NovelToon NovelToon
Hai Jodohku

Hai Jodohku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: tyzi4

robi lihat jodohku calon masa depan gw. menunjuk ke arah cowo berseragam SMA
yang mana ege di sana banyak orang. Lo masih bocil aja udah jodoh jodoh segala. robi menoyor kepala puri.
puri tertawa di atas sepedah miliknya.
ayo balik bentar lagi mau ujan udah gelap. ajak Robi.
jangan tinggalin gw rob rob. ucap puri namun sebelum dia mengayuh sepedanya dia menoleh kembali ke arah anak cowo yang berseragam SMA itu.

kan katanya ucapan adalah doa maka dari itu gw mau ucapin itu biar nanti jodoh gw kaya dia kalau bisa dia aja tuhan.ucapnya dalam hati puri.

pagi hari yang cerah menyilaukan setiap mata yang melihatnya begitu pun dengan mata puri yang begitu terpesona dengan ke wajah rupawan sang anak laki laki yang dia sebut jodohku.

tutup mulut Lo laler masuk.robi menutup mulut puri dengan tangannya

sialan Lo mana ada laler di sini. lagian bibir gw nga terbuka juga. puri memukul lengan Robi

lagian Lo dari tadi liatin Mulu tuh cowo kenapa. tanya Robi

cowo itu yang gw maksud. ucap puri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tyzi4, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 31

       Mereka terlalu asik dengan cerita mereka masing masing. melupakan pertandingan yang sedang di mulai.

      Karena terlalu asik mereka berbincang, saat bola nyasar dan mematul ke pohon di belakang mereka pun terkejut.

     Neni dan puri berteriak merunduk menutup kepala mereka berdua.

     Robi langsung mengambil bola itu untuk dia lempar kembali ke lapangan.

     " udah gw lempar lagi." ucap Robi

      " gw kaget anjir.... Siapa sih yang lempar." ucap puri

      " mana gw tahu, gw asik dengerin Lo berdua cerita." ucap Robi

      Al di tengah lapangan menatap ke arah puri yang tengah asik berbincang dan tertawa.

      Membuat hati Al ikut senang. Bimo dari samping berbisik. " Lo nga di ajak kenapa Lo ikut senyum."

       Al menatap sinis ke arah Bimo dan menyikut perut Bimo. membuat Bimo tertawa.

Prittt bola kembali masuk mereka kembali bermain.

puri pun mendekat ke arah lapangan berteriak. Menyemangati para pemain. karena terlalu banyak orang yang menyemangati Al puri menyemangati yang lain.

Puri berteriak memanggil nama punggung mereka. Neni pun ikut berteriak di pinggir lapangan sama seperti puri berbeda dengan Robi yang hanya berdiri menatap para pemain.

Saat ada yang di ganti puri bertambah semangat berteriak karena yang masuk Dio.

" diooo.... aku padamu.... Masukin yang banyak."

Dio hanya mengacungkan jempolnya. dari pihak lawan banyak yang melihat ke arah puri. Meraka pun tersenyum melihat puri yang begitu semangat memanggil Dio.

Mereka mengira Dio pacar puri, mereka tahu Al kapten dari tim basket tapi puri tak sedikit pun menyemangati nya.

sang kapten nampak iri ingin juga di semangatin oleh puri, Bimo yang melihat ada rasa iri dalam diri Al pun Bimo menyemangati Al.

saat Al lengah dari tim lawan akan merebut bola dari belakang dengan cara curang. Puri berteriak.

" kak Al awas di belakang. Semangat mainnya." teriak puri

Al yang mendengar teriakan puri pun kembali bersemangat bermain dengan lincah memasukan bola.

Cewe cewe dari setiap sekolah meneriaki nama nama orang yang mereka suka tak banyak yang berteriak menyuarakan kesukaan mereka.

Berbeda dengan puri dan Neni mereka memilih menyemangati para tim yang tidak memiliki banyak fans.

Skor saling mengejar antar sekolah saat detik detik terakhir Al memasukan bola dan Pluit pun berbunyi tanda waktu sudah habis.

Satu sekolah semua berteriak memanggil Al dengan bangga mereka bersorak.

Dio datang menghampiri puri untuk bergabung dengan kerumunan yang memeriahkan kemenangan mereka.

Pihak lawan pun tertunduk dengan lesu. Walau ini bukan Pinal tapi ini kemenangan untuk maju ke selanjutnya.

Bila sekolah guna bangsa bisa mengalahkan 2 sekolah lagi maka mereka mendapatkan piala basket.

Puri ikut berjingkrak jingkrak bersama Neni dan Dio di tengah tengah kerumunan.

