NovelToon NovelToon
TERJEBAK HASRAT DOKTER TAMPAN

TERJEBAK HASRAT DOKTER TAMPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

"Ya Tuhan...apa yang sudah aku lakukan? Kalau mamih dan papih tahu bagaimana?" Ucap Ariana cemas.
Ariana Dewantara terbangun dari tidurnya setelah melakukan one night stand bersama pria asing dalam keadaan mabuk.
Dia pergi dari sana dan meninggalkan pria itu. Apakah Ariana akan bertemu lagi dengannya dalam kondisi yang berbeda?

"Ariana, aku yakin kamu mengandung anakku." Ucap Deril Sucipto.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masa Lalu Yang Datang

Di tengah pagi sorot matahari yang menyinari seisi ruangan rumah ini, tangan Anna tengah memakaikan kemeja suaminya. "Mas, tas sama snelli-nya udah aku masukin ke mobil. Nanti bekal makan siangnya aku anterin kesana." Ucap Anna datar.

Ketika Anna selesai dan ingin pergi, tangan Deril menahannya. "Kamu masih marah sayang?"

"Aku takut kamu bertemu wanita itu di belakang ku. Tapi, kalau sampai itu terjadi, aku akan mengajukan pisah. Aku tidak main-main mas." Jawab Anna dengan bibir bergetar dan air mata yang sudah menggenang.

"Ikut aku! Kamu siap-siap sekarang." Deril segera mengambil pakaian istrinya dan memakaikannya.

Anna diam saja tanpa membantah. Ia tahu jika suaminya sekarang sedikit marah padanya. Meskipun begitu, Deril tetap perhatian padanya. "Jaketnya sayang dipakai, di ruangan ku dingin." Ucap Deril.

"Hmm." Jawab Anna singkat.

-

-

-

Selesai bersiap-siap keduanya pergi ke rumah sakit. Sesampainya di sana, sebelum pasien datang Deril memeriksa kandungan istrinya terlebih dulu di bantu bu Mira.

Raut wajah Anna masih datar seperti tadi, sejak tadi malam ia sudah sedikit mengabaikan suaminya ini. "Anak kita sehat sayang, kamu ibu yang hebat_"

CEKLEK

"DERIL...SAYANG."

Teriak seorang wanita yang ternyata ia adalah mantan kekasih Deril. Sontak Anna dan Deril menoleh ke arah sumber suara.

Ketika wanita itu mau mendekati Deril, dengan sigap Anna mendorongnya hingga wanita itu hampir tersungkur. Deril segera menahan istrinya agar tidak emosi.

"Brengsek! Siapa kamu! Jangan lancang yah, aku pacarnya_"

PLAK

Belum juga wanita bernama Elina ini bicara, tamparan keras mendarat di pipinya. Sontak Anna dan bu Mira syok dan terperangah. "Bu Mira, panggil satpam bawa wanita ini keluar!" Teriak Deril dengan penuh amarah.

Bu Mira segera keluar memanggil satpam. "Der, kenapa? Aku masih mencintaimu, aku minta maaf." Lirih Elina dengan air mata buaya sambil memegang pipinya yang panas.

Anna menahan tubuh suaminya dengan tangannya. "Mas udah mas... Aku enggak apa-apa kok." Ucap Anna dengan cemas. Ia tidak menyangka jika suaminya akan menampar seorang wanita meskipun itu mantan kekasihnya dulu.

"Untuk apa Elina? Luka yang kamu torehkan terlalu dalam! Kamu yang mengkhianati ku, sampai kamu hamil dengan sahabatku sendiri. Aku sudah bahagia bersama Anna, istriku! Dia segalanya untukku." Jawab Deril penuh penekanan.

"Aku khilaf!"

"Apa? Khilaf sampai tinggal bersama? Gitu maksud kamu! Jangan pernah datang kesini lagi." Kata Deril.

Anna hanya diam saja mendengarkan perdebatan suaminya dan Elina. Tak lama bu Mira datang bersama dua satpam dan membawa Elina keluar.

Elina berontak dan berteriak kencang. "Bu Anna baik-baik aja?" Tanya bu Mira pada Anna.

"Ba-baik bu Mira." Lirih Anna yang masih menahan badan suaminya.

Setelah Elina sudah keluar, tak lama bu Mira pun keluar dari sana. Anna membawa suaminya duduk dan mengambilkan minum. "Kamu enggak harus menampar wanita itu, kasihan dia mas." Ucap Anna dengan khawatir.

"Aku membencinya! Bertahun-tahun aku menyembuhkan luka ku, dan sekarang aku sudah menemukan kebahagiaan ku yaitu kamu sayang." Lirih Deril dengan wajah sendunya.

