NovelToon NovelToon
Syakila: Sandiwara Cinta

Syakila: Sandiwara Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor jahat / Ibu Tiri / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Selingkuh
Popularitas:16.1k
Nilai: 5
Nama Author: Itha Sulfiana

Hidup Syakila hancur ketika orangtua angkatnya memaksa dia untuk mengakui anak haram yang dilahirkan oleh kakak angkatnya sebagai anaknya. Syakila juga dipaksa mengakui bahwa dia hamil di luar nikah dengan seorang pria liar karena mabuk. Detik itu juga, Syakila menjadi sasaran bully-an semua penduduk kota. Pendidikan dan pekerjaan bahkan harus hilang karena dianggap mencoreng nama baik instansi pendidikan maupun restoran tempatnya bekerja. Saat semua orang memandang jijik pada Syakila, tiba-tiba, Dewa datang sebagai penyelamat. Dia bersikeras menikahi Syakila hanya demi membalas dendam pada Nania, kakak angkat Syakila yang merupakan mantan pacarnya. Sejak menikah, Syakila tak pernah diperlakukan dengan baik. Hingga suatu hari, Syakila akhirnya menyadari jika pernikahan mereka hanya pernikahan palsu. Syakila hanya alat bagi Dewa untuk membuat Nania kembali. Ketika cinta Dewa dan Nania bersatu lagi, Syakila memutuskan untuk pergi dengan cara yang tak pernah Dewa sangka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akting Nania

Saat Syakila sudah terbang meninggalkan negara itu, Dewa justru masih berada di vila dan menunggu kabar dari tim penyelamat yang belum juga mendapatkan petunjuk apa-apa.

Gelombang air laut yang tinggi membuat proses pencarian semakin bertambah sulit. Belum lagi, kondisi cuaca yang terus berubah-ubah bagai sebuah maut yang siap menelan siapa saja tanpa terkecuali.

"Bagaimana?" tanya Dewa saat ketua tim penyelamat kembali datang menemuinya.

Pria itu menggeleng prihatin. Dia menepuk bahu Dewa sambil berkata, "Tuan Dewa harus bersiap untuk kemungkinan terburuk. Sepertinya, Nona Syakila memang sudah meninggal."

"Jangan asal bicara!" hardik Dewa penuh emosi. "Syakila tidak mungkin meninggal."

Pria berusia 50 tahunan dengan seragam merah menyala tersebut tampak mendesah samar. Sikap keras kepala Dewa membuatnya tak bisa berbuat apa-apa.

"Terserah, jika Tuan Dewa tidak percaya," lirihnya seraya berlalu.

Sepeninggal pria itu, Dewa kembali terduduk di bangku kayu panjang yang terletak dibelakang vila. Barbekyu hasil panggangan Syakila masih ada diatas meja. Meski sudah tercampur air hujan, namun Dewa masih memakan beberapa yang menurutnya masih bisa dinikmati.

Mungkin saja, ini makanan terakhir hasil buatan tangan Syakila yang akan ia nikmati seumur hidupnya. Dan, membayangkan kemungkinan itu, sudah membuat jantung Dewa terasa nyeri sekali.

"Dewa... Apa yang kamu lakukan?" pekik Nania sambil merebut makanan di tangan Dewa.

"Ini sudah tidak layak dikonsumsi. Apa kamu mau sakit perut, hah?" lanjut Nania mengomel sambil membuang semua makanan itu ke tanah.

Dewa tertegun. Dia menatap makanan itu dengan nanar. Emosinya seketika bergejolak. Dia reflek berdiri kemudian menggebrak meja dengan keras.

"Siapa yang menyuruhmu membuang makanan itu, hah?" hardiknya penuh emosi.

"De-Dewa... A-aku..."

"Jangan coba-coba melewati batas, Nania! Kalau tidak, aku bisa saja menceraikan kamu," peringat Dewa penuh penekanan.

Seluruh sendi di tubuh Nania seolah dipaksa lepas. Kata-kata Dewa bagai sebuah pedang yang menusuk tepat di jantungnya.

Sekarang, saat Syakila menghilang, perasaan Dewa justru semakin terlihat jelas. Dan, semua itu membuat Nania merasa semakin cemas dan gelisah.

"Dewa, maafkan aku. Tolong jangan marah lagi! Aku melakukan ini demi kesehatan mu juga. Kalau kamu sakit, nanti kamu tidak bisa mencari Syakila. Iya, kan?"

Dewa perlahan melunak. Ucapan Nania ada benarnya juga. Jika dia sakit, maka dia tak akan bisa mencari Syakila yang saat ini masih belum bisa ditemukan.

"Aku lelah. Aku ingin masuk berisitirahat."

