Gairah Dosen Introvert

Happy Reading.

Devina keluar dari dalam mobil setelah Alexander membuka pintu untuknya. Pria itu memeluk pinggang sang kekasih dan berjalan memasuki sebuah ballroom tempat acara pesta resepsi pernikahan Aaron dan Zoey.

Acara resepsi pernikahan itu terbilang cukup mewah, meskipun sebagian besar yang hadir adalah para sahabat kedua mempelai dan juga keluarga besar karena Kevin dan Milea tidak banyak mengundang rekan kerja mereka.

Entah karena malu atau bagaimana, mungkin juga karena faktor usia Aaron yang masih begitu mudah yaitu 19 tahun yang sudah harus menikah dengan teman kuliahnya sendiri, tentu saja hal itu menimbulkan desas-desus yang tidak baik di muka umum.

Malam ini Devina menggunakan dress warna biru laut berbahan satin yang membuatnya jatuh menjuntai ke bawah serta mencetak lekuk tubuhnya yang begitu ideal.

Di usianya yang masih 19 tahun, Devina sudah memiliki bentuk tubuh yang proporsional dan tentu sangat serasi jika berjalan bersama dengan Alexander yang begitu tinggi dan juga gagah.

Banyak pasang mata yang melihat kedatangan mereka, sebagian besar wanita yang di sana merasa iri dengan Devina yang bersanding dengan Alexander.

Kilatan lampu kamera juga banyak yang menjepret pasangan itu, mungkin besok mereka akan menjadi trending topic majalah mingguan ataupun di berbagai sosial media.

"Apakah kamu gugup sayang?" tanya Alexander ketika melihat genggaman tangan Devina terasa menguat di lengannya.

"Tidak juga, aku hanya merasa tidak terbiasa dengan sorotan kamera yang begitu banyak seperti ini, membuatku seolah-olah seperti artis papan atas saja," bisik Devina tidak terlalu keras.

Membuat Alexander gemas ingin mencium bibir kekasihnya itu.

"Lama-lama kau pasti akan terbiasa sayang, ayolah seorang Devina Alvares kecantikannya melebihi para artis Hollywood dan para model terkenal," Devina mencubit lengan Alexander membuat pria itu mengaduh.

Interaksi keduanya juga tidak lolos dari blitz kamera para wartawan.

"Devina akhirnya kamu datang juga, nak! Mama sangat merindukan kamu," Mama Fraya menyambut Devina dengan penuh sayang.

Keduanya langsung berpelukan dan suasana kehangatan langsung nampak. Devina juga disambut dengan hangat oleh Milea dan Kevin, sungguh pemandangan yang menunjukkan keharmonisan satu sama lain.

Zoey yang melihat hal itu menjadi semakin iri dengan Devina, semua keluarga besar William begitu menyayanginya, bahkan Ayah mertuanya sendiri sama sekali tidak bisa tersenyum padanya.

Apalagi Aaron yang benar-benar sangat berbeda dengan yang dulu, pria itu hanya menampakkan wajah dinginnya, bahkan sekarang sangat jarang mau membuka mulutnya sekedar menjawab pertanyaan dari Zoey. Yang semakin membuat wanita itu hancur adalah ketika Aaron hanya menjawab pertanyaan dengan makian dan umpatannya di depan wajahnya.

Seakan dia hanyalah sampah yang tidak layak di pandang, apakah Zoey menyesal dengan semua yang sudah dia lakukan?

Tentu saja dia menyesal, semuanya tidak seperti ekspektasi nya yang akan bahagia dengan segala kemewahan yang diberikan oleh keluarga William.

Kenyataan nya setiap hari Zoey harus menanggung segala macam perasaan yang kadang bisa bisa membuatnya stres, apalagi Aaron masih sering membandingkan dirinya dengan Devina yang begitu sempurna.

"Selamat untuk pernikahan kalian, semoga bahagia," Zoey menoleh ketika mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Alexander untuk Aaron.

Keduanya hanya berjabat tangan dan tanpa basa-basi lagi, Zoey tahu kalau kedua paman dan keponakan itu sudah menjadi musuh saat Alexander meminta Aaron untuk tidak menemui Devina lagi.

"Selamat, Aaron, Zoey, semoga kalian bahagia selamanya," kini Devina yang mengucapkan dengan senyum menawan nampak diwajahnya.

"Terima kasih, Devina," jawab Aaron berbinar.

Alexander dan Devina hanya tersenyum kepada Zoey dan langsung pergi dari hadapan dua mempelai itu.

Zoey menoleh ke samping, dia bisa melihat tatapan kesedihan yang nampak terpancar dari mata suaminya.

"Apa kamu masih mencintainya?" bisik Zoey.

Aaron mengepalkan tangannya, kemudian menjawab dengan gigi yang saling bergemelatuk menandakan dia sedang sangat marah. "Sejak dulu aku selalu mencintainya dan sampai kapanpun akan selalu begitu, jangan harap kau bisa mendapatkan cintaku!!"

Lagi dan lagi, Zoey merasakan hatinya bagai diremas, sungguh dia tidak tahu bagaimana lagi caranya untuk bisa membuat Aaron melihat padanya.

***

"Apa malam ini kamu benar-benar akan menginap di apartemen ku?"

"Iya, aku sudah mengatakan pada Daddy kalau aku tidak akan pulang, mereka tahunya pasti aku menginap di mansion," jawab Devina memasukkan ponselnya kedalam tas.

"Baiklah, aku tahu kalau kamu tidak akan kuat berlama-lama dipesta itu," ucap Alexander yang langsung mendapatkan pelototan mata dari kekasihnya.

"Sudah ku bilang kalau aku sama sekali tidak cemburu atau bahkan sakit hati, sungguh hatiku sudah lama berpindah, dan kamu tahu sendiri hatiku sekarang untuk siapa!!" Alexander memberikan kecupan di pipi Devina kemudian melajukan mobilnya sedikit cepat agar mereka sampai di apartemen.

****

Devina masuk ke dalam kamar dan melemparkan diri di atas ranjang. Sebenarnya dia sudah mengantuk sejak tadi, rencana tidur diakhir pekan batal akibat Alexander menyeretnya untuk hadir di acara resepsi pernikahan Aaron dan Zoey.

"Kamu terlihat sangat lelah?" Alexander berjalan ke arah ranjang dan duduk disisi nya

"Heemm, aku ngantuk, kemarin harus menggarap tugas dari Miss Leeta," jawab Devina seperti bergumam.

"Huh, baiklah, kalau bagitu aku mandi dulu," Alexander berdiri dan membuka kancing lengan bajunya.

"Padahal aku kangen, udah lama gak ..."

"Stop Alexander! tidak boleh bercinta lagi sebelum kita menikah!! Catat itu!!"

Alexander hanya bisa melongo sambil menelan ludah.

"Kalau begitu besok aku akan langsung mengajakmu ke kantor catatan sipil!!"

Bersambung.