Terjebak Cinta Sang Mafia
"Jangan bilang kalau lo butuh duit lagi Van?" tanya Calista sahabatnya.
"Hmm, itu lo tau Ca, gue harus punya duit banyak buat lawan tante peot itu, lo tau sendiri kan Papa gue gimana sekarang." jawab Vanya sambil menghembuskan rokok dari bibir mungilnya itu.
"Lo jangan gila Van, apa lo yakin kuat, malemnya lo tanding di ring boxing siangnya kerja di cafe. Lo ini udah kaya dari lahir anjir jangan gila...!" omel Calista panjang lebar.
Ya yang di maksud tante peot adalah Mama tiri Vanya yang bernama Rosse Montgomery. Saking liciknya menghasut, sekarang bahkan Papanya yang bernama Arka Montgomery itu membencinya dan sering memukulnya.
Vanya Laraysa Montgomery gadis mungil yang masih duduk di bangku SMA berambut panjang dengan tinggi badan 165cm.
Wajahnya yang baby face serta bodynya yang seperti gitar Spanyol membuat lelaki manapun langsung menyukainya.
"Papa gue terlalu buta sama cinta, lo gak perlu khawatir Ca gue bisa jaga diri." ujar Vanya dan langsung pergi dari gudang sekolahan itu.
Dengan kemeja atas yang tak di masukkan Vanya jadi pandangan para murid cowok di sekolah Garamosador ini.
"Van minta nomor wa nya dong!"
"Cantik sendirian aja mau abang temani enggak?"
"Eitsss...tunggu dulu dong sayang mau kemana sih aku anter ayok?" tawar Raka yang merupakan mencengkeram erat lengan Vanya.
Ya tiga orang yang mengganggu Vanya tadi adalah Raka, Leo dan Galih. Raka yang terobsesi pada Vanya membuat Vanya jengah bukan main.
BUGH!
"AARGHH.....!"
"Jangan sentuh gue brengsek!" ujar Vanya dengan marah.
Kedua tangannya terkepal erat, ia belum pernah sekalipun mencintai seorang pria. Sungguh baginya laki laki tak ada yang bisa di percaya di dunia ini termasuk Papanya sendiri.
"Woy jangan ganggu temen gue sialan!" teriak Calista sambil berlari ke arah Vanya.
"Bos lo gak papa?" tanya Leo sambil menolong Raka yang terjungkal karna tendangan dari Vanya tadi.
"Minggir, jangan bantu gue!" jawab Raka dengan marah.
"Van, jangan kasar bisa gak sih? gue cinta sama lo, kenapa sih lo gak mau buka hati buat gue? Gue akan kasih lo uang berapapun yang lo mau. Asal lo mau jadi cewek gue." ujar Raka sambil menatap wajah cantik Vanya.
"Gue gak butuh! Minggir dan jangan pernah usik gue lagi atau lo akan tau akibatnya!" jawab Vanya dan langsung pergi dari sana.
"Tapi Van, gue cinta sama lo. Apapun resikonya gue akan kejar cinta lo Van, kalau cara baik baik gak bisa miliki lo, jangan salahin gue kalau gue pakai cara licik suatu hari nanti!" jawab Raka dengan raut wajah liciknya.
Tentu saja Calist menatap tajam Raka juga, "Urusan lo sama gue kalau sampai lo berani ganggu Vanya lagi. Minimal cowok punya harga diri, dasar banci kaleng!" ancamnya dan langsung lari dari sana.
"Van....tunggu...."
Namun Vanya tak menghiraukannya, dengan cepat ia langsung menuju parkiran sekolahnya, ia memakai helem full face nya.
"Vanya lo jangan pakai motor crf itu lagi. Itu bahaya anjir, lo mau mati konyol hah...?!" teriak Calista namun tak di gubris sama Vanya.
Dengan cepat Vanya menarik gas motornya.
"Aargh...sialan kenapa hidup gue gini banget, ouhh shit sakit banget squisy kembar gue." ujar Vanya sambil meringis pelan.
Ya Vanya memiliki riwayat penyakit aneh, di umurnya yang baru 18 tahun ini ia sudah bisa memproduksi asi sendiri padahal ia sama sekali belum pernah hamil dan melahirkan.
"Males banget mau pulang ke rumah, tapi kalau gak pulang seragam gue udah basah. Dah lah gak papa daripada lengket gini gak enak banget." ujar Vanya dengan raut wajah kesalnya.
