Bianca Kingston, sosok perempuan yang nyaris sempurna, cantik, kaya, memiliki pengaruh yang besar, baik di dunia bisnis maupun di dunia bawah. Ahli senjata dan juga beladiri.
Perempuan sesempurna itu harus merenggang nyawa di tangan rival bisnis nya, satu-satunya orang yang berani mengancam kelemahan nya, menggunakan anak-anak asuhnya.
Kematian nya, meninggalkan duka mendalam di hati kelurga Kingston dan semua orang terdekat nya, tapi takdir berkata lain, jiwa Bianca terlempar ke dunia yang sangat jauh berbeda dengan dunia nya.
Bianca terbangun di tubuh Putri Jasmine Harper, Putri terasing, yang hidup dalam kesendirian. Namun kejutan belum berakhir.
"Dua Minggu lagi, pernikahan Anda dengan Duke Lucas akan digelar!"
Bagaimana seorang Bianca Kingston yang biasa memimpin sebuah organisasi, harus menjalani hidup baru nya yang sangat jauh berbeda dari kehidupan nya dulu?
Dan siapa Duke Lucas, calon suaminya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RENCANA GAGAL
"Apa isinya?" tanya Putri Anya, penasaran.
"Ibu juga tidak tahu," jawab Ratu Imelda, menggeleng kan kepala nya.
"Ibu cepat buka, aku penasaran sekali, kotak nya terlihat sangat mewah, jangan-jangan isinya perhiasan atau berlian," ucap Putri Anya, tidak sabar.
Ratu Imelda memandang kotak itu sebentar, sebelum akhirnya membuka nya dengan hati-hati.
Terbuka!
Kotak itu terbuka, dan isi nya hanya selembar kertas yang di lipat.
"Ck, ternyata hanya kertas tidak berguna," ucap Putri Anya, berdecak kesal.
Melihat isi kotak yang tidak sesuai keinginan nya itu, membuat Putri Anya malas dan kembali duduk di kursi nya, tidak lagi antusias seperti tadi.
Ratu Imelda tidak menghiraukan kekesalan dari putri nya, dia mengambil kertas itu dan membuka lipatan nya.
Deg
Mata Ratu Imelda melotot sempurna melihat tulisan di dalam kertas itu.
Saya terkesan dengan kecepatan Anda dalam bertindak, cukup memuaskan, dan Saya merasa tersanjung.
_Jasmine Harper
Tulisan tangan sederhana, dengan isi surat yang terlihat biasa saja itu, sukses membuat darah Ratu Imelda mendidih, apalagi saat melihat siapa mengirim nya.
Benar, surat itu tulisan tangan Jasmine, bahkan Jasmine dengan gamblang memberikan tanda tangan dirinya dengan jelas.
Seperti yang kalian tahu, Jasmine dengan jiwa baru bukan lah orang yang akan diam saja saat ketenangan nya di usik, dia bahkan tidak takut dengan resiko sebesar apapun yang akan dia terima setalah terang-terangan mengatakan bahwa dia telah mengetahui semua rencana Ratu Imelda dan Putri Anya.
Tulisan tangan sederhana itu, langsung memicu amarah dalam diri Ratu Imelda, dia tahu bahwa surat itu sudah menjelaskan bahwa Jasmine sedang menyindir nya.
Rencana nya gagal! Entah bagaimana bisa semua ini terjadi, tapi dia yakin sekarang bahwa rencana nya untuk melenyapkan Jasmine telah gagal total.
"Kurang ajar!"
Teriak Ratu Imelda geram.
Putri Anya terlonjak kaget saat mendengar teriakan ibu nya.
"Ibu ada apa?" tanya Putri Anya, bangkit dari kursi nya, menatap wajah Ibu nya yang terlihat sangat marah.
"Anak sialan itu sudah tahu," jawab Ratu Imelda, mengepal kan tangan nya kuat.
"Maksud ibu?" tanya Putri Anya, belum paham.
Denga wajah memerah menahan amarahnya, Ratu Imelda menyerahkan kertas itu pada Putri Anya.
Tanpa banyak tanya, Putri Anya langsung m mengambil kertas itu, lalu membacanya, dan seketika bola mata nya ingin melompat keluar saat membaca isi surat itu.
"I-ini, ini tidak mungkin," ucap Putri Anya, tidak percaya.
"Bagiamana mungkin dia masih bisa menulis surat seperti ini, bukan kah dia sudah mat-"
"Dia masih hidup," potong Ratu Imelda, mengepal kan tangan nya kuat.
"Bagiamana mungkin, itu tidak mungkin terjadi-"
"Kenyataan nya, anak itu saat ini masih hidup, Anya Harper!" potong Ratu Imelda, mengeraskan suaranya.
