NovelToon NovelToon
Candu Istri Yang Ku Sia-siakan

Candu Istri Yang Ku Sia-siakan

Status: sedang berlangsung
Genre:KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / One Night Stand / Penyesalan Suami / Cinta Seiring Waktu / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Meylani Putri Putti

Senja merasa menderita dengan pernikahan yang terpaksa ia jalani bersama seorang CEO bernama Arsaka Bumantara. Pria yang menikahinya itu selalu membuatnya merasa terhina, hingga kehilangan kepercayaan diri. Namun sebuah kejadian membuat dunia berbalik seratus delapan puluh derajat. Bagaimana kisahnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meylani Putri Putti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 24

Saka berdiri mematung di ambang pintu kamarnya. Napasnya tertahan sesaat ketika matanya menangkap sosok Senja yang sedang mengenakan blus putih dan rok midi berwarna krem lembut. Rambutnya yang sedikit bergelombang dibiarkan terurai, menambah pesona lembut di wajahnya. Wangi samar parfum feminim mengaur memenuhi ruang tamu itu. “Cantik juga kalau dandan sedikit,” gumamnya pelan tanpa sadar.

Senja menoleh, sempat menatapnya sebentar sebelum kembali merapikan tas kecil di bahunya. “Aku berangkat dulu, Mas.”

Saka melangkah mendekat, nada suaranya terdengar tenang, seperti biasanya. “Mau ke mana? Aku sekalian berangkat kerja, biar aku antar.”

Senja menatapnya singkat, kemudian menggeleng pelan. “Nggak usah, Mas. Ada yang jemput.”

Saka sempat menahan diri untuk tidak bertanya lebih jauh, tapi rasa ingin tahunya menekan dada. “Siapa?” tanyanya akhirnya, berusaha terdengar biasa saja, tapi rahangnya menegang.

Belum sempat Senja menjawab, suara klakson halus terdengar dari luar.

Keduanya menoleh bersamaan ke arah jendela. Sebuah mobil Alphard hitam berhenti di depan rumah.

Mata Saka langsung menyipit.

Mobil itu terlalu familiar.

Ia tahu betul, hanya satu orang yang memiliki kendaraan seperti itu, dialah Zein.

Senja tersenyum kecil, menatap sekilas ke arah Saka yang kini berdiri kaku. “Itu, Mas. Aku berangkat dulu ya.”Tanpa menunggu jawaban, ia melangkah menuju pintu, sepatu haknya berdenting lembut di lantai.

Saka hanya menatap punggung istrinya yang semakin menjauh, rasa panas menjalar di dadanya, bercampur antara marah, cemburu, dan ego yang tersulut.

Dari celah tirai, ia melihat Senja membuka pintu mobil. Zein keluar, menyambut dengan sopan. Pria itu terlihat menunduk sedikit, mempersilakan Senja masuk dengan senyum ramah.

Pemandangan itu membuat rahang Saka semakin mengeras. Tangannya mengepal di sisi tubuh, hingga buku-buku jarinya memutih.

“Zein…” desisnya pelan, matanya tajam menatap mobil itu yang perlahan menjauh dari halaman.

“Jadi sekarang kau yang menjemput istriku?”

Ia menutup tirai dengan kasar, langkahnya berat kembali ke dalam rumah.

Namun, sebelum masuk ke kamarnya, ia berhenti sejenak di ruang tamu.

Senyum tipis, sinis, muncul di sudut bibirnya.

“Baiklah, Senja… kalau kau mau bermain seperti ini, aku akan lihat… sampai sejauh mana kau berani menantangku.”

***

Mobil Alphard melaju mulus di antara deretan kendaraan yang mulai padat. Cahaya matahari pagi menembus kaca depan, memantul lembut di wajah Senja yang duduk di kursi belakang. Tangannya sibuk mengotak atik Handphonenya, sementara matanya sesekali menatap keluar jendela, untuk menutupi kecanggungannya.

Dari kursi depan, suara Zein memecah keheningan.

“Boleh aku tahu kenapa kamu langsung mau aku jemput?” tanyanya, suaranya tenang, tapi mengandung nada ingin penasaran.

Senja menoleh sedikit, bibirnya melengkung samar. “Harus ya, Mas tahu alasannya?” katanya, lembut tapi penuh arti.

