NovelToon NovelToon
Pernikahan Suamiku (Istri Yang Dituntut Sempurna)

Pernikahan Suamiku (Istri Yang Dituntut Sempurna)

Status: tamat
Genre:Poligami / Anak Genius / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Ibu Mertua Kejam / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 5
Nama Author: Rositi

🏆Juara 1 Lomba Air Mata Pernikahan S3🏆
“Apa yang kami lakukan bukan zina karena semenjak Nurma selesai masa idah, aku dengan sadar menikahinya atas restu keluarga, Ci! Jadi, meski kamu istriku, kamu enggak berhak melarangku terlebih selama ini, kamu hanya memberiku anak perempuan dan justru menjadi sumber sial!” tegas Budi tak lama setelah bogem panasnya membuat darah segar muncrat dari mata kiri Suci.

Suci pikir, KDRT hanya akan ia alami di pernikahan orang tuanya lantaran dulu, selain terbiasa judi dan mabuk-mabukan, sang bapak yang sangat bengis juga ringan tangan. Namun kini, niat hati menyudahi perselingkuhan Budi sang suami dan Nurma—janda dari kakak kandung Budi—yang juga telah membuat warga sekitar geram karena keduanya kerap terpergok zina, Suci malah mendapatkan kenyataan yang lebih menyakitkan. Karena bukannya meminta maaf, Budi yang ternyata sudah menikahi Nurma secara siri tanpa sepengetahuan apalagi izin Suci meski mereka tinggal di rumah yang sama, justru tak segan KDRT dengan brutal.

Suci dituntut menjadi istri sempurna, dipaksa menerima pernikahan suaminya sekaligus menjadi tulang punggung keluarga, jika Suci masih mau Binar sang putri yang tidak bisa jauh dari Budi, diakui oleh Budi sekeluarga. Suci berjuang di tengah lingkungan toxic yang menjadikan anggapan ‘anak pertama perempuan kurang membawa hoki’. Padahal selama menikah dan menjadi bagian dari keluarga Budi, justru Suci yang menjadi penyokong utama penghasilan karena hidup Nurma saja masih Suci yang membiayai.

Sanggupkah Suci bertahan, jika yang ia dapat hanya air mata pernikahan, sementara di luar sana, ada Sepriandri—pria difabel yang mencintai Suci sekaligus Binar dengan sempurna? Pria difabel yang sangat pekerja keras dan memiliki banyak pekerjaan bahkan usaha, terlebih Sepri merupakan anak dari pemilik klinik Suci bekerja, dan keluarganya juga sangat peduli kepada Suci apalagi Binar.

🌟Merupakan bagian dari novel : Pembalasan Seorang Istri yang Dianggap Sebagai Parasit Rumah Tangga.🌿 Talak Di Malam Pertama (Kesucian yang Diragukan)🌟

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23 : Habis Manis Sepa Dibuang

“Kamu aku antar pulang ke rumah orang tua kamu, ya Nur. Biar kamu lebih nyaman, biar kita sama-sama nyaman karena aku juga enggak mungkin bikin mamahku capek urusin kamu terus. Belum lagi aku juga harus kerja, dan enggak mungkin hanya fokus urus kamu terlebih permintaan kamu saja banyak banget!” ucap Budi sengaja mengambil keputusan.

Budi yang sadar Suci jauh lebih menarik, memang kembali tergo*da. Ia memilih mengabaikan Nurma, berusaha menyingk*irkan Nurma secara halus dari kehidupannya. Terlebih sejak hamil, Nurma benar-benar pemalas dan sekadar makan saja, sampai harus serba disiapkan. Orang rumah bahkan itu dirinya, mendadak jadi kac*ung Nurma.

Terhitung semenjak mengabarkan kehamilannya, Nurma jadi sangat sulit bangun dari tempat tidur khususnya di pagi hingga sore—waktu yang biasanya digunakan untuk bekerja. Nurma hanya akan bisa keluar kamar di jam malam layaknya sekarang. Bisa dibayangkan betapa repotnya Budi dan orang tuanya. Sudah harus mengurus rumah sendiri karena Suci hanya membantu ala kadarnya lantaran harus mengurus Binar sekaligus pekerjaan, Budi dan orang tuanya juga menyiapkan makanan dan benar-benar semuanya. Belum lagi selain kedua anak Nurma juga harus mereka urus, Nurma masih saja merepotkan dengan segala permintaannya.

