Ini cerita tentang gadis yang periang, cantik dan pintar. Nina namanya, sekarang berusia 17 tahun dan telah masuk Sekolah Menengah Atas, dia tinggal bersama 2 saudarinya dan kedua orangtuanya. Mereka tinggal di sebuah desa kecil dengan pemandangan alam yang indah. Tinggal di sana bagaikan tinggal di surga, penuh dengan kebahagiaan. Namun, ada satu masalahnya. Dia diam-diam suka sama seseorang,....Ayo tebak siapa yang dia sukai yah??...
lanjut baca part-nya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hijab Art, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 2
"ah...h" perlahan ku buka penglihatanku dan bangun.
kulihat Dila berada di sampingku menemaniku,
"eh..udah bangun, istirahat ajah dulu NIn, kamu masih lemah, owh iya ini roti, makan dulu. Kayaknya kamu tadi belum makan apa-apa yah? jadi kamu pingsan tadi nggk ada tenaga"
"Aku...aku pingsan?"
"iyah, kamu tadi pingsan tadi pas lari, terus kamu tau nggk...? Iyan langsung bawa kamu ke UKS, kelihatannya dia sangat khawatir sama kamu"
"Ih..apaaan sih!"
"Ciee...yang salting abis ditolongin..." Ejek Dila,
"Ish!, siapa sih yang salting, Dil"
"Hhhmm...ya udah, istirahat yah!, aku mau keluar dulu!"
"Iya"
"Makasih rotinya!", ucapku sambil mulai melahap roti yang kupegang,
" Btw, itu roti dari Iyan, hhh" Teriak Dila dan berlalu pergi,
Aku mengedip-ngedipkan mata bengong sambil melirik roti yang sudah hampir setengahnya kumakan, seakan berbicara pada roti itu,
'kenapa nggk bilang dari tadi?, kalau tau gitu aku nggk makan' batinku kesal,
"Aum...nyam..nyam!" Lanjut ajah deh!, kasian rotinya dianggurin, udah setengah juga.
___
Beberapa menit setelah beristirahat di UKS, aku memutuskan untuk kembali ke kelas karena jam pelajaran selanjutnya akan dimulai.
Aku berjalan melewati lorong kelas yang sepi, karena semuanya sudah pada masuk kelas,
"Assalamu'alaikum..." Ucapku lalu masuk dan duduk di tempatku,
"Kamu udah mendingan Nina?" Tanya ibu guru,
"Alhamdullillah! Udah kok bu, "
"Ya udah jangan dipaksakan yah! Kalau kamu nggk enak badan. Nanti malah fatal akibatnya loh!, "
"Baik bu!" Anggukku membalas ibu Iga, wali kelas kami yang sangat pedulian orangnya, the best! Deh punya wali kelas kayak dia,
Beberapa menit kami belajar, bell pulang pun akhirnya berbunyi membuat seluruh siswa heboh karena lantaran itu yang mereka tunggu-tunggu dari tadi.
____
"Assalamualikum..." ucapku salam saat masuk ke dalam rumah, sayangnya, tak ada jawaban, langsung ajah aku masuk kamar dan rebahan, capek banget deh hari ini, mana aku lapar juga, gara-gara tadi aku nggk makan bekal aku, eh malah orang lain yang makan.
"Pergi makan ah!...."
Sekarang, aku cuman berdua doang sama mamski, soalnya papski kerja di diluar kota dan jarang pulang, sedangkan dua saudaraku yaitu 2 kakakku sedang menjalani kuliahnya di Kota.
Jadi, aku sendirian doang dan sangat kesepian kalau pulang sekolah, karena mamski juga biasanya keluar kumpul sama ibu-ibu yang lain.
------
"Hahahaaaa...haha...aduh!! Perutku sakit" kataku tertawa sambil merintih karena terus tertawa menonton film k-drama yang humoris.
"Nina!, Nina...." Panggil seseorang dari luar
"Siapa sih?, Ganggu ajah orang lagi nonton, seru banget lagi. Mana nggak ucapin salam lagi" kataku dalam hati sambil berjalan ke arah pintu depan
Pas ku buka pintu.... "Astaghfirullah!"
Ternyata si wakil ketua OSIS alias kucing.
"Eh...eh, kenapa ucapkan Astagfirullah sih, seharusnya tuh Alhamdulillah! Gimana sih ketemu cogan" katanya
Cogan...cogan..cogan apaan...buweeekkk!..gua mau muntah kali
"Mau ngapain?" Tanyaku kesal
"Galak amet Neng, aku tuh ke sini mau ngembaliin tempat bekal kamu tadi. Dan maaf yah karena aku tadi kamu jadi kelaperan...maaf yah!" Katanya dengan muka merasa bersalah
"Iyah...Iyah, sini. Terima kasih udah ngembaliinya, gue kira tuh bekal mau dihabisin sekalian sama tempatnya" kataku cuek sambil mengambil tempat bekal itu.