Zein terkekeh, tawa renyahnya memenuhi ruang mobil. “Sebenarnya nggak juga, cuma… penasaran aja.” Ia menatap Senja sekilas lewat kaca spion, ada binar hangat di matanya. “Tapi semoga, apa pun alasannya, nggak bikin kamu ribut sama Saka.”

Senja menunduk, mengusap ujung rambut yang jatuh di pundaknya. “InsyaAllah, nggak kok, Mas. Aku tahu batas. Ini kan cuma soal kerja.”

Nada suaranya terdengar ringan, tapi senyumnya tak sepenuhnya lepas.

Zein mengangguk kecil, kembali menatap ke depan. “Baguslah. Oh iya,” katanya kemudian, menurunkan nada suaranya setengah bercanda, “nanti waktu rapat, kamu jangan kaget kalau lihat seseorang di sana.”

Senja mengerutkan kening, mencondongkan tubuh sedikit ke depan. “Seseorang?” ulangnya, nada penasaran jelas terdengar. "Siapa?"

Zein hanya tersenyum, matanya kembali ke jalan, tapi ujung bibirnya menahan rahasia. “Harus ya, kamu tahu sekarang?”

Senja memutar bola mata. “ Hmm, mau balas dendam rupanya."

Zein menahan tawa, suaranya nyaris seperti desahan. “Kalau di beritahu sekarang gak seru, lah!"

"Iya deh, terserah kamu saja, Mas! insya Allah, jantung ku masih aman kok," kelakar Senja.

"Haha, tenang saja gak bikin kamu sampai jantungan kok."

Mobil berhenti di lampu merah. Sinar matahari jatuh di wajah Senja, menyorot garis lembut di pipinya dan bayangan samar di lehernya. Zein menatap pantulan itu di kaca spion dengan diam. Namun tatapan matanya menyimpan banyak kata untuk wanita itu.

Ketika lampu berubah hijau, ia menekan pedal gas perlahan, berusaha menenangkan degup dadanya yang entah kenapa terasa sedikit lebih cepat dari biasanya.

Dan di belakang mobil, tanpa mereka sadari, sebuah sedan hitam berhenti di jarak tak jauh. Di balik kemudi, Saka menatap pemandangan itu dalam diam rahangnya mengeras, sementara matanya tak lepas dari sosok perempuan di kursi belakang Alphard itu.

Mereka tiba di sebuah studio produksi. Setelah turun dari mobil Zein menuntun Senja menuju sebuah ruangan.

Ruang rapat itu dipenuhi aroma kopi dan suara berdesis dari mesin pendingin ruangan. Beberapa staf sibuk menyiapkan berkas dan laptop.

Keduanya masuk dengan mengucapkan salam. Dan dijawab oleh beberapa orang.

Zein berhenti dan berdiri di dekat layar proyektor, berbicara dengan seseorang yang berdiri membelakanginya.

Senja melangkah masuk perlahan, menenteng map berisi proposal. Langkahnya sempat terhenti ketika sosok wanita di dekat Zein itu berbalik.

Waktu seolah berhenti sejenak.

Wanita bergaun pastel dengan senyum menawan itu kini menatapnya senyum yang Senja kenal dari layar televisi, tapi tak pernah ia bayangkan akan dilihat dari jarak sedekat ini.

“Oh…”Senja refleks tersenyum kaku. “Kamu…” Meskipun merasa tak sebanding dengan citra di dunia entertainment. Namun Senja menguat kan diri untuk tetap percaya diri.

Citra menaikkan alis, matanya menelusuri Senja dari ujung kepala hingga kaki. “Kenapa kau bawa dia ke sini, Zein?" tanyanya dengan nada lembut, tapi tersimpan sindiran pedas. yang merendahkan.

Zein melangkah maju, berusaha mencairkan suasana. “Senja, ini Citra, brand ambassador kita yang lama, " Ujarnya pada Senja. Lalu dia menoleh pada Citra. "Citra, dia Senja brand ambassador kita yang baru."

Seketika bola mata Citra membelalak. Dagunya terangkat ke atas, dengan tatapan sinis ke arah Senja, lalu ia melirik Zein.

"Zein, sepertinya kita harus bicara di luar," Ujarnya sambil menarik lengannya.

semua orang memperhatikan mereka termasuk Senja yang semakin cemas dia sempat khawatir akan dipermalukan di tempat itu.

