NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Sang Mafia

Terjebak Cinta Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Bad Boy / Gadis nakal
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: lirien

"Mulai malam ini kamu milikku, aku suka 45imu yang manis itu." ujar Kael sambil tersenyum miring.

"Hey kamu bilang anakmu tapi ini apa? Kau berbohong padaku om jelek!" jawab Vanya dengan raut wajah kesalnya.

"Sssttt! diam dan jangan banyak bicara, elus kepalaku!" titah Kael mengusap lembut pipi gemoy Vanya.


>>Mau tau kelanjutannya? simak terus dan jangan skip bab, karna di setiap bab ada kejutannya💥

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lirien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Katakan Atau Udahan?!

Ketty duduk termenung di halaman depan markas milik Kael di tengah hujan deras ini. Dengan tangan gemetar, dia memainkan ujung sapu tangannya, mencoba menenangkan pikiran yang bergejolak.

Hujan deras di luar semakin memperkuat rasa gundah yang menyesakkan dadanya.

Kael yang dulu sangat baik padanya kini telah berubah. Perubahan itu begitu tajam, nyaris memotong kenangan indah yang pernah mereka rajut bersama.

Ketty masih ingat bagaimana Kael selalu ada untuknya, melindungi dan menjaganya seperti adik perempuannya sendiri. Namun sekarang, semua itu seakan terkubur oleh dinginnya sikap Kael yang baru.

Saat Daryl, sahabat Kael, datang, Ketty langsung menatapnya dengan harap. "Kak, kenapa Kak Kael sekarang berubah?" tanyanya, suara terbata-bata mencoba menahan air mata.

Daryl hanya mengangkat bahu, seolah pertanyaan itu tak layak untuk dipedulikan. "Berubah gimana? Kael dari dulu emang gitu," jawabnya, suaranya terdengar enteng, tak memedulikan kegelisahan yang jelas tergambar di wajah Ketty.

"Gak, dulu Kak Kael selalu mentingin aku," Ketty memotong cepat, matanya berkaca-kaca, merasa tak ada yang mengerti perasaannya.

Daryl menatapnya sejenak, matanya menyisir wajah Ketty yang kian pucat, "Kau siapa ya?" tanyanya ketus, seolah-olah Ketty adalah orang asing yang tiba-tiba muncul dan mengaku dekat dengan sahabatnya.

Mendengar itu, Ketty semakin terguncang. Dia mengambil napas dalam, mencoba mengumpulkan keberanian yang berserakan.

"Aku anak dari teman Papanya dulu dan Kak Daryl harus tahu, kita hampir dijodohin tapi belum jadi karena Kak Kael pergi ke Rusia dulu," ujarnya, suara tercekat oleh tangis yang semakin kencang.

Daryl tampak terkejut, alisnya bertaut sejenak sebelum wajahnya kembali datar. "Oh, itu toh," katanya, nada suaranya masih tak menunjukkan empati.

Ketty menundukkan kepala, air matanya jatuh membasahi meja. Perasaan kehilangan, kesepian, dan ketidakpercayaan menderanya keras.

Baginya, Kael bukan hanya lelaki idaman tetapi harapan dan mimpi yang hampir menjadi kenyataan. Bagaimana mungkin orang yang dulu begitu mengenal hatinya, kini seolah menjadi sosok asing yang dingin dan tak peduli?

Sedangkan Kael kini hatinya berkecamuk, dengan cepat ia membelokkan stir mobilnya ia langsung kembali menyusul Ketty lagi.

Ia akan menegaskan bahwa Ketty sudah besar dan bukan tanggung jawabnya lagi.

Ketika Kael tiba, langkahnya cepat dan pasti. Matanya yang dulu hangat, kini serasa membeku. Ketty menatapnya, mencari celah di mana ia masih bisa menemukan Kael yang dulu. Namun yang ada hanyalah kehampaan.

"Ketty," suara Kael memecah keheningan, tidak ada nada hangat atau bahkan senyuman kecil yang biasanya menghiasi wajahnya saat bertemu dengannya.

Ketty mengangkat wajah, mencoba membaca apa yang tersembunyi di balik raut dingin itu.

"Kak Kael..." suaranya hampir tak terdengar, terbawa angin yang berhembus lewat celah pintu kafe yang terbuka.

Percakapan itu berlangsung singkat. Kael menjelaskan bahwa dia telah berubah, bahwa dia bukan lagi remaja yang bisa menghabiskan hari bermain dan tertawa tanpa beban.

"Ku pertegas sekali lagi, kita tidak pernah ada hubungan apapun, yang harus kau tau aku sudah punya calon istri jangan membuat calon istriku sakit hati atau kau nanti yang akan ku habisi," ujar Kael dengan nada dinginnya.

Tanggung jawab dan ambisinya telah membawanya jauh, jauh dari Ketty, dari masa lalu mereka.

Ketty berdiri, air mata masih mengalir, tapi kali ini dengan keputusan. "Terima kasih telah jujur, Kak. Aku harap Kak Kael menemukan apa yang Kak Kael cari," katanya lembut.