"Hehe...becanda ajah kamu" kata dia.
"Ya udah..sana pulang gih!" .
"Duar.." bunyi pintu tertutup.
(Maaf yeh! Aku langsung tutup pintu ajah) kataku dalam hati, karena sebenarnya perempuan sama laki-laki nggak boleh berduaan kecuali ada uzur.
Hening!....
Aku rasa dia udah pulang
Pintu kubuka sedikit dan tidak melihat sesosok makhluk yg tak kuharap untuk kembali lagi.
Tapi, tanpa sengaja kulihat Roni yang sedang berjalan melewati rumah dan kulihat dia melirik rumahku, spontan aku langsung tutup pintu ajah.
"Huft..., Hampir ajah!" Jangan sampai Roni ngeliat aku yang lagi ngintipin dia,
____
Keesokan harinya, Seperti biasa bangun pagi, lebih tepatnya dibangunin..., Mandi, sarapan dan ke sekolah.
Sebelum berangkat, aku tidak lupa selalu membawa dompet pinkku dan menatap foto orang yang kusukai yang kuletakkan di dalamnya, agar aku selalu melihatnya walaupun aku jarang bertemu dengannya. Itulah kebiasaanku,
Dengan penuh semangat, aku pergi ke sekolah dengan mengendarai motor pespa berwarna pink senada dengan warna tasku.
"Brum..brummmmm" bunyi motor saat aku mulai mengendarainya.
Kunikmati jalanan yang penuh dengan gunung-gunung dan bukit-bukit serta persawahan yang menghijau dengan sedikit embun tipis saat melewatinya di pagi hari.
(Hmm...begitu harmonisnya alam, sungguh memesona dan menentramkan) kataku dalam hati.
Tiba-tiba lewat seseorang yg membuat jantungku berdetak kencang lagi dan lagi. Membuat renungan ku kepada alam buyar seketika.
Dia berlalu tanpa menoleh dan menyapa. (Cuek banget sih!)
Kualihkan pandanganku kembali lurus ke depan.
Tapi, tiba- tiba ada jalanan berlubang yang kulewati dan akupun kehilangan kendali dan...
"Bruak!"
Aku jatuh
"Aduh...!!" Rintihku sakit saat aku jatuh dari motor.
Tiba-tiba ada pengendara motor dari arah sebaliknya langsung memarkirkan kendaraannya dan langsung memapahku ke pinggir jalanan.
Kulihat wajahnya, ternyata dia Roni, orang cuek yang lewat beberapa menit lalu.
"Kamu nggak papa?" Katanya terlihat khawatir
"Nggak..nggak papa kok"
"Nggak papa apanya...ini tanganmu berdarah" katanya lagi.
"Cuman dikit kok, nggak kerasa..." Kataku sambil nyingir,
"Kamu tuh kebiasaan, nggak hati-hati, jadi gini nih!" Kata Roni
Kebiasaan, karena dulu waktu kecil aku juga pernah beberapa kali jatuh dari sepeda Karena nggak hati-hati, dan dia yang selalu bantuin aku.
"Nggak papa kok!" Kataku tegas dan langsung berdiri, walaupun agak kepayahan.
Dan kemudian berjalan ke arah motor kesayanganku dan mulai menyalakan mesinnya
"Sini biar aku antar yah!" Katanya lagi
"Nggak, jangan. Kamu kan juga bawa motor!" Kataku dengan nada tegas tapi lembut.
"Lagipula aku bisa kok sendiri" kataku lanjut
"Dan terima kasih udah nolongin aku lagi" kataku sambil menarik gas motorku dan berlalu begitu saja di depannya.
"Huft!, " Rasanya mau meledak dadaku ini ketika dekat-dekat sama Roni, untung aku menolak tadi tawaran dia mau bonceng aku. Bisa-bisa meledak betulan dadaku ini...
Beberapa menit kemudian, akupun sampai di sekolah dan segera memarkirkan motor dan berjalan ke arah kelas. Walaupun aku berjalan agak tertatih-tatih karena tadi jatuh aku usahain untuk sampai ke kelas.
"Nina!" Panggil seseorang, dan rasanya aku mengenal suaranya, akupun berbalik dan menemukan Roni yang tengah berlari ke arahku.
'Aduh!, Roni lagi!' batinku was-was karena selalu merasakan getaran hebat di dalam dadaku melihat Roni,
"Ini!" Ucapnya sambil menyerahkan dompet pink,
"Hah?", dengan segera aku mengambilnya dari tangan Roni,
'mati aku, apa Roni melihat fotonya di dalam dompet itu nggk yah?, kalau dia ngeliat dia tau dong aku suka sama dia' ucapku membatin,
-----