NovelToon NovelToon
Ketika Hati Menyatu

Ketika Hati Menyatu

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Duniahiburan / Selingkuh / Obsesi / Pelakor
Popularitas:21.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

'Kegagalan adalah sukses yang tertunda.'
'Kegagalan bisa jadi pelajaran dan cambuk untuk terus maju menuju sukses.'
Dan masih banyak kalimat motivasi ditujukan kepada seseorang yang gagal, agar bisa bertahan dan terus berjuang.

Apakah kalimat motivasi itu berlaku dalam dunia asmara?

Nathania gagal menuju pertunangan setelah setahun pacaran serius penuh cinta. Dan Raymond gagal mempertahankan mahligai rumah tangga setelah tiga tahun menikah.

Mereka membuktikan, gagal bukan berarti akhir dari kisah. Melainkan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru, lebih bernilai. Lahir dari karakter kuat, mandiri dan berani, setelah alami kegagalan.

Ikuti kisahnya di Novel ini: "Ketika Hati Menyatu"

Karya ini didedikasikan untuk yang selalu mendukungku berkarya. Tetaplah sehat dan bahagia di mana pun berada. ❤️ U. 🤗

Selamat Membaca
❤️🙏🏻💚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. KHM

...~•Happy Reading•~...

Ke esokan pagi, Raymond bangun lebih siang dari biasanya, karena dia akan bertemu client sebelum ke kantor. Dia keluar kamar untuk ambil air mineral. "Titin, saya sudah bisa sarapan?" Tanya Raymond di ruang makan.

"Sudah bisa, Pak. Mau saya siapkan sekarang?"

"Iya. Siapkan saja. Saya sarapan dulu." Raymond langsung duduk menunggu, karena dia ingin sarapan sebelum mandi.

"Ini, Pak. Silahkan." Titin meletakan roti tawar dengan berbagai isian selai dan daging ayam yang sudah dipanggang, juga telur mata sapi setengah matang, dilengkapi dengan air jeruk hangat.

"Terima kasih. Kau sudah pergi ke pasar?" Tanya Raymond yang melihat disajikan sayuran segar dan daging.

"Iya, Pak. Sudah biasa, habis Sholat Subuh, tidak bisa tidur lagi, jadi ke pasar saja." Titin menjelaskan sambil tersenyum.

"Ok. Kau sudah sarapan?"

"Belum, Pak. Tunggu bapak dulu. Tapi tadi sudah minum teh manis."

"Habis saya sarapan, kau sarapan, sebelum kerja yang lain." Ucap Raymond sebelum tunduk bersyukur.

"Iya, Pak. Terima kasih." Titin sangat senang bercakap-cakap dengan majikannya, karena selain sangat tampan, juga hangat.

Kadang dia bertanya dalam hati, mengapa majikannya tidak jadi bintang film saja. Tapi dia juga meralat sendiri dalam hati. 'Nanti Pak Ray makin sibuk di luar rumah dan jarang pulang, juga pusing hadapi fans. Lebih baik seperti sekarang, tidak diganggu banyak orang.'

Setelah sarapan, Raymond menuju kamar utama untuk mengambil outfit. Ketika mendapati pintu kamar dikunci seperti yang dibilang Belvaria, Raymond tidak mengetok atau memanggil minta dibuka.

Dia berbalik menuju garasi. Tidak lama kemudian dia membawa kotak perlengkapan alat-alat tukang, lalu dengan cepat tanpa suara dia melepaskan pintu.

"Raymond. Kau lakukan apa?" Belvaria yang sudah bangun dan bersandar di bantal sambil menunggu kedatangan Raymond, dengan pakaian tidur seksi, jadi terkejut melihat Raymond melepaskan pintu dan sandarkan ke dinding kamar.

"Kau tidak tahu ini apa?" Raymond balik bertanya sambil menunjuk pintu kamar yang sudah terbuka tanpa tutup.

"Kau tidak bisa ketok?" Belvaria berkata dengan mata membulat.

