NovelToon NovelToon
Peran Pendukung Perempuan Ingin Hidup

Peran Pendukung Perempuan Ingin Hidup

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Hari Kiamat / Transmigrasi / Antagonis
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: YukiLuffy

Lana Croft, seorang mahasiswi biasa, tiba-tiba terbangun sebagai tokoh antagonis kaya raya dalam novel zombie apokaliptik yang baru dibacanya. Tak hanya mewarisi kekayaan dan wajah "Campus Goddess" yang mencolok, ia juga mewarisi takdir kematian mengerikan: dilempar ke gerombolan zombie oleh pemeran utama pria.

Karena itu dia membuat rencana menjauhi tokoh dalam novel. Namun, takdir mempermainkannya. Saat kabut virus menyelimuti dunia, Lana justru terjebak satu atap dengan pemeran utama pria.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YukiLuffy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13

Lana, yang telah menyimpan dua unit SUV lapis baja itu, tiba-tiba teringat asetnya yang paling mewah. Ia tidak melihat alasan mengapa mereka harus tidur di dalam mobil yang sempit setelah berhasil menjalankan misi sebesar ini.

Kael melompat keluar dari mobil yang ia keluarkan sebentar. Lana meraih tangannya, menariknya menjauh sedikit dari tim. Ia lalu mengulurkan tangan ke udara dan, WOOSH! Dua unit RV Class A mewah, berkilau dalam kegelapan, muncul di lapangan terbuka itu.

Kael menoleh ke belakang, raut wajahnya yang serius sesaat menunjukkan keterkejutan. Bukan hanya storage, tapi juga safe house mewah.

Anggota tim lain segera menyerbu keluar.

"Kakak Ipar! Kau Doraemon, ya?" seru Mike, matanya terbelalak melihat kemewahan yang muncul entah dari mana.

"Aku minta satu setelan jas baru, Kakak Ipar! Dan mungkin—" Alex menambahkan.

"Aku mau satu kardus penuh majalah mode terkini! Dan pria tampan bersuara lembut, satu lusin!" timpal Riley, matanya berbinar.

"Satu lusin? Hei, kau pikir Kakak Ipar ini bandar budak?" Ben menyela, dan ia segera mendapat pukulan dari Riley.

Lana tertawa geli melihat tingkah laku mereka. Ia bersyukur memiliki kelompok yang konyol namun setia ini.

RV-RV mewah itu menyediakan air, listrik, dan tempat tidur yang nyaman. Setelah bergiliran mandi air panas—Lana menyelinap ke dimensi untuk membersihkan diri dan mengeringkan rambutnya—kelelahan segera menyerang.

Kael menunggu Lana di dalam RV yang terbesar. Begitu Lana keluar dari kamar mandi, ia langsung menarik Lana ke tempat tidur king size. Kael menutup tirai tebal dan mengunci pintu.

"Aku tidak bisa tidur kalau kau tidak di sini," bisik Kael, membalikkan tubuh Lana hingga gadis itu terbaring di bawahnya.

Ciuman itu datang dengan segera dan menuntut. Kael mencium Lana dengan gairah yang terpendam, membalas semua pengekangan yang ia rasakan selama misi. Ia mencium Lana dengan lembut, lalu berubah menjadi dominasi total, melumat, dan menghisap bibir Lana hingga gadis itu nyaris kehabisan napas.

Saat Lana sudah lemas, Kael melepaskan bibirnya sejenak, menatap mata safir Lana yang memerah karena kelelahan dan hasrat.

"Aku bilang, aku akan melanjutkan yang belum selesai," Kael menyeringai, suara seraknya memabukkan. "Malam ini, kau yang memimpin. Aku tidak akan bergerak, aku milikmu."

Lana memukul dada Kael dengan malu. "Dasar mesum! Aku tidak mau memimpin!"

"Oh? Bukankah kau bilang aku harusnya dingin dan abstinen? Lihat dirimu sekarang, kau yang membuatku menjadi seorang bajingan," goda Kael, merespons keheningan Lana.

"Aku hanya mesum untukmu. Hanya untukmu, Sayang," bisik Kael, mencium telinga Lana, membuat seluruh tubuh gadis itu merinding.

Lana, yang tidak bisa menahan rasa malu dan hasrat, hanya memeluk Kael erat-erat, menyembunyikan wajahnya di leher pria itu. Kael membiarkan ciuman dan sentuhan mereka berlanjut, tetapi ia menahan diri, menikmati kehangatan dan keintiman ini hingga mereka berdua jatuh tertidur.

Perjalanan kembali terasa mulus berkat RV yang nyaman, tetapi kegembiraan itu tidak bertahan lama.

Pada hari ketiga, saat mereka mendekati pinggiran sebuah kota kecil di perbatasan Seattle, Lucas, yang memimpin di depan, tiba-tiba mengerem mendadak.