"Aku temani, ya," ucap Nania sambil menyentuh lengan Dewa.

Lelaki itu tak berucap apa-apa. Dan, diamnya Dewa akan dianggap sebagai tanda setuju oleh Nania.

"Sebaiknya, kamu benar-benar mati, Syakila. Awas saja kalau kamu masih berani hidup," gumam Nania seraya tersenyum sinis.

****

"Dewa, bagaimana kalau kita pulang sekarang? Ini sudah tiga hari. Lebih baik, kita tunggu perkembangan pencarian di rumah saja," kata Nania yang berusaha membujuk Dewa untuk pulang.

"Tidak. Aku akan tetap di sini. Kalau kamu mau pulang duluan, silakan!" timpal Dewa yang hanya bisa menatap kosong ke arah laut lepas.

Harapan itu perlahan mulai padam. Keyakinan bahwa Syakila pasti bisa bertahan perlahan pupus bagai diterjang kerasnya ombak.

"Aku tidak akan pulang jika kamu juga tidak pulang. Kita suami istri. Sudah seharusnya kita selalu bersama dalam suka dan duka."

Kata-kata Nania mungkin terdengar manis. Namun, hanya Nania sendiri yang tahu jika kata-kata itu sangatlah palsu. Semuanya sekadar omong kosong tak berarti.

"Terimakasih," ucap Dewa sambil menggenggam erat tangan Nania.

Nania tersenyum. Namun, dalam hati dia mengumpat kesal.

"Sial. Aku harus cari cara agar bisa pulang ke rumah secepatnya," gumam Nania dalam hati.

Hari berikutnya, Nania membuat sandiwara yang sangat luar biasa. Dia berpura-pura hendak masuk ke dalam laut untuk mencari Syakila.

Beruntung, Dewa datang tepat waktu dan menemukannya yang mulai menenggelamkan diri di pantai. Kalau tidak, mungkin Nania akan berada dalam masalah besar karena dia pun sama seperti Syakila, tidak bisa berenang.

"Nania, apa yang kamu lakukan, hah? Apa kamu mau mati?" tanya Dewa penuh emosi.

Nania batuk dan mengeluarkan air dari mulutnya. Dia menatap Dewa dengan tatapan sendu.

"Dewa, semalam aku mimpi buruk. Syakila mendatangiku. Dia menyalahkan aku atas semuanya. Dia bilang, semuanya gara-gara aku yang terlalu serakah. Aku yang menginginkan seluruh miliknya. Dia..."

Nania mulai menangis tersedu-sedu. "Dia memaksaku untuk menemukannya. Kalau tidak, dia akan menghantui aku seumur hidup."

Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Tangisnya semakin dramatis. "Dewa, aku harus bagaimana? Aku benar-benar takut. Aku takut Syakila tidak akan pernah memaafkan aku."

Dewa menghela napas berat. Sepertinya, Nania mengalami trauma karena melihat Syakila yang bunuh diri tepat dihadapannya.

Dan, jika terus dibiarkan seperti ini, maka kemungkinan besar Nania akan kembali melakukan hal nekat seperti ini tanpa sepengetahuan dirinya.

"Bagaimana kalau kita pulang ke kota saja?" tanya Dewa kemudian.

"Jangan," tolak Nania. "Bukankah, kamu ingin tetap di sini sampai Syakila benar-benar ditemukan?"

"Tidak apa-apa," timpal Dewa. "Kita pulang saja. Kita tunggu kabar Syakila di rumah saja."

Nania mengangguk perlahan. Dia memeluk leher Dewa yang kini sedang menggendongnya menuju ke mobil.

Dengan berat hati, Dewa terpaksa harus meninggalkan tempat itu. Nania adalah perempuan yang paling Dewa cintai.

Dewa tidak mungkin membiarkan Nania sampai kenapa-kenapa hanya demi keegoisan dirinya.

Hingga tepat tujuh hari menghilangnya Syakila, ketua tim penyelamat akhirnya memberi kabar kepada Dewa yang hari itu sedang mengadakan rapat internal di perusahaannya.

"Tuan Dewa, jasad Nona Syakila sudah berhasil ditemukan."

Ponsel Dewa jatuh tanpa sadar saat ia mendengar kabar itu. Tubuhnya sedikit limbung. Beruntung, dia masih sempat berpegangan pada pinggiran meja.

"Jun, apa aku salah dengar?" tanyanya sambil memegang erat pundak sang asisten. "Syakila... tidak mungkin benar-benar meninggal, kan?"

Jun terdiam. Tak berselang lama, dia membaca sebuah pesan yang baru saja masuk ke ponselnya.

Dia pun mendongak menatap sang atasan. Ekspresinya terlihat sedih.