Anna tidak menahu masa lalu suaminya seperti apa. Tapi sekarang ia melihat ada guratan kekecewaan yang sangat dalam pada suaminya. Ia memeluk sang suami dengan erat.

CEKLEK Bu Mira ijin masuk ke dalam, bahwa lima belas menit lagi jam praktek sudah di mulai. "Tolong di rapihkan ya bu, maaf merepotkan." Ucap Deril dengan sopan.

"Enggak apa-apa dok. Kayak ke siapa aja, kita sudah kerja bertahun-tahun toh." Jawab bu Mira dengan candaan.

Senyum Anna mulai terbit lagi, ia menunggu suaminya bekerja dengan duduk di sofa sambil memakan cemilan. Lumayan lama Anna menunggu sang suami memeriksa banyak pasien ibu hamil. Hingga beberapa pasien itu menanyakan siapa dirinya.

Perlahan mata Anna mulai terpejam, ia masuk ke alam mimpi dengan posisi kaki yang jatuh ke lantai. Bu Mira membetulkan posisi Anna. Sedangkan Deril masih sibuk dengan pekerjaannya.

"Huft... Beres juga. Lumayan banyak ya bu pasien kita." Keluh Deril sambil meregangkan ototnya, ia berjalan mendekati istrinya dan mengecup keningnya.

Bu Mira tersenyum hangat melihat Deril yang sangat menyayangi Anna. "Ibu jadi ingat masa muda dulu, sewaktu bapak masih hidup." Lirih bu Mira.

"Hehehe maaf ya bu, jadi bikin ibu sedih." Kata Deril.

"Ndak apa-apa dok. Itu sudah lama sekali, tapi sekarang hati ibu sudah ikhlas menerima semuanya. Baik kalau begitu saya permisi ya dok." Bu Mira segera pamit dari sana setelah merapihkan ruangan itu.

"Sayang, aku udah selesai. Kita makan siang dimana?" Tanya Deril dengan lembut sambil membelai kepala istrinya.

Anna melenguh membuka matanya perlahan dan tersenyum teduh memandang suaminya. "Cantik banget mamah yah dek. Gemesin." Kata Deril mengecup bibir istrinya dan menciumi perut istrinya.

"Mas... Aku kangen mamih."

"Mamih sudah ada dirumah kita kok, ada mamah juga."

Setelah Deril merapihkan semuanya, ia menggenggam erat istrinya untuk pulang. Namun Anna ingin di belikan rujak mangga sebelum sampai kerumah. "Boleh sayang." Ucap Deril.

-

-

-

Rujak mangga mamang Tarjo memang tiada duanya. Anna sampai menambah porsinya dua kali. Sekali ini saja Deril mengijinkannya, karena istrinya sudah lama sekali tidak memakan rujak.

"Mas enggak makan?"

"Buat kamu aja sayang, lihat kamu lahap banget mas udah kenyang hehehe."

Selesai dari sana, Anna masih meminta dibelikan makanan lagi. Sejak kehamilannya semakin membesar, nafsu makannya bertambah. Terkadang ia merasa insecure akan perubahan tubuhnya.

Namun Deril sebagai suami, tidak masalah selagi istrinya happy. Justru ia khawatir ketika melihat kondisi Anna di awal kehamilannya kurus sekali. Sekarang Deril senang istrinya sudah tidak mual mual lagi.

"Ambil yang banyak sayang buat stok di rumah." Deril memilihkan cemilan ringan yang menurutnya aman di konsumsi bumil cantik ini.

"Memang harus di baca dulu ya mas? Kan enggak mungkin ada racunnya mas. Ini merk terkenal, di tv juga ada." Celetuk Anna yang heran.

"Nih sayang, coba baca." Deril memperlihatkan tulisan di chiki yang ia berikan pada istrinya.

Mata Anna membaca dengan teliti. Tidak boleh di konsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. Begitulah isi dari tulisan yang ada di chiki tersebut. Anna pun paham dan mengangguk pelan. Ia menuruti suaminya tanpa membantah.

Inilah yang membuat Deril semakin mencintai Anna. Istrinya ini sangat mudah di atur, meskipun awalnya susah dan Anna selalu menggerutu tapi akhirnya, Anna perlahan mulai mengerti dan menuruti semua perkataan suaminya.

"Mas, aku mau ini yah?" Tunjuk Anna pada minuman manis kemasan berwarna orange.

"Jangan sayang, ini tinggi gula. Nanti kita beli buah-buahan aja yah, minta bibi buatkan jus. Kita tambah madu sedikit manisnya." Jawab Deril dengan lembut.

"Iya papah sayang."

"Pinter istriku."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!