"Nah gue suka kalau lo kaya gini, cowok di dunia ini gak cuma Kael." ujar Daryl dengan tegasnya.

Namun di dalam hati Ketty membatin, "Tak semudah itu, Kak Kael milikku karna semua kekayaan kak Kael harus jadi milikku."

Sungguh muka polos tapi licik sangat.

Bahkan Daryl tak tau kalau ternyata Ketty tak sesuai dengan wajahnya yang manis dan lugu itu.

Tinggi Ketty sekitar 160cm kalau dibanding dengan Vanya masih tinggian Vanya.

Kalau tanding kecantikan jangan ditanya tentu saja Vanya lebih segalanya di atas Ketty.

Kael baru saja tiba di mansion mewahnya dengan cepat ia langsung masuk ke dalam kamar, "Bagus, ini jam berapa Kaelion Garamosador....?" ujar Vanya sambil bersedekap dada.

Kael menoleh ia mendekat ke arah Vanya sambil tersenyum manis, "kaosnya yang berwarna putih itu ada bekas noda lipstik."

Tentu saja kedua mata Vanya langsung melotot tajam, "KAEL APA YANG KAMU LAKUIN DI LUAR SANA HAH...?!" teriak Vanya dengan marahnya.

Kentuknya yang ia tahan sedari tadi langsung hilang begitu saja, kalian tau bukan kalau Vanya kesabarannya tak sebanyak itu.

Jika disamakan ia seperti Kael versi perempuan. Kael menundukkan kepalanya, "ouh sial, bekas jalang sialan tadi!" ujarnya di dalam hatinya dengan raut wajah kesalnya.

Tentu saja Vanya marah bukan main, "katakan!"

"Hey jangan marah sayang, aku gak bakalan selingkuh atau main gila di belakang kamu." ujar Kael.

"Terus ini apa, kamu pikir kedua mata aku ini buta hah? ENGGAK!" teriak Vanya semakin menjadi-jadi.

"Nyesel aku udah nga...."

"Ssstt! Diam, aku tak mau banyak bicara yang jelas ini bukan seperti yang kamu pikirkan sayang." jelas Kael tanpa mau dibantah lagi.

Vanya tertawa sumbang, sungguh kali ini benar-benar ia merasa salah pilih pasangan, "oke kalau gitu kita udahan aja, cinta tanpa kepercayaannya hanya omong kosong belaka." ujar Vanya sambil tersenyum miring.

"Kamu pikir aku gak cantik? kamu pikir gak ada gitu laki-laki lain yang mau sama aku? banyak Kael!" ucap Vanya lagi panjang lebar.

Dengan cepat Vanya membalikkan badannya, ia ingin masuk kamar, entahlah mood-nya sangat buruk kali ini.

"Semua laki-laki sama aja gak ada yang bisa gue percaya, dasar laki-laki sialan gak guna brengsek!" maki Vanya di dalam hatinya.

Kael dan Vanya berada di tengah hujan lebat yang turun tanpa ampun. Pria itu, dengan kekuatan yang dipenuhi emosi, menarik lengan kekasihnya mendekat, merengkuhnya dalam pelukan yang mendesak.

Dengan kecepatan kilat, bibirnya mendesak pada bibir Vanya, melumat dengan intensitas yang mencerminkan kegelisahan yang terpendam.

"Gue jijik, dasar gil-," teriakan Vanya terpotong oleh ciuman yang mendalam, kata-katanya tenggelam dalam kebingungan dan kekagetan.

"EMHH! LEPAS! JANGAN SENTUH GUE!" lanjutnya berusaha mendorong Kael tapi gagal.

"Diam," ucap Kael dengan suara yang rendah namun tegas, seolah mencoba menenangkan badai yang terjadi bukan hanya di luar, tetapi juga di hati mereka berdua.

Tanpa membuang waktu, Kael menggendong Vanya, yang masih berontak, seperti mengangkat karung beras, membawanya masuk ke dalam ruang kerjanya yang terletak di sebuah bangunan tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

Ruangan itu dipenuhi dengan berbagai monitor yang menunjukkan berbagai sudut markas mereka.

"Lihat CCTV depan markas ini. Aku tidak selingkuh. Si jalang itu tiba-tiba memeluk aku. Lihat, bahkan langsung aku dorong," jelas Kael sambil menunjuk ke salah satu layar yang menampilkan rekaman kejadian itu.

Vanya, dengan rambut dan pakaian yang basah kuyup, matanya memandang layar dengan tatapan yang tajam dan ragu.

Di layar, terlihat jelas Kael yang sedang didatangi seorang wanita, yang dengan tiba-tiba memeluknya. Tanggapan Kael pun terlihat jelas, mendorong wanita tersebut dengan sigap.

"Aku tidak melakukan apapun yang aneh, Vanya sayang," lanjut Kael, suaranya lembut, berusaha meredam ketegangan yang ada.

