NovelToon NovelToon
Saya Alona

Saya Alona

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Wisye Titiheru

Alona gadis introvert yang mulai merasakan sesuatu yang berbeda di hatinya ketika bertemu dengan Vier pemuda tegas yang cuek di tempat tugasnya didaerah terpencil. Di daerah perbatasan Indonesia dan Kalimantan.
Apakah cinta seorang dokter spesialis penyakit dalam dengan seorang perwira angkatan darat yang tegas dan cuek bisa terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisye Titiheru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Prewed Yang di Inginkan

Kampung Sampan yang menjadi saksi cinta mereka, akan menjadi peristiwa penting dalam hidup Vier dan Alona. Pagi - pagi sekali. Alona dengan baju seragam lapangan mereka mengambil foto di depan posko militer dan puskesmas. Kemudian dengan baju santai mereka mengambil foto di sungai kecil tempat Vier melamar Alona menjadi pacarnya. Pengarah gaya adalah ners Zaki si paling heboh. Semua foto indah kenangan mereka sudah di lakukan. Sedangkan yang makeup Alona adalah Cila si bidan centil. Alona kalau tidak di makeup pun cantiknya luar biasa.

Sore hari Vier mengadakan makan - makan buat anggota tentara dan semua tenaga medis. Hanya makan bakar - bakar ayam, pengucapan syukur atas kenaikkan pangkat minggu lalu. Acara sampai malam hari. Pukul sepuluh mereka sudah beristirahat, karena besok pagi mereka akan ke kota.

Tanaga medis yang baru adalah dokternya adalah anak kampung sendiri Dokter Rebeca, anak dari pasangan orang tua pekerja kelapa sawit yang di kunjungi Alona waktu hari - hari pertama Alona ada di Kampung ini. Sedangkan Ners Silas yang adalah pegawai puskesmas ini tetap menjalankan tugasnya. Kami meninggalkan banyak sekali kenang - kenangan buat Silas. Karena mereka berlima harus berpisah dengannya. Silas adalah anak kalimantan namun bukan dari kampung ini. Namun dia senang berada di Kampung ini.

Pagi hari pukul enam rombongan yang mengantar tenaga medis sudah siap, begitu juga Vier yang khusus dayang menjemput dan melakukan foto prewed dikampung ini. Kepala desa dan istrinya juga hadir. Mereka minta maaf kepada Vier dan Alona. Alona langsung memeluk kedua orang tua itu yang hanya hidup berdua. Karena mereka hanya memiliki satu anak yaitu Almarhum Sherly.

Pukul delapan, kendaraan tentara yang mengantar mereka sudah melaju memasuki hutan kalimantan. Silas menangis, dua tahun lebih bersama mereka merupakan sesuatu yang berharga baginya selain kebersamaan juga ilmu yang dia peroleh.

Pukul tujuh malam rombongan tiba di hotel yang dituju. Rencananya lusa mereka akan berangkat pagi pukul tujuh. Selesai bersih - bersih mereka berenam jalan - jalan keliling kota Pontianak membeli ole - ole khas kota ini. Dan menikmati jajan di malam hari. Pukul sepuluh mereka sudah kembali ke kamar mereka masing - masing. Dokter Iwan bersama ners Zaki, sedangkan Vier bersama ners Soni, Alona dan Cila mendapat kamar bersama. Kamar mereka berjejeran.

Pukul enam pagi di jemput oleh anggota tentara, menuju ke bandara selesai melapor mereka sarapan dahulu. Alona dan Vier kursinya berdekatan. Kira - kira pukul tujuh mereka sudah boarding ke pesawat.

"Terima kasih mas, sudah jemput aku." Vier hanya mencium kening pacarnya. Satu jam empat puluh menit waktu tempuh yang akan mereka jalani. Diperkirakan jam sepuluh pesawat yang membawa mereka akan tiba di parkiran bandara Soekarno Hatta. Cuaca sangat baik, cerah sehingga pulau - pulau terlihat. Dan tepat pukul sepuluh mereka keluar dari pintu pesawat. Karena masih pagi, mereka rencana mau ke kantor kementrian kesehatan untuk melapor dan dokter Iwan akan langsung ke Bandung dengan kereta, Sedangkan Zaki, Soni dan Cila hanya tinggal di Jakarta. Kalau Alona akan tinggal dirumah Vier di Jakarta Timur bersama Saviera kakak Vier. Mereka semua menggunakan grep ke kantor kemantrian. Vier tetap mengantar.

