NovelToon NovelToon
Diceraikan Suami, Dipinang Sahabat Kakakku

Diceraikan Suami, Dipinang Sahabat Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengganti / Cerai / Wanita Karir / Angst / Romansa
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Anjana

Dinda tidak menyangka kalau pernikahannya bakal kandas ditengah jalan. Sekian lama Adinda sudah putus kontak sejak dirinya mengalami insiden yang mengakibatkan harus menjalani perawatan yang cukup lama. Hingga pada akhirnya, saat suaminya pulang, rupanya diceraikan oleh suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 23 Kabar tak terduga

Pagi itu, suasana rumah keluarga Hamuangka terasa tegang.

Hujan semalam masih menyisakan udara dingin, namun di ruang makan justru panas oleh amarah yang ditahan.

Riko turun dari lantai dua dengan langkah tergesa, pakaiannya belum rapi, wajahnya kusut karena kurang tidur. Ia langsung mengambil kunci mobil di meja tanpa berniat sarapan.

Nyonya Merti yang sedang menyeruput teh, mendongak dengan tatapan tajam.

“Riko, kamu mau ke mana pagi-pagi begini?” tanyanya dengan nada yang sudah jelas penuh kecurigaan.

“Bukan ke kantor, Ma. Aku mau cari Adinda lagi,” jawab Riko singkat sambil menatap ke arah pintu.

Baru selesai kalimat itu meluncur, gelas teh di tangan Nyonya Merti terhenti di udara. Tubuhnya menegang, wajahnya berubah kesal.

“Riko!” bentaknya tiba-tiba. “Setiap hari terus begitu! Apa tidak ada kerjaan lain selain mengejar perempuan itu?”

Riko meremas kunci di tangannya, mencoba menahan diri. “Ma, aku harus cari dia. Aku harus ketemu dan sel—”

“Selesaikan apa?” potong Nyonya Merti tajam.

“Perempuan itu sudah tidak pantas kamu cari! Dia sudah kamu ceraikan, bikin malu keluarga ini! Dan kamu masih saja… masih saja membela dia!”

Riko mengembuskan napas berat, menahan naiknya emosi.

“Ma, jangan menyalahkan Dinda begitu. Semua yang terjadi itu—”

“Sudah! Mama tidak mau dengar!”

Nyonya Merti berdiri, menunjuk ke arah Riko. “Mama tidak suka Adinda! Mama tidak pernah suka! Dari awal dia masuk rumah ini saja, Mama sudah merasa ada yang aneh pada anak itu!”

“Cukup, Ma,” ujar Riko, suaranya rendah namun tegas.

Namun Nyonya Merti tidak berhenti.

“Kamu itu dibutakan perasaan! Sekarang lihat? Dia pergi, hilang, tidak jelas, dan kamu dibuat seperti orang linglung setiap hari!”

Riko terdiam, rahangnya mengeras.

“Pokoknya, Mama larang kamu mencari dia lagi!” tegasnya, tangan terlipat di dada.

Riko mendongak, menatap ibunya lurus-lurus untuk pertama kalinya sejak pagi itu.

“Maaf, Ma… tapi kali ini aku tidak bisa nurut.”

Nyonya Merti membelalak. “Riko!”

“Kalau Mama mau marah, marah saja. Tapi aku tetap akan cari Dinda. Dia bukan perempuan buruk seperti yang Mama pikir.” Riko melangkah mundur, bersiap pergi. “Dan sampai aku menemukan dia, aku gak akan berhenti.”

Tanpa menunggu jawaban, Riko membalikkan tubuh dan pergi.

Nyonya Merti berdiri di tempat, kedua tangannya mengepal keras.

Wajahnya memerah, bukan hanya karena marah, tapi juga karena ketakutan kehilangan kendali atas putra yang paling ia andalkan.

“Anak itu…” gumamnya gemetar, “sungguh membuatku naik darah.”

Sementara di luar, suara mesin mobil menyala.

Riko pergi…

membawa keresahan ibunya, dan membawa keyakinan yang bahkan ia sendiri tidak mengerti sepenuhnya.

----------

Sedangkan di rumah sederhana itu, suasana sarapan terasa hangat. Meja kecil yang biasanya sepi kini terisi penuh oleh empat orang, yakni Vikto yang duduk bersebelahan dengan Dinda, Mbak Tia yang sibuk menambahkan menambahkan porsi, Ziro yang makan dengan lahap sambil sesekali mencuri pandang, memandangi pasangan baru itu dengan ekspresi geli sendiri.

Adinda mencuri-curi pandang pada suaminya. Tiap kali mata mereka bertemu, pipinya memerah dan ia menunduk cepat-cepat. Vikto hanya tersenyum kecil, seolah menikmati setiap reaksi malu istrinya.

“Masakan Mbak Tia memang juara,” puji Ziro sambil mengacungkan jempol.

“Bisa aja, kamu,” balas Mbak Tia sambil melirik.

Semuanya berjalan tenang dan ceria… hingga tiba-tiba ponsel Vikto bergetar keras di atas meja.

DRRT! DRRT!

Mendengar nada khusus dari rumah kediaman Kesuma, raut wajah Vikto langsung berubah. Ia menatap layar, lalu bergegas menerima panggilan.

“Halo? Ada apa—”

Belum sempat ia menyelesaikan kalimat, suara dari seberang membuat tubuhnya sontak menegang.

“Apa?! Papa di rumah sakit?!”

Seruan itu membuat seluruh ruangan terdiam. Dinda reflek menutup mulutnya, jantungnya berdebar cepat. Sementara Ziro langsung menegakkan tubuhnya, siap kapan saja mengikuti perintah.

Vikto tak sempat berkata banyak. Ia langsung memutus panggilan, meraih jaket yang tersangkut di kursi, lalu bangkit dengan wajah pucat dan tegang.

