mengisahkan tentang mantan pacar yang berubah menjadi saudara tiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dilafnp, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
guru les, Varo.
"VARO!!" Mia terkejut melihat Varo ada didepan rumahnya. "lo ngapain disini?" lanjut Mia bertanya.
Varo dengan wajah tak kalah terkejut hanya bisa menatap Mia tanpa bisa berkata kata.
"jadi lo guru les yang dipesen ayah gue?" ucap Lucas santai sambil berdiri di belakang Mia.
"kalian??" Varo yang matanya membelalak, menatap Lucas dan Mia bolak balik.
Melihat rahasianya ketahuan, Mia buru-buru menarik tangan Varo masuk ke dalam rumah.
Mia ingin bicara empat mata dengan Varo.
"Mia.. kok lo bisa ada disini? lo serumah sama Lucas?? kalian tinggal bareng?" tanya Varo dengan wajah kebingungan.
Dengan cepat Mia langsung menggelengkan kepalanya. "nggak!! gakk gitu.." jawab cepat Mia.
"..." Varo diam, mencoba menyimak ucapan Mia dengan benar.
"sebenarnya, gue sama Lucas itu saudara.." ucap Mia pelan.
mendengar jawaban Mia, bukannya membantu, malah uty membuat Varo semakin bingung.
"lo sama Lucas saudaraan?? jadi sebelumnya lo punya hubungan inces?"
"astaga!!! ga gitu......" akhirnya Mia menjelaskan semuanya.
mendengar semua penjelasan Mia akhirnya Varo mengerti.
"sudah selesai??" ucap Lucas yang datang dengan wajah datar.
Sedari tadi Lucas yang berada di ruangan lain mendengar dengan jelas semua percakapan Mia dan Varo.
melihat kedatangan Lucas, Varo berdiri..
"okee.. kalau begitu kita mulai pelajarannya sekarang.." ucap Varo sambil menunjukan wajah serius.
Mia mengangguk, wajahnya seketika menjadi sangat lesu.
Sialan!!! dosa apa gue, sampe hidup gue gini amat!!! ucap Mia dalam hati.
.
setelah mengeluarkan semua materi pelajaran yang dibawanya, Varo yang mencoba profesional memulai pelajarannya.
**
*
*
"segini doang?" ucap Lucas dengan wajah sombong sesaat Varo menyelesaikan kelasnya.
"mm.. mengingat ini pertemuan pertama kita, hari ini saya rasa cukupkan sampai disini saja... untuk pertemuan selanjutnya saya akan mengetes sampai mana pengetahuan kalian tentang pelajaran di sekolah.." ucap Varo sambil merapikan barang barangnya.
Mia mengangguk paham, sedangkan Lucas hanya menunjukan wajah dingin.
*
"Varo.. jangan lupa janji lo tadi ya.. bukan gue ga suka sama pernikahan mama gue, tapi gue rasa ga etis aja kalau sampai temen temen sekolah tau kalau gue sama Lucas tinggal serumah.." ucap Mia dengan suara pelan saat dia menghantarkan Varo kedepan pintu.
Varo tersenyum. "tenang aja.. gue juga ga mau kalau sampai semua orang tau kok.."
"mm.. makasih ya.." Mia menunjukan senyum dibibirnya.
"Mia, setelah liat situasi lo sekarang, gue akhirnya ngerti kenapa lo susah moveon dari Lucas.. kalo lo mau.. kita bisa mulai lagi dari awal.." ucap Varo lembut. "gue yakin, dengan usaha bersama, gue bisa buat lo bener-bener moveon dari dia.." lanjut Varo berucap.
"...." Mia terdiam, matanya membelalak mendengar semua ucapan Varo.
"Mia.. lo mau ga balikan sama gue?" ucap Varo sekali lagi.
mendengar itu, Lucas yang sedari tadi mendengar semuanya tidak bisa menahan dirinya lagi.
"NGGA!!!" ucap Lucas sambil menutup kasar pintu tepat didepan wajah Mia dan Varo.
kemudian, Lucas langsung saja menarik tangan Mia.