“M-mas, aku enggak mungkin pulang ke rumah orang tua aku, terlebih aku enggak bisa jauh-jauh dari kamu!” rengek Nurma benar-benar manja.

Ibu Syamsiah yang telanjur gondok refleks berkata, “Alaaaaaah, TAAAAAAAI!” ia memilih pergi dari sana karena alasannya di sana pun lantaran ia berharap diberi skincare oleh Suci. Ia sudah merasa sangat stre*s, merasa sangat tersiksa, terlebih sampai sekarang belum ada tanda-tanda Nurma akan memberinya bagian dari gaji Nurma sebagai manajer, dan sangat besar.

“Ih, si Ibu kebiasaan!” kesal Nurma dalam hatinya sambil melirik sebal kepergian ibu Syamsiah.

“Kenapa Bude enggak bisa jauh-jauh dari papah aku? Si Bude ya, sudah pemalas, genit juga! Jauh-jauh deh Bude dari papah aku. Sudah sana Bude pulang saja, jangan di sini lagi! Sudah diusir, masih saja di sini!” kesal Binar. Ia sengaja menarik Budi masuk, kemudian menutup sekaligus mengunci pintu kamar Suci.

Panik, Nurma refleks menggedor-gedor pintu kamar Suci. Budi yang awalnya baru akan menatap Suci sambil tersenyum manis, sudah langsung meradang. Kedua mata Budi refleks terpejam seiring ia yang menghela napas dalam. “Sayang sama Mamah dulu, Papah keluar bentar!” pamit Budi.

Binar langsung sibuk menggeleng kemudian menahan tangan kanan Budi menggunakan kedua tangannya. “Papah jangan pergi apalagi kalau buat bareng-bareng sama Bude. Aku enggak suka. Aku marah!” Ia menggenggam erat tangan kanan papahnya sebagai bagian dari peringatan yang baru saja ia tegaskan.

Menyaksikan sang putri yang langsung emosional, Budi refleks menatap Suci. Ternyata meski Suci hanya diam, istri pertamanya itu juga menyaksikan.

“Mas, ... Mas buka dong! Gini-gini aku juga istri kamu. Aku lagi hamil anak kamu ...!”

Sambil menggedor-gedor pintu kamar Suci, Nurma terus berkoar. Beruntung, Budi sudah bergerak cepat membekap kedua telinga Binar seperti yang selama ini Suci lakukan. Meski jika ia ingat, terhitung semenjak Nurma mengabarkan kehamilannya, Suci tak lagi melakukan kebiasaan itu. Suci membiarkan Binar mendengar bahkan menyaksikan semua yang terjadi di sana.

“Mas!” teriak Nurma lagi sambil menghantam keras pintu kamar Suci.

Dada Budi sudah langsung bergemuruh. Buru-buru ia melepaskan tangan kanannya dari kedua tangan Binar. “Binar tunggu di sini dulu, Papah mau usir Bude biar dia enggak berisik dan terus menerus ganggu kita. Binar kunci pintunya biar Bude enggak masuk. Papah janji hanya sebentar!” yakin Budi.

Walau ragu, Binar mencoba memberi Budi kesempatan. Ia melepaskan Budi dengan perasaan berat, kemudian mengunci pintunya tak lama setelah sang papah pergi.

Keluar dari kamar Suci, Budi refleks menoleh tak lama setelah pintu terdengar dikunci dan ia sadar, itu Binar yang melakukannya. Segera ia tarik sekuat tenaga pergelangan tangan Nurma yang ukurannya lebih besar dari lengan Suci. Tubuh Nurma segera merapat ke Budi seiring tarikan yang Budi lakukan.

Plaaaak!

Namun, bukan lagi cumb*uan yang Nurma dapatkan layaknya setelah ia berhasil menggo*da Budi, semenjak Bandi makin jarang memberinya uang akibat pekerjaan Bandi yang merugi bahkan berakhir bangkrut. Karena yang baru saja Nurma dapatkan justru tamp*aran panas. Iya, Budi melakukannya penuh emosi, layaknya apa yang Suci dapatkan dari Budi, setelah Nurma yang mengarahkannya.

“Sakit, Mas!” rengek Nurma refleks menangis sambil menekap pipi kirinya menggunakan kedua tangan selaku bekas tampa*ran.