"Beli cotton bud yang banyak buat bersihin kuping. Aku bilang, coba saja dan kau malah lakukan, pintu dikunci."

"Kau boleh seenaknya kunci pintu kamar tamu, tapi aku tidak boleh?" Belvaria tidak terima.

Raymond yang sudah siap beradu, jadi berdiri kokoh dengan kedua tangan di panggul. "Kau mau apa masuk kamar tamu?" Pertanyaan Raymond membuat Belvaria kelabakan, karena tidak punya jawaban. Walau panik, dia tidak mau kalah dari Raymond. Dia terus berpikir untuk bisa melawan.

"Kau sendiri, mau apa masuk ke kamar ini?" Pertanyaan Belvaria membuat dia terlihat bodoh.

"Kau tidak tahu tujuanku harus masuk kamar ini?" Raymond bertanya dan berjalan menuju lemari pakaian untuk mengambil outfitnya ke kantor.

Belvaria yang melihat Raymond ke lemari pakaian hampir memukul kepalanya dengan telapak tangan. Tapi karena sudah lepas bicara, dia harus menjaga gengsi. "Kalah begitu, mengapa tidak pindahkan saja sekalian pakaianmu ke sana..." Namun ucapannya menggantung, karena melihat reaksi tidak terduga dari Raymond.

"Iya..!" Jawab Raymond singkat, agar tidak mendengar banyak kata atau kalimat yang dilontarkan Belvaria dan memancing emosinya.

Tanpa berkata apa pun lagi, Raymond berjalan keluar kamar sambil membawa outfit. Hal itu menimbulkan amarah Belvaria. "Raymooond...." Teriak Belvaria sebelum Raymond menghilang dari pandangan.

"Kau lagi latihan akting jadi pasangan tarzan?" Raymond berdiri di depan pintu kamar yang tidak berpintu dengan wajah kaku.

"Kau jangan pura-pura tidak tahu. Gimana pintu itu?" Tanya Belvaria dengan nada suara tidak diturunkan sambil menunjuk pintu kamar yang disandarkan ke dinding.

"Kau yang bereskan. Supaya belajar dengar omongan orang lain." Raymond melangkah keluar.

Namun dia berbalik lagi dan melihat Belvaria yang sudah berdiri dari tempat tidur. "Kalau kau teriak namaku sekali lagi, kau akan lihat, apa yang aku lakukan padamu." Ucapan Raymond membuat Belvaria yang hendak berteriak, langsung cuuup. Diam dengan mata membulat.

Dia berdiri seperti arca, karena tidak menyangka Raymond akan mengancamnya lagi. Dia tidak meneruskan niatnya untuk melawan atau berteriak, karena melihat yang dilakukan Raymond pada pintu.

Raymond berjalan ke kamar tamu sambil geleng kepala, karena Belvaria seperti anak-anak yang tidak dituruti keinginannya. Dia meletakan outfit ke kantor di atas tempat tidur, lalu mengunci pintu kamar sebelum mandi.

Tidak lama kemudian, dia keluar dari kamar sudah dalam keadaan rapi. Dia menuju belakang sebelum ke garasi. "Titin, tinggalkan itu sebentar." Ucap Raymond yang melihat Titin sedang membersihkan perabot di dapur.

"Oh, iya, Pak." Titin segera mengeringkan tangan dan mendekati Raymond di ruang makan.

"Nanti kalau Ibu keluar rumah hari ini, tolong keluarin semua pakaian saya dari lemari di kamar. Jas dan kemeja gantung di lemari kamar tamu. Yang lain letakan saja di atas tempat tidur." Raymond berkata pelan, agar Titin mengerti maksudnya.

"Oh, iya, Pak. Ada lagi, Pak?" Tanya Titin yang mulai mengerti situasi ketika mendengar Raymond bilang, nanti Ibu keluar. Berarti dia harus tunggu.

"Pintu kamar utama dibiarkan begitu saja. Biarkan Ibu yang tangani." Raymond tetap membahasakan ibu kepada Belvaria, agar Titin tetap berlaku sopan. Raymond tidak mau Titin bermasalah dengan Belvaria.

