Mira adalah seorang gadis yang hidup sendiri di sebuah kota, Ibunya sudah meninggal sedangkan Ayahnya tidak tau di mana, dia mempunyai seorang kekasih yang bernama Aldo, Lisa sahabat Mira menyukai Aldo.
Mira berkerja di sebuah toko perhiasan,bersama temanya Susi, hingga akhirnya bertemu dengan Lian yang sekarang menjadi teman dekatnya.
Saat ini Mira sudah bertemu dengan Ayahnya, tetapi kebahagiaan belum juga dia dapatkan.
Akankah Mira bisa hidup bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 Rencana Menikah
Lian bingung dengan sikap Mira yang terus mengakunya sebagai calon istri, sebenarnya dia juga kesal karena Mira bilang di depan teman-teman bisnisnya.
Setelah teman Lian pergi, Lian memberikan banyak pertanyaan kepada Mira.
"Mira, mau kamu apa?" tanya Lian dengan nada ketus.
"Aku.....
"Cukup, Mir! jangan membuat aku malu!" potong Lian.
"Aku mau menikah dengan kamu beneran,Lian!" ucap Mira penuh penyesalan.
"Kamu masih menyukai Aldo, bagaimana kita bisa menikah?" tanya Lian sambil memalingkan mukanya.
"Lian, aku akan belajar mencintai kamu, aku akan melupakan Aldo!" jawab Mira dengan penuh keyakinan.
Lian berlalu meninggalkan Mira begitu saja, dia heran dengan Mira yang tiba-tiba mau menikah dengannya.
Karena merasa di abaikan Lian, Mira pergi ke tempat Susi , dia menceritakan apa saja yang baru dia alami dengan Susi.
"Tujuan kamu menikah dengan Lian apa dong, Mir?" tanya Susi penuh dengan rasa penasaran.
"Lian, sudah banyak membantu Ayah, aku ingin membalas kebaikan Lian!" ucap Mira.
"Menurut aku, kamu harus mencintai Lian dulu!" Susi memberikan saran kepada Mira.
"Hati tidak bisa di paksakan, Sus! aku tetap akan memaksa Lian untuk menikah!" ucap Mira.
"Kenapa kamu jadi seperti ini, Mir?" tanya Susi lagi.
Mira hanya diam, menatap Susi lalu berpamitan untuk pulang, Susi merasa ada yang aneh dengan temannya itu. Mira tidak pulang ke rumah Ayahnya melainkan ke rumah Lian, dia sengaja datang ke rumah Lian.
Mira mengetuk pintu rumah Lian, tetapi tidak di bukakan pintu oleh Lian. Lian hanya mengintip dari jendela untuk mengetahui siapa yang datang.
Malam pun tiba, tetapi Mira tak kunjung pergi dia malah duduk di teras rumah Lian sambil melihat bintang, karena cuaca di malam ini sangat cerah. Karena khawatir terjadi apa-apa dengan Mira, Lian pun membuka pintu rumahnya.
"Ngapain kamu kesini?" tanya Lian dengan nada sedikit tinggi.
"Lian, aku mau menikah dengan kamu!" jawaban Mira tidak masuk akal.
"Aku tidak mau mempunyai istri yang tidak mencintaiku,Mir!" jelas Lian.
"Aku akan berusaha mencintaimu, beri aku kesempatan Lian!" ucap Mira sedikit memaksa.
"Oke! deal ya? kamu harus berusaha, sekarang ayo aku antar pulang!" ajak Lian.
Lian pun mengantar Mira pulang, dia terpaksa menyetujui permintaan Mira.
Flashback.
Saat di pesta peresmian resort Aldo, Ane menarik Mira ke dalam toilet, dia mengancam Mira akan membunuh Ayahnya kalau Mira tidak segera menikah. Ane khawatir kalau Mira akan kembali kepada Aldo.
Ane tidak mau hubungan Lisa dengan Aldo ada yang mengganggu, terpaksa dia mengancam Mira.
Mira sendiri bingung harus menikah dengan siapa, terpaksa dia bilang akan menikah dengan Lian di depan teman bisnisnya, Ane sangat bahagia mendengar kabar itu.
Lian yang curiga dengan Mira kenapa tiba-tiba bilang kalau akan menikah dengannya, Lian langsung menelpon Ayahnya, untuk memberi tahu soal Mira. Ayah Mira sudah memberikan izin kepada Lian untuk menikahi putrinya, tetapi Lian masih ragu, tidak biasanya Mira bersikap seperti itu.
🥀🥀🥀
Malam ini Lian tidak pulang dia menginap di rumah Ayahnya.
