NovelToon NovelToon
Sang Pengasuh

Sang Pengasuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Pengantin Pengganti / Cinta Paksa
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Kirana Putri761

Terjebak dalam sebuah pernikahan yang tidak pernah dia impikan membuat kehidupan Anik Saraswati menjadi rumit.

Pernikahannya dengan seorang dokter tampan yang bernama Langit Biru Prabaswara adalah sebuah keterpaksaan.

Anik yang terpaksa menjadi mempelai wanita dan Dokter Langit pun tak ada pilihan lain, kecuali menerima pengasuh putrinya untuk menjadi mempelai wanita untuknya membuat pernikahan sebuah masalah.

Pernikahan yang terpaksa mereka jalani membuat keduanya tersiksa. Hingga akhirnya keduanya memutuskan untuk mengakhiri pernikahan mereka.

Jika ingin membaca latar belakang tokoh bisa mampir di Hasrat Cinta Alexander. Novel ini adalah sekuel dari Hasrat Cinta Alexander

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kirana Putri761, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menemui Ana

Anik menunggu dengan gelisah di salah satu ruangan yang ada di sekolah Ana. Betapa sulitnya meminta izin bertemu dengan Ana karena guru di sana tidak ada yang mengenali Anik.

Anik masih memegangi sebuah paperbag yang sudah disiapkan untuk gadis kecilnya. Hari ini dia tengah berdiri cukup lama setelah alotnya meminta izin bertemu dengan Ana.

Sesekali wanita yang tengah hamil tiga bulan itu menghela nafas panjang. Jantungnya berdebar sangat kuat dengan perasaan yang campur aduk. Ada ketakutan dalam hatinya, Ana akan marah padanya karena sudah meninggalkannya tanpa pamit.

" Ceklek..." handle pintu terbuka sontak saja membuat Anik menoleh kaget.

Sejenak dia mematung saat melihat gadis kecil yang berdiri di sebelah gurunya. Ana pun terdiam dengan tatapan tajam yang membuat Anik merasa sangat bersalah.

" Mama Anik..." teriak Ana langsung berlari menghambur dalam pelukan Anik. Tatapan tajam yang semula dilayangkan pada mamanya tidak juga bisa menutupi kerinduannya pada sosok yang saat ini memeluknya hangat.

Tetes air mata mengalir begitu saja di wajah cantik Anik. Bahkan, isakan Ana pun terdengar nyaring, " Mama Anik jangan tinggalkan Ana." ujar bocah itu disela Isak tangisnya.

Ibu guru yang melihat pemandangan itu menatap keduanya dengan mata berkaca-kaca. Beliau bisa merasakan ada kerinduan dalam bahasa tubuh anak dan wanita dewasa itu.

"Bu, bisakah kami bicara berdua?" tanya Anik.

" Iya, nanti jika selesai tolong antarkan Ana ke kantor guru saja , Mbak!" jawab ibu guru berkerudung itu. Beliau sengaja memanggil 'Mbak' karena Anik nampak masih muda.

Ana masih menangis dalam pelukan Anik. Gadis kecil itu seperti tak ingin melepaskan pelukan wanita yang sudah sangat dia rindukan.

"Ana, Mama Anik punya sesuatu untuk Ana." kalimat Anik membuat Ana meregangkan pelukannya.

Gadis itu menatap Ana yang sedang mengeluarkan sesuatu dari paperbagnya.

" Selamat Ulang tahun, Sayang." ucap Anik saat mengeluarkan kue tar kecil dari sebuah kotak. Dia nekat menemui Ana karena hari ini adalah hari spesial putrinya itu.

"Selamat ulang tahun Ana. Semoga menjadi anak solehah dan selalu bahagia." ucap Anik dengan menyuapkan kue kecil itu ke mulut Ana.

" Terima kasih, Ma." balas Ana.

