NovelToon NovelToon
CEO AND ME

CEO AND ME

Status: tamat
Genre:Perjodohan
Popularitas:5.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Dewi Mutia

Seorang wanita bernama Tania dijodohkan dengan teman masa kecilnya bernama Ikrar Abraham. Mereka berdua sama - sama saling mencintai. Namun, mereka mulai terpisah saat Ikrar melanjutkan pendidikannya di luar negri.

Saudara tiri Tania yang menginginkan semua milik Tania termasuk Ikrar, lelaki yang dijodohkan Tania, berusaha memisahkan mereka berdua. Bahkan demi melancarkan niat jahatnya itu. Ia dan ibunya mengusir Tania dari Rumah besarnya.

Saat Ikrar kembali untuk menikahi Tania, ia sudah tidak mendapatkan Tania di rumah besar keluarga Tania. Demi perjodohan antar keluarga, Ikrar harus bertunangan dengan Belinda, saudara tiri Tania.

Sementara Tania kini hidup sebagai wanita miskin yang tidak punya apa - apa.

Untuk mendapatkan uang biaya hidupnya, ia harus bekerja apa saja bahkan ia rela mengubah penampilannya menjadi wanita culun saat mulai bekerja sebagai asisten Ikrar. Tidak sampai disitu saja, Ikrar bahkan sering menghina dirinya sebagai wanita bodoh, pengganggu dan wanita penggoda.

Apa yang sebenarnya terjadi pada Tania sampai ia harus menyembunyikan jati dirinya dari semua orang?

Apa yang akan dilakukan Ikrar saat ia tahu kalau wanita yang sering ia hina adalah wanita yang sangat ia cintai?

Simak yuk.

IG: @dewimutiawitular922

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Mutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 25 Ternyata Tania asistenku adalah An an

Ikrar mengendarai mobilnya menuju alamat rumah Tania yang diberikan Nyonya Maya. Dengan ekspresi gelisah dan ketidak sabarannya membuat ia semakin mempercepat laju mobilnya. Ia gelisah, tidak sabar, dan sangat penasaran ingin melihat Tania. Hatinya merasa tidak tenang. Ia bahkan selalu menghela nafasnya, karena merasa gugup mau bertemu dengan Tania.

Kini mobil Ikrar sampai di depan kontrakan lama Tania setelah perjalanan beberapa menit ke rumah Tania. Ia segera turun dari mobil, dan berlari menghampiri rumah Tania. Ia mengetuk pintu rumah Tania beberapa kali tanpa jeda, karena ketidak sabarannya itu.

Namun, ia tidak mendapat jawaban dari rumah Tania. Tidak ada orang di rumah itu. Tania dan keluarga angkatnya baru saja pergi meninggalkan rumah kontrakannya.

“Kenapa tidak ada yang membuka pintunya. Apa tidak ada orang di rumah ini?” gumam Ikrar yang semakin terlihat gelisah.

Tanpa sengaja, Axel kembali mendatangi rumah Tania. Ia masih berpikir kalau Tania masih ada di rumahnya. Tadinya ia memang belum mau meninggalkan rumah Tania, namun Manda memaksanya pulang.  Dan akhirnya ia kembali datang ke rumah Tania, karena ia berencana untuk membantu Tania pindahan, sekaligus mengantar Tania pergi, namun ia juga terlambat sama seperti Ikrar.

Ikrar terkejut saat melihat Axel turun dari motornya. Sebenarnya, apa yang dilakukan Axel di rumah Tania? Pikirnya.

“Apa yang kau lakukan disini?” tanya Axel saat ia berjalan menghampiri Ikrar.

“Seharusnya aku yang tanya. Sedang apa kau disini?” tanya Ikrar, tanpa menjawab pertanyaan Axel, malah bertanya sambil mengerutkan keningnya melihat Axel.

Axel terlihat diam di depan Ikrar, tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan dari Ikrar.

“Jangan bilang kalau kau tahu tentang Tania selama ini. Dan kau menyembunyikan dariku!” kata Ikrar kembali bicara pada Axel saat melihat Axel diam membisu.

“Ya, aku memang tahu kalau Tania masih hidup!” ucap Axel tanpa basa basi.

Ikrar langsung memegang kerah baju Axel dengan ekspresi marah menatap sepupunya itu, kemudian berkata: “Brengsek ... kenapa kau tidak katakan padaku selama ini, hah? Kenapa kau menyembunyikannya dariku?” Terdengar suara Ikrar yang meninggi bicara pada Axel.

“Buat apa aku katakan padamu. Sementara kau saja tidak peduli dengannya. Ingat, kakak sudah bertunangan dengan Belinda. Tidak pantas kakak mencari – carinya lagi. Dia bukan siapa – siapa lagi bagimu!” kata Axel tegas.