"Baik, Pak." Jawab Titin walau tidak mengerti maksud Raymond tentang pintu.

"Ok. Hati-hati di rumah. Kalau ada apa-apa, telpon saya." Ucap Raymond sebelum meninggalkan ruang makan.

"Iya, Pak. Bapak juga, hati-hati." Titin tidak tahu yang sedang terjadi. Tapi dia bisa merasakan, sedang terjadi perang dingin dalam rumah.

Ketika Raymond berjalan ke ruang tengah, telponnya bergetar. Dia segera merespon, saat melihat nama sekretarisnya di layar ponsel. "Iya, Ance. Gimana?" Tanya Raymond sambil berdiri.

"Pak Ray sudah jalan?"

"Belum. Ini baru mau jalan. Ada apa?"

"Begini, Pak. Tadi ada telpon dari seseorang minta nomor telpon Pak Ray. Tapi saya belum kasih."

"Siapa yang telpon?" Alis Raymond bertaut.

"Orangnya bilang mantan agency Pak Ray."

"Mantan agency? Siapa namanya?"

"Mr. Franklin, Pak."

"Mr. Franklin? Tolong simpan nomor telponnya. Kalau telpon lagi, bilang nanti saya hubungi." Ucap Raymond serius, lalu berjalan cepat ke garasi.

Tanpa disadari Raymond, Belvaria yang sudah keluar kamar untuk sarapan mendengar pembicaraannya. Dia segera kembali ke kamar untuk mengambil ponsel.

Ketika melihat tidak ada panggilan dari agency lama seperti Raymond, Belvaria terdiam sambil melihat pintu kamar tak berpintu. 'Apa benar yang dibilang Poket?' Belvaria ingat yang dikatakan asistennya tentang model senior mau turun gunung.

'Mengapa hanya hubungi Raymond dan aku tidak? Walau aku sedikit lebih muda dari Ray, tapi aku sama senior dengannya di dunia model.' Belvaria jadi duduk di tempat tidur sambil otak-atik ponsel. Dia tahu Mr Franklin adalah pemilik agency yang berpengaruh di Eropa, mantan boss mereka.

...~_~...

...~▪︎○♡○▪︎~...