Selesai melapor Dokter Alona dan tim mendapat bonus. Khusus yang langsung ditransfer ke rekening masing - masing. Vier berencana membeli mobil untuk mobile mereka di Jakarta. Dulu waktu neneknya masih hidup mereka mempunyai mobil kijang, namun mobil itu sudah dijual waktu Vier mau tes akademik militer.

Mereka semua terpisah di kantor kementrian. Vier dan Alona sedang menuju ke diler mobil honda. Memang rencana memiliki mobil sudah diinginkan sewaktu pulang dari kalimantan, namun Vier menunda karena, dia mau ke Bali.

"Kemana mas?"

"Kita beli mobil ya."

"Mas, kalau ngak penting ngak usah." Vier tersenyum.

"Kita butuh sayang. Mas susah dari kembali pengen beli, biar mobile Tempat kerja le rumah di kebon jeruk cepat. Mas sudah hitung dek. Kita bisa hidup berdua, tanpa kekurangan."

Akhirnya pilihan jatuh kepada mobil honda CVR model terbaru. Ketika transaksi selesai. Vier memasukan koper pacarnya kedalam mobil yang baru.

"Baru tiba Jakarta ya."

"Iya, calon istri saya baru pulang dinas di Kalimantan."

"Tentara?"

"Kalau saya iya. Calon istri saya dokter."

"Mba baru pertama kali ke Jakarta ya."

"Saya kuliah kedokteran di Jakarta sampai jadi dokter."

"Mba dan mas nya cantik dan ganteng. Semoga rumah tangganya kelak rukun sampe oma dan opa."

"Amin, terima kasih doanya mba - mba cantik."

Vier langsung menuju rumah mereka di kebon jeruk. Oma Vier Almarhumah adalah orang Ambon, sedangkan opanya orang Jerman sudah meninggal juga. Punya anak hanya satu perempuan, mamanya Vier dan Saviera yang juga sudah meninggal. Pukul satu siang mereka tiba di rumah kediaman Vier dan kakaknya.

"Ayo masuk sayang. Selamat datang di keluarga kami."

"Terima kasih kak." Saviera langsung memeluk dan mencium Alona.

"Bro, keren banget. Cocok banget."

"Terima kasih usi non."

Vier mengeluarkan koper mereka. Dan memasukan ke kamar. Selesai berdoa, Saviera kembali ke kantor menggunakan motornya.

"Mas, saya tidur dimana?"

"Ya di kamar ?"

"Terus kamu dimana?" Vier mendekat kearah Alona, "sekamar dengan kamulah."

" Mas kitakan belum suami istri."

"Kita sudah melakukan hubungan suami istri, kamu masih ingatkan?"

"Mas, kamu waktu itu karena pengaruh obat dan aku tidak rela melakukan dengan wanita lain. Sekarang kamu sehat, jadi tahanlah sedikit."

"Ade, kamu kan dokter tentu, kamu tahu bagaimana rasanya kalau sudah perna melakukan hubungan terlarang yang nikmat itu." Alona tertawa karena pacarnya, calon suaminya begitu cerewet. "Mas ingin sekali, kepala ini pusing, tetapi mas mau melakukan kalau ade ijinkan." Zoe tersenyum.

"Kita tidur bersama, mas boleh peluk dan cium. Tetapi belum bisa melakukan yang itu." Meskipun Vier sedikit kecewa, namun lebih baik begitu bisa tidur sambil memeluk dan cium. Karena kelelahan, mereka berdua tidur sampai pukul tujuh malam.

Saviera pulang kerja langsung menyalakan lampu dan membuka pintu kamar adeknya dilihat mereka berdua sedang tertidur lelap dengan Vier memeluk calon istrinya. Vier kaget bagun. Namun diberi tanda agar Vier diam, kasihan melihat calon adik iparnya yang kelelahan tertidur pulas. Setelah membersihkan dirinya Vier keluar mencari kakaknya.

"Usi non kita makan bertiga diluar saja ya."

"Berarti usi ngak usah masak." Aroma harum shampo, sabun, handbody dan parfum Alona sangat harum.

"Usi, mau masak apa ade bantu ya?"

"Sayang sekali, usi maunya makan diluar bareng kamu dan adekku ini. Terima kasih ya, sudah mau manggil usi ngak mba lagi."

"Saya ngak tahu kalau usi ada darah ambonnya, sama seperti saya dari mama."

1
Tuxedo Mask
Gemes banget 😍
Ceisye: terima kasih 🙏🙏🙏
total 2 replies
Elysia
Gak bisa berhenti baca
Ceisye: 😊😊😊 terima kasih
total 2 replies
Devan Wijaya
Bikin galau.
Ceisye: terima kasih sudah membaca semoga bab selanjutnya juga suka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!