NovelToon NovelToon
Menikah Kontrak Dengan Tuan Muda

Menikah Kontrak Dengan Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Angst / Tamat
Popularitas:42.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sujie

Bagaimana jadinya jika hidup sudah tak memberimu pilihan?

Semua yang terjadi di dalam hidupmu seolah menyudutkan mu dan memberikan tekanan padamu sehingga membuatmu terpaksa harus menyetujui sebuah perjanjian untuk mengikat hubungan dengan seseorang yang sangat kamu benci dalam sebuah pernikahan.

Pernikahan kontrak, dengan alasan yang saling menguntungkan.

Morgan Wiratmadja.
Sang lelaki yang menciptakan permainannya. Namun siapa sangka, permainan pernikahan kontrak yang ia ciptakan justru menyeretnya ke dalam sebuah perasaan yang ia hindari selama ini.






Selamat membaca 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sujie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aksi Emily

"Eylin beneran udah boleh berdiri Bi?" Karena merasa ragu Eylina berusaha memastikan.

Ya, hal itu karena beberapa saat yang lalu dirinya masih merasa sangat kesakitan.

"Tentu saja Nona."

Gadis itu pun kemudian mencoba menurunkan dan memijakkan kakinya ke lantai, ia berusaha bangun dan berdiri dengan di bantu bi Sani.

"Eh ... iya bener. Kok aneh ya Bi, sekarang udah nggak sakit lagi." Eylina tersenyum girang. Dia bahkan bertingkah seperti seorang anak kecil. Mencoba berjalan, menggoyang - goyangkan dan menggerakkan pergelangan kakinya, memutarnya ke kanan dan ke kiri. Dan bahkan mencoba melompat.

Dimaklumi saja, walaupun usianya sudah menginjak 24 tahun lebih tapi kadang tingkahnya masih seperti gadis belasan tahun. Seperti Dara dan Luna. Hidupnya sejak dulu begitu rumit, hal itu membuatnya tidak pernah sempat membahagiakan diri dan menikmati setiap detik waktu yang ada.

"Iya Bi, udah nggak sakit lagi." Eylina tertawa bahagia dan tak henti - hentinya memuji bi Sani. Hingga tak menyadari jika seseorang yang sedang duduk di sofa itu merekam segala tingkahnya.

Nampak senyum tipis menghiasi wajah lelaki tampan tersebut, ia juga beberapa kali menggeleng - gelengkan kepalanya.

Dasar gadis aneh. hahaha ... aku akan menunjukkan ini pada Rey. Ia kemudian menghentikan aktivitasnya dan memasukkan ponselnya ke dalam saku jas.

"Kalau begitu saya permisi Nona." Bi Sani membungkukkan badannya pada Eylina.

"Terimakasih Bi." Eylina tersenyum ramah.

"Sama - sama Nona." Nona muda sangat cantik dan manis sekali ternyata. Lanjutnya dalam hati. Bi Sani merasa beruntung bisa berinteraksi langsung dengan nona muda yang merupakan istri dari Morgan Wiratmadja.

"Tuan muda, saya permisi." Bi Sani kembali membungkukkan badannya.

"Heem." Morgan mengangguk. Kemudian berjalan mendekati Eylina.

"Bagaimana?" Lelaki itu bertanya datar.

"Ah ... sudah lebih baik Tuan." Apa dia berpikir akan mulai memerintah ku? Lanjut Eylina dalam hati.

"Cepat makan sarapan mu! Aku harus pergi ke kantor." Morgan melirik penunjuk waktu yang melingkar di tangannya. Kemudian keluar dan menghilang di balik pintu.

Bodoh amat, mau ke kantor atau mau kemana itu urusanmu. Untuk apa melaporkannya padaku. Eylina melangkahkan kakinya ke sofa dan mendaratkan tubuhnya disana. Menikmati sarapan pagi yang telah disiapkan oleh pelayan.

****

Di gedung utama Globalindo Group

Sebuah ruangan kerja berdinding putih dengan nuansa modern dan mewah milik Morgan itu terasa tak sedingin biasanya.

Lelaki itu duduk dimeja kerjanya dan tertawa terbahak - bahak. Menceritakan segala kekonyolan gadis yang tak lain adalah Eylina, istri sahnya.