Begitu keluar dari ruangan tersebut Citra langsung meluapkan kemarahannya. " Zen, kenapa harus dia?" tanya dengan suara bergetar yang tertahan karena menahan emosinya.

"Memangnya kenapa?"tanya Zein dengan santai.

Citra menarik nafas panjang wajahnya memerah terlihat sekali ia kesal dan cemburu. " kau masih tanya kenapa harus dia?! ujarnya setengah membentak. "Zein, dia telah merebut Saka dariku dan sekarang dia merebut posisi BA itu dari ku, kau itu sudah tidak waras, ya? Memangnya siapa dia? dia tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan ku, Zein!" Cercanya.

"Maksudnya? kau merendahkannya, hanya karena masalah pribadi kalian?"

"Ini bukan masalah pribadi, tapi profesional kerja, Zein!" Bentak Citra ngotot. "Dia cuma gadis kampungan yang dapat aji mumpung karena berhasil menjebak calon suamiku, dan sekarang kau lebih memilih dia! dari pada aku, sepupu dari istrimu?!" protes Citra dengan nada merendahkan, tampak sekali ia merasa terganggu dengan hadirnya Senja.

Zein tersenyum, memandangi Citra dari atas sampai bawah. "Dulu seingatku, kau juga bukan apa- apa?" Ujarnya dengan senyum miring penuh sindiran.

Bola mata Citra membulat secara sempurna, dan nyaris terperanjat mendengar ucapan Zein, itu . Mungkin karena dia lupa siapa dirinya dulu.

Dan... memangnya siapa sebenarnya Citra?

1
kalea rizuky
moga aja ma zein aja
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
🤣 citra enggak mengetahui 🤭 yang Saka yg nyuruh Zein mendekati Senja 😄😄
Ma Em
Citra kepedean ngadu masalah senja yg sdh menggantikan Citra jadi BA di perusahaan Zein , dikira Citra Saka mau membela dia ga taunya malah dibentak sama Saka , pelakor mau mengalahkan istri sah mana bisa .
Hermawati
mulai seru alur ceritanya
dewi
ya pasti lah d bela org istrinya .....klu dia sumia yg tdk waras br ngak d bela nya istrinya ini berarti dia masi sadar d waras ok
partini
la hemmmmm sekarang bilang istri dasar CEO ledhoooooooooo
Rike
lanjutt
👑Meylani Putri Putti: siap kk
total 1 replies
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
citra sok cantik sok bagus.. senja isterinya sah saka
👑Meylani Putri Putti: 😂😂😂🤭 iya kk
total 1 replies
Dwisya Aurizra
wah bakalan ada persaingan antara istri sah dan pacar masa lalu, seru seru
👑Meylani Putri Putti: hehe iy bu 😍
total 1 replies
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
👑Meylani Putri Putti: siap kk 😍
total 2 replies
Ma Em
mungkin citra juga dulu orang tdk punya dan setelah terkenal jadi kacang lupa kulit .
partini
biasa mah lupa dulu dia kaya apa ,,
ku rasa jauh di banding kan senja
paling jg bobrok Kaya sampah
lah ini suami gemblung dulu nyuruh dekat sekarang malah kepanasan pakai ngecam pula
pls Thor bikin dia yg mati kutu Ding jangan senja
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
wah udah meriah ini Rame yg komentarin
Dwisya Aurizra
ada aja cara buat menjatuhkan mental senja, saka, apa iya gada rasa tertarik sedikitpun Dimata mu untuk senja, padahal orang lain begitu memujanya, atau matamu dah minus menuju katarak
Eva Karmita
terimakasih senja jgn sia"kan kesempatan jgn pikirkan saka masa bodoh laki macam saka jgn jadi beban
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul seseorang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seorang Sadewa yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
Ma Em
Senja kalau banyak yg minta kamu jadi model lbh baik terima saja daripada uang dari Saja yg nanti akan jadi di ungkit2 karena Senja makan gaji buta tdk kerja tapi terima gaji makin bertambah sakit hati Senja .
partini
seandainya kamu mati rasa ke suami mu akan lebih bagus 👍👍👍👍
tapi jarang sih yg kaya gitu banyaknya gampang luluh cuma bilang i love you
Dwisya Aurizra
keknya si saka mulai ada rasa deh sama senja, entah rasa apa itu yg tau hanya saka dan authornya 😅😅
Dwisya Aurizra
jawaban yg singkat, padat dan tepat
Suwastika
am zayn aj senja...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!