Cinta terlarang antara Camilla dan Luis berakhir tragis setelah keduanya kembali dipertemukan. Sepuluh tahun yang lalu, hubungan mereka masih terjalin sebagai anak tiri dan ayah tiri. Sejalannya waktu mereka terpisah karena perceraian antara Anna dan Exel Luis Adam's karena ibu kandungnya Camilla mengkhianati cinta Luis. Mereka akhirnya dipertemukan kembali setelah Camilla beranjak dewasa namun perasaannya telah berubah yang tidak lagi menganggap Excel Luis sebagai ayah tirinya tapi lebih kepada seorang kekasih.
"Bagaimana perjalanan Camilla mencari ayah tirinya setelah 10 tahun mereka berpisah?"
"Apakah Camila sadar bahwa Excel Luis tidak lagi menganggapnya anak tiri namun seorang gadis yang ingin ia miliki seutuhnya?
"Ikuti kisah cinta mereka dalam judul Daddy Is Mine.."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2. Sepuluh Tahun Kemudian
Manhattan
Nama Camilla disematkan Luis sebagai nama baru perusahaannya untuk mengenang putrinya. Selama sepuluh tahun itu, Luis sama sekali tidak menghubungi putri tirinya itu. Ia sibuk dengan bisnisnya dan masuk dalam organisasi liarnya sebagai seorang mafia yang disegani dan ditakuti di kalangan para mafia lainnya.
Luis termenung menatap langit yang sedang menyiram bumi dengan butiran hujan yang cukup menghalangi pandangannya ke gedung tinggi di hadapannya. Walaupun tidak pernah menghubungi putri tirinya itu, namun Luis tidak pernah melewatkan waktunya sedikitpn untuk memikirkan sang putri.
"Sebesar apa kamu sekarang, sayang? Pasti kamu sudah tumbuh menjadi gadis cantik saat ini," ucap Luis menatap wajah cantik nan imut Camilla di ponsel miliknya.
Bayangan perpisahan sepuluh tahun yang lalu masih saja menguras emosinya saat ini. Kadang ia menangis dalam kerinduannya seorang diri. Namun setelah itu ia kembali menjadi dirinya sendiri sebagai pengusaha sukses yang bersikap datar pada siapapun kecuali seorang wanita dalam hidupnya yaitu Camilla. Ibunya Elice sudah meninggal tiga tahun lalu karena serangan jantung.
Ia juga tidak ingin mencari tahu keadaan putrinya dan di mana putrinya tinggal sampai saat ini. Ia tidak ingin mengusik ketenangan putrinya yang mungkin sudah bahagia dengan ayah tirinya yang baru.
Ketukan pintu di luar sana cukup mengagetkan dirinya. Ia membalikkan kursi kebesarannya untuk melihat asistennya yang masuk membawa berkas. Tanpa banyak bicara Luis segera membubuhkan tandatangannya di mana ada surat perjanjian kontrak kerja sama dengan beberapa perusahaan lain dibelahan negara bagian yang ada Amerika Serikat.
"Tuan. Nanti malam ada pesta topeng di club milik tuan. Apakah tuan ingin bergabung?" tanya sang asisten bernama Mac.
"Lihat saja nanti...! Aku tidak bisa janji. Tapi, jika nanti aku datang juga, jauhkan aku dari jangkauan wanita manapun," ucap Luis lalu meletakkan lagi pena miliknya di tempatnya semula.
"Baik tuan. Saya akan pastikan anda aman di club nanti malam," ucap Mac lalu mengambil lagi berkas yang sudah ditandatangani oleh Luis.
Mac meninggalkan ruang kerja itu. Ia kemudian menghubungi manajer club milik tuan Luis. Sementara itu Camilla sedang bersiap-siap untuk berangkat ke club milik Luis. Ia bekerja di sana sebagai waiters. Ia baru sepekan bekerja di sana. Camilla sengaja mengambil kuliah di Amerika hanya untuk bertemu dengan Luis. Sayangnya ia tidak tahu keberadaannya Luis ayah tirinya itu. Ia hanya ingat kalau Luis hanya menyebutkan nama kota dan negara tempat kelahirannya.
"Tuhan. Tolong pertemukan aku dengan Daddy...! Aku sengaja kerja di sana hanya ingin bertemu Daddy," ucap Camilla lalu membuka pintu utama meninggalkan apartemen mungil nya.
Malam itu hujan mulai mengguyur lagi kota itu. Camilla menunggu bisnya. Ia berdiri dengan payungnya menatap ke jalanan. Tepat di saat itu jalanan sedikit macet. Mobil milik Luis berhenti di depannya. Luis menurunkan kaca mobil dan menjulurkan tangannya untuk merasakan butiran air hujan.
Mata indah Camilla menatap wajah tampan yang terlihat lebih berkharisma itu terkejut.
