NovelToon NovelToon
CONQUERING THE BARON'S DAUGHTER

CONQUERING THE BARON'S DAUGHTER

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: bila bintang

berawal dari di tolak oleh pria yang di sukai nya berakhir di kejar oleh putra dari keluarga Duke .

apa kah kalian penasaran dengan bagai mana perjalanan mereka
ayo baca

★CONQUERING THE BARON'S DAUGHTER ★

untuk mengetahui ending dari kisah cinta mereka ,dan kisah persahabatan sang MC

★selamat membaca★

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bila bintang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

di kediaman Marion lebih tepat nya kamar Mawara , gadis itu sedang asyik membaca buku nya sambil memakan camilan

namun suara ketukan yang terdengar tak santai dari pintu balkon kamar nya membuat nya harus terpaksa mengalih konsentrasi nya dari membaca

dia berjalan mendekat ke pintu, dan ketika membukan nya , dia di buat terkejut dengan kedatangan Mirota yang terlihat kacau

separuh gaun nya robek hingga selutut, rambut nya acak, bahkan wajah begitu memelas, seprti anak anjing yang ditinggal kan di bawah hujan

" apa yang terjadi kenapa kau berantakan sekali " tanya Mawara sambil menari Mirota masuk

Mirota tak menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Mawara, dia hanya duduk dan diam dengan tangan yang gemetar

" gantilah dulu pakaian mu " ujar Mawara

" tapi aku tak bawa pakaian" jawab Mirota dengan lirih

" pakai punyaku saja, bagaiman" usul Mawara menyarankan

Mirota mengangguk, Mawara beranjak dari duduk nya dan berjalan ke arah lemari pakaian nya, dan lalu mengeluarkan kan sebuah gaun tidur berwarna putih polos

" tidur lah di sini dulu, aku akan mengirim surat kepada kak Misella, untuk mengabarkan kalau kau akan menginap di kediaman ku " ucap Mawara yang dianggukinokeh Mirota

setelah berganti pakaian Mirota lebih dulu tertidur dikasur Mawara dalam posisi sepertu meringkuk

' hah, entah apa yang terjadi padamu ' monolok Mawara di dalam hati

Mawara berjalan mendekati mejarias nya dan membuka laci meja itu , dia mengeluarkan sebuah kertas Dan pena

dia mulai menggerakan jemarinya untuk menulis,diatas lembaran putih itu

setelah menggulung kertas itu dengan rapi , mawara menjentikan jarinya sebanyak tiga kali dan lalu seekor burung merpati terbang ke arah nya

" tolong bawa ini ke kediaman Aghata , dan berikan kepada kakak dari teman ku yang tertidur di sana, apa kau mengerti" ujar mawara yang di angguki oleh merpati putih itu

kemudia merpati itu mulai terbang dengan sepucuk surat di genggaman kaki nya

sementara itu mawara mengeluarkan bola hologram nya, dan mulai lengkap bola itu, tak lama setelah nya wajah Abigail terlihat

" ada apa? " tanya Abigail

" Mirota di sini, dia datang dengan ke adaan yang kacau" sahut Mawara

" apa yang terjadi dengan nya" tanya Abigail lagi dengan wajah khawatir

" entah lah, besok akan ku tanyakan, sekarang dia sudah tertidur pulas" jawab Mawara

" ya kalau begitu esok aku akan datang pagi sekali ke kediaman mu" ujar Abigail

" lewat mana" tanya Mawara

" balkon mu" sahut Abigail

" yasudah pintunya akan ku biarkan terbuka, kau tinggal masuk saja" ujar Mawara

" baik, aku akan datang bersama Viona dan Dorothy " ujar Abigail

" hhm" sahut Mawara sambil mengangguk

Setelah pembicaraan itu selesai Mawara ikut naik ke kasur dia tidur tepat di sebelah Mirota

' siapa,siapa sebenar nya yang sudah berani membuat salah satu rantai singan putus ' Monolok Mawara.