Ana pun menggigit kue itu dengan rasa bahagia.Dia tidak menyangka akan bertemu dengan Mama Anik.

" Mama, jangan pergi lagi. Ana nggak mau sendirian." pinta Ana. Dia takut sekali ditinggalkan Anik.

" Ada Tante Nikita di rumah, Kan?"Anik mengira Langit sudah menikah dengan Nikita.

" Nggak ada, cuma ada Oma. Ana dan Papa Langit sekarang tinggal di rumah Oma." ujar Ana menjelaskan.

Anik pun merasa Aneh dengan cerita Ana. Seharusnya kepergian dirinya memberi kesempatan pada mereka berdua untuk menyegerakan menikah. Dia tahu dokter cantik itu sangat menginginkan untuk menjadi pendamping Langit, sementara Langit juga merasa lebih nyaman dengan wanita elegan itu.

" Mama, nanti kita pulang ya!" bujuk Ana membuat Anik tersadar dari lamunannya.

" Sayang, dengerin Mama, ya! Mama belum bisa pulang sama Ana." kalimat Anik membuat wajah Ana nampak kecewa. Gadis itu menatap nyalang Anik dengan mata berair.

" Mama, nggak sayang Ana!" pekiknya nampak sangat kecewa.

"Sayang, dengerin Mama dulu!" Anik merasa kewalahan mengahadapi Ana saat ini.

" Mama Anik sayang sekali sama Ana. Jika Mama tidak sayang Ana, Mama tidak akan datang ke sini."

"Tapi, ada masalah orang dewasa yang memang bisa diceritakan pada anak kecil, Sayang. Jadi Mama minta, tolong Ana bisa mengerti dan menurut ya!"

" Tapi Ana tidak ingin ditinggalin Mama." bujuk Ana dengan wajah sedih. Anik sebenarnya tidak tega melihat Ana seperti itu, tapi dia tidak bisa kembali pada kehidupannya yang dulu.

" Sayang, Mama memang belum bisa pulang sama Ana. Tapi, Mama akan sering datang ke sekolah dengan satu syarat."

" Apa, Mama?" sela Ana yang tidak sabar mendengarnya.Dia pun harus menurut agar Mama Anik tidak pergi lagi.

" Jangan ceritakan pada siapapun apalagi Papa Langit jika Mama datang menemui Ana." jelas Anik membuat Ana tertegun. Dia tidak faham maksud wanita dewasa di depannya itu, tapi karena dia tidak ingin kehilangan lagi dia pun mengangguk setuju.

" Janji!" ujar Anik meyakinkan garis kecilnya dengan mengajukan jari kelingkingnya.

" Janji." jawab Ana. Apapun itu, kepercayaan Ana hanya pada Anik hingga dia pun menerima tawaran Anik.

" Mama bawa makanan kesukaan Ana. Ana mau nggak, Mama suapin?" tanya Anik.

" Katanya Ana sudah gede harus makan sendiri?" Ana masih ingat pesan Kirey dan Anik saat mengajarkan Ana agar lebih mandiri.

" Mama Anik kangen Ana. Jadi sesekali nggak apa-apa, kan, Mama suapin?" bujuk Anik dengan membuka kotak makan berisi chicken katsu dan sayur sup.

Anik merasa haru saat melihat Ana makan dengan lahap. Wajah sedih itu terlihat sangat berbinar. Dalam hatinya dia berdoa, agar gadis kecil di depannya itu selalu diberi kebagian.

Hari ini Anik merasa cukup melepas rasa rindunya. Dia pun banyak pesan nasehat pada Ana agar tetap merahasiakan pertemuan mereka jika Ana masih ingin bertemu dengannya.

Anik juga meminta kepada guru-guru di sekolah itu agar tidak menceritakan kedatangannya, untuk itu Anik memang harus menceritakan sebagian dari masalahnya pada guru yang membawa Ana tadi.

