WARNING❗
Cerita ini, buat yang mau-mau saja, TAK WAJIB BACA JUGA
Mengandung banyak Flashback
Banyak nama tokoh dari novel-novel pendahulu mereka
Slow update
Alur lambat
So, yang gak suka silahkan cabut, dan berhenti sampai di sini ❗
⚠️⚠️⚠️
Kenzo akhirnya menerima permintaan sang bunda untuk menikahi putri sahabatnya semasa SMA.
Tapi ternyata gadis itu adalah adik tiri Claudia mantan kekasihnya. Dulu Claudia mencampakkan Kenzo setelah pria itu mengalami kecelakaan hingga lumpuh untuk sementara waktu.
Bagaimana lika-liku perjalanan pernikahan Kenzo dengan Nada? (yang selisih usianya 10 tahun lebih muda).
Di sisi lain, Nada masih terbelenggu dengan potongan ingatan masa kecil yang mengatakan bahwa ibunya meninggal karena mengakhiri hidupnya sendiri.
Apakah itu benar? Atau hanya dugaan semata? Lantas jika tidak benar siapa gerangan yang telah menghilangkan nyawa ibunya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diam Sama Dengan Marah
#23
Brak!
Kanaka menutup pintu mobilnya, kemudian berjalan mengitari mobil dan duduk di tempatnya. Ia tak menyangka bisa melihat sang adik ipar idaman, dalam perjalanan menuju rumah sakit mengunjungi sang kekasih. Padahal biasanya, berapa puluh kali dalam sebulan ia lewat kampus Nada, tak pernah sekalipun seberuntung ini.
Sementara Nada terlihat gugup, gadis itu hanya diam menunduk di tempatnya, sambil memainkan jemari tangannya sendiri. Hujan mulai turun, lembut, semakin lama semakin deras.
Tiba-tiba— Kanaka mencondongkan tubuhnya, bahkan tangan kanannya terulur hendak memeluk Nada.
“Kak, mau apa?!” jerit Nada kaget, gadis itu berjingkat merapat ke arah pintu.
Tapi Kanaka malah tertawa. “Aku cuma mau memasangkan seatbelt,” ujarnya.
Nada bernafas lega di tengah tubuhnya yang tak bisa rileks seperti ketika berada di mobil suaminya sendiri. “Maaf, aku membuatmu kaget?” tanya Kanaka dengan suara lembut, bahkan ia menatap intens wajah Nada.
“I-iya, Kak,” jawab Nada gugup, Ia menghembuskan nafas perlahan, tangannya juga sedikit bergetar ketika memasang seatbelt-nya sendiri.
‘Benar dugaanku, dia masih polos. Kenzo benar-benar bodoh, punya istri secantik ini, tapi masih dianggurin. Hahaha beruntung sekali aku bila bisa mendapatkannya untuk pertama kali’. Kanaka bicara sendiri dalam hati.
Kanaka mulai menjalankan mobil dengan kecepatan sedang, ia bahkan berdoa agar jalanan macet sore ini, agar bisa menghabiskan waktu lebih lama bersama Nada.
“Kenapa pulang sendiri?” Kanaka membuka percakapan, dilihat dari sifat Nada, pastilah gadis itu akan tetap diam sepanjang perjalanan.
“Mas Kenz agak sibuk, pagi tadi dia sudah bilang.”
Kanaka mengangguk. “Pasti sibuk sekali, apalagi Claudia juga di rawat di sana.”
“Apa maksudnya, Kak?” Nada langsung merespon ketika sang suami dihubungkan dengan sang kakak tiri.
“Maksudku, dia kan kakakmu, walaupun bukan kakak kandung.” Kanaka beralasan.
Nada mengangguk paham, dan Kanaka cukup lega ketika Nada tak lagi bertanya. Memang ia melontarkan kalimat tadi hanya untuk memancing reaksi Nada, dan tentu saja reaksi Kenzo setelah bertahun-tahun lalu hubungannya dengan Claudia berakhir.
“Setelah menikah, bagaimana kuliahmu? Kenz tidak mengekangmu, kan?”
“Kuliahku baik, Mas Kenz mendukung, mengantar jemput, kalau tidak sibuk, bahkan beberapa kali dia menemaniku belajar.”
Kanaka tersenyum tipis, “Masih posesif kah dia?”
“Sedikit, tapi wajar menurutku.”
“Kamu baik-baik saja dengan sifatnya yang satu itu?”
“Iya, dan aku tak merasa dirugikan.” Apapun yang Kanaka katakan, Nada tetap berusaha membuat suaminya terlihat baik, agar ia tak terpancing dengan hasutan dari orang luar.
“Kakak sepertinya kenal dekat dengan Mas Kenz?”
“Tentu saja, dia teman sekolahku dan kakakmu ketika SMA dulu, pasti kami saling mengenal dengan baik.”
“Oh, begitu.” Nada menanggapi sekedarnya. Tapi sepertinya Kanaka belum lelah mencoba.
“Dulu kekasihnya sering bercerita padaku, bahwa ia sangat tertekan dengan sikap posesif, dan perhatian Kenzo yang di rasa berlebihan.”
“Berlebihan?”
“Jadi, dia merasa terkekang, karena Kenz sering kesal padanya, hanya karena dia bicara dengan lawan jenis. Bahkan di hari minggu, pria itu tak pernah absen mendatangi rumah kekasih nya.” Kanaka tersenyum sambil menggelengkan kepala.
“Bayangkan, apa enaknya berpacaran seperti itu, bukannya semakin cinta, justru akan semakin muak, bukan?” imbuh Kanaka.
Menurut Nada, diperhatikan itu menyenangkan, karena selama ini ia selalu sendiri, bergerak, diam, atau beraktivitas, selalu sendiri. Tak ada yang menegur, tak ada yang menghiraukan, yang ada Mama Laura selalu sinis bila melihat kehadirannya.
Jika sekarang tiba-tiba mendengar mantan kekasih suaminya di masa lalu, merasa terkekang hanya karena diperhatikan, bukankah itu konyol?
Di perhatikan, artinya seseorang itu di sayang, begitu pula jika posesif, artinya merasa sangat dicintai. Tapi, kenapa itu menjadi masalah?
“Tapi syukurlah jika kamu tidak seperti mantan kekasihnya saat itu.”
“Aku tak merasa bahwa itu hal aneh, justru aku suka. Pada awal berkenalan, aku sama sekali tak melihat senyum di wajahnya, tapi setelah menikah, dia sering tersenyum. Bahkan menurutku malah suka bercanda, ya memang sih, agak posesif, tapi kurasa itu wajar, karena kami sudah menikah.”
Kanaka tak suka mendengar jawaban Nada, namun ia hanya menyimpan rasa tidak sukanya tersebut dalam hati. Sebaliknya, bibirnya tersenyum tipis seolah ikut bahagia mendengar