Menikah, Tidak seindah khayalan ku, adanya orang ketiga membuat bara api di atas pernikahan ku yang baru saja aku jalani. tapi Tuhan tidak tinggal diam, Malaikat penjaga selalu ada di sisi ku meski aku tidak menyadarinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon St.Maryam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB.24
Happy reading 😍
"Akhirnya kamu menyadari posisi kamu mas," batin Nessa,
Nessa melihat Randy yang tengah tertidur di sebelah nya dengan masih mengenakan kemeja kerjanya.
"Dasar jorok, mandi dulu kek terus ganti baju malah langsung tidur," pikir Nessa, Nessa berniat mengganti baju suaminya, namun dia teringat sesuatu.
"Astaga... ini kan rumah bunda, mana ada baju ganti mas Randy di sini," Nessa menepuk jidatnya sendiri karena lupa kalau sekarang dirinya sedang menginap di rumah bunda.
"Ya sudah, biarkan sajalah, lagian sepertinya mas Randy begitu lelah," pikir nya. melihat suaminya tertidur dengan pulas.
Baru saja Nessa mau melanjutkan tidurnya, Nessa melihat penampakan yang begitu jelas. Kemeja Randy yang sedikit terbuka menunjukkan pemandangan yang luar biasa mengejutkan bagi Nessa.
"Sudah ku duga, kamu pasti bersamanya mas, keterlaluan kamu mas," Nessa merasa sakit hati karena suaminya memilih bersama selingkuhan lagi dan lagi.
Randy meninggalkan dirinya demi sang pelakor dan melakukan hubungan yang seharusnya dia lakukan bersama istri sah nya, tanda merah yang begitu besar menunjukkan bukti aksi panas mereka yang menggairahkan.
"Silahkan nikmati waktumu mas, sebelum aku mengakhiri semuanya, karena nanti kau bahkan tidak bisa lagi bermain-main karena aku akan membalas setiap perbuatan mu, setiap pengkhianatan mu, setiap tetes air mata ini, akan kamu bayar lunas pada hari itu. seperti air hujan yang datang menepis panas dalam sehari saja.
Nessa tidak bisa tidur lagi sekarang, akhirnya dia memutuskan untuk keluar kamar dan menuju dapur, di buka nya pintu kulkas dan diambilnya sebotol air mineral dan langsung di teguknya sampai habis tidak tersisa. entah karena Nessa benar-benar haus yang nyata atau haus akan kasih sayang dari suaminya.
Begitu pun dengan tamunya yang kini sedang mengkhayal tentang Nessa yang bermesraan dengan suaminya di kamar dan tentu saja khayalannya mencapai tahap di mana sepasang suami istri melakukan ritual yang sudah diperbolehkan dan malah di wajibkan karena sudah halal.
"Isssh... ngapain coba mikiriiiin Nessa yang sedang M* " gerutu Yoga, bayangan Nessa pun menghilang, Yoga mencoba cara lain agar tidak terganggu lagi dengan bayang-bayang Nessa.
"Lebih baik gue dengerin musik aja deh, siapa tahu nanti ketiduran," batinnya.
Diambilnya handphone yang masih berada di saku celananya, tidak lupa Yoga memasang kan earphone untuk bisa mendengarkan lagu kesukaan nya tanpa menggangu yang lain.
*LIRIK LAGU*
Kemana kau selama ini.
Bidadari yang kunanti.
Kenapa baru sekarang, kita dipertemukan?
sesal tak kan ada arti.
Karena semua telah terjadi.
Kini kau tlah menjalani. du-du-du-du...
Sisa hidup dengannya.
Reff:
Mungkin salahku, melewatkanmu.
Tak mencarimu sepenuh hati, maafkan aku.
Kesalahanku melewatkanmu.
Hingga kau kini dengan yang lain, maafkan aku.
Jika terulang kembali.
Kau tak kan terlewati.
Segenap hati ku cari. du-du-du-du...
Di mana kau berada.
Walau ku terlambat.
Kau tetap yang terhebat.
Melihatmu... Mendengarmu...
Kau tetap yang terhebat.
"Isssh malah makin galau niiih," Yoga menghentikan lagunya dan menaruhnya. lagu yang didengar nya malah kembali membawa Nessa ke dalam khayalan nya.
"Astaga, Nessa lagiiii," Yoga pun mencoba menepuk pipinya agar dia tidak memikirkan Nessa lagi.
