NovelToon NovelToon
Brondong Angkuh Itu Suami Ku

Brondong Angkuh Itu Suami Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Berondong
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Iis Surya

Viola pranindhita(29) seorang perempuan independen yang sukses di segala bidang usaha hingga berhasil menjadi CEO perusahaan ternama.terpaksa menerima perjodohan nya dengan Evan Erlangga(27). seorang pembisnis muda yang sekaligus saingan bisnis nya yang terkenal angkuh dan dingin terhadap wanita..
akankah keangkuhan, keras kepala, dan sifat individulis dari ke duanya bisa menciptakan sebuah ikatan rumah tangga yang manis dan romantis???Jika ada trauma di masa lalu tentang pernikahan...bagaimana cara mereka untuk berusaha memahami tentang arti pernikahan yang sebenarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iis Surya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebohongan putih

Evan bergegas masuk kamar dan membuka kancing kemeja nya. Dia tampak terkejut ketika melihat Viola sedang duduk di sofa menghadap ke arah nya

"Viola!! astaga bikin kaget tau.. !! "

Viola menatap Evan tajam..

"Sini.. aku mau ngomong.. " sahut Viola tak peduli keterkejutan evan.

Dengan asal ,Evan duduk di sebelah Viola.

"Kenapa.. apa lagi..? "

"Tadi,.. kenapa.. Tiba-tiba tadi kamu... " Viola memotong ucapan nya sendiri

"Tadi kenapa..? " tanya evan cuek.. padahal dia tau persis apa yang ingin Viola tanyakan.

"Evan... kamu tuh ya.. harus tau sopan santun meski pun aku istri kamu.. tapi ,tiba-tiba cium aku di muka umum itu melanggar etika tau.. " Viola tergagap menghindari tatapan Evan.

"Vi... please deh, jangan aneh.. tadi kamu sendiri kan yang nyamperin aku.. ya.. aku cuma ikuti alur kamu aja biar lebih meyakinkan.. "ujar Evan tak melepaskan pandangan nya dari Viola.

Viola terdiam reflek wajah nya menoleh ke Evan yang ternyata juga sedang menatap nya..

"Kamu.. nggak boleh gitu lagi, aku lebih tua dari kamu jadi kamu harus jaga sikap kamu.. ".

Viola beranjak dari duduk nya berusaha menghindari tatapan evan.

Evan menghela napas nya.

"Kapan kita bulan madu.. ? " tanya evan tiba-tiba.

Viola kaget langsung berbalik menghampiri evan lagi.

"Evan.. nggak ada ya bulan madu segala.. besok lusa aku sudah mulai kerja.. aku sudah lama ngambil cuti... tadi nya seminggu ini udah lebih dari seminggu.. " Viola tampak kesal.

"Ya sudah, kalau kamu mulai kerja.. besok lusa juga aku akan pergi ke luar kota.. untuk meresmikan proyek baru ku.. " lanjut evan menahan kesal nya.

Viola terdiam menatap evan yang beranjak dari sofa.

"Ya sudah,.. kita selesai kan pekerjaan kita masing-masing.. " gumam Viola lirih .

Evan membuka kemeja nya, di belakang Viola. sementara Viola melihatnya dari pantulan cermin.

"Evan, kamu lagi apa..? " tanya Viola gugup.

"Buka baju,.. kenapa mau lihat.. " ucap evan acuh sambil melempar kemeja nya menutupi wajah Viola.

"Evan, kamu tuh nggak sopan ya..! " teriak Viola.. sementara evan sudah masuk ke kamar mandi dan menyiram tubuh nya di bawah shower.

tanpa di sadari Evan tersenyum mengingat mimik wajah Viola yang menurut nya sangat menggemaskan.

"Lebih tua.. lebih tua apa.. tingkah kamu masih kayak anak kecil gitu.. " gumam evan sambil membilas rambutnya..

Viola bersandar di tempat tidur nya sembari membuka laptop.. perasaan kesal nya pada Evan masih membekas.

Evan keluar kamar mandi dengan handuk kimono nya.. yang terbuka di bagian dada.

Viola hanya menghela napas.

Evan menatap Viola sepintas dan tersenyum smirk.

"Besok lusa aku ke luar kota sama Sindy, yang tadi ketemu kamu di cafe..antara seminggu atau 2 minggu.. " ujar Evan datar sementara Viola menoleh pada nya dengan tatapan tajam.

"Kerja apaan seminggu di luar kota... kemana..? " tanya Viola berusaha acuh.

"Surabaya.. mungkin hanya akan berdua sama Sindy.. karena anto nggak bisa ikut.. harus mengurus kerjaan yang ada di sini.. "

Viola berusaha menahan seribu pertanyaan di benaknya.

"Ada pertanyaan..? " ujar Evan datar membalikkan tubuh nya menghadap Viola.

Viola terdiam sejenak.

"emang nggak ada ajudan lain yang bisa dampingi kamu selain anto.. " ucap Viola, sementara matanya fokus pada laptop

"Ada sih, ada fitri, Meri,. riana... "

Viola menatap evan tajam.

"Ya sudah, kalau gitu.. aku juga besok mau ke rumah nenek ,aku mau nginep di sana.. dari pada di sini sendirian.. "ujar Viola menutup laptopnya kemudian menarik selimut nya.

Evan tampak gugup dan menarik napas nya pelan.. sebenarnya dia hanya ingin melihat reaksi Viola jika dia tau Evan akan ke luar kota bersama Sindy.. tapi ternyata evan masuk pada jebakan nya sendiri. ternyata Viola tetap tidak peduli. sekarang evan hanya bisa melihat punggung Viola yang membelakangi nya..

...----------------...

