan Xeena. Xeena hanya ingin mendapatkan kasih sayang dari ayahnya, tapi itu tidak pernah ia dapatkan apalagi setelah Aldo lahir.
Anak lelaki yang begitu diinginkan oleh Sangaji. Anak lelaki yang sangat dibanggakan dan akhirnya anak perempuannya dikesampingkan.
"Ya, memang begitu. Apalagi yang kuharapkan dari keluarga yang seperti itu."
TBC
santai wae
kok medok bangett