Vanya, meski masih terengah-engah, mulai menenangkan diri. Emosinya yang tadinya seperti gelombang besar perlahan mereda menjadi ombak kecil.

Dia menghela napas dalam-dalam, mencoba memproses situasi dengan pikiran yang lebih jernih.

Kael dengan hati-hati meletakkan Vanya di sofa yang ada di sudut ruangan, berlutut di hadapannya, memegang tangannya dengan lembut.

"Aku tahu ini sulit, tapi percayalah padaku. Aku tidak akan pernah menyakitimu, Vanya. Kamu adalah segalanya bagiku," ucapnya, matanya menatap dalam ke mata Vanya, mencari jejak pengertian dan maaf.

Vanya, meskipun masih ada sisa-sisa kekhawatiran, mulai melunak. Air matanya, yang bercampur dengan tetesan hujan, mulai jatuh perlahan.

Di tengah deru hujan yang masih terdengar dari luar, ruangan itu terasa seperti pelabuhan yang menawarkan keselamatan dari badai yang telah mereka hadapi, baik yang literal maupun yang metaforis.

Dalam diam, mereka berdua berbagi kehangatan dalam ruangan yang dipenuhi dengan kebisingan alat elektronik, namun diisi juga dengan kesadaran dan kelegaan bahwa cinta yang mereka bagi tidaklah hancur, melainkan hanya diuji oleh keadaan.

Di ruang kerja itu, di tengah monitor-monitor yang berkedip, mereka menemukan kembali kepercayaan dan cinta yang sempat tergoyahkan.

"Lalu dia siapa? Jangan pikir aku bodoh ya, cepat katakan atau kita udahan aja...!" ancam Vanya.

1
Coffe. maniss
aku kasih penilaian nih biar authornya notic😭

KK, percepat dong semua masalah atau musuh apalah itu yang buat arghhhh itu nggak bahagia keluarga Vania dan KL pengen banget nengok orang itu bahagia tanpa beban tapi ya walaupun cuma bisa baca aja aku nengoknya hihi 😭😭
Coffe. maniss
ni cowok Mandang fisik banget ya!!!
Coffe. maniss
Dihh ngaju" si Reke
Coffe. maniss
sumpah yaa.... jadi cewek sebadassss ini si vanyaaa😭😭
Coffe. maniss
menyala Vanya...
sumpah suka banget sama karakter Vanyany. cewek badassss abisss🔥🔥🔥
Coffe. maniss
Issss geram nya aku Ama nek lampir satu iniiii,
Coffe. maniss
mantap Vanya🔥🔥🔥
Styyyy.gen z
suka dn bgus jg... alur ceritanya y gk aneh" dn nggak menye"... tpi knpa bnyk bgt tokoh pria tampannya yh jdi ny kn Vanya bingung mau pilih yang mana ya wlpun ttp bara pemenangnya...😭☝🏼
Styyyy.gen z
Jujur ceritanya keren, nggak ngebosenin... tingkah vanya yang bar" sama bara yang posesif bacanya sambil senyum-senyum sendiri wkwk...u
Styyyy.gen z
oke bagus menarik alur ceritanya di setiap ceritanya juga sangat menghayati sampai saya 24 jam tidak mau berhenti membacanya kata-katanya pun tidak terlalu bagus sehingga mudah dimengerti
Styyyy.gen z
Cihuy bener gak usah di anggap deh orang begitu☝🏼
Styyyy.gen z
Woi😭😭😭😭🫵🏼
Styyyy.gen z
Tajem banget mulutnya... gilakkk
Leeeelyyy
Pelajaran banget ni guys, Real banget menurut aku, kalo sebagai cewek terlalu mur*h tu kadang emang atau malah gak di lirik/gak memikat.... tapi kalo cewek punya prinsip kaya Vanya ini yang "gak ya gak", justru laki-laki malah lebih tertarik atau tertantang buat deketin... jadi cewek" di luar sana kalian harus punya value ya, biar kalian punya daya tarik tersendiri 🙂‍↕️🍓
Leeeelyyy
Pelajaran banget ni guys, Real banget menurut aku, kalo sebagai cewek terlalu mur*h tu kadang emang atau malah gak di lirik/gak memikat.... tapi kalo cewek punya prinsip kaya Vanya ini yang "gak ya gak", justru laki-laki malah lebih tertarik atau tertantang buat deketin... jadi cewek" di luar sana kalian harus punya value ya, biar kalian punya daya tarik tersendiri 🙂‍↕️
Arin
🤣🤣🤣🤣🤣
Syriii.kzza
Behh emang yang begini harus di kasih tahu siapa yang berkuasa!!!!
Syriii.kzza
apa karna ini juga ya si Kael itu jomblo Mulu, karna kalo ada yang Deket sama dia musuhnya auto di mana-mana
Syriii.kzza
ini kayaknya si Kael punya masa lalu yang kelam deh? apa cuma aku yang mikir gitu???
Syriii.kzza
Thorr, thanks udah ngasih judul begitu, ini langsung ku skip kok😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!