NovelToon NovelToon
Beginning And End Season 2

Beginning And End Season 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Cintapertama / Balas Dendam / Romansa Fantasi / Anime
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: raffa zahran dio

Lanjutan dari Beginning And End.

Hasane Reina... selamat dari kematian. Di rumah sakit Osaka, mayat Reina di bawa oleh dua perawat. namun setelah perawat itu mengunci pintu kamar mayat, terungkap identitas yang membawa Reina ke ruang mayat, yaitu Reiz dan Tia.

Reiz dan Tia menukar mayat Reina dengan boneka yang hampir menyerupai diri Reina. Lalu Reina secara diam diam di bawa ke Rusia, untuk menukar jantung nya yang rusak dengan jantung robot yang akan bertahan di akhir tahun.

Namun supaya dapat hidup selama nya, Reina harus mencuri sebuah jantung, sumber kehidupan. Namun yang ada di benak Reina saat ini adalah membalas kan dendam nya kepada ayah kandungnya sendiri, Yaitu Hasane Danton. Reina berencana akan mengambil jantung Danton dan membunuh nya dengan sangat keji.

Apakah Reina berhasil? dan apa yang akan Reina lakukan selanjutnya? apakah dia masih menyembunyikan diri nya bahwa dia masih hidup kepada Kei dan yang lainnya? itu masih sebuah misteri....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon raffa zahran dio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 : Reina ingin muntah.

Di atas gedung pencakar langit yang diterangi lampu-lampu kuning yang mengelilingi helikopter, Reina berjalan cepat ke arah Mike, Alisiya, Jimmy, Alice, dan Helena. Angin malam berhembus kencang, menerpa rambut hitamnya yang panjang hingga menari-nari liar di udara, seolah mencoba melepaskan diri dari ikatan. Ia bisa merasakan jantungnya berdebar kencang di dadanya, bukan hanya karena berlari, tetapi juga karena campuran antisipasi, ketegangan, dan sedikit rasa takut yang menghantuinya.

Mereka semua tampak berbicara dengan serius, wajah mereka diterangi oleh cahaya hologram yang berkedip-kedip. Alis mereka berkerut, bibir mereka bergerak cepat dalam diskusi yang intens. Alice, dengan mata tajamnya yang selalu waspada dan mampu melihat segalanya, melihat Reina mendekat dan berkata dengan nada sedikit lega, "Nah... Reina sudah datang..."

Semua mata tertuju pada Reina. Mike mengangguk singkat, ekspresinya tetap tenang dan tanpa emosi, namun matanya memancarkan sedikit kelegaan. Jimmy menyeringai lebar, menunjukkan giginya yang kuning dan tidak rata, namun senyumnya tidak mencapai matanya. Alisiya tersenyum lembut, mencoba memberikan dukungan kepada Reina, namun Reina bisa melihat kekhawatiran yang tersembunyi di balik senyum itu. Helena hanya mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari layar hologram di tangannya, namun Reina tahu bahwa ia sedang mendengarkan dengan seksama.

Reina berhenti di depan mereka, lalu membuka topeng kucing hitamnya. Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri dan mengendalikan emosinya. "Baiklah semuanya..." ucapnya dengan suara tegas, namun ada sedikit getaran yang tidak bisa ia sembunyikan. "Kita akan pergi ke Osaka... Alice... apakah sudah dapat informasi lokasi Papa?"

Alice menekan jam teknologi di pergelangan tangannya, lalu mengeluarkan hologram biru yang menampilkan lokasi Danton. Ia mengernyitkan dahi, ekspresinya berubah menjadi sedikit khawatir. "Sepertinya... Danton dan Rinne berjalan menuju kota kota... mereka tampak sudah pulang pergi main... dan adikmu, si Rinne juga sedang sangat senang..." Ia menunjuk ke grafik emosi yang ditampilkan di hologram. "Dilihat dari informasi emosi mereka berdua, mereka tampak menunjukkan emosional hijau..."