"Kau tau Rey, tingkahnya bahkan seperti gadis seusia Luna. Dan kau tau, wajah polosnya itu kadang sangat membuat perutku geli. Aku suka sekali melihat wajahnya yang kesal tapi tetap ia tahan dan mencoba tersenyum. Ia tampak sangat tertekan tapi lucu sekali. Hahaha ... tapi kadang aku kasihan melihat gadis itu Rey. Apa hidupnya sangat menderita? kau ingat saat kita pertama kali melihatnya. Dia sangat lusuh sekali." Gelak tawa yang sedari tadi menggema di ruangan itu pun hilang. Wajah Morgan menunjukkan sebuah keprihatinan.

Kurasa anda mulai memiliki ketertarikan pada Nona Muda. Semoga hal ini dapat membawa kebaikan untuk kehidupan anda kedepannya Tuan. Setelah kepergian Nona Alice, anda bahkan tidak pernah terlihat tersenyum. Rey hanya tersenyum melihat melihat Morgan.

"Berdasarkan penyelidikan saya, nona muda memang menjalani hidup yang tidak mudah setelah ditinggalkan ayahnya, Tuan. Bahkan terakhir sebelum nona menyetujui perjanjian itu, nona bekerja di dua tempat untuk menutup biaya hidupnya." Rey menjelaskan dengan seksama.

"Cukup Rey, jangan lanjutkan. Aku menikahinya karena aku ingin memberinya pelajaran dan menjadikannya sebagai mainan. Aku tidak ingin terlibat hubungan yang lebih jauh dari pada itu. Apa kau pikir aku tertarik padanya? Hahaha ... itu jelas tidak mungkin." Sikap dingin dari lelaki itu tiba - tiba muncul namun tak lama kemudian kembali berubah. Nampak sebuah kekaguman akan sosok seseorang muncul diwajahnya.

Tapi kenyataannya anda hampir jatuh hati padanya Tuan. Atau bahkan mungkin sudah, ya anda sudah jatuh hati padanya. Rey.

"Oh ya Rey, kau bilang gadis itu punya banyak hutang?" Morgan mengernyitkan dahinya.

"Benar Tuan."

"Bayarkan semua hutangnya, dan pastikan ibu juga adiknya terjamin."

Perkataan dan hati terkadang juga tidak sinkron. Morgan ingin dirinya tak terlibat urusan yang lebih jauh dengan Eylina. Namun kenyataannya berkata lain. Ia peduli dan bahkan mulai sangat peduli pada gadis itu.

"Baik Tuan."

*****

Hari itu masih sore, semua anggota keluarga Wiratmadja sedang minum teh dan bercengkrama di taman belakang. Kecuali Morgan. Tempat itu adalah tempat favorit keluarga karena suasananya yang sangat teduh dan sejuk.

"Emily masuk dulu ya Ma, Luna mau ikut nggak?" Emily berdiri dan merapikan pakaiannya.

"Males ah, Luna mau disini aja." Gadis cantik berambut panjang nan lurus itu menyesap teh nya.

"Yasudah kakak masuk dulu kalau gitu." Gadis itu kemudian berlari kecil menuju ke dalam rumah. Ia memeriksa keadaan. Memastikan semua aman.

Ah sial, kedua penjaga itu ngapain sih. Berjaga terus di depan kamar kakak ipar. Emily berjalan mondar - mandir di ruang tengah sambil sesekali melirik ke atas. Tempat kamar Morgan berada.

Ah iya.

Seperti mendapatkan ide, ia menjentikkan jarinya. Kemudian berjalan dan menaiki anak tangga.

"Maaf Nona, tapi tuan muda tidak mengijinkan siapapun menemui Nona muda." Salah satu penjaga itu menghadang Emily yang hendak meraih handle pintu kamar Eylina.

"Justru kak Morgan yang menyuruhku, kalian tahu? Atau ku telepon kak Morgan biar kakak menghukum kalian?" Berbicara sok mengancam kedua penjaga tersebut. Padahal jantungnya sangat deg - degan.

"Tentu tidak Nona, baiklah saya akan menelepon sekertaris Rey dulu." Penjaga dengan tubuh kekar itu meraih ponsel di sakunya.