“Kau tidak usah ikut campur urusan pribadiku. Itu urusanku. Aku sendiri kecewa padamu, karena sudah menyembunyikan Tania dariku!” tegas Ikrar.

“Kakak ... aku punya hak untuk bicara seperti itu untuk mengingatkanmu, karena aku menyukai Tania sejak dulu. Dan mulai sekarang, aku yang akan melindungi Tania. Kau tidak pantas mencari orang yang tidak punya hubungan lagi denganmu!” tegas Axel kembali pada Ikrar, kemudian mendorong Ikrar yang masih memegang kerah bajunya.

Ketika Axel mengungkapkan perasaannya tentang Tania, Ikrar kembali teringat dengan Tania asistennya yang dibawa Axel ke pesta ulang tahun ibunya. Ia menatap Axel dengan matanya yang tajam, terkejut menyadari tentang Tania yang menjadi asistennya.

“Apa Tania yang kau bawa ke pesta itu adalah An ... an? Apa Tania asistenku adalah An an” tanya Ikrar dengan suaranya yang terdengar gemetar, seakan ia tidak bisa terima mengenai kenyataan tentang asistennya. Ia tidak bisa mempercayai pikirannya.

“Iya ... dia Tania yang sering kau panggil An an. Dia wanita yang kalian hina di pesta kemarin!” jawab Axel.

Seketika Ikrar memegang kepalanya dengan wajahnya yang tidak percaya. Ia berjalan mundur dengan tubuh yang tidak bisa berdiri tegak. Ia terus menunjukkan ekspresi syok di depan Axel dan seketika wajahnya berubah tertawa keras. Tawanya bukan tawa bahagia, tapi tawa yang ia tunjukkan seakan mengejek dirinya sendiri sampai membuat Axel kaget melihatnya. Ia menertawakan dirinya sendiri yang bodoh, tidak bisa mengenali Tania, bahkan selalu menatap Tania dengan penuh benci.

“Apa kau tidak waras?” tanya Axel serius menatap Ikrar yang tertawa, namun wajahnya terlihat tertekan.

Ikrar menghentikan tawanya, kemudian menjatuhkan dirinya ke bawah. Ia duduk bersandar di pintu rumah Tania, menundukkan kepalanya dengan wajahnya yang berubah sedih. Tubuhnya bahkan gemetar mengingat tentang perlakuannya selama ini pada Tania yang selalu ia bentak, ia hina, ia suruh melakukan apapun jika ia tidak suka dengan wanitau itu. Ia duduk diam dengan terus mengatur nafasnya, menenangkan emosinya.

Ia mengangkat kepalanya sambil menghela nafasnya melihat Axel yang berdiri di depannya, kemudian berkata: “Ternyata Tania asistenku adalah An - an. Aku benar – benar kejam. Kenapa aku tidak menyadarinya? Kenapa aku selalu mengatakan hal buruk di depannya? Aku sudah sangat menyakiti perasaannya selama ini. Dia bahkan menerima ketidak adilan di rumahku sendiri. Bagaimana aku harus menghadapinya? Aku sangat malu!”

Axel hanya bisa bernafas panjang mendengar ucapan Ikrar tanpa menjawab semua yang dikatakan Ikrar di depannya.

“Kau tahu Tania tidak ada disini bukan? Dia menyerahkan surat pengunduran dirinya pada Manda!” kata Ikrar kembali bertanya pada Axel.

“Tania sudah pindah. Tadi pagi aku sempat datang kesini, tapi aku balik lagi, karena mau melihat dia pergi. Dan ternyata aku terlambat!” jawab Axel.

Ikrar kembali berdiri di depan Axel, kemudian berkata: “Lalu, dimana dia sekarang? Aku ingin bertemu dengannya. Dia pasti sangat terluka karena diriku!”

“Kakak ... tolong biarkan dia hidup tenang. Dia pergi dari sini, karena dia tidak mau di hina lagi oleh kalian. Dia sudah cukup menderita!” jawab Axel.

Ikrar memegang kedua bahu Axel, menatapnya dengan serius. “Tidak bisa, aku harus bertemu dengannya. Selama ini aku merindukan dirinya, Axel. Katakan, dimana Tania pindah?” tanya Ikrar dengan suaranya yang terdengar tinggi.

Axel terdiam sejenak menatap Ikrar, kemudian berkata: “Aku tidak tahu!”

“Kau pasti bohong. Ya, kan. Cepat katakan dimana Tania? Sebelum aku marah dan memukulmu!” kata Ikrar menatap Axel marah. “Katakan padaku dimana Tania?” lanjut Ikrar berteriak di depan Axel.

