*Important*
novel ini ekslusif ada hanya di NovelToon,bila ada di platform lain, bearti plagiat
tolong bantu report
"Ketika dunia mengandalkan pedang dan sihir, aku membawa napalm dan artileri. Oh, dan saldoku? Error Tak Terbatas." Rian, seorang buruh pabrik yang mati karena kelelahan, mengira hidupnya berakhir. Namun, dia membuka mata sebagai Zephyrion IV, Kaisar boneka di dunia Terra Vasta—sebuah planet yang 1.000 kali lebih luas dari Bumi. Nasibnya buruk: Negaranya di ambang kebangkrutan, dikelilingi musuh, dan nyawanya diincar oleh menterinya sendiri. Tapi, Rian tidak datang dengan tangan kosong. Dia membawa "Omni-Store System"—sebuah toko antardimensi yang mengalami ERROR fatal. Saldo Poin: UNLIMITED (∞).
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukma Firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5: Darah di Atas Sutra
Bau bubuk mesiu bercampur dengan aroma amis darah yang mulai menggenang di lantai marmer. Di bawah lampu gantung yang hancur, dua puluh bangsawan tersisa berlutut, wajah mereka menempel ke lantai. Tidak ada yang berani mengangkat kepala. Mereka tahu, iblis baru saja mengambil alih takhta.
Zephyr berdiri di atas podium, matanya menyapu ruangan. Efek [Mata Penguasa] aktif sepenuhnya. Dunia di matanya bukan lagi sekadar visual fisik, tapi lembar data digital yang melayang di atas kepala setiap orang.
Sebagian besar tulisan itu berwarna MERAH.
Count Harland (Menteri Pertanian)
Loyalitas: -40 (Oportunis)
Korupsi: A+ (Menimbun gandum saat rakyat lapar)
Potensi: C
Baroness Viana (Kepala Logistik Istana)
Loyalitas: -10
Korupsi: S (Menggelapkan dana seragam)
Potensi: B-
"Menjijikkan," desis Zephyr pelan. Hampir 90% orang di ruangan ini adalah parasit. Jika dia membunuh semuanya, negara akan lumpuh total. Tapi jika dia membiarkan mereka, negara akan bangkrut dalam seminggu.
Dia butuh satu orang. Satu saja orang waras untuk dijadikan tonggak.
Matanya berhenti di sudut ruangan, pada seorang pemuda kurus berkacamata tebal yang gemetar hebat di belakang pilar. Pakaiannya paling sederhana dibandingkan bangsawan lain, jas lusuh yang sudah ditambal di bagian siku. Dia hanya juru tulis rendahan yang dibawa oleh Valdus untuk mencatat hasil rapat.
Zephyr menyipitkan mata. Data pemuda itu muncul.
TARGET: Alistair (Juru Tulis Keuangan)
Loyalitas: 50 (Netral/Takut)
Korupsi: F (Jujur/Tidak Pernah Mencuri)
Bakat: Administrasi Makro (S), Matematika Cepat (A+)
Status: Tertekan.
"Kau," tunjuk Zephyr. "Yang pakai kacamata pecah."
Alistair tersentak, hampir pingsan karena ketakutan. "S-saya, Yang Mulia? S-saya tidak tahu apa-apa! Saya hanya mencatat—"
"Berdiri."
Alistair berdiri dengan lutut goyah.
"Mulai detik ini," suara Zephyr menggema, dingin dan absolut. "Kau adalah Perdana Menteri baru Kekaisaran Aethelgard."
Keheningan melanda ruangan. Para bangsawan lain mendongak kaget. Count Harland, yang merasa posisinya terancam, memberanikan diri bersuara.
"Yang Mulia! Ini gila! Dia hanya anak petani yang bisa membaca! Dia tidak punya darah bangsawan, dia tidak mengerti tata nega—"
DOR!
Tanpa menoleh, Zephyr menembak kaki Count Harland. Jeritan kesakitan kembali memenuhi ruangan.
"Aku tidak butuh darah bangsawan," kata Zephyr sambil berjalan menuruni tangga podium, langkah kakinya bergema. "Aku butuh orang yang tidak mencuri uangku."
Zephyr berhenti di depan Alistair yang masih shock. Dia menyelipkan pistol Desert Eagle yang masih panas ke sarung pinggangnya, lalu menepuk bahu pemuda itu.
"Alistair, tugas pertamamu sederhana. Sita seluruh aset Valdus, Count Harland, dan semua yang ada di ruangan ini yang memiliki catatan korupsi. Gunakan uang itu untuk menstabilkan harga gandum di ibukota besok pagi."
Alistair menelan ludah. "T-tapi Yang Mulia... kas negara kosong. Uang sitaan butuh waktu untuk dicairkan. Kita tidak punya emas fisik untuk membeli gandum dari pedagang asing..."
Zephyr tersenyum tipis. "Siapa bilang kita akan membeli?"
Zephyr melambaikan tangannya ke udara kosong.
[SISTEM AKSES: Kategori LOGISTIK]
[Item: Beras Premium (Karung 50kg) x 10.000 unit]
[Item: Daging Sapi Beku x 50 ton]
[Lokasi Pengiriman: Gudang Istana]
DING!