Putri Anya langsung terdiam, kalau ibunya sudah marah, dia tidak berani membantah, tapi jujur di dalam hati nya dia masih tidak percaya bahwa Jasmine masih hidup, dan selamat dari para pembunuh bayaran yang sudah di perintahkan untuk membunuh nya.
"Apa mungkin ada orang yang melindungi nya?" tanya Putri Anya, pelan.
"Mungkin," jawab Ratu Imelda, ragu.
"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang, sebentar lagi hari pernikahan itu akan di lakukan, aku tidak ingin Duke Lucas menikah dengan anak sialan itu," ucap Putri Anya, kesal.
"Apa kita kirim lagi, pembunuh bayaran yang lebih hebat dari mereka, untuk membunuh Jasmine," lanjut Putri Anya, dengan mata berkilat licik.
"Bodoh! Kalau benar ada orang yang melindungi Jasmine, tidak menutup kemungkinan orang itu adalah orang-orang Raja, dan sudah pasti mereka akan mencari kita," ucap Ratu Imelda, tidak setuju dengan usulan Putri nya.
"Lalu kita hanya akan dia begitu? Tidak! Aku tidak mau gadis tidak berguna itu menikah dengan Duke Lucas!" ucap Putri Anya, mengeraskan suara nya.
"Kecil kan suara mu, Anya" ucap Ratu Imelda, geram.
"Ibu aku tidak mau tahu, kamu harus melakukan sesuatu, Duke Lucas harus menjadi milik ku," ucap Putri Anya, penuh obsesi.
"Hanya aku yang pantas menjadi istri dari Duke Lucas, bukan perempuan bodoh itu, dan aku juga yakin Duke Lucas tidak akan sudi memiliki istri seperti Jasmine," lanjut Putri Anya, dengan kilatan mata penuh kebencian.
"Kau tenang saja Putri ku, masih banyak cara untuk menyingkir kan gadis bodoh itu," ucap Ratu Imelda, tersenyum miring.
"Apa rencana ibu sekarang?" tanya Putri Anya.
"Lihat saja nanti, kamu akan tahu," jawab Ratu Imelda, tersenyum licik.
"Sekarang kamu bersikaplah sebiasa mungkin, jangan sampai Raja curiga, urusan Jasmine biar ibu yang urus, paham kamu!" ucap Ratu Imelda, penuh peringatan.
"Iya, aku paham," jawab Putri Anya, malas.
"Yasudah kalau begitu, aku mau pergi dulu," ucap Putri Anya, beranjak ingin keluar.
"Mau kemana kamu?" tanya Ratu Imelda, memicingkan mata nya.
"Mau ke tempat Madam Gie," jawab Putri Anya, berjalan keluar tanpa melihat ke arah ibunya.
Ratu Imelda membiarkan Putri nya itu pergi dari. Tidak lagi bertanya, karena sudah tahu apa yang akan di lakukan Putri nya ke tempat Madam Gie, tentu saja berbelanja.
Setelah kepergian Putri Anya, Ratu Imelda kembali menikmati teh nya.
"Apa Raja sudah mulai menempati beberapa pengawal untuk anak itu," gumam Ratu Imelda, mengepalkan tangannya kuat.
"Mulai sekarang aku harus lebih hati-hati, jangan sampai usaha ku selama ini berantakan, aku harus tetep menjadi seorang Ratu, dan Duke Lucas harus menikah dengan Anya, dengan begitu aku akan mendapatkan dukungan dari keluarga Altair dan tahta ku akan aman," gumam Ratu Imelda, dengan mata berkilat tajam.
"Seharus nya sedari dulu aku melenyapkan anak tidak berguna itu, seperti aku melenyapkan ibu nya," batin Ratu Imelda, tersenyum licik.
"Hanya aku dan keturunan ku yang pantas memiliki kekuasaan di kerajaan ini, setelah aku melenyapkan gadis bodoh itu, aku hanya perlu melenyapkan Putra Mahkota, dengan begitu Raja akan sangat terpukul dan aku yakin tanpa aku harus mengotori tangan ku sendiri, pria itu juga akan mati, dan hanya aku satu-satunya orang yang memegang tahta kerajaan," batin Ratu Imelda, tertawa jahat.
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Duke Lucas berjalan mondar-mandir di ruang kerja nya, terhitung sudah hampir satu jam pria itu mondar-mandir tidak jelas, bahkan beberapa pekerjaan nya belum selesai dia kerjakan, dan di biarkan berantakan di atas meja kerja nya.
Ini bukan kali pertama nya, karena sejak kejadian beberapa hari yang lalu, fokus Duke Lucas benar-benar hancur, pria yang selama ini dikenal gila kerja itu, tiba-tiba tidak bisa fokus, hanya kerena teringat dengan perempuan di hutan beberapa hari yang lalu.
lanjut up lagi thor