NovelToon NovelToon
Mimpi Ini Terlalu Indah

Mimpi Ini Terlalu Indah

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Romansa
Popularitas:87
Nilai: 5
Nama Author: Sabana01

Ia adalah Echo bernama Jae, idol pria berwajah mirip dengan jake Enhypen. Leni terlempar kedua itu dan mencari jalan untuk pulang. Namun jika ia pulang ia tak akan bertemu si Echo dingin yang telah berhasil membuat ia jatuh cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sabana01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hukuman Echo dan Audit Minimarket

Leni kembali ke apartemen Jae dengan kepala masih berdenyut, sisa resonansi yang belum mereda. Namun yang lebih menusuk adalah tatapan Jae—tatapan yang tidak marah, tapi kecewa. Itu lebih menyakitkan.

Jae tiba malam itu tanpa banyak bicara. Ia hanya berdiri di ambang pintu ruang tamu, menatap Leni seolah menimbang apakah ia masih bisa dipercaya.

“Kau melanggar Aturan Emas,” katanya akhirnya. Suaranya datar, final. Tidak ada ledakan emosi. Justru itu yang membuat Leni ingin mengecil. “Kau mempertaruhkan kepulanganmu. Dan kau hampir menarik Jake masuk ke sini.”

Leni menggigit bibir. “Aku mendapatkan data penting. Resonansinya—”

“Tidak terkontrol.” Jae berjalan mendekat, cengkeramannya hangat tapi dingin pada saat yang sama ketika ia memegang bahu Leni. “Kalau itu terulang, kau bisa terjebak selamanya di dunia ini. Atau lebih buruk… Jake yang terseret.”

Leni menahan napas saat ia mengambil seluruh kartu akses, kunci mobil, bahkan remote digital apartemen.

“Mulai sekarang, kau dikarantina.”

“Aku tahanan?”

“Tidak.” Jae menghempaskan satu set file bisnis ke meja. “Kau aman di sini. Makanan akan datang. Aku yang akan mengurus semuanya. Tugasmu hanya satu: mempelajari hidup Kim Leni yang asli.”

Posesif. Intens. Tapi bukan romantis—lebih seperti seseorang yang takut kehilangan bagian penting dari rencana besar.

Leni merasa terkurung, tapi ia tahu Jae benar. Dan… ia juga tahu dirinya tidak akan diam.

......................

Karantina ternyata membuat otaknya bekerja lebih cepat. Leni menenggelamkan diri dalam tumpukan file J-Cosmetic. Spreadsheet, laporan keuangan, data inventaris—semuanya.

Segera saja ada hal yang tidak masuk akal.

Penjualan produk unggulan meningkat drastis. Tetapi stok bahan baku? Tidak berkurang sesuai prediksi. Bisa saja ada penyimpangan. Atau… seseorang sedang menyembunyikan angka.

Margin keuntungan produk-produk tertentu juga janggal—terlalu tinggi dibanding standar industri, tetapi laba bersih tetap stagnan.

“Uang ini ke mana?” gumamnya. “Kalau di minimarket, selisih lima puluh perak aja ketahuan. Ini… ratusan juta won hilang.”

Lalu ia menemukan hal paling mencurigakan: 80% bahan baku impor disuplai oleh perusahaan kecil bernama Phantom Corp, yang baru berdiri setahun lalu. Dan Kim Leni—yang asli—yang menandatangani kontrak eksklusif.

Leni menyandarkan tubuhnya ke kursi, menatap tumpukan data seperti puzzle yang akhirnya mulai memunculkan gambarnya.

“Kim Leni dibodohi hidup-hidup.”

Dan mungkin Paman Kang atau seseorang di lingkaran direksi memanfaatkan kelengahan itu.

......................

Malam itu, Jae pulang dengan wajah lelah. Ia menaruh makanan di meja, lalu menatap Leni seperti penjaga penjara memastikan tahanannya masih di sel.

“Kau makan. Lalu tidur. Dan jangan gunakan ponsel untuk fan-girling lagi.”

Leni tidak tersinggung. Justru ia tersenyum—senyum kecil ala Kim Leni, sinis dan tajam.

“Aku tidak fan-girling.” Ia menyerahkan beberapa print-out penuh lingkaran merah dan catatan tebal. “Aku mengaudit perusahaanmu.”

Jae berhenti. Matanya turun ke kertas-kertas itu.

Leni menunjuk ke angka-angka yang mencurigakan. “Penjualan naik, bahan baku tidak turun. Margin tinggi, tapi laba bersih stagnan. Dan pemasok tunggal bernama Phantom Corp. Kau lihat keanehannya?”

Ia menatap Jae dengan penuh kalkulasi.

“Ini bukan salah Kim Leni. Ini korupsi. Dan kalau aku tidak ada, perusahaan ini akan meledak.”

Jae mengerutkan alis, membaca cepat seperti ia sedang mengejar ritme adegan film aksi.

“Jika kau mengurungku sekarang,” lanjut Leni pelan, “J-Cosmetic akan bangkrut ketika aku kembali ke duniaku. Dan kau akan tetap punya masalah ini di dimensi ini.”

Diam. Hening. Jae menatapnya lama, terlalu lama, seolah mencoba menembus isi kepalanya.

Leni mengangkat dagu, penuh negosiasi. “Izinkan aku masuk kantor. Akses penuh. Aku tidak akan mendekati Jake. Aku akan fokus membersihkan kekacauan Kim Leni dan menyelamatkan asetnya. Itu akan membantu kita membuka jalur pulang.”

Jae mengembuskan napas pelan, menyerah pada logika yang sulit dibantah.

“Aku akan memberimu akses,” katanya akhirnya. “Tapi kau ditemani Manajer Park. Dia hanya tunduk pada perintahku.”

Ia menatap Leni dengan intensitas yang membuat tengkuknya merinding.

“Satu langkah salah, Leni… dan kau kembali dikurung.”

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!