Sementara itu Abigail yang berada di kamar nya sedang duduk diam setelah menghubungi Viona dan menceritakan semua yang di katakan oleh Mawara

Mendengar itu Viona tentu saja khawatir ,dia sangat ingin datang kerumah Mawara dan melihat ke adaan Mirota

namun sayang seribu sayang dia tak bisa keluar sebelum matahari terbit di karenakan tubuh nya yang masih dalam ke adaan flu

Sementara itu Abigail hanya. Bisa diam tanpa bisa tidur hingga tengah malam ,Dorothy terbangun dari tidur nya dan menepati saudari nya itu duduk di kursi yang berada di balkon

Di beranjak dari tempat tidur dan mengambil selendang putih dan lalu berjalan ke arah balkon untuk menemui Abigail

Abigail di kejutkan dengan selendang yang tiba tiba saja di taruh di kedua pundak nya

" ini dingin kenapa kau tidak tidur ,ini sudah malam ,dan kau bisa saja masuk angin" ujar Dorothy

" aku tidak bisa tidur karna mengkhawatirkan Mirota" sahut Abigail sambil menatap kosong ke arah bulan yang bersinar

" sudahlah besok juga kita akan tahu ,sebaik tidur atau kau akan sakit" ajak Dorothy

setelah di bujuk akhirnya Abigail ikut dengan Dorothy masuk kedalam kamar dan naik ke atas kasur , tapi meskipun dia sudah mencoba menutup matanya tetapi tetap saja dia tak bisa tertidur ,dan hanya bisa berguling guling di kasur

Akhirnya Abigail memilih untuk membaca novel di mejarias nya ,hingga akhirnya dia ketiduran dalam posisi duduk dengan buku sebagai bantalan nya

****************

matahari belum terbit namun kediaman viktorian sudah terlihat sekitar tiga kereta kuda yang terparkir ,dan beberapa orang yang berada di gerbang kediaman viktorian

" hah terimakasih sudah mengizinkan kami menginap di sini" ujar Theodore

" ah tak masalah tuan Duke , justru kami merasa terhormat karna bisa menjamu keluar kalian

" hah kau ini masih saja menggunakan bahas yang formal seperti berbicara dengan orang asing saja " ujar Theodore yang di respon dengan tawa

{Author:tawa berkelas gaes}

Di sela pembicaraan itu Erland terus saja menatap Abigail yang terlihat lebih pucat dengan mata panda yang terlihat sangat mencolok

tapi dia tak bisa bertanya apa apa karna dia sudah harus pergi bersama oranga tua nya

Sementara itu keluar virscount Herman masih saling berpamitan begitupin Abigail dan Dorothy yang saling berpelukan ,dan Simon yang masih di peluk oleh si kembar

"titip salam ku untuk mereka ,aku akan merindukan kalian"ujar Dorothy

"ya,aku pun aku akan merindukan mu"sahut Abigail

Kemudian keluar virscount Herman naik kereta kuda mereka dan meninggal kan kediaman viktorian

Ketika kereta kuda itu sudah tak terlihat lagi di kejauhan ,Abigail segera meminta izin kapa orang tuanya untuk pergi ke kediaman Miriona bersama dengan kedua adik kembar nya

" ibu ayah kami pergi dulu" ujar Abigail

" iya kalian ber hati hati lah " ujar ibunya mengingat kan

Setelah beberapa saat mereka bertiga sampai di kediaman Mirion lebih tepat di gerbang depan , ketika dia ingin masuk tiba tiba Viona juga tiba dan menghampiri nya

" eh ,bukan nya kau tidak di perbolehkan keluar sebelum matahari terbit" ujar Abigail bingung

" sst ,aku kabur " ujar Viona

Karna tak mau ambil pusing akhirnya mereka berempat masuk ,ketika sudah bertemu dengan Mirota Abigail menyuruh kedua adik untuk pergi kekamar adik Mawara sedangkan ketiga gadis itu berada di kamar Mawara untuk melihat ke adaan Mirota yang bisa di katakan seperti orang penuh tekanan

" ada apa Mirota" tanya Abigail dengan lembut

Namun bukan jawaban yang mereka dapat kan tapi airmata Mirota yang jatuh ,ketika mereka ingin bertanya lagi tiba tiba pintu balkon Mawara di ketuk dengan tidak santai

