NovelToon NovelToon
Balas Dendam Si Pecundang

Balas Dendam Si Pecundang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Identitas Tersembunyi / Dendam Kesumat / Persaingan Mafia / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: nurliana

kehilangan bukan lah kesalahan ku, tetapi alasan kehilangan aku membutuhkan itu, apa alasan mu membunuh ayah ku? kenapa begitu banyak konspirasi dan rahasia di dalam dirimu?, hidup ku hampa karena semua masalah yang datang pada ku, sampai aku memutuskan untuk balas dendam atas kematian ayah ku, tetapi semua rahasia mu terbongkar, tujuan ku hanya satu, yaitu balas dendam, bukan jatuh cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kenangan buruk

Ke mana hilangnya Liora selama ini?

Benar. Selama kurang lebih dua bulan sejak pertemuan pertamanya dengan Leon di kafe itu, Liora kembali menghilang tanpa kabar.

Padahal, beberapa tahun yang lalu, Liora dan Leon pernah menjalin hubungan yang sangat serius. Bahkan, mereka sudah memiliki cincin yang akan mereka saling pakaikan di altar pernikahan. Tapi, apa yang sebenarnya terjadi pada hari pernikahan mereka?

Dua tahun lalu, saat Leon dan Liora tengah menyiapkan pernikahan mereka…

“Bagusnya kita pakai yang ini di hari pernikahan nanti, atau yang ini?” tanya Liora sambil menunjukkan beberapa model pakaian kepada Leon. Hari itu mereka sedang sibuk memilih baju untuk hari bahagia yang tinggal dua minggu lagi.

Leon tersenyum menatap pilihan-pilihan Liora. “Semuanya bagus, Sayang. Dan semuanya cocok banget buat kamu,” ucap Leon sambil duduk di sebelah Liora dan mengusap rambutnya dengan lembut.

“Kamu nggak berangkat ke kantor hari ini?” tanya Liora menatap Leon.

Leon menunjukkan tas yang sudah ia siapkan. “Mana mungkin aku nggak masuk kantor? Almarhum Ayah sudah menyiapkan semua ini buatku,” jelas Leon. Ya, saat itu ayahnya, Aryanto, memang sudah tiada.

Liora merapikan dasi Leon dengan lembut. “Baiklah, Sayang. Sekarang udah nggak ada waktu buat sedih-sedih lagi. Karena aku di sini, dan sebentar lagi kita bakal bikin keluarga kecil yang bahagia,” ucap Liora sambil tersenyum manis.

Leon meletakkan tasnya sejenak, lalu merangkul pinggang ramping Liora. “Kamu bener. Hanya kamu yang ada di sisiku waktu aku jatuh banget,” ucapnya sambil menatap mata Liora dalam-dalam.

“Sekarang berangkat, ya. Nanti malam ada acara di rumah Mama,” ujar Liora—dan yang ia maksud adalah mamanya sendiri, bukan mama Leon.

“Aku bakal pulang cepat malam ini,” jawab Leon, lalu mengecup kening Liora dengan manis.

Ya, begitulah kehidupan Leon sebelum Ahmad masuk dan menyeretnya ke dalam drama dan dendam masa lalu. Saat itu, hidupnya tenang. Ia bahkan tidak pernah tahu siapa pembunuh ayahnya atau apa motif di balik kematian itu.

Malam harinya, makan malam di rumah keluarga Liora…

“Masuklah, Nak. Ayah sudah nunggu kalian,” sambut hangat ibu Liora saat membuka pintu.

Keluarga Liora memang sudah menerima Leon dengan sangat baik sejak ia menjalin hubungan dengan putri mereka. Leon masuk sambil tersenyum dan langsung memeluk ibu calon mertuanya itu.

“Selamat malam, Ibu. Makanannya udah siap belum?” goda Leon seperti biasa.

Ibu Liora tertawa kecil. “Iya, semua makanan kesukaanmu sudah Ibu siapkan.”

" Leon apa kabar? Bagaimana dengan rencana bisnis kita? " ayah Liora juga menyambut hangat Leon, dia memeluk Leon sambil tersenyum,

Leon tertawa kecil " iya ayah, kabar ku baik, dan untuk bisnisnya mungkin akan lanjutkan setelah acara pernikahan ku "

Ayah Liora tertawa dan merangkul Leon " kau ini, lalu apakah gedung dan semua persiapan aman? " percakapan mereka berlanjut sampai ke meja makan,

“Huh, pemandangan macam apa ini? Aku anak kalian, tapi seolah Leon yang jadi anak kandung kalian,” celetuk Liora yang berdiri di samping Leon dengan wajah sebal tapi lucu.

