NovelToon NovelToon
KAU DAN AKU DI PANGGUNG TERAKHIR

KAU DAN AKU DI PANGGUNG TERAKHIR

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Romansa / CEO / Model
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: amariel

Seraphina Luna — supermodel dengan kehidupan yang selalu berada di bawah sorotan kamera. Kalleandra — pria asing yang muncul di malam tak terduga.

Mereka bertemu tanpa sengaja di sebuah klub malam. Sera mabuk, Kalle membantu membawanya pulang ke apartemennya. Tanpa disadari, dua wartawan melihat momen itu. Gosip pun tercipta.

Seketika, hidup mereka berubah. Gosip itu bukan sekadar cerita — ia memaksa mereka untuk mengambil keputusan yang tak pernah terbayangkan: menikah. Bukan karena cinta, tapi karena tekanan dunia.

Di balik cincin dan janji itu tersimpan rahasia dan luka yang belum pernah terungkap. Akankah cinta lahir dari dari gosip… atau ini hanya akhir dari sebuah pertunjukan?

"Di balik panggung, selalu ada cerita yang tak pernah terucap."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon amariel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MALAM YANG TAK DI HTUNG WAKTU

Jakarta malam ini di awali hujan deras.

Dan seperti biasa, hujan datang tanpa aba-aba — sama seperti pertengkaran yang nggak pernah sempat mereka perbaiki.

Sera duduk di balkon, memakai hoodie kebesaran Kalle, rambutnya berantakan tapi tetap terlihat seperti model majalah yang tersesat di desa dingin.

Tangannya menggenggam botol wine yang belum habis dari acara pemotretan minggu lalu.

"Untuk hidup yang nggak pernah aku pilih,” gumamnya sambil meneguk.

Bian mengetuk pintu pelan, lalu nongol pakai jas hujan warna kuning mencolok, bawa sekantong martabak.

"Sera, gue tahu ini bukan waktu yang tepat, tapi gue bawain comfort food!”

“Comfort apaan, Bi. Itu kolesterol food.”

“Sama aja. Semua yang bikin bahagia itu nggak sehat.”

Sera nyengir miring.

Bian duduk di lantai, buka martabak, lalu mulai mengoceh panjang kayak biasa.

"Gue tuh iri loh sama Lo, Ser. Dikasih undangan ke Milan, tinggal bilang ‘ya’. gue? Dikasih undangan kawinan mantan aja masih galau mau datang apa nggak. Ditambah juga sama hidup Lo yang menurut pepatah kaya semesta mendukung Lo. Lakik Dokter, ganteng, pendiam, gak banyak tingkah."

“Setelah gue mendengar curhatan lo. Kesimpulan gue mengatakan kalau lo tuh definisi manusia yang bisa mencampurkan tragedi sama stand up comedy.”

“Ya emang. Hidup kalau nggak diketawain, bisa gila.”

Hening sebentar.

Lalu Bian nyeletuk pelan tapi serius.

"Tapi, Sera… Pernikahan Lo baik-baik ajakan ?Lo ada perasaan-kan sama itu Dokter. Kek sayang sama bapak Kalle gitu."

Sera menatap gelasnya.

Angin malam masuk, dingin menggigit.

"Sayang itu masalah gampang, Bi. Yang susah itu… bikin gimana kami bisa kaya pasangan normal. Yang bisa ngobrol apa aja pas lagi berdua. Dia bisa negur aku misal ada yang dia gak nyaman. Walau aku tahu sih alasannya kenapa kami gak bisa kaya pasangan menikah pada umumnya."

"Dia insecure kali. Sorry to say meski dia Dokter terkenal , ada klinik juga. Tetep aja secara bibit bebet bobot kalah jauh sama Lo. Inget gak si Luxe press pernah angkat berita soal kalian apa ? Kalleandra numpang hidup..!! kebayang itu suami Lo baca kek mana perasaannya."

"Apa gue salah ambil keputusan waktu itu?"

"Hah ? Keputusan yang mana ?"

"I-iya itu keputusan buat menikah biar gosipnya bisa reda."

Hampir saja Sera kelepasan bicara pada Bian soal pernikahan kontraknya dengan Kalle.

Bian pamit pulang setelah memastikan Sera makan setengah martabak dan minum air putih.

Tapi begitu pintu tertutup, Sera balik lagi ke wine-nya.

"Sedikit lagi nggak apa-apa…”

Lampu berpendar samar.

Kalle yang baru pulang dari rumah sakit mendapati pemandangan itu: Sera di lantai, tertawa kecil sendiri sambil bicara pada bayangan.

"Aku tuh capek. Capek banget berusaha jadi orang kuat di dunia yang nunggu aku jatuh.”

Kalle mendekat, menahan napas.

Sera menatapnya, separuh sadar. Bahwa ada sosok Kalle yang muncul tiba-tiba di apartemennya.

"Kamu baru pulang ? Eh, kok tahu aku lagi ada disini. Perasaan tadi pagi aku lupa kabarin kamu."

"Sera, kamu mabuk?”

“Aku nggak mabuk. Aku cuma…minum dikit. segini aja segini. Habis cape banget aku tadi seharian photoshoot."