Saat Mira belum bangun Lian menceritakan semua keanehan Mira kepada Ayahnya.
"Lebih baik kalian segera menikah saja!" kata Ayah Mira.
"Tapi, yah! apa tidak terlalu cepat?" tanya Lian.
"Sebelum Mira berubah pikiran Lian!" ucap Ayah Mira meyakinkan Lian.
Lian masih memikirkan kata-kata ayahnya, dia masih ragu untuk menikah dengan Mira secepat itu.
Tetapi kata Ayahnya ada benarnya juga, tidak akan ada lagi yang mengganggu Mira.
Ayah Mira sudah menyuruh orang untuk mempersiapkan pernikahan mereka. Demi kebaikan dan kebahagiaan sang putri Ayah Mira melakukan semua, begitu juga demi Lian.
Mira menghampiri Ayahnya dan Lian yang sedang berada di ruang keluarga, dia mendudukkan dirinya di sebelah Ayahnya. Mira ternyata sudah mendengar percakapan Ayahnya dengan Lian, dia juga menjelaskan alasannya mau menikah dengan Lian, tetapi soal ancaman Ane mira tetap diam. Mira tidak mau membuat keluarganya khawatir terutama Ayahnya.
Lian juga menuntut Mira soal cinta, dia tidak terima menikah tanpa ada rasa saling mencintai, Lian tidak mau menyakiti hati Mira.
🌷🌷🌷
Di tempat lain Lisa dan mamahnya sangat senang, karena tidak akan ada lagi yang mengganggu hubungan Lisa dengan Aldo. Mereka sudah yakin dengan kedekatan Lisa dan Aldo. Nenek Aldo juga merestui hubungan Lisa dengan Aldo tetapi tidak dengan Clara, dia masih menyayangkan hubungan Mira dengan Aldo.
Clara bisa menilai kalau Mira adalah anak yang baik, sedangkan dia kurang suka dengan Lisa dan Mamahnya.
Lisa hari ini bertemu dengan Aldo lagi, mereka merencanakan bisnis baru, sebenarnya Aldo mau menolak tetapi Lisa selalu memaksa dan memberikan segala alasan agar Aldo mau berbisnis lagi dengannya.
Aldo berencana akan menemui Mira dan ingin kembali kepada Mira, tetapi ada saja yang membuatnya sibuk, bukan sibuk sih tapi lebih tepatnya tidak ada waktu buat Mira.
"Aldo, bagaimana kalau kita mendirikan mall di daerah dekat pemukiman itu?" tanya Lisa.
"Tanah itu sudah di buat panti asuhan!" jawab Aldo.
"Tapi tanah itu dikontrakkan, kita bisa sewa walaupun harus menggusur beberapa pemukiman!" ucap Lisa asal tanpa memikirkan orang lain.
"Tidak bisa begitu, mereka akan tinggal dimana?" Aldo tidak mau menindas orang lain.
"Itu urusan mereka, kenapa kamu yang repot!" ketus Lisa.
"Aku tidak mau menyengsarakan orang lain, batal saja kerjasama kita!" ucap Aldo sambil berlalu meninggalkan Lisa.
Aldo bingung dengan pola pikir Lisa, yang asal ngomong tanpa memikirkan orang lain, demi mementingkan kepentingan pribadi tanpa menghiraukan orang.
Lisa masih mengikuti Aldo sampai ke ruangan rapat, hari ini memang Aldo ada rapat. Dengan rasa percaya dirinya Lisa duduk di samping Aldo sehingga menjadi pusat perhatian orang yang ada di dalam ruangan itu.
''Lisa, kenapa kamu mengikuti aku terus?'' tanya Aldo dengan wajah kesalnya.
"Aku mau kita kerjasama lagi, sebelum kamu menyetujui aku tidak akan pergi!" jawab Lisa dia yakin Aldo pasti akan mau.
"Kalau di lahan itu aku tidak mau, apa kamu tega mengusir banyak orang?" tanya Aldo lagi.
"Pak, maaf bisa di mulai tidak meeting kita hari ini?" tanya seorang yang ada di dalam ruangan itu.
"Maaf, ayo kita mulai!" ucap Aldo.
Aldo pun memulai meeting itu, tanpa ada rasa malu Lisa masih duduk di sebelah Aldo sampai selesai.
Hari ini Aldo benar-benar di buat jengkel dengan sikap Lisa yang seenaknya.
Lisa benar-benar selalu memaksa ya? rasanya pingin cubit Lisa hehe.....
Bersambung 💕💕💕
Terimakasih buat yang sudah membaca🥰🥰
Jangan lupa
Favorit
Like
Komen
Gift/vote