"Lebih baik mencari udara segar saja," Yoga bangkit dari tempat tidurnya dan mengambil jaket hitam yang tergeletak di atas kasur lalu memakainya. dia melangkah keluar, namun sepertinya dia melihat seseorang keluar juga, sama seperti dirinya.
"Nessa???
"Mau kemana dia malam-malam begini?"batin Yoga saat mengetahui dia adalah Nessa, seseorang yang selalu menari-nari di atas pikirannya.
Yoga pun mengendap-endap hendak mengikuti Nessa, sudah seperti pencuri saja, dirinya benar-benar berhati-hati dalam melangkah. di lihatnya Nessa sudah menutup pintunya, Yoga pun dengan segera menyusul dan membuka pintunya dengan perlahan. Nessa berjalan ke arah taman yang tidak jauh dari rumah bunda.
"Ketaman malam-malam begini?! Yoga merasa heran melihat Nessa yang keluar pada malam hari begini, sendirian lagi, bukannya suaminya sudah datang?! daripada semakin penasaran, Yoga meneruskan langkahnya mengikuti Nessa secara diam-diam.
"Apa yang mau dia lakukan?
"Kupikir lagi bersenang-senang, haisssh,"batinnya.
Yoga terus mengikuti Nessa agar tidak ada yang berbuat macam-macam kepada Nessa.
apalagi ini sudah larut malam, sungguh tidak aman bagi seorang wanita berjalan sendirian di luar sana.
"Rubby kecilku maafkan karena aku datang terlambat, hingga kau kini bersama yang lain," batinnya. Yoga terus mengawal Nessa hingga akhirnya Nessa memutuskan duduk di bangku taman.
"Ini...
Nessa terkejut karena di hadapannya terdapat harum manis yang berwarna warni yang masih terbungkus plastik bahkan saking gedenya, Nessa tidak dapat melihat siapa orang yang berada di belakang nya.
"Buat apa?!
"Loe pikir gue anak kecil apa?! gerutu Nessa.
Mungkin kalau anak kecil yang mendapatkan nya akan senang sekali bila dibelikan sesuatu saat ngambek. tapi dia bukan anak kecil lagi, bahkan dirinya sekarang berstatus sebagai istri orang.
"Memangnya anak kecil saja yang harus bahagia?! ucap seseorang di balik harum manis raksasa itu.
"Terima kasih," akhirnya Nessa mau menerimanya, meski Nessa tidak berniat untuk memakannya.
"Heeey.... pak yoga," ucap Nessa dengan terkejut melihat siapa orang yang berada di belakang nya.
"Emang gue kelihatan udah bapak-bapak kah," gerutu nya
"Engga... siih hehehe," Ucap Nessa pelan.
"Emang gue udah pantas jadi bapak ya," tanyanya kepada Nessa, Yoga hanya tersenyum kecil saat Nessa memanggil dirinya dengan sebutan bapak.
"Engga sih, ma... maksud sa...
"Udah gak usah di bahas ya Rubby," ucap Yoga yang kini duduk di samping Nessa karena kedua kakinya sudah merasa pegal.
"Rubyyy???
Nessa merasa heran, bagaimana Tiga bisa tahu panggilan masa kecil nya, karena tidak ada yang tahu siapa dirinya kecuali seseorang yang sudah dia lupakan.
"Ma...maksudku...
"Ini....," Tiga menunjukkan sebuah dadu berwarna warni yang sering di sebut rubik
"Ini bisa membuat kamu melupakan semua masalah mu,"ucap Yoga mencoba mengalihkan pembicaraan mereka.
"Nggak mauuu...
"Tambah pusing dan kalau main gituan,"balas Nessa dengan wajah cemberut.
"
"Kalau makan ini aja gimana?!
"Ini enak loh, manisnya pas kayak kamu," ucap Yoga dengan tersenyum dan memberikan harum manis yang sudah dibuka plastik nya.
"Apaan sih pak Yoga ini,pintar juga ngegombal ya hehe," Nessa tersipu malu mendengar Yoga yang tadi memuji dirinya.
"Isssh kamu niih, mau sampai kapan panggil gue bapak," Yoga sedikit cemberut, biasanya tidak masalah baginya, namun khusus untuk Nessa ada larangan.
"Kalauuu gituuu... Kupanggil mas ya,"ucap Nessa dengan tersenyum ke arah Yoga.
Yoga terdiam, Nessa begitu manis di matanya, apalagi saat tersenyum seperti itu, bahkan saat ini dirinya, seakan lupa bila Nessa sudah menikah.
Happy reading 😍
aku mampir kesini thor dan langsung favorit dong... ❤❤