NovelToon NovelToon
The Land Of Methera

The Land Of Methera

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Isekai / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: lirien

WARNING!!
Kita akan berkelana ke Dunia Fantasi, Karena itu, ada beberapa lagu yang akan di rekomendasikan di awal cerita untuk membawamu ke sana. Putarlah dan dengarkan sembari kamu membaca >>

___
Di sebuah kerajaan, lahirlah dua putri kembar dengan takdir bertolak belakang. Satu berambut putih bercahaya, Putri Alourra Naleamora, lambang darah murni kerajaan, dan satu lagi berambut hitam legam, Putri Althea Neramora, tanda kutukan yang tak pernah disebutkan dalam sejarah mereka. kedua putri itu diurus oleh Grand Duke Aelion Garamosador setelah Sang Raja meninggal.

Saat semua orang mengutuk dan menganggapnya berbeda, Althea mulai mempertanyakan asal-usulnya. hingga di tengah hasrat ingun dicintai dan diterima sang penyihir jahat memanfaatkannya dan membawanya ke hutan kegelapan. Sementara itu, Alourra yang juga berusaha mencari tahu kebenaran, tersesat di tanah terkutuk dan menemukan cinta tak terduga dalam diri Raja Kegelapan, makhluk yang menyimpan rahasia kelam masa lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lirien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Surat dari Duke Ael

‧˚♪ 𝄞 :

...ᝰ.ᐟ...

Acara megah itu telah usai. Para putra-putri bangsawan perlahan kembali ke asrama masing-masing, meninggalkan aula utama yang kini senyap dalam sisa-sisa gemerlap pesta.

Di dalam kamarnya, Althea duduk dalam diam. Wajahnya tertunduk, matanya terpaku pada dua plakat berukir emas yang tergeletak di atas meja. Keheningan merayap, nyaris tak terganggu oleh langkah ringan Alourra yang baru selesai membersihkan diri.

"Thea? Ada apa denganmu?" tanya Alourra lembut, mendekat.

Tak ada jawaban. Althea tetap diam, pandangannya tak beranjak dari plakat-plakat itu. Alourra hanya menghela napas, lalu kembali mengenakan pakaian malamnya dengan tenang.

Namun tiba-tiba, suara lirih memanggil, "Alourra?"

"Hmm? Ya?" sahutnya, berusaha mempertahankan senyum agar suasana tetap ringan.

"Apa... apa menurutmu aku ini berbeda?" suara Althea terdengar rapuh.

Alourra sontak menoleh, alisnya bertaut. "Apa maksudmu? Kenapa kau berpikir begitu?"

"Mereka bilang aku bukan darah murni," bisik Althea, suara yang seharusnya penuh percaya diri kini penuh keraguan. "Berarti aku bukan benar-benar saudaramu. Lihat saja... rambutku berbeda. Padahal kita kembar. Tak ada satupun bangsawan di Kerajaan Cahaya yang memiliki rambut sepertiku..."

“Syhhh... cukup, Althea.” Alourra segera mendekat, meletakkan telunjuknya lembut di bibir adiknya. “Jangan dengarkan omongan mereka. Kau adalah adikku. Dan selamanya akan tetap begitu.”

Ia tersenyum, meski matanya menyimpan kekhawatiran. "Kau ingat, Duke pernah berkata, namamu Althea diambil dari nama Ayah—Altherick Sheamora, keturunan langsung Dewa Cahaya. Sedangkan namaku, Alourra, berasal dari nama Ibu—Alora Lisyhamora, dari ras Angel atau Malaikat. Bukankah itu sudah cukup membuktikan?"

Ia meraih tangan Althea. "Kita adalah saudara kembar. Lihat nama kita. Dengarkan baik-baik. Kau percaya padaku, bukan?"

Althea tersenyum tipis, belum seutuhnya pulih, tapi senyum itu cukup bagi Alourra.

"Sudahlah. Tidurlah sekarang. Besok adalah hari pertama kita belajar di tingkatan Virelion. Kita harus bersiap dan bersemangat, ya?" ujar Alourra seraya membetulkan letak bantal.

"Aku tidur di sampingmu malam ini, bagaimana?" tawarnya.

Althea hanya mengangguk pelan. Alourra ikut berbaring di sisi adiknya, menarik selimut hingga ke dada Althea, lalu mulai membelai lembut rambut hitam yang masih menjadi misteri itu.

“Aku tahu ini berat baginya,” batin Alourra. Hatinya turut terluka. Pertanyaan itu, mengapa Althea berbeda? tak pernah benar-benar terjawab. Setiap kali ia bertanya pada Duke, pria itu selalu mengalihkan pembicaraan. Kadang menyuruhnya berlatih, kadang menyibukkannya dengan tugas lain.

“Tenanglah, Althea… Kita akan menemukan jawabannya suatu hari nanti,” bisiknya pelan saat Althea telah terlelap. “Kau saudaraku. Dan akan selalu begitu.”

Alourra memejamkan mata, membiarkan kantuk menuntunnya dalam diam.

...────୨ৎ────...

Sementara itu, di ruang kerja sang Kepala Sekolah Akademi Stevia, ketenangan malam pecah oleh ketukan pelan di pintu.

"Kepala sekolah, ini surat dari Duke Aelion Garamosador, dari Kerajaan Eamora."

"Letakkan di atas mejaku," ujar Kepala Sekolah tanpa menoleh, tangannya masih sibuk menandatangani dokumen resmi.

Setelah tugasnya selesai, ia mengambil perkamen tebal bersegel lambang Eamora, lalu membuka dan Membacanya dengan saksama.

...───✦───...

...Hormatku kepada Kepala Sekolah Akademi Stevia,...

...Graclle, terima kasih atas kabarmu sebelumnya. Terlebih, aku berterima kasih atas kesetiaanmu pada Raja Altherick Sheamora, dan atas penjagaanmu terhadap mereka. Siapa lagi yang bisa kupercaya, jika bukan—...

...“Archmage Graclle” sang Penyihir Terkuat....

...Kini, usia sang putri telah mencapai sebelas tahun. Aku percaya waktunya telah tiba—Alourra harus mulai belajar mengendalikan sihir dalam dirinya. Ia adalah penerus tahta Kerajaan Eamora, sebagaimana yang telah kita janjikan sejak lama....

...Tertandatangani,...

...࿆...

...Ael...

...───✦───...

Graclle menatap surat itu beberapa saat, sebelum meletakkannya kembali di atas meja.

"Ela," panggilnya.

Seorang gadis berambut perak segera datang. "Ada apa, Kepala Sekolah?"

"Panggilkan Alourra. Sekarang."

"Baik, saya segera memanggilnya," jawab Ela, membungkuk hormat sebelum bergegas meninggalkan ruangan.

...ᝰ.ᐟ...

1
anggita
like👍 iklan👆, moga novelnya lancar.
anggita
iri 😏
anggita
visualisasi gambar tokoh dan latar belakang tempatnya bagus👌
Nanachan: wah trimakasih banyak kak, jadi makin semangat 🫰🫶
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!