Di depan mereka, jalanan dipenuhi lautan hitam. Ratusan zombie berkerumun, termasuk beberapa varian mutasi yang lebih besar dan berotot. Di tengah kerumunan itu, sekitar selusin penyintas berjuang melawan serangan yang mustahil. Mereka sudah kewalahan, air mata dan keputusasaan terlihat jelas.

"Sial! Itu terlalu banyak!" seru Mike. "Ada beberapa Shielder (zombie perisai) di sana."

"Kapten, kita harus berputar. Itu terlalu berisiko untuk kita," ujar Lucas, suaranya tegang.

Kael memandang pemandangan itu. Insting militernya berteriak bahwa ia tidak bisa meninggalkan warga sipil yang sekarat.

"Tidak. Kita harus membantu mereka," ujar Kael, mulai membuka sabuk pengamannya.

"Kael!" Lana meraih lengan Kael. Ia tahu ini adalah hal yang benar untuk dilakukan, tetapi ia takut.

Kael berbalik. "Tunggu di sini. Ini bukan pertarunganmu, Lana. Kau jaga kendaraan bersama Riley."

Lana menatapnya, matanya penuh tekad yang kuat. Ia tahu ini adalah momen krusialnya.

"Aku tidak mau," ujar Lana, suaranya tenang namun keras. "Aku ingin turun. Aku ingin bertarung."

"Jangan konyol, Lana. Kau hampir pingsan di pertempuran terakhir!" Kael mulai kehilangan kesabaran.

"Justru itu! Aku tidak mau terus bersembunyi di balik dimensiku atau di balik punggungmu! Aku punya kekuatan ruang. Aku bisa menarik keluar yang terluka, memasok perbekalan. Aku harus menjadi mitra, bukan beban! Aku ingin berjuang di sisimu, Kael!"

Kael menatap Lana dalam-dalam. Ia melihat bukan lagi gadis yang ketakutan, melainkan seorang wanita yang siap menghadapi neraka. Ia tahu ia tidak bisa melindunginya selamanya jika ia terus menahan Lana.

Kael mendesah, kekalahan yang dipenuhi cinta. "Baik. Kau ikut."

Ia meraih Lana, menariknya ke pelukannya, dan memeluknya dengan kekuatan yang nyaris menyakitkan.

"Dengarkan aku, Lana Croft. Kau adalah garis hidupku. Aku tidak akan memaksamu bersembunyi, tetapi kau harus mematuhi aturanku," Kael berbisik, suaranya serak dan serius.

"Kau harus tetap di sampingku. Jika kau terluka sedikit saja... jika darahmu tumpah di sana... Aku tidak akan bisa menanganinya. Aku akan menjadi gila, Lana. Aku tidak tahan kehilanganmu. Apa kau mengerti betapa seriusnya ini?"

Lana membalas pelukannya. "Aku mengerti, Kakak. Aku janji. Aku akan melindungi diriku."

Kael melepaskannya, ekspresinya masih suram. "Kalau begitu, ayo kita selamatkan mereka. Lucas, siapkan tim!"

1
Miss Marsini
up nya yg banyak dong thor ceritanya seru👍
Herli Yani
knpa lemah banget cewe nya Thor buat lana. jadi kuat thor
**Maulina**
thor up dong 🤭
Dwi Supraptisih
lanjutkan cerita yh..ak suka...
nur janah567
🙏🙏🙏🙏 di buat ringan aj biar nudah di mengerti contoh
mendengar konpirmasi
jadi
mandengar ucapan itu
nur janah567
ceritanya bagus cukup menarik . tapi kata kata di bikin ringan saja simple dam mudah di mengerti baki kami yg awam kata intelek kadang gk ngerti thor
Fitri R
lanjut
Dewi hartika
sip siap melawan zombie dan rintangannya lanjut semangat up-up nya😁😁🙏🙏
Dewi hartika
jadi neh makin lengket kael ama lana,baik masih panjang perjuanga kalian,nanti jangan mudah tergoyah dan tergoda lanjuuut..😁😁🙏🙏
Fitri R
lanjut
Dewi hartika
ini nech bibit pelakor, Hati-hati lana ada calon pelakor datang ingin merebut kael,jangan bikin kendor lawan dan hempaskan 😁😁🤭🤭lanjutt🙏🙏
**Maulina**
thor up yg banyak dong 🤭
Dewi hartika
jangan takut lana kael pasti tidak akan tergoda dengan wanita lain,karna cuma kamu yang ia cintai dan posesif padamu,sebab ceritanya berubah karna kehadiranmu lana,ok up up banyak thor
Dewi hartika
serunyaaaa penasaran lanjut di tunggu up datenya thorr🙏🙏
Fitri R
lanjut
BONBON
lanjut kk, awas drop. sejauh ini cerita beginian bnyk yg kgk selesai 😭
Dewi hartika
cerita menegangkan dan romantis juga,sip lanjuuutt🙏🙏
Fitri R
lanjut thor semangat
Yusnani Tungkal
lanjut Thor up nya
Moon red
menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!