Ibu Liora tertawa lagi dan menggandeng Liora masuk ke dalam, dan duduk di meja makan, mengobrol hal-hal ringan, membahas hari pernikahan yang sebentar lagi akan tiba.

" Apakah hanya paman mu yang akan hadir di acara nantinya? " ayah Liora memastikan lagi, apakah akan ada anggota keluarga lain yang akan hadir dari pihak Leon,

Leon tertunduk " tidak ayah, hanya aku dan paman ku yang tersisa, ibu dan ayah sudah pergi sejak lama, seperti yang sudah ku jelaskan "

Liora menatap tajam ayah nya, karena terus-menerus membahas hal ini, padahal di belakang Leon sudah ia ingat kan untuk tidak membahas hal ini lagi,

" ayah, sudahlah, jangan membahas masalah itu lagi, itu hanya masa lalu, sekarang kita bahas acara pernikahan saja ya " menatap kedua orangtuanya

Ayah dan ibu Liora langsung paham, mereka juga sepakat tidak membahas hal ini lagi,

" baiklah sekarang ayo makan, ibu sudah masak banyak untuk kalian " ibu Liora menyajikan makanan untuk semua keluarga

Di tengah makan malam, Leon menerima pesan dari pamannya, Alex. Pesan itu singkat, hanya meminta agar Leon datang menemuinya karena sudah lama tidak bertemu. Tapi Leon tidak ingin mengganggu suasana makan malam itu, jadi ia mengabaikan pesan tersebut.

 

Beberapa minggu berlalu. Semua tampak berjalan lancar...

Sampai akhirnya hari pernikahan itu tiba.

Liora ada di ruang rias pengantin, sementara Leon berada di luar ruangan, berbincang dengan tamu-tamu dan calon ayah mertuanya.

Di ruang rias, Liora membuka ponsel Leon—tanpa sengaja melihat pesan masuk dari Alex.

“Kenapa dia nggak baca pesan dari pamannya? Ini banyak banget,” gumam Liora sambil melihat deretan pesan yang belum dibaca.

Hingga matanya tertuju pada satu foto yang dikirim Alex. Sebuah foto keluarga. Di sana ada Ahmad, istri keduanya, dan seorang bayi perempuan. Itu adalah Zelena. Tapi tidak ada Kenzo di foto itu—karena Kenzo adalah anak dari istri pertama Ahmad.

Liora terdiam menatap wajah istri kedua Ahmad. “Ibu…” bisiknya.

Lalu muncul lagi pesan di bawah foto itu.

“Istri kedua Ahmad sudah meninggal. Kau yakin masih nggak ingin balas dendam?”

Ibu? Apa maksud Liora?

Lalu siapa sebenarnya wanita yang selama ini ia panggil Mama dan yang menemaninya saat makan malam?

Liora adalah anak adopsi. Ia diadopsi saat usianya delapan tahun. Ia tahu siapa ibu kandungnya… tapi tidak pernah tahu siapa ayah kandungnya. Ibu angkat Liora memang mengadopsinya karena selama hampir sepuluh tahun menikah, mereka tidak juga dikaruniai anak.

Liora berdiri, membuka selendang putih panjang yang sudah terpasang rapi di kepalanya. Ia mengusap wajahnya dengan kasar, membuat riasannya berantakan. Tanpa pikir panjang, Liora kabur. Ia meninggalkan ruangan, meninggalkan gaun pernikahan, dan juga meninggalkan Leon—sendirian.

Sampai detik upacara dimulai, Liora tidak pernah kembali.

Itulah sebabnya Leon merasa dikhianati. Di hari sepenting itu, Liora bisa kabur tanpa sepatah kata pun. Padahal, kalau saja dia mau jujur, mau bicara, Leon pasti akan mendengarkan. Tapi semua sudah terlambat.

Hari itu bukan hanya menjadi hari paling menyakitkan bagi Leon... tapi juga hari di mana kepercayaannya terhadap Liora hancur untuk selamanya.

Hai teman-teman, selamat membaca karya aku ya, semoga kalian suka dan enjoy, jangan lupa like kalau kalian suka sama cerita nya, share juga ke teman-teman kalian yang suka membaca novel, dan nantikan setiap bab yang bakal terus update,

salam hangat author, Untuk lebih lanjut lagi, kalian bisa ke Ig viola.13.22.26

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!