Kalle jongkok di depan Sera, menatap mata yang mulai berkaca.

"Kita istirahat," Tangan Kalle sudah akan menyentuh pundak Sera, namun dia tepis.

“Kamu selalu nyuruh aku istirahat, tapi kamu nggak pernah nyuruh aku tinggal.”

Kalimat itu menampar lebih keras dari angin malam.

Kalle diam.

Ia menarik napas dalam, mencoba tetap tenang.

"Kalau aku minta kamu tinggal, kamu bakal berhenti ngejar mimpi kamu?”

“Kalau kamu minta dengan jujur… mungkin iya.”

Hening panjang.

Lalu Kalle membantu Sera berdiri.

Gerakan mereka lambat, tapi ada sesuatu yang lembut — keintiman yang tidak dibangun dari nafsu, melainkan dari dua hati yang sama-sama hancur.

Kalle membawa Sera ke kamar, menutup jendela yang setengah terbuka.

Sera menggenggam tangannya, tidak mau dilepas.

“Kalle…”

“Hm?”

“Kamu sadar nggak sih, kita ini kayak dua orang yang lupa cara pulang?”

“Mungkin kita cuma belum tahu ke mana harus pulang.”

Sera menarik tangannya pelan, tapi kemudian mendekat lagi. Jari-jemarinya menyentuh pipi pria itu. Kemudian turun ke bawah. Sebuah gerakan yang cukup pelan namun mampu membangkitkan sesuatu yang berbeda di diri Kalle.

Pria itu coba menepis tangan Sera. Menaruh kepala itu untuk tidur. namun Sera menarik lehernya untuk mendekat.

"Kayanya selain kita kaya pasangan asing, kita juga belum pernah ciuman deh. Terakhir kamu cium aku tuh pas momen nikahan. Itu juga karena aba-aba MC-nya. Sama--ah satu lagi pas aku mau ke Paris."

Bau alkohol menyeruak tipis. Kalle tahu kalau yang dikatakan Sera tak lebih dari efek minumannya. Wanita itu masih saja terus meracau

"Kenapa kamu gak ada keinginan cium aku gitu ? Gak penasaran sama aku kah ? Aku kurang menarik ? Gak sexy ?"

"Kamu tiduran sebentar. Aku bikinkan teh madu, biar mengurangi mabukmu."

"Ihh, apa sih. Aku tuh gak mabuk. Gak-- mabuk." jelasnya menekan dengan intonasi marah.

Sera lantas menarik paksa wajah kalle untuk mendekat. satu kecupan singkat dia berikan di bibirnya. Dan tak ada reaksi apapun di tunjukkan Kalle selain diam. Pria itu betul-betul memancing emosinya.

Hingga tanpa sadar tubuh Kalle kini sudah ada di bawah kukungan-nya. Sera tak peduli jika akan di katakan sebagai perempuan tak tahu malu. Dia kesal..! Kesal karena Kalle seperti menolaknya.

"Sera, stop..!" Kalle menahan tangan wanita itu yang kini sudah menjalar di setiap inci tubuhnya.

Namun balasannya malah tawa cekikikan Sera. Perempuan itu terlihat senang menggoda Kalle. Bahkan dia makin berani dengan menciumi leher juga bahu Kalle. Memberikan sedikit gigitan kecil nan nakal.

Shit ..!! Sebagai pria normal dia tak bisa terus-terusan bertahan. Apalagi dengan tatapan nakal di tambah gerakan l*ar Sera di atas tubuhnya.

Kini Kalle tak mau kalah. Ganti dia yang membalikan tubuhnya hingga ada di atas Sera.

"Kamu serius kita mau melakukan ini ?"

"Kamu takut ?"

"Ini di luar kesepakatan kita. Dan ini hal yang kamu gak mau."

Sera malah tersenyum sambil mengedipkan mata." Ini kamu ngomong karena takut atau gak tahan ?"

Suara nafas tak teratur juga desahan Sera terdengar di kamar ini. Tangannya kini sudah membuka satu persatu kancing kemeja milik pria tersebut. Dia bahkan kembali melu**t bibir Kalle.

Kali ini Kalle tak tinggal diam. Dia membalas segala perlakuan Sera di ranjang. berharap esok tak ada kemarahan dan rasa menyesal dari wanita itu saat mereka akhirnya melakukan percintaan panas malam ini.

****************************************

Seseorang baru aja menaruh jas putihnya saat matanya menangkap dari balik tirai jendela dua perawat mendorong ranjang pasien dengan cepat.

"Siapa ?" gumamnya pelan sambil menoleh pada seorang wanita di belakang layar komputer.

"Ooh, itu Della."

"Della." Ejanya pelan."

"Itu loh perawat yang suka ada di bangsal anak, Lin."

Perempuan itu masih mengerutkan keningnya. berpikir nama yang baru di sebutkan temannya itu.

"Delani Sifa, maksud kamu ?"

"Yup. ingatkan."

"Loh, dia kenapa ?"

"Kecelakaan. Tadinya ada di Central Health terus di pindah ke sini sesuai arahan ibu Ayu sama pak Adipati juga."