"Daddy....? Bukankah itu Daddy...?" Camilla merasakan sekujur tubuhnya kaku. Lidahnya tiba-tiba kelu hanya untuk memanggil sebuah nama. Jantungnya terpompa cepat dengan kilatan mata yang sudah mengembun. Rindunya sedikit terobati hanya melihat wajah yang selama ini melekat kuat dalam ingatannya.
"Dad...! Daddy...!" Mobil mewah itu kembali bergerak. Suara Camilla baru bisa terlepas melengking di udara bersama dengan derasnya hujan.
"Daddy....! Daddy....! Daddy.....!" teriak Camilla kembali berlari mengejar mobil Luis yang sudah menjauhinya.
Sementara itu Luis merasa kalau ada yang memanggilnya dengan nama Daddy. " Kenapa aku seakan mendengar suara Camilla memanggil ku? Ah...! Mungkin aku terlalu merindukannya jadi aku merasa suara manjanya terus memanggil namaku," batin Luis memejamkan matanya merasakan kehadiran putri tirinya itu.
Camilla membiarkan setengah tubuhnya yang basah namun payung masih melindungi kepalanya. Terpaan hujan disertai angin kencang yang membuat bajunya sedikit basah.
Camilla kembali menelan kecewa. Tapi hatinya cukup lega bisa bertemu kembali dengan sang ayah tiri setelah sepuluh tahun berpisah. Walaupun ia hanya melihat wajah Luis sepintas namun ia tidak merasa kalau dirinya mengenali orang yang salah.
...----------------...
Riuh gema musik dengan dansa ria terdengar di pesta topeng tersebut. Langkah kaki Luis berdegup samar memasuki club miliknya. Tempat duduk yang khusus untuknya telah menunggu dirinya. Ia disambut oleh manajer nya dengan sapaan kaku seperti biasanya karena Luis tidak pernah melemparkan candaan dengan siapapun.
"Malam tuan...! Apakah anda ingin minum sesuatu?" tanya Alex.
"Minuman yang sama dengan takaran yang sama. Aku tidak ingin mabuk," ucap Luis yang sudah mengenakan topengnya sambil menikmati para pengunjung sedang berada di lantai dansa.
Club itu tidak diijinkan untuk melakukan hubungan int*m ditempat itu dan juga tidak ada diijinkan minum sampai mabuk. Jika ada yang melanggar maka akan membayar denda yang sangat fantastis atau penjara. Setiap pengunjung sudah memenuhi persyaratan yang ada.
"Hei kau....! temani aku minum...! Teriak salah seorang pengunjung pada sang gadis yang baru saja meletakkan sebotol wine dengan beberapa cemilan di atas meja.
"Maaf. Kami dilarang untuk menemani tamu minum. Sudah ada wanita khusus yang akan menemani tamu di sini," ucap sang gadis dengan santun.
"Kau berani melawanku, hah?!" bentak tamu itu membuat sang gadis berusaha tenang walaupun jantungnya sangat tidak baik-baik saja.
"Maaf tuan...! saya harus membawakan minuman pada tamu lain yang sedang menunggu.
Tamu itu tidak terima ia segera beranjak lalu menarik rambut sang gadis yang langsung berteriak histeris hingga tubuhnya menyenggol meja dan akibatnya beberapa botol minuman sang tamu jatuh.
Prankkk ...
Musik berhenti sesaat. Sang gadis berusaha melepaskan tangannya sang tamu yang masih menjenggut rambutnya dengan kasar.
"Lepaskan rambut saya, tuan! Ini sakit," pinta sang gadis sambil meringis.
Adegan itu menjadi tontonan. Wajah tampan sang tamu menarik pinggul sang gadis yang langsung meronta.
"Tidak. Jangan...! Jangan menyentuhku....!" pekik sang gadis yang tidak lain adalah Camila.
"Lepaskan gadis itu....!" tegur Luis membuat suasana mencekam.
"Siapa kau....?! Apakah kau ingin menganggu kesenanganku, hmm!" ucap tamu itu menyeringai sinis.
"Aku adalah pemilik tempat ini dan dia adalah salah satu karyanya ku. Tinggalkan tempat ini atau kau ingin mati?!" ancam Luis membuat para tamu lainnya merasakan kengerian akan terjadi di tempat itu.
Tubuh Camila di dorong dengan kuat dan Luis segera menangkap nya. Tubuhnya gemetar ketakutan namun suara Luis membuatnya merasa tidak asing. Sayangnya Luis mengenakan topeng begitu pula dirinya.
Tamu yang bernama Marco itu segera meninggalkan club miliknya Luis. Club mewah dengan desain unik namun elegan membuat pengunjung betah berada di sana.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya Luis pada Camila yang masih menangis.
"Dad...! Tolong aku hiks...!" lirih Camilla membuat Luis merasakan suara itu tidak asing baginya.
Deggg .....
jangan merusak kepercayaan org lain