1
🍁𝗨𝗺𝗺𝗮💃🆂🅾🅿🅰🅴❣️
Calon ulat bulu ini gak main-main ya sudah mempersiapkan diri dengan berbagai cara dan menggunakan kedekatan orang tua sebagai senjata juga, bagus Reymond bentengi dirimu dengan kuat dari si Vania
𝐘𝐖💋𝐀𝐍𝐍𝐈𝐕④🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Iya lh, masa Cwo skelas Ray yg udh mlanglang buana smpe ke LN gk tau 🤭🤭🤭
🍁Hermina🧣❣️
eh, vania akan jadi ulat bulu? kak Yuli dan kak Umma harus tahu ni 🙈 peluk @𝐘𝐖💋𝐀𝐍𝐍𝐈𝐕④🅚🅙🅢👻ᴸᴷ @🍁𝗨𝗺𝗺𝗮💃🆂🅾🅿🅰🅴❣️ 🙊
🍁𝗨𝗺𝗺𝗮💃🆂🅾🅿🅰🅴❣️: Sudah ngintip kak Her, semoga tidak berhasil si ulat bulu nya
total 2 replies
🍁Hermina🧣❣️
Vania ini pikir babang ray seperti remaja dulu kali ya. istrinya yang cantik jelita saja dilepasin pintu 🙈 wwkkkk.🙊
𝐘𝐖💋𝐀𝐍𝐍𝐈𝐕④🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Hny alasan klasik Vania ini
🍁Hermina🧣❣️: memang yg beginian suka melata di mana2 ya kak Yuli 🙊🙈
total 3 replies
𝐘𝐖💋𝐀𝐍𝐍𝐈𝐕④🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Wahhh, jgn nantangin Singa yg sedang Santuy
🍁𝗨𝗺𝗺𝗮💃🆂🅾🅿🅰🅴❣️
Vania sudah tau kan sifat Reymond kenapa kamu memancing nya, apa kamu tidak takut langsung ditolak nya sebelum rencana mu dibicarakan, jangan sampai kamu jadi pelakor ya
🍁𝗨𝗺𝗺𝗮💃🆂🅾🅿🅰🅴❣️: Iya kak Her mau jadi pelakor terang-terangan kelihatan nya kak
total 2 replies
🍁Hermina🧣❣️
asyik. ada saingan belva. siap2 saja belva kalau gak sadar2 juga 🙈
🍁𝗨𝗺𝗺𝗮💃🆂🅾🅿🅰🅴❣️
Belva kamu sudah dinasehati banyak-banyak oleh asisten mu tetapi tetap tidak mau mendengarkan, setelah nya apa ya yg mau dilepas Reymond, jangan sampai Belva buat ulah kalo Reymond ketemu Vania
🍁Hermina🧣❣️: oh iya ya, Kak. kita tunggu saja 🙊🙈
total 3 replies
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
Nathania ini terlalu baik jadi orang sampai mikirin tunangannya si biang kerok buaya buntung dipikirin juga padahal kalian berdua itu diselingkuhi benar apa yang dikatakan Amel jangan diingat ingat lagi life must go on Thania 💪
Rahmawati
lanjutttt
Rahmawati
keputusan thania udH tepat, mending menghindar dulu daripada ikutan gl waras kayak andy
🍁Hermina🧣❣️
teman yang baik, tetap saling peduli dan sedih kalau tidak tahu kabar. amel dan thania terus begitu ya 🫶❣️
🍁𝗨𝗺𝗺𝗮💃🆂🅾🅿🅰🅴❣️
Hatimu terlalu lembut Nathania bener kata Amel kamu tidak menyakiti siapapun justru kamu yg dikecewakan oleh si biang itu tuh
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
keputusan yang diambil Nathania sangat tepat dengan pulang ke kampung halaman karena kalo tidak sepertinya Andi akan terus merecoki hidupnya dan sekarang mulai mengurus warung peninggalan almarhum kedua orang tuanya yang sama Nike sudah diberikan ke Thania
🍁💃Katrin📙📖📚❣️: Waaaah.. 👍🏻❤️ Makasih dukungannya K♡ ..🙏😍🤗
total 1 replies
𝐘𝐖💋𝐀𝐍𝐍𝐈𝐕④🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Cwo sperti Andy, kita buang lsng ke TPA 🤭🤭🤭
🍁💃Katrin📙📖📚❣️: Wwwaaaah 🤭eehhm 👍🏻❤️ Makasih 4 all Kak 🙏😍🤗
total 1 replies
🍁Hermina🧣❣️
ini andy sekarang baru mau kejar2 thania. baru tahu rasa ditinggal. kemarenan batal janji suka2. benar amel kapok.🙊🙈
🍁💃Katrin📙📖📚❣️: Makasih dukungannya K♡ ..🙏😍🤗
total 1 replies
🍁𝗨𝗺𝗺𝗮💃🆂🅾🅿🅰🅴❣️
Lah itu si Andy kenapa jadi rajin banget ya nungguin Nathania ditempat kerjanya yg dulu, gimana rasanya sekarang Andy enak kan diabaikan, waktu dulu saja seenaknya sendiri giliran sekarang orang nya gak ada nungguin aneh tuh orang
🍁𝗨𝗺𝗺𝗮💃🆂🅾🅿🅰🅴❣️: Kembali kasih kak 😍😍
total 2 replies
𝐘𝐖💋𝐀𝐍𝐍𝐈𝐕④🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Nh lho, cian, Mantan Bos hny mnghubungi Ray kn
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
Raymond sudah mulai memperlihatkan taringnya dengan menyuruh Titin memindahkan semua pakaian ke kamar tamu setelah Belva pergi nanti buat tau rasa luuuu Belva jadi wanita seorang istri kok ga mau patuh sama aturan suami huh😏🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!