Huhuhu gawat, gimana nih. Kak Morgan pasti marah besar. Emily.

"Baiklah biar aku saja yang menelepon, jika kalian tidak percaya. Tapi aku tidak yakin kalian masih berdiri di rumah ini besok." Tidak ada jalan lain, Emily berharap cara ini akan berhasil.

Aaaa ... ayolah kumohon.

"Baiklah Nona, silahkan masuk." Kedua penjaga itupun menciut nyalinya mendengar ancaman dari Emily. Mereka tentu tidak ingin kehilangan pekerjaannya. Karena selama mereka menjadi penjaga dimana pun tempatnya, hanya keluarga Wiratmadja lah yang berani membayar mereka hingga hampir empat kali lipat dari harga yang biasa mereka tawarkan.

Yess ... berhasil. Emily bersorak dan tertawa dalam hati.

"Nah, begitu seharusnya."

Dasar penjaga bodoh. Hihihi.

Ceklak ....

Suara pintu yang terbuka itu mengagetkan Eylina yang sedang menonton acara televisi. Ah, lebih tepatnya ia sedang melamun.

"Emily?" Ia mengernyitkan dahinya.

"Kak Eylin ...." Seolah seperti sudah saling mengenal jauh. Emily berlari ke arah Eylina dan tersenyum girang seperti sedang sangat senang.

"Diluar kan ada penjaga? gimana caranya kamu bisa kesini?" Eylina menarik adik iparnya untuk duduk di sofa.

"Ada deh Kak, Emily seneng banget bisa masuk kesini. Kenapa sih kak Morgan gak ngebolehin kak Eylin keluar? Pakai dijaga sama dua penjaga lagi." Gadis itu menatap Eylina, ingin mendapat jawaban.

"Em ... kakak sendiri juga nggak tahu sih." Eylina tersenyum kecut. Tidak mungkin baginya menceritakan yang sebenarnya bukan?

Kau bahkan akan membenciku jika tau yang sebenarnya Emily. Atau bahkan kau akan jijik padaku. Bagaimana mungkin ada gadis yang rela menikah hanya demi sebuah imbalan. Eylina.

"Ya udahlah kak, lupakan. Sekarang ceritakan tentang kakak. Emily pengen kenal kak Eylin lebih dari sekedar kakak ipar. Bukankah kita cuma beda dua tahun?" Emily sangat antusias. Sementara Eylina, wajahnya justru menjadi pucat pasi.

Ceklak ....

Sontak, Eylina dan Emily menoleh secara bersamaan saat seseorang membuka pintu.

Ah ya Tuhan ... tuan tidak waras itu datang. Bagaimana ini.

Eylina menelan ludah. Wajahnya yang pucat itu kian bertambah pias.

Kak Morgan? Kenapa sudah pulang jam segini? Haduh, bagaimana ini? Tak berbeda jauh dari Eylina. Wajah gadis itupun pias seketika.

💗💗💗💗💗💗💗

1
Yuli Desiana
novel keren mantaaap 🥰
suka suka ku
Luna n Dara imut banget
Elsa Manek
bab ini sangat ngakak🤣🤣🤣🤣🤣
Pi Pit
Luar biasa
Pi Pit
Buruk
Diana
Luar biasa
Diana
Lumayan
Lhucianour Nhour
the best story
inayah machmud
kasihan sekali kamu rey ...🤭🤭🤭🤭
inayah machmud
bener kata rey morgan udah kaya cacing kepanasan karena perasaan cemburu. ..
inayah machmud
hahaha, ,, kepala pelayan sudah alih frofesi jd fotografer. ..🤣🤣🤣🤣
inayah machmud
hahaha, ,,🤭😂😂😂
Opi
bagus
Opi
bagus
Opi
Kecewa
Yati Yati
kau bnr bgt than Rey klo bnr" menutup mata Dan telinga bukan mall yg d dpt mlh RS ato kuburan yg ada
Zamz Hasanah
setiap baca komentar pasti ada tuan saga tuan saga tuan saga..😡😡 kalau gak suka ya ga usah di baca😡😡😡
Sitifatimah Imah
Luar biasa
Yunerty Blessa
adui kak thor tolong ajarin rey gimana berciuman..
Yunerty Blessa
rey yang kaku pasti akan cair juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!