Ketika Mawara membukanya ternyata itu adalah Misella yang tak lain adalah kakak Mirota

ketika pintu itu terbuka Misella langsung masuk dan menghampiri Mirota dan memeluk nya

" kau kenapa ,jangan begini ,bicara lah keluarkan semuanya menjerit lah ,hanya ada kami ,kau percayakan pada kami" ujar Misella sambil memeluk Mirota dengan penuh kasih sayang

setelah mendengar perkataan Misella akhirnya Mirota menangis dengan meraung ,tangaisan nya begitu menyedih kan

" maaf kak ,aku tak tau cara mengatakan nya pada ibu dan ayah , seharusnya nya aku mendengarkan kalian dan tidak pergi berkeliaran" ujar Mirota dengan sesenggukan

mendengar itu semua orang yang berada terlihat bingung , " a--apa maksud mu?" tanya Misella

" mereka memegang tangan ku ,menggigit leherku mengoyak gaun kun,hampir seluruh tubuh ku di sentuh , tubuh kotor " ujar Mirota lagi dengan sesenggukan

mereka langsung membelalakkan matanya ketika mendengar kalau Mirota di lecehkan oleh seseorang

" siap yang melakukan nya" tanya Abigail dengan wajah datar tapi suaranya terdengar dingin menusuk

" aku tidak tahu ,yang aku lihat mereka menggunakan topeng dengan bentuk serigala yeng menutupi separuh wajah mereka " ujar Mirota

" bagaiman kau bisa bertemu dengan mereka" tnya Viona

" ketik aku ingin kekediaman Mirion tiba tiba kulihat seorang gadis tergeletak di tanah ,lalu aku dan spirit ku mulai mendarat ke tanah berniat memeriksa ke adaan gadis itu ,namun ketika kami turun gadis itu sudah tak bernyawa dan beberapa pria dengan topeng serigala muncul dan melempar kan serbuk ungu yang membuat drasena lemas dan menghilang begitupun dengan ku aku mulai lemas " ucap nya bercerita

" lalu bagai mana kau bisa lolos dan bisa sampai di kediaman ku " tanya Mawara

" aku mulai bangun dari rasa lemas dalam ke adaan mereka yang Sadang menc*iumi tubuh ku , aku yang sudah sadar sepenuh menghajar mereka dengan elemen ku dan lalu kabur ,dan ketika aku menyadari kalau aku bisa memanggil Drasena lagi ,aku tanpa pikir panjang langsung menaikinya dan lalu pergi kekediaman mu" jawab Mirota menjelaskan lagi

" jadi mereka belum mengambil itu " tanya Misella

" belum" sahut Mirota dengan menunduk

" t---tapi bagai mana cara mengatakan nya pada ayah dan ibu ,aku sudah mempermalukan keluarga kita" ujar Mirota yang kembali terisak

" kak ,sebenar nya kenapa Mirota kabur " tanya Abigail

" itu karna ayah meminta Mirota untuk segera menikah dengan putra Marquess Edwar " jawab Misella yang masih memeluk Mirota

" kenapa paman menyuruh nya menikah mendahului kakak " tanya Viona

" entah lah ,kata ayah ini demi kebaikanirota ,dia masih sangat muda ,dan ayah takut kalau ayah tak bisa hidup lebih lama dan takut tak bisa menjaga Mirota sampai dia dewasa" ujar Misella menjelas kan

" ooh " sahut Viona

" lebih baik kita kekediaman Aghata dan menjelaskan nya kepada paman dan bibik " usul Mawara

" aku setuju ,ini bukan persoalan kecil ,ini sudah serius ,pria pria itu harus di tangkap" timpal Abigail

Namun Mirota menggeleng " jangan bagai mana jika ayah malah akan mengamuk ,aku sudah memper maluka ayah" ujar Mirota

" tidak akan , kakak akan ada di samping mu" ujar Misella menenangkan

mereka akhirnya sepakat untuk pergi kekediaman Aghata dan menjelaskan semua nya kepada ayah dan ibu Mirota

Namun tanpa mereka sadari seorang pria dengan jubah gelap sedang mengawasi mereka dengan wajah yanga penuh amarah

" dasar para pria sialan " ujara pria itu dan lalu menghilang di balik pohon pohon tinggi

★Bersambung★

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!