Sudah empat tahun ini kebun pisang milik Raharjo menjadi tempat yang paling menakutkan bagi warga sekitar, jangan kan malam hari, siang saja tidak ada yang berani mau lewat sana.
Bahkan keluarga Raharjo juga menghilang begitu saja, membuat warga menduga keluarga tersebut punya pesugihan.
kemana kah Raharjo menghilang bersama keluarga nya?
siapa yang sudah menjadi hantu di kebun pisang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13. Membet bergosip
Para member pria sudah bersiap malam ini untuk mencari hantu pendiam yang ada di kebun pisang, malam ini di mulai dengan Aksara dan juga Jalak. dua member tampan nya Purnama akan bergerak untuk mencari nya, berusaha untuk mencari tau dia mati karena apa dan motif nya juga apa selalu mengintip orang dari balik pohon pisang itu.
Kalau sudah menampakan diri begitu maka pasti nya ada yang ingin di sampaikan, namun yang aneh itu kenapa dia diam saja tidak mau bicara walau sudah di datangi Arka dan juga di cari oleh Nilam serta Maharani. masalah nya sekarang apa kah dia hantu bisu, atau dia di beri tangkal agar tidak bisa bicara dengan benar.
Sebab sedikit banyak para warga sini sudah tau siapa Purnama dan Arya, bahkan mereka juga mulai tau kehebatan dua ular itu, cuma yang mereka tidak tau adalah identitas asli nya Arya dan Purnama. mereka tidak tau kalau yang sering menolong mereka adalah siluman ular, bahkan wajah yang tidak pernah tua itu saja jadi perbincangan.
"Kau tau tidak kalau sudah tugas begini aku pusing sekali." ujar Jalak menatap Aksara.
Yang di ajak bicara hanya berdehem saja karena dia pun sudah tau arah pembicaraan Jalak, mereka punya kecemasan yang sama apa bila mengurus arwah perempuan. takut kalau arwah itu malah jatuh cinta pada mereka, tidak masalah kalau jatuh cinta dengan Arjuna dan Sagara karena dua itu jomlo abadi.
Lah kalau sampai jatuh cinta dengan mereka maka dapat di pastikan bahwa akan jadi perang besar, pasangan akan mengamuk habis habisan walau mereka sama sekali tidak menanggapi nya. tapi itu lah nama nya wanita kalau sudah sayang, bahkan dalam mimpi pun mereka bisa juga mengamuk karena di duakan.
"Itu lah resiko bila terlalu tampan." jawab Aksara dengan gaya nya yang sok cool.
"Heh tampan itu memang bagus, cuma kadang kala bisa membawa petaka." sela Jalak.
"Tapi kau tidak pernah dengar kan ada pria tampan lalu mati di perkosa, tidak seperti gadis yang sangat cantik lalu membawa musibah." Aksara berkata benar.
"Nana ya contoh nya." Jalak jadi ingat kucing hitam itu.
"Nah itu kan dia dulu kembang desa yang sangat cantik, tapi dia angkuh jadi nya mati sengsara begitu." Aksara semangat juga mau menggosip kucing hitam itu.
"Iya ya, kalau wanita cantik maka bisa jadi petaka. tapi kalau laki laki aku tidak pernah dengar sih." angguk Jalak setuju.
"Karena sejauh ini tidak ada kasus laki laki di perkosa, toh Purnama pun tidak pernah mengurus arwah laki laki yang mati di perkosa." celetuk Aksara.
Jalak tertawa karena menang benar mereka tidak pernah dapat kasus laki laki yang mati di perkosa, hanya para gadis yang terus saja menjadi korban. bahkan kasus kali ini pun juga seorang wanita, mereka berdua belum pernah melihat wujud nya bagai mana karena memang tidak pernah mereka berkeliaran di pohon pisang sini.
"Lihat itu Arka enak sekali nongkrong dengan alasan bawa buku belajar, kita di suruh kerja." rutuk Aksara saat lewat pos.
"Biarkan saja dia, kita cari saja dulu hantu pendiam itu." Jalak malas mau mengurus Arka di pos.