Kecelakaan..! Wah, Alina sungguh tidak tahu kabar itu setelah beberapa hari dia baru kembali dari tugas luar kotanya.

"Eh, ini kamu kapan kasih berkas buat persiapan ke Sukabumi. Prof Harry kemarin udah nanya." temannya mengingatkan.

"Ahh iya, lupa lagi aku. Untung kamu ingatkan." seru Alina, thank Lusi."

Perempuan berkacamata itu malah menggeleng pelan. Tapi setelahnya dia menegakkan kepala menatap Alina.

"Kamu tahu gak di Sukabumi bakal ketemu sama siapa, Lin."

"Gak, memang siapa ? Kamu tahu ?"

Lusi sejenak terdiam sebelum akhirnya mengangguk pelan.

"Ada Kalle disana."

Nama yang membuat Alina tertegun. Kalle, maksudnya Kalleandra ? Ah, sudah lama sekali dia tak mendengar kabar lelaki yang dulu pernah menjadi bagian hidupnya. Menjadi tempatnya berlindung. Dan menjadi cintanya. Apa kabar dia sekarang ?

**********************************

Keesokan paginya, hujan berhenti.

Sinar matahari masuk lewat tirai tipis, menyentuh pipi Sera.

Ia bangun pelan, menatap ke samping.

Kalle sudah tidak di situ, tapi ada secangkir teh hangat di meja.

Di bawah cangkir itu, ada secarik catatan kecil:

"Kamu tidur pulas, aku gak berani bangunin.. untuk pertama kalinya, kamu kelihatan tenang. semoga bukan karena mabuk."- K

Sera terduduk. kepalanya terasa berat. Hanya saat ini dia sudah mengingat apa yang terjadi semalam antara dirinya dan Kalle.

Ternyata semalam itu bukan mimpi.

Tangannya menyentuh tulisan itu lama. Dengan tubuh yang masih berselimut.

"Morn-----ing.."

Suara Bian yang kencang tertahan ketika dia masuk dan mendapati Sera di atas ranjang dengan penampilan tak biasa. Rambut panjang acak-acakan dan---- tubuh polos yang hanya berbalut selimut.

"Sera---ini Lo." ucapan Bian menggantung." Jangan bilang semalam Lo sama Kalle--."

"that right, Bian. Gue habis making love sama Kalle." ujarnya enteng.

Sera segera beranjak dari ranjangnya. Melewati tubuh Bian dengan menyeret selimut.

"Sera---."

"Gue mabuk..! Udah ya jangan nanya macam-macam. Siapin matcha sama roti panggang saja."

"Ser---."

"Bian..siapin aja."

"Tapi di depan udah ada roti sama matcha." ucap pria kemayu itu pelan." Bukan gue ya buat loh."

Sera tertegun. Sudah pasti, Kalle yang menyiapkan untuknya. Haruskah setelah ini dia berterima kasih pada lelaki itu.

"Eh muka Lo kenapa ? Kok meringis gitu. ada yang sakit ?"

Pertanyaan Bian yang mampu membuat Sera melotot dengan pipi bersemu merah.

Sakit ? Iya, tiba-tiba saja dia merasakan bawahnya terasa perih. Sialan, ternyata sesakit ini rasanya, pantas Kalle begitu baik.

1
ukaza
next air
Imam Supriyono
disini karakter ayu lebih dominan .....sera ....kalah jauh ma ayu ibunya.....
ukaza
thanks up nya kak dan di tunggu update terbaru,yg rajin ya Thor up up nya 💜
sukma dewi
/Smile/
ukaza
halo Thor permisi.... tok tok tok, kk air, kapan lanjut
aisyah zahra
menarik bgt
AKU_AIR
😄😄😄😄😄😄
Mertysmart MertySmart
serius nanya thor, sbnernya dulu itu bara beneran cinta sm olive nggak?
Dini Yulianti
tp dsini ga di ceritain kalo si kale punya kakak ya?
ukaza: itu tau jadi jgn banyak ngebahas plis kita nikmatin aja karya air,
(ingat gak harus plek ketiplek kan)
salam damai sejahtera 🤭🙏
total 1 replies
Dini Yulianti
pokoknya jgn ada drama cere aja, cukup sera balas densam aja nanti sama kalle, kalo alurnya sama nanti kaya bara olive
Alleandra_syah
lanjut kak..
Alleandra_syah
ini gundiknya Adipati ada berapa sich....🤭
AKU_AIR: banyakkk🤣🤣
total 1 replies
Mertysmart MertySmart
Smangat thor💪, di tunggu lanjutannya
AKU_AIR
kayanya udah aku revisi deh kak. bab mana lagi yaa
ukaza: revisi lagi tuh part 4, ohya kok blm update terbaru sih kak air
total 3 replies
itsme zepi!
thor, kenapa ada part yg diulang ya? btw, makasih update double2nyaaa💙
AKU_AIR
aah udah ku revisi terima kasih
ukaza
thanks kak air di tunggu up up nya 🔥💪
Dini Yulianti
ko babnya di ulang
ukaza
ini kok kayak isian bab 16 sih Thor?
ukaza
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!