Robi hanya mengawasi puri saja tidak ikut bergabung dengan yang lain.

" Dio Lo keren banget main nya gw nga nyangka" ucap puri setelah mereka tertawa dan berjingkrak jingkrak.

" gw kan selama ini latihan sama Kaka senior, mereka kan bentar lagi lulus makanya kita yang masih pada baru di latih terus menerus untuk mengantikan mereka agar piala basket tetap menjadi milik sekolah kita." ucap Dio

" iya juga ya, selanjutnya sekolah mana lagi." tanya puri

" Minggu depan kita yang ke sekolah sana. Kalau mereka menang kita gugur." ucap Dio

" Lo yang semangat ya, biar pulang bawa piala." ucap Neni

" tentu lah. Gw semangat apa lagi di semangatin sama neng puri." ucap Dio

" yehhh... Lu maunya." ucap Bayu datang menghampiri mereka

" lah emang nga boleh gw minta di semangatin ayang puri." ucap Dio

" kapan Lo jadian nya anjimmmm..." ucap Andi

" sabar sabar...." ucap puri mengelus mengelus rambut Andi

" gw juga mau." ucap Robi

" gw juga mau." ucap Bayu dan Dio

" suuuttt.... Jangan ganggu ayang gw, hus hus sana." ucap Andi

" dih.... Najis." ucap Neni menoyor kepala Andi

semua tertawa

Al datang menghampiri dimana puri tengah berkumpul dengan teman temanya

" gw ke sini mau minta maaf sama Lo." ucap Al

" maaf soal apa kak." tanya puri

sedangkan Robi sudah menatap dingin ke arah Al. Dia sama sekali tidak suka pada Al, karena Al lah penyebab puri di bully.

" gara gara gw, Lo jadi masuk rumah sakit di bully Leni." ucap Al

" ohhh.... Nga pa pa santai aja, lagian itu bukan salah Kaka ini. udah lama juga." ucap puri

saat Al akan berbicara kembali Robi mengajak puri untuk pergi. " yuk puri Neni kekantin laper nga Lo semua."

" kita let's go...." ucap Neni

" kak duluan." ucap puri berjalan di gandeng oleh Robi dan puri menggandeng tangan Neni.

" bang kita harus kumpul dulu nga." tanya Dio

" langsung aja istirahat, Lo semua juga pasti cape." ucap Al pergi dari sana.

Al kembali menuju tempat dimana teman temanya tengah duduk di pinggir lapangan bersama yang lain.

" ayo kantin udah briefing nya." ucap Al

" tau aja nih si kapten, cacing di perut kita udah pada demo di naikin gaji." ucap ali

" mau naik gaji berapa Lo." tanya dera

" ya berapa gitu, tiga digit atau nga satu digit juga nga pa pa." jawab Ali

" tiga suap Lo mau." ucap Bimo

" mana kenyang ege." jawab Ali

" kenyang lah orang sendoknya pake sekop." ucap dera

semua tertawa mendengar lelucon yang keluar dari mulut mereka semua.

Berbeda dengan Al yang hanya diam menatap ke arah depan, sesekali menoleh ke arah dimana puri berada di perkumpulan teman temanya.

Puri nampak bahagia, dia tertawa lepas dan kadang cemberut entah mereka sedang bercanda apa namun nampak sekali mereka asik dengan percakapannya.

karena hari ini sekolah bebas setelah mendengar pengumuman yang di beritakan oleh sang guru melalui pengeras suara.

Semua murid kini mulai meninggalkan sekolah untuk pulang sama halnya dengan puri yang sudah bersiap untuk pulang.

Karena sepedah mereka di dekat pos penjaga sekolah mereka pun langsung meluncur keluar dari gerbang sekolah.

Jalanan masuk gang nampak sepi membuat mereka semua kini bersepedah saling mengejar.

puri yang tidak mau tertinggal pun ikut mengejar. Mereka menguasai semua jalanan karena tidak ada kendaraan lain selain mereka dengan begitu mereka sesuka hati menggunakan balapan sepedah.

Saat mereka saling berkejaran Robi yang di depan tiba tiba saja mengerem dan di susul Dio Bayu puri dan Andi.

Puri yang tidak menyadari sedikit menabrak sepedah Bayu. Puri tersenyum agar Bayu tidak marah.

" kenapa Lo ngerem mendadak sih." geuruut puri

" Lo nga lihat ucap Robi." ucap Robi

dimana sekawanan bebek berbaris di jalanan untuk menyebarang.

1
Rossy Annabelle
next..yg semngt bikin karyanya y 😊
Heulwen
Menyentuh banget.
Laqueno Sebaña
Jantung rasanya mau copot!
Vanne Mcguire
Terpesona
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!