Cuaca terasa lebih terik. Keringat terus mengucur, saat dia mempercepat langkahnya mengejar angkutan umum. Untung saja kehamilannya bukan hal yang merepotkan, hanya saja sesekali perutnya terasa kencang.

Setelah sampai di butik, Anik merasa lega. Wanita yang merasa sangat lelah itu mendudukkan tubuhnya di sofa sebelum dia kembali bekerja.

"Bagaimana tadi pertemuanmu?" tanya Rini yang menghampiri Anik dengan membawa segelas air dingin.

" Terima kasih, Mbak!" ucap Anik dengan menyambut segelas air putih dari Rini.

Wanita itu meneguknya hingga tandas. Ya Allah, dia bisa merasakan tenggorokan dan hatinya yang lega.

"Aku rasanya tidak tega meninggalkan Ana, tapi aku memang sudah memutuskan untuk tidak kembali pada kehidupanku yang dulu!" ucap Anik. Dia memang berniat menjalani kehidupannya seperti ini.

Bekerja keras untuk calon anaknya dan bisa menemui Ana sesekali waktu tanpa diketahui Langit atau siapapun.

"Sepertinya Mas Biru menaruh hati padamu, Nik. Tadi dia sempat nanyain kamu saat mengantar mamanya datang ke sini."

" Nggak Mbak- nggak. Aku ingin hidup tenang. Aku nggak mau berurusan dengan pria yang ada namanya Biru. Baik itu Langit Biru atau Banyu Biru." jawab Anik dengan melambaikan tangannya dan menggeleng pelan. Dia masih trauma terlibat hubungan dengan seorang pria.

" Aku mau Salat dulu ya, Mbak." pamit Anik membuat Rini hanya tersenyum. Sahabatnya itu memang selalu menghindar jika dikaitkan dengan seorang pria. Padahal Rini tahu wajah cantik Anik, membuat beberapa pria berusaha mendekatinya termasuk salah satu pegawai Bank swasta yang bekerja di di depan butik mereka bekerja.

" Coba saja aku secantik kamu, Nik. Udah aku ambil banyak kesempatan untuk menikahi pria kaya!" gumam Rini sambil tersenyum mengingat pikirannya yang matre.

1
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Nikita dasar wanita ular, suatu saat kamu akan dapat karma dan semoga cinta langit padanya berubah menjadi benci, Anik kamu wanita kuat dan kamu akan menjadi ibu yang tangguh demi calon janin dalam kandungan kamu, biar si langit menyesal telah menyakiti hati wanita yang baik dan sangat menyayangi Ana.
Sukmahsuparman
lanjut thorr. ceritanya makin greget
Rita Susanti
dasar pelakor gatel
mom farhan
engga sabar nunggu kelanjutanya kak
Ambo Nai
semoga si ular betina cepat dapat karmanya,di langit bodoh cepat sadar.
Khairul Azam
nikita emng perempuan ular.. 😤
Ickhaa PartTwo
Semangat up thor
Anis Saidah
berharap anik sama biru
Sri Mulyaningsih
terusannya mana
Oyah Karlinaa
selalu bolak balik alhamdulilah,,,bikin penasaran😘😘😘😘😘
Ickhaa PartTwo
Semangat up thor
Khairul Azam
sbnrnya aq pngn anik bhgia kak author, tp klo anik sm pria lain kok aq gk rela ya😬🤦‍♀️
Ickhaa PartTwo
Lanjuttt thor
Anis Saidah
lanjut kak..perasan baru baca kok langsung habis
mom farhan
pengen 2 bab perhari kak
Khairul Azam
kn..kn mb anik dh mulai goyah.., ati2 mb anik lindungi hatimu🤭
Ickhaa PartTwo
Lanjuttt thor
Anis Saidah
semoga jodohmu mas biru ya nik
Khairul Azam
hati2 mb anik jngn goyah dg prhatiannya si biru tua😅
mom farhan
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!