“Ziro, ambil mobil. Sekarang,” perintahnya cepat.

“Siap, Bos!” Ziro langsung berlari keluar.

Adinda berdiri di tempatnya, tubuhnya sedikit gemetar. Rasa takut dan gelisah menyergap begitu saja. Ia menggigit bibir, menahan cemas yang menumpuk di dadanya.

“Kak… Papanya Kak Vikto kenapa?” tanyanya pelan.

Vikto menghela napas panjang, namun nadanya tergesa dan berat.

“Aku belum tahu. Tapi mereka bilang kondisinya tidak stabil.”

Adinda mencengkeram jemarinya sendiri, bersalah.

“Jangan-jangan… Papa jatuh sakit karena tahu kita sudah menikah?”

Vikto menatapnya, sedikit mengerutkan kening namun suaranya tetap lembut.

“Dinda, jangan menyalahkan diri sendiri. Papa memang tidak setuju, tapi itu bukan salahmu.”

Meski begitu, kecemasan di mata Adinda tidak mereda. Di kepalanya, bayangan Nyonya Wirna dan Tuan Abdi saat marah seakan kembali menghantui. Ia tahu betapa tidak sukanya mereka pada dirinya. Dan jika benar mereka mengetahui ia sudah menjadi istri Vikto, ia takut badai besar menanti di depan.

“Aku ikut,” ucap Adinda lirih.

Namun Vikto menggeleng pelan.

“Kamu dan Mbak Tia tunggu di rumah dulu. Aku tidak mau kamu menghadapi amarah mereka dalam keadaan begini.”

“Tapi Kak—”

“Aku janji akan kabari begitu sampai di sana,” potong Vikto lembut, meski matanya jelas memendam kegelisahan yang sama.

Mobil Ziro sudah menunggu di depan rumah. Vikto menatap istrinya sekali lagi, lalu menyentuh pipi Dinda dengan lembut.

“Doakan Papa baik-baik saja.”

Dinda mengangguk, meski hatinya terasa diremas.

Vikto pun pergi dengan langkah tergesa, sementara Dinda berdiri di teras, menatap kepergian suaminya. Angin pagi yang tadinya hangat terasa berubah dingin, membuatnya memeluk diri sendiri erat-erat.

1
Qaisaa Nazarudin
Noh yang lain,Denger gak tuh pesen Oma ke Dinda..Buka telinga kalian lebar2...
Qaisaa Nazarudin
Alhamdulillah,ku pikir Oma manggil Dinda nyuruh dia ninggalin Vikto..
Apa keluarga nya Percaya dengan omongan Dinda nanti tentang wasiat Oma,Takutnya menuduh Dinda mengada2..Harusnya 2 orang yg masuk sebagai saksi..
Qaisaa Nazarudin
Selalu ALASAN ini yg digunakan untuk memaksa anak2 MENIKAH, Dengan cara begini anak2 gak bisa MENOLAK..🤦🤦
Qaisaa Nazarudin
Baru juga Vikto dan Dinda menemukan BAHAGIA, udah ada aja hambatan nya..kasian banget Dinda..
Qaisaa Nazarudin
Ialah dia PERGI dia udah diceraikan,ngapain lagi dirumah ini..Riko juga udah gila Talak kayaknya,Sebelum Cerai kenapa gak diselidiki dulu kebenaran nya,main Percaya gitu aja omongan mereka, Sekarang kamu yg kayak orang SEWEL,Kalo ketemu juga Dinda udah MILIK orang lain,Rasain kamu..😠😠😠
Uba Muhammad Al-varo
Riko oh Riko..... penyesalan terdalammu udah terlambat dan kau Vikto jagalah selalu Adinda.
Uba Muhammad Al-varo
semoga aja Adinda baik' saja dan kabar yang terjadi pada tuan Abdi tidak mempengaruhi pernikahannya Adinda dan Vikto
Uba Muhammad Al-varo
Vikto udah cinta dan sayang ke Adinda ternyata udah lama 😉😊
Uba Muhammad Al-varo
nggak salah kok kalian berdua tidur berpelukan,Vikto dan Adinda kan udah resmi menikah 🙂🙂🙂
Uba Muhammad Al-varo
semoga ini awal kebahagiaannya Adinda dan Vikto
Anjana: Semoga ya kak, kasihan menderita terus😭
total 1 replies
Uba Muhammad Al-varo
jadi kalau seumpamanya Riko menemukan Adinda, Riko tidak bisa membawa pulang Adinda karena Adinda sudah menikah dengan Vikto.
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya Vikto dan adinda menikah 🙏
Uba Muhammad Al-varo
karena sering bertemu antara Adinda dan Vikto akhirnya benih cinta tumbuh diantara kedua nya
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya Adinda sembuh kembali dan mendapatkan kerja, buktikan ke keluarga nya Riko,kamu bisa sukses dan berhasil menjalani hidup
Uba Muhammad Al-varo
semoga cintanya Vikto diterima oleh Adinda dan mereka segera menikah
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya Adinda bertemu dengan Vikto semoga ini juga awal kehidupan nya Adinda lebih baik lagi
Uba Muhammad Al-varo
Adinda....😭🤧😭🤧😭🤧 semoga kamu mendapatkan kebahagiaan ditempat baru
Uba Muhammad Al-varo
semangat sembuh Adinda,kamu pasti bisa melewati ujian sakit ini💪💪💪💪💪
Uba Muhammad Al-varo
benar Oma Hela kalau cinta sejati memang harus diuji dengan badai yang besar demi bisa bertahan
Uba Muhammad Al-varo
benar omongan mu mbak Tia,Vikto itu ada rasa sama Adinda
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!