Namun saat akan berbelok ke jalan yang lebih sepi Vanya malah di tabrak orang tak di kenal dengan mobil.
BRAK....!
"AAARGHH....BERHENTI GILA....!!" teriak Vanya dengan kerasnya.
Sungguh kedua siku dan lututnya berdarah kerna bergesekan dengan aspal. Tentu saja pemilik mobil itu langsung keluar.
"Oyy cil, maaf ya kakak gak sengaja. Gak luka kan?" ujar seorang pria yang tak lain adalah Zan.
"Gak sengaja lo bilang? punya mata gak lo om, lihat gue luka luka begini!" marah Vanya sambil menatap Zan dengan tajam.
Namun mata Zan malah jelalatan kemana mana, ia salfok dengan kedua squisy bocil di depannya ini yang basah.
BUGH!
BUGH!
BUGH!
"MATA LO DI JAGA OM KALAU GAK MAU GUE KELUARIN DARI TEMPATNYA...!" teriak Vanya sambil memukul dan menendang Zan.
"Aaargh berhenti sakit cil, maafin kakak ya, sakit aaarghh....!" jerit Zan.
Sungguh perempuan yang ia kira bocil manja ini bisa menumbangkannya dalam hitungan detik, kini seluruh tubuhnya sakit semua. Karna Vanya memukul dirinya pada titik sarafnya.
"Ekhemm.....!" dehem seorang pria dengan suara seraknya.
Sungguh suara itu membuat Vanya langsung merinding.
"Lo kan yang punya mobil itu, kalau punya anak buah yang gak bisa bawa mobil mending lo buang ke kandang buaya, dasar gak guna!" omel Vanya sambil menatap tajam Kael.
Tentu saja Karl langsung tersenyum miring, dari ia di dalam mobil tadi udah menatap kagum bocil di depannya ini.
"Malah senyum dasar gila, minggir gue mau pulang!" ujar Vanya sambil mencoba menarik motornya yang berada di tengah jalan itu.
Namun masih kalah cepat dengan tangan Kael yang menariknya dengan erat.
DEG...DEG....DEG....
Jantung mereka berdua berdetak keras saat saling tatap, "lepasin tangan gue om, jangan pernah sentuh gue!" ujar Vanya.
Senyum Kael semakin merekah saat ini.
"Kamu cantik aku suka, apalagi bibir kamu yang menggoda ini." celetuk Kael secara tiba tiba.
"Apa suka sama gue? what the hell big om, look at me, lo itu udah om om sedangkan gue masih cantik kinyis kinyis begini mau berjodoh sama lo gak mungkin banget dong ya." jawab Vanya dengan tegasnya.
Bara yang kesal pun langsung menatap Vanya dengan tatapan tajamnya, ia tak percaya, apa ketampanannya sudah luntur? Mengapa gadis di depannya ini menolaknya.
BUGH!
Vanya yang ketakutan dengan cepat langsung menendang aset milik Kael.
"OUH SHIT SAKIT BANGET....!" teriak Kael dengan kerasnya.
"Dasar cowok gila, gue harap gak pernah ketemu sama kalian berdua lagi. Bye om om jelek....!" pekik Vanya sambil berlari menaiki motornya.
Bahkan helem full face nya yang terlepas dari kepalanya tadi masih tertinggal di sana. Sebelum bener benar pergi Vanya menoleh ke belakang sambil menunjukkan jempol terbaliknya seolah mengejek Kael dan Zan.
"Bocil kematian." ujar Kael yang merasakan ngilu saat melihat aset sahabatnya di tendang oleh Vanya tadi.
"Sialan, bantu gue ke mobil, ambil tuh helem jangan sampai lecet." ujar Kael sambil menggertakkan giginya.
Baru kali ini ia merasakan ingin memiliki seseorang, namun dengan beraninya gadis itu malah menolaknya mentah mentah.
"Bos tuh cewek tadi beneran nolak lo?" tanya Zan yang masih tak percaya.
"Diam!" jawab Keel yang masih sangat kesal itu.
"Mulai hari ini kamu milikku, akan ku cari sampai ke ujung dunia sekalipun. Sekali jadi milik Kaelion Garamosador tak ada lagi celah untuk melarikan diri!" ujar Kael sambil menggigit bibir bawahnya sendiri.
"Bos lo....lo beneran....?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Syriii.kzza
Ceritanya bagus Banget ✨... alurnya juga gak ketebak heheheeee
2025-08-29
1