Reina menjentikkan jarinya, ekspresinya berubah menjadi lebih cerah, namun matanya masih menyimpan sedikit kekhawatiran. "Bagus..." ucapnya dengan nada lega, namun ia tidak sepenuhnya yakin. "Ini akan memudahkan kita..."

Reina memakai kembali topeng kucing hitamnya, lalu mengubah suaranya menjadi wanita ketua bisnis narkoba di Rusia. Suaranya menjadi dalam dan serak, dengan aksen Rusia yang kental, namun ada sedikit nada dingin dan mengancam yang tersembunyi di dalamnya. "Apakah suara ku mirip dengan beliau?" tanyanya, matanya menatap satu per satu anggota timnya, mencari kejujuran dalam ekspresi mereka.

Mike dan Jimmy mengangguk serempak, ekspresi mereka menunjukkan kekaguman dan sedikit ketakutan. Alisiya tersenyum lebar, namun matanya masih menyimpan sedikit kekhawatiran. Helena masih sibuk menelaah gudang jebakan untuk Danton, sesekali mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya, namun Reina tahu bahwa ia sedang mendengarkan dengan seksama.

Reina mengangguk puas, namun ia tidak sepenuhnya yakin. "Baguslah..." ucapnya. Ia mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi Danton. Jantungnya berdebar kencang saat mendengar nada dering berbunyi di telinganya. Ia berharap Danton akan mengangkat teleponnya, dan rencananya akan berjalan lancar. Namun, ia juga tahu bahwa ada banyak hal yang bisa salah, dan ia harus siap untuk menghadapi segala kemungkinan.

Osaka.

Di tengah gemerlap lampu kota Osaka yang tak pernah tidur, Danton dan Rinne berjalan menyusuri keramaian yang memabukkan. Aroma takoyaki dan ramen bercampur dengan bau asap knalpot dan parfum murahan, menciptakan aroma khas kota metropolitan yang sibuk. Rinne, gadis dengan mata berbinar, tampak menikmati bakso tusuknya dengan lahap. Saus manis dan gurih menempel di sekitar mulutnya, membentuk kumis merah yang lucu, namun ia tidak peduli. Ia tertawa riang, suaranya nyaring dan penuh kebahagiaan. "Paman..." ucapnya dengan suara riang, menarik-narik lengan Danton. "Terima kasih ya... aku hari ini sangat senang!"

Danton, pria tua dengan wajah keriput yang menyimpan banyak cerita kelam dan senyum licik yang selalu menghiasi bibirnya, mengusap kepala Rinne dengan sayang. Gerakannya tampak lembut, namun matanya memancarkan kekosongan yang menakutkan. "Sama-sama, keponakan kesayangan ku..." ucapnya dengan nada manis yang dibuat-buat, namun ada sedikit nada sinis yang tersembunyi di dalamnya.

Tiba-tiba, ponsel Danton berdering, memecah kebahagiaan sesaat itu seperti petir di siang bolong. Rinne menoleh ke arah Danton dengan rasa ingin tahu, matanya membulat. "Paman... sepertinya teleponmu berdering..."

Danton mengangguk, lalu mengeluarkan ponselnya dari saku jasnya. Ia melihat nama penelepon di layar, dan senyumnya menghilang seketika. Alisnya berkerut, dan raut wajahnya berubah menjadi tegang. "Iya... sebentar... aku angkat dulu..."

Dengan suara datar dan tanpa ekspresi, Danton menjawab panggilan itu. Ia menjauh dari Rinne, seolah tidak ingin gadis kecil itu mendengar percakapannya. "Selamat malam... ini siapa ya..."

Di dalam helikopter yang sudah terbang menuju Osaka, Reina menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri dan mengendalikan emosinya. Ia bisa merasakan jantungnya berdebar kencang di dadanya, dan tangannya gemetar. Ia memejamkan matanya sejenak, lalu mengubah suaranya menjadi wanita Rusia yang dingin dan tegas, dengan aksen yang kental dan nada yang mengintimidasi. "Hei!! Dari mana saja kau? Sudah selesai bermain dengan keponakanmu?"