"Tuan... Saya turut berdukacita."

Ruang rapat langsung heboh. Seluruh orang yang hadir dalam ruangan itu tahu bahwa istri Dewa adalah Syakila. Tak ada yang benar-benar tahu bahwa Dewa hanya memanfaatkan bahkan menipu Syakila.

Perempuan itu bukanlah pasangan asli Dewa. Perempuan itu hanya alat yang digunakan Dewa untuk mendapatkan wanita yang katanya adalah cinta sejati dalam hidupnya. Nania.

"Nyonya Syakila meninggal? Bagaimana bisa?" bisik seseorang kepada rekan disebelahnya.

"Aku juga tidak tahu. Tapi, sepertinya kabar itu memang benar. Lihat saja ekspresi Tuan Dewa yang tampak seperti orang yang benar-benar kehilangan."

1
Ma Em
Semoga kebenaran tentang Syakila terungkap bahwa yg jahat sebenarnya bkn Syakila tapi Nania dan kedua orang tuanya yg selalu menyiksa Syakila .
Vie
ih..... ternyata seru juga ceritanya.... awal2 aku agak kesel karena syakila cuman diam menerima saja, tapi setelah kesini2 udah mulai berani membalas.... aku suka ceritanya kalau seorang wanita itu kuat dan juga berani, gak menye2.... 👍👍👍👍👍👍👍👍
Vie
hati2 jantung mu dewa setelah kamu tau semua kebenaranya.... jangan sampai kamu mati karena dapat serangan jantung lagi, apalagi ini adalah suatu kenyataan yang begitu besar dalam hidup kamu.... 🤭🤭🤭🤭🤭
Vie
kamu memang benar2 sangat bodoh seperti apa yang pernah syakila ucapkan..... 👍👍👍👍👍
shenina
semoga dewa kena stroke saat tau semua kebenaran nya 🤣
khady
mana mungkin dewa mau menyelidiki semua tentang Naina, kan Naina cinta matinya dewa menurut Thor nya, makax dewa dan Naina dicerita ini selalu kuasa syakila lah yg harus salah dan menderita, pada waktu nya semua freet
Ariany Sudjana
dewa dewa kamu bodoh, percaya sekali sama jalang murahan Nania 🤣🤣🤭🤭
partini
semoga aja pancing dan pakan nya bagus biar dapat ikan ,kalau ga ya dewa TERBEGE
Suhainah Haris
kalau mau di anggap istimewa ya istimewa kan dulu orang lain ada timbal balik,kalau hanya salah satu itu namanya egois Dewa,
partini
sehhhh kena serangan jantung
lah
khady
semoga NT dewa klu nyampe rumah Naina, pas depan pintu atau kamar nya Naina atau ortunya Naina dewa mendengar semua apa yg mereka Naina dan ortunya bicarakan didlm kamar, biar dewa tambah menyesal, ini malah cerita Naina aj yg muluskan liciknya dan dewa masih aj dibuat percaya sama Naina aduuuhhh😇😇
shenina
haleeehhh dasar dewa tolol.. justru kebalikan si jalang murahan nania adlh titisan ular betina yg sangat licik, belum tau aja kau dewa, bela aja terus 🙄🤣
Ariany Sudjana
kamu bodoh dewa, kamu masih saja yakin kalau Nania itu polos, padahal hanya jalang murahan
Fia Ayu
Aku tuh males mau coment, gk pernah di respon sama author nya, padahal klo dia respon atau like coment pembaca, bisa jadi yg baca banyak, 🙏🏻
lalah rodilah
karya yang sangat bagus
semoga syakila bahagia dan bisa membalas dendam terhadap keluarga dito yang sangat jahat
Ma Em
Bagus Viola buka semua kebusukan Nania dan juga kedua orang tuanya karena sdh memutarbalikkan Fakta bilang juga bahwa Andrew itu bkn anaknya Syakila tapi anaknya Nania .
khady
itu Belum semua rahasia nya Nania dan keluarga Nya km tau dewa, semoga viola jg mengungkapkan fakta tentang anak Naina, biar hancur semuanya, good job viola,, pengen tahu apa hukuman nya Naina yg diberikan dewa setelah tau semua rahasia nya,,
Seela New
go lanjut go lanjut...
menanti kehidupan baru syakila yg bahagia...
we
alur ceritanya menarik
tehNci
Semakin Dewa tau kebohongan yg dilakukan Nania dan ortunya, semakin dalamlah penyesalan yg bakal dia terima..Itu baru soal ginjal. Belum soal si Andrew anak yg katanya anak Syakila dengan laki² yg ntah siapa. Pasti Dewa mau.mati saja...benar² telah ditipu oleh yg kayanya cinta sejatinya Dewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!