“Kamu sadar diri kenapa?!” bentak Budi meski ia melakukannya dengan suara lirih.

“Habis manis sepa dibuang. Nurma sudah mulai merasakan apa yang aku rasakan. Nurma sedang merasakan KDRT yang juga diawali oleh rac*un-rac*un yang dia berikan kepada mas Budi,” batin Suci yang memang masih bisa mendengar apa yang terjadi di luar sana.

Berbeda dari tiga minggu terakhir, kali ini Suci sengaja membekap kedua telinga Binar yang sebelumnya sudah buru-buru memeluknya, tak lama setelah kepergian Budi.

Tak bisa Suci pungkiri, sebelum kepincut Nurma, Budi merupakan tipikal hangat sekaligus romantis. Alasan yang juga membuat Suci selaku korban KDRT sekaligus kehancu*ran rumah tangga orang tuanya, mau menerima Budi kemudian mengarungi bahtera rumah tangga dengan pria itu. Namun, semenjak berpaling kepada Nurma dan entah apa yang sebenarnya Nurma lakukan, Budi jadi ringan ta*ngan khususnya kepada Suci. Budi akan menyelesaikan apa yang mengganggu perasaan bahkan pikirannya, dengan KDRT kepada Suci.

“Namun kalau Nurma saja sampai mengalami, otomatis KDRT bahkan seling*kuh mas Budi, sudah jadi penyakit yang akan mendarah daging!” pikir Suci.

“Siniiiiii, kamu!” sentak Budi hingga tubuh besar Nurma berakhir terbanti*ng di lantai.

“Mas, sakitttt Mas!” tersedu-sedu Nurma menangis. Dan ia refleks teringat kejadian saat Suci diKDRT Budi, tak lama setelah Suci meneriaki kebersamaan mereka “maling”. Kejadian yang ia alami kali ini mirip dengan yang Suci alami saat itu. Karena kini, Budi menjam*bak rambutnya yang mirip jerami karena jarang disisir, menyeretnya sepanjang lantai masuk ke kamarnya.

Terakhir, sekuat tenaga Budi membent*urkan wajah sekaligus dahi Nurma ke lantai. Detik itu juga Nurma terdiam dan tak lagi bersuara, meski itu suara rintih yang benar-benar lirih.

“Jadi wanita kok enggak sadar diri! Sudah apa-apa minta dituruti, masih saja menuntut lebih padahal rambut saja mirip jerami. Enggak ada bagus-bagusnya lagi padahal setiap hari enggak pernah capek!” keluh Budi sambil mondar-mandir gelisah di belakang Nurma yang masih tengkurap. Lagi, ia menyeret tubuh itu melalui rambut yang ia jam*bak sekuat tenaga menggunakan kedua tangan.

1
Sukliang
janji anjing dipercaya
Dewi Erna
Luar biasa
Yeyen Yeyen
iya sih ko cerita nya suci bodo ci binar juga nyebelin kata nya papa ga sayang karna anak pertama perempuan membawa sial kenapa si binar deket sama bp nya
Niswah
Luar biasa
Misaza Sumiati
pergi saja Nurma tinggalin keluarga budi
Misaza Sumiati
Dasar Budi stres
Misaza Sumiati
suci jangan seperti itu jadi kelihatan lemah
"littel_flow"
astaga Bru baca udah sepot jantung .. padahal anak pertma perempuan atau laki2 sma2 darah daging kita walao cuma dinovel bikin greget
Rita Ariani
Luar biasa
Dewisartika Hutabarat
cerita Ojan da habis baja
Araaa
/Panic/
Dewisartika Hutabarat
bikin gambarnya dong Thor
Siti Hajar
cerita yg bagus..bnyak pelajaran dan pengajaran di dlm nya
Maulana Akbar
bagus....
Zurina Ghani
Luar biasa
Kamiem sag
puas baca cerita kak Rositi meski lucu, happy, sedih, duka dan semua rasa mampu mengaduk-aduk emosi pembaca
semangat terus kak miga semua ceritamu jadi juara
Kamiem sag
wah.... mantap kali itu Hera digilir belasan orang puas lah itu apemnya😀😃
untuk Budi kapokmu kapan bang Bud?
Kamiem sag
nasibmulah Nurma
entah kapan Budi tobat
Kamiem sag
kasihan Binar
Kamiem sag
entahlah Nurma!!
aku gak tau mo bilang apa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!