"Periksa gudang belakang istana 10 menit lagi," bisik Zephyr. "Kau akan menemukan 'modal' mu di sana. Bagikan gratis pada rakyat. Katakan itu hadiah dari Kaisar baru mereka."
Mata Alistair membelalak. Dia melihat aura keyakinan di mata Zephyr yang tidak masuk akal. Loyalitas di atas kepalanya berkedip, naik dari 50 menjadi 85 dalam sekejap.
"S-siap laksanakan, Yang Mulia!"
Zephyr berbalik meninggalkan ruangan yang penuh darah dan orang-orang yang ketakutan itu.
"Sisa sampah di sini..." Zephyr menunjuk bangsawan korup lainnya tanpa menoleh. "...Bersihkan kekacauan ini. Jika ada satu noda darah tertinggal besok pagi, leher kalian yang akan membersihkannya."
Zephyr keluar dari istana utama menuju area sayap timur: Markas Garda Kekaisaran.
Langit malam terlihat mendung. Angin dingin menusuk kulit, tapi Zephyr tidak merasakannya berkat rompi taktisnya. Pikirannya sudah melayang ke masalah berikutnya: Perang.
Duta Besar Vexia pasti sudah mengirim merpati pos atau sinyal sihir (jika ada) ke negaranya. Pasukan Vexia akan tiba di perbatasan dalam 3 hari.
Zephyr sampai di gerbang barak. Pemandangannya menyedihkan.
Pagar kayunya lapuk. Tenda-tenda prajurit robek. Tidak ada penjaga di pos depan.
Dia masuk ke dalam. Di tengah lapangan berlumpur, ratusan prajurit duduk mengelilingi api unggun kecil. Mereka kurus, kotor, dan tidak berseragam. Sebagian besar tidak memegang pedang, melainkan tongkat kayu atau pacul.
Mereka menatap kedatangan Zephyr dengan tatapan kosong. Tidak ada hormat. Di mata mereka, Kaisar hanyalah boneka yang membiarkan mereka kelaparan.
Seorang pria tua dengan satu mata buta, Komandan Barak, berjalan tertatih mendekat.
"Yang Mulia," katanya dengan suara lelah. "Jika Anda datang untuk memotong gaji kami lagi, sebaiknya Anda pulang. Separuh orang-orang ini berencana desersi (kabur) malam ini. Kami tidak punya makanan. Kami tidak punya senjata. Kami bukan tentara, kami hanya pengemis berseragam."
Zephyr menatap mereka.
Data [Mata Penguasa] muncul di atas kerumunan itu.
MORAL PASUKAN: 5/100 (Di Ambang Pemberontakan)
KONDISI FISIK: Malnutrisi
PERSENJATAAN: Grade E (Rongsokan)
Zephyr menghela napas. "Kalian lapar?"
Tidak ada yang menjawab. Hanya suara perut keroncongan dan tatapan sinis.
"Aku bertanya," suara Zephyr meninggi. "KALIAN LAPAR?!"
"Tentu saja kami lapar, Sialan!" teriak salah satu prajurit muda dari belakang. "Keluargaku mati karena tidak makan, dan kau duduk di istana makan daging!"
Suasana menegang. Komandan tua itu mencoba menahan anak buahnya, tapi kemarahan sudah memuncak. Mereka mulai berdiri, menggenggam senjata tumpul mereka. Pemberontakan akan terjadi detik ini juga.
Zephyr tidak mundur. Dia justru tersenyum lebar.
"Bagus. Kemarahan itu bagus. Simpan kemarahan itu untuk musuh."
Zephyr merentangkan kedua tangannya lebar-lebar di tengah lapangan berlumpur itu.
"Kalian pikir aku datang untuk mengambil gaji kalian? Tidak."
"Malam ini, tidak ada yang tidur dengan perut kosong. Dan mulai besok..."
Zephyr membuka menu [OMNI-STORE].
Kategori: [MILITARY RATION (MRE) - Menu B: Beef Stew & Rice].
Jumlah: 5.000 Unit.
Udara di atas lapangan barak bergetar hebat. Sebuah lubang dimensi seukuran truk terbuka di langit-langit barak.
"...Kalian akan makan seperti Raja."
BRUK! BRUK! BRUK!
Ribuan kotak ransum militer kemasan plastik tebal jatuh dari langit, menumpuk menggunung di tengah lapangan, tepat di depan wajah para prajurit yang melongo.
Zephyr mengambil satu kotak yang jatuh di dekat kakinya. Dia merobek kemasannya, memicu pemanas kimia instan di dalamnya. Uap panas beraroma daging sapi rebus langsung menyeruak ke udara malam yang dingin, menghipnotis ratusan hidung yang kelaparan.
Zephyr melempar makanan panas itu ke arah prajurit yang tadi memaki-makinya.
"Makan," perintah Zephyr. "Setelah kenyang, kita bicara soal cara membunuh orang Vexia."
Jadinya seperti pertarungan Fantasy sihir dengan teknologi modern/militer keren banget
Semoga semakin ramai pembacanya ya kakak author tetap semangat berkarya
Tetap semangat thor 💪
tetap semangat thor 💪
sudah di riview
Keren thor lanjutkan 💪💪