“Aku benar – benar tidak tahu. Kalau kau benar mencari Tania. Kau cari sendiri dia dimana? Jangan tanya padaku. Karena meskipun aku tahu keberadaan Tania. Aku tidak akan mungkin mengatakannya padamu!” kata Axel tegas melihat Ikrar dengan serius.

Ikrar melepaskan cengkraman tangannya dari kerah baju Axel, kemudian memukul wajah Axel dengan keras.

“Brengsek kau!” Ikrar sangat marah mendengar Axel mengatakan itu padanya, apalagi ia tahu kalau Axel baru saja mengatakan perasaannya tentang Tania.

Axel mengusap darah di sudut bibirnya dengan ibu jarinya sambil melihat Ikrar yang menatapnya marah.

“Kau tidak mau katakan padaku, kan, baiklah. Aku cari sendiri Tania. Aku tidak butuh bantuan dari orang sepertimu!” kata Ikrar.

Ikrar pun berjalan meninggalkan Axel yang masih berdiri di depan rumah Tania. Ia menaiki mobilnya dan melaju meningglkan rumah Tania.

Di perjalanan, ia teringat tentang Manda yang merekomendasikan Tania menjadi asistennya. Ia pun segera menghubungi Manda, dan menanyakan dimana Tania asistennya?

Manda mengatakan padanya kalau Tania pindah ke kampung halaman ibu angkatnya, namun Manda tidak tahu jelas dimana rumahnya sekarang?

Ikrar pun menyuruh anak buahnya mencari keberadaan Tania di kampung halaman yang disebutkan Manda.

Tentu saja itu membutuhkan beberapa hari bahkan mungkin berbulan – bulan agar Ikrar bisa menemukan alamat rumah Tania sekarang.

***

Selama dua minggu pencarian Ikrar, kini sudah membuahkan hasil. Beberapa orang suruhannya telah mendapatkan alamat tempat tinggal Tania.

Setelah Ikrar tahu keberadaan Tania, ia segera mendatangi rumah Tania. Ia datang bersama beberapa pengawalnya untuk menemui Tania di rumah barunya.

 

Dan Tania kini tinggal di sebuah kontrakan kecil, yang sederhana. Bahkan ia juga menjalankan bisnis kecil – kecilan dengan menjual kue buatan ibu angkatnya dan buatannya sendiri. Meskipun sangat sederhana, namun ia menikmati hidupnya itu.

 

.

1
iren thezer
alur cerita bagus
Sundari Sekariputi
bgs ceritanya apalagi ada visual gambarnya tambah mantap aj thor 👍👍👍
DewMutt: mampir ya ke novel baruku. istriku Pelayanku 🤗
total 1 replies
Imronah Iim
saya suka karna cerita langsung ke intinya
Sany harum
Kecewa
Bzaa
kerennnnn cerita nya,
Mega Zeen
dasar lemot
Sumarni
ihhhhhh dasar ibu tiri gila harta
anong
ceritanya👍
Siti Fatimah
Makanya elu ceritain apa yg terjadi Oneng biar kesalahpahaman bisa selesai... elu menutupi terus apa yg terjadi gmn c ikrar nggak salah paham hadeuuhhh ribet amat...
Siti Fatimah
Hadeuuhhh gimana mslh mau selesai elunya aja diem Bae...Lo pikir ikrar paranormal yg bisa baca pikiran Lo..
Siti Fatimah
Karena elo Oneng 🤣🤣🤣
Siti Fatimah
Selain lembek cowoknya Oneng 🤣🤣🤣 gampang banget di bodohi ...dia kan CEO ya punya banyak uang kenapa bisa percaya gitu aja dengan semua cerita c Mak Lampir wkwkwk...
Siti Fatimah
Teman tapi saat Tania di hina Lo cuma diem aja wkwkwk...jadi temen macam apa 😅😅
Siti Fatimah
Terkadang kita harus menjadi wanita yg kuat dan berani jangan lembek karena kita tidak bisa terus mengandalkan orang lain apalagi saat yg membela kita nggak ada di sisi kita..jadilah wanita yg strong dan berani jangan menya menye ya jelas harga diri Lo di injak2 terus klo Lo lembek..
Siti Fatimah
Payaahh karakter ceweknya lembek banget dan cowoknya lagi cuma bisa bengong aja 😅😅,,,klo gue dah gue gampar tuch c Mak Lampir...
Hilman damara
bagus banget ceritanya aku suka
Yoga Yoga
aq mampir ngge
Elmiah
cinta memang aneh tahu mencari pasangan yg kita cintai walaupun wajah berubah tapi hati tetap saling rindu
Juan Sastra
mendrama terus...hadeeehh
Sky Blue
Masih mnunggu klanjutn sterusnya😔😔😔👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!