Danton tertawa kecil, nada suaranya berubah menjadi lebih ramah, namun ada sedikit nada waspada yang tersembunyi di dalamnya. "Oh... Nyonya Edna ternyata... Tumben menelepon malam-malam begini?"

Reina mengepalkan tangannya erat-erat, hingga buku-buku jarinya memutih. Ia bisa merasakan amarahnya mendidih di dalam dadanya, dan ia harus berusaha keras untuk tidak kehilangan kendali. "Yaa... seperti biasa, keuntungan narkobamu di Rusia sangat laris dan aku akan membagikan uangnya sebanyak 50 persen untukmu..."

Danton tertawa terbahak-bahak, suaranya memenuhi telinga Reina seperti suara gergaji yang memekakkan telinga. "Hahaha... sudah kubilang, narkobaku sangat terkenal dan laris..." Ia terdiam sejenak, lalu melanjutkan dengan nada menggoda, "Baiklah, tapi kenapa harus sekarang?"

Reina menahan muntah, bukan karena ketinggian, tetapi karena ia harus berbicara dengan ayahnya yang selalu ia benci dan jijik. Ia bisa merasakan rasa muak menjalar di seluruh tubuhnya, dan ia harus berusaha keras untuk tidak membiarkan emosinya menguasai dirinya. "Hei!! Apakah kau lupa, aku ini masih menjadi asisten si Alexander... Aku harus menolongnya membuat bius untuk tambahan ke narkobamu!! Jangan buang-buang waktu indahku ya... Aku sudah sampai di Osaka... dan aku telah mengirimkan lokasinya kepadamu..."

Danton tertawa lagi, lalu berkata dengan nada menggoda dan sedikit mengancam, "Baiklah, Nona Edna..."

Reina segera mematikan teleponnya, lalu membanting ponselnya ke lantai helikopter dengan sekuat tenaga. Ponsel itu hancur berkeping-keping, seperti perasaannya saat ini. Ia memejamkan matanya erat-erat, mencoba menenangkan diri dan mengendalikan emosinya.

Di dalam helikopter, semua anggota tim menatap Reina dengan heran dan khawatir. Mereka bisa melihat wajahnya yang pucat dan tegang, serta tangannya yang gemetar. Jimmy tertawa kecil, mencoba mencairkan suasana yang tegang. "Oi oi... Reina, wajahmu seperti anjing yang meminta makan..."

Reina membuka matanya, lalu menatap Jimmy dengan tatapan tajam dan penuh amarah. "Aku muak berbicara dan mendengar suaranya..." ucapnya dengan suara bergetar, namun ada sedikit nada putus asa yang tersembunyi di dalamnya. "Dasar sampah masyarakat..."

1
Riri
ini bukan maha karya, ini sebuah wahyu yang di tulis dengan tinta jiwa dewa author 🤓🙀
secret: wihhh 😭🙏🙏
total 1 replies
Rezaa..
semoga season dua lebih bagus dari season satu... no momy Andras 😭
secret: gapapa... nanti Andras muncul lagi kok... tapi nunggu lama ya wkwkw
total 1 replies
Rezaa..
baru bangun dari kematian lansung rasis si Reina cok 🤣🤣
secret: rasis dulu sebelum membantai /CoolGuy/
total 1 replies
esere
Serius... cerita ini walaupun panjang, tapi seru... karakter karakter nya unik sama narasi nya hidup gitu... pokok nya setia dari s1 🔥
secret: yoi dong 🤝
total 1 replies
esere
hampir kenak parani gara gara Reina mati 😭😭
secret: Dawg... mereka lansung putus asa baca waktu Reina mati 🤣
total 1 replies
Author Sylvia
semangat,moga rame yang baca/Smile/
secret: makasih ya author... kamu juga!!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!