"Dih pura pura tidak lihat pula dia!" Aksara masih kesal karena Arka pura pura tidak mau melihat mereka yang lewat.
Memang Arka pura pura tidak melihat karena takut member nya dua ini akan mampir dan berlaku usil, karena yang usil itu bukan cuma yang wanita saja. melainkan juga laki laki, mereka tidak pandang bulu apa bila sudah mau berbuat usil pada orang lain.
"Untung lah tidak mampir, kalau mampir aku takut sekali." batin Arka bisa bernafas lega.
"Kau kenapa, Ka?" Riski melihat Arka yang melirik dalam kegelapan malam.
"Jangan bilang kau melihat hantu pula, Ka!" Digo memang sudah tau soal kemampuan Arka.
"Sembarangan saja, aku melirik nyamuk yang mau menggigit telinga ku." kilah Arka.
"Eh ngomong ngomong soal hantu, Lula kemarin cerita pada ku kalau dia terus melihat bayangan dan saat kami duduk di teras dia melihat ada dua kuntilanak sedang terbang pajai heels kelap kelip." Udin jadi ingat cerita adik nya.
"Kuntilanak apa yang pakai sepatu kelap kelip, Din!" Riski berseru tidak percaya dan segera tertawa.
"Gila, mana ada setan yang begitu!" Digo pun tidak percaya.
"Nah ya itu yang membuat aku ragu, kuntilanak edan kali yang pakai sepatu kelap kelip." timpal Udin.
"Sekalian lah pakai bulu mata warna warni, tinggal dia berangkat keclub malam!" Riski langsung terbahak bahak.
Tiga pemuda ini tertawa kencang karena merasa tidak mungkin ada yang nama nya kuntilanak begitu kelakuan nya, sebab di mana mana kuntilanak berbaju putih dengan rambut awut awutan dan tidak ada gaya nya sama sekali. paling kalau yang jahat maka akan pakai baju merah, itu sudah di atas rata rata dendam nya.
"Eh, Ka! beneran kan tidak ada kuntilanak begitu?" Riski bertanya pada Arka yang diam saja.
"Ya, iya tidak ada." Arka menjawab sambil nyengir menggaruk kepala nya.
"Itu kuntilanak yang otak nya cuma separuh begitu, sebab mereka ada di dunia ini hanya untuk dendam saja." Digo berkata dengan sok tau.
"Ka, itu loh menurut mu apa memang tidak ada hantu yang di lihat Lula?" Udin mengulang pertanyaan nya.
"Kapan Lula melihat nya?" tanya Arka balik karena dia sudah menduga siapa yang di lihat Lula.
"Kemarin malam yang satu lagi, kalau tadi malam dia bilang malah melihat hantu pohon pisang." Udin memelan kan suara nya.
Riski dan Digo langsung merapat karena mereka tau obrolan nya serius ini, pasti tidak mungkin main main, lagi pula hantu di pohon pisang itu memang ada. jadi mereka percaya sehingga mereka merinding tidak karuan, martabak yang di beli Udin saja masih belum di makan karena terlalu serius.
"Itu halusinasi atau memang nyata, Ka?" Udin cemas pula dengan adik nya.
"Besok pas di sekolah aku akan menemui dia, bisa jadi Lula itu mata batin nya terbuka sehingga dia bisa melihat hantu." ujar Arka.
"Nanti kau malah naksir pula." gurau Riski karena Lula memang cantik.
"Naaaah ini bahaya nya, cuma tanya tanya tapi malah jadi dekat." Digo pun ikut menggoda.
"Tidak lah ya, Ka! anggap saja dia seperti Kiara adik mu ya." ujar Udin pula.
Arka mengangguk pelan karena sebenarnya dia sudah di masa puber dan kalau melihat Lula memang suka, tapi dia tidak pernah menduga bahwa ini cinta sehingga tidak ada niat untuk mengejar nya dulu.
Hallo guys selamat sore, jangan lupa like dan comen nya ya, terima kasih dan semoga kalian sehat selalu ya.
Masih teka teki
lanjut thor seru