"Lucas!! lo ngapain!!" ucap Mia sambil melepaskan tangan Lucas.
setelah kedua orang itu tarik tarikan dari pintu masuk, ruang tamu, sampai ke dapur, Lucas akhirnya tidak bisa lagi menahan tangan Mia.
"Lucas!! lo jangan gila!! lo mau apa, hah!!!" ucap Mia marah.
"Mia... gue ga bakal biarin lo balikan sama Varo.." ucap Lucas dengan suara serak dan wajah serius.
kemudian Lucas langsung mendekatkan dirinya, mencoba memeluk Mia dan menciumnya.
Namun Mia tentu saja dengan cepat mendorong tubuhnya.
"jangan gila!! lo mau apa, hah!!" ucap Mia dengan wajah serius bercampur ketakutan.
"Mia.. udah gue bilang sebelumnya, gue ga bisa liat lo sama cowok lain.." ucap Lucas dengan suara sendu.
"sakit lo ya!! apa hak lo ngatur ngatur gue!! gue ga butuh restu dari lo buat nikah ya!!!" ucap Mia masih dengan suara kesalnya.
mendengar Mia mau menikahi orang lain, emosi Lucas tentu saja langsung terpancing.
Lucas langsung memojokan tubuh Mia ke dinding. "lo mau nikahin siapa? Varo?! jangan harap Mia.." ucap Lucas dengan suara dan eksepsi yang sangat menakutkan.
Mia tertegun, merasa sedikit ketakutan, namun tangannya tetap saja berusaha mendorong tubuh Lucas.
"Lucas!! udah gue bilangin!! jangan gilaaa!!! bentar lagi orang tua kita pulang!! gue ga mau mereka liat kita dalam keadaan aneh.."
Lucas tersenyum miring. "berarti kalau ga ada mereka, lo mau?" ucap Lucas penuh kata ambigu.
"nggak!! lo kalau mau gila sama pacar lo aja sana!! kan sekarang udah ada dia!! jangan libatin gue lagi!!"
"...." Lucas terdiam.
Mia tersenyum miring, mengejek. "diem kan lo!! memang dasar brengsek!! sana sini disikat semua!!" ucap Mia mengejek Lucas.
"denger ya!! mulai sekarang jangan pernah lo sentuh sentuh gue lagi!! gue ga sudi ada ikatan apapun lagi sama lo!! lo bukan mantan gue!! lo itu abang gue sekarang!!" ucap Mia tegas sambil berlalu pergi kearah tangga menuju lantai 2.
"selain lo, seumur hidup gue ga pernah sama cewek lain, Mia.." pekik Lucas dengan suara serius.. "gue juga tau lo kayak gitu, gue inget pas malem pertama kita.. saat itu lo nangis karna kesakitan.. lo sampe jambak rambut gue kuat banget, sampai sampai rasanya kulit kepala gue mau copot.." lanjut Lucas berucap.
mendengar itu, langkah kaki Mia langsung terhenti.
"Mia, tubuh gue cuma mau sama lo.. gue yakin, lo juga sebenarnya kayak gitu kan?.. lo ga bisa selamanya ngindari gue gini.." lanjut Lucas masih mencoba meyakinkan Mia.
namun Mia bukannya senang, malah merasa semakin kesal.
"cuma tubuh?!!" ucap Mia dengan nada kesal dan senyum mengejek melirik ke arah Lucas.
Lucas yang tau dia salah bicara, mencoba membenarkan ucapannya, namun Mia yang sudah muak dengan semua omong kosong Lucas, tidak peduli lagi.
Mia langsung berlari naik ke lantai 2, memasuki kamarnya dan menguncinya.
"Mia.. Mia... dengerin gue dulu..." Lucas berusaha mengejar.
mengetuk ngetuk pintu kamar Mia, namun Mia enggan memberi Lucas kesempatan.
untunglah kejadian itu tidak lama, karna tak lama kedua orang tua mereka pulang.
"Lucas... Mia...." ucap Mama dan Ayah memanggil serempak.
Lucas buru-buru turun, menyambut mereka..
Sementara Mia, semalam itu mengurung diri dikamarnya.
...****************...