Evan baru membuka mata nya ketika dia melihat Viola mengemasi pakaian nya.

"Kamu mau kemana..? " tanya evan terkejut.

Viola tidak menjawab dia fokus dengan baju-bajunya...hingga evan merasa kesal bangun dari tempat tidur dan memegang tangan Viola

"Kamu mau kemana... kamu nggak dengar aku..? "

Viola menepis tangan evan pelan

"Aku mau ke rumah nenek, kan aku sudah bilang tadi malam.. "

Evan terdiam, sungguh dia menyesali kebohongan nya tadi malam.dia tidak menyangka Viola Seserius itu.

"Viola.. kamu kenapa sih.. kan aku nggak bilang aku berangkat hari ini.. "

"Iya tetap saja kamu akan pergi lusa kan.. iya sudah aku pergi sekarang nggak ada beda nya kan.. "

"Viola..! " bentak Evan. Viola langsung kaget dan menatap Evan.. tiba-tiba mata nya berkaca-kaca membuat evan panik.

"Itu,.. aku nggak bermaksud bentak kamu... "

Viola mendorong evan hingga evan terdorong beberapa langkah.

"Aku nggak nyangka kamu orang yang kasar evan, kamu sudah berani bentak aku.. " Viola menahan air mata nya yang hampir jatuh.

Evan menarik napas nya, sungguh ia benar-benar menjadi frustasi dengan sikap nya sendiri.

"Viola,.. maaf aku minta maaf aku nggak bermaksud.. "

"Kalau kamu mau pergi, pergi aja.. kenapa kamu larang aku ke rumah nenek.., kamu mau aku kesepian di sini.. kamu mau aku nunggu kamu kayak orang gila di sini... "

Evan terdiam.. perlahan dia melangkah menghampiri Viola.

"Aku nggak pergi... aku nggak jadi pergi.. ok.. " ujar evan dengan langkah yang semakin dekat dengan Viola.

"Semalam aku... " Evan menghentikan ucapan nya. dia nggak mungkin cerita sama Viola kalau semalam dia sengaja berbohong untuk membuat Viola cemburu.

"Kamu kenapa..? " tanya Viola tajam

"Tadi nya aku mau ke luar kota, tapi... aku merasa nggak enak badan jadi mungkin lusa aku nggak jadi ke luar kota.. " ucap Evan pelan ,terpaksa berbohong lagi

Viola masih menatap evan, sejenak mereka saling berpandangan.

"Kamu sakit. .? " tanya Viola tiba-tiba dia mengangkat tangan nya dan meraba kening Evan.

Evan terkejut tapi dia hanya bisa mematung menatap Viola yang menyamakan suhu kening nya dengan kening nya sendiri.

"Tapi, kamu nggak demam.. "

"aku nggak tau tiba-tiba semalam aku pusing. " ucap Evan memijit kepala nya, seolah dia benar-benar kesakitan.

Viola memapah Evan duduk di tepi tempat tidur.

"Aku panggil dokter ya... kamu punya dokter pribadi? '

Evan mengangguk.. sesekali dia terbatuk -batuk untuk melengkapi sandiwara dadakan nya.

"Ya udah aku minta nomor nya.. " Viola mengambil handphone evan di sisi tempat tidur.

"Nggak usah, aku istirahat sebentar saja... sudah baikan... "

"nggak bisa dong,.. kamu harus di periksa.. nih... kamu yang telepon dokternya... " Viola menyerah kan handphone nya ke Evan.

Mau tidak mau Evan memencet nomor dokter Eric..

"iya.. Evan... ada apa..? " sahut suara di seberang

"Dok, bisa ke rumah.. aku agak nggak enak badan.. " kata evan ragu...

Dokter Eric tampak terdiam sejenak..

"o, ok... saya ke sana sekarang.. "

"Terima kasih dok.. "..

Evan menutup telepon nya.. dan menoleh pada Viola..

Viola segera beranjak dari tempat tidur

"Ya sudah, sekarang kamu istirahat... nanti aku buatkan sup.. " ujar Viola sambil membereskan pakaian nya kembali ke lemari.

"Kamu.. nggak jadi pergi..? " tanya evan ragu.

"Kamu sakit, masa aku pergi.. " Viola menoleh sekilas ke Evan. lalu kembali merapikan pakaian nya.

"Kamu mau makan apa.. sup suka..? " tanya Viola

Evan mengangguk pelan..

"Ya, sudah aku masak dulu ya... " lanjut Viola sambil bergegas keluar kamar.

Evan hanya terdiam tidak percaya dengan apa yang terjadi barusan..

"Viola mau masak.., untuk aku..? " gumam Evan menahan senyum nya.. tiba-tiba dia teringat dokter Eric yang di teleponnya..

"Hallo... dokter, aku evan.. bisa minta tolong.. nanti kalau istri ku nelepon bilang saja kalau dokter lagi sibuk.. nggak bisa ke rumah.. "

"Tapi, bukan nya kamu lagi sakit..? "

"Nggak dokter, aku sehat, aku baik-baik saja.. " ujar Evan

"O, iya sudah kalau begitu.. ok.. "sahut dokter eric menahan senyum nya.

"Terima kasih dokter.... "

Evan menutup handphone nya.. dia tersenyum.

"Maaf Viola aku bohong lagi sama kamu, tapi jika ini bisa membuatmu tidak pergi.. aku akan melakukan nya lagi... suatu hari aku akan menebus semua kebohongan ini.. " desah evan lirih.

Kemudian ia merebahkan tubuh nya ke tempat tidur dengan senyum yang tak lepas dari wajah nya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Rian Moontero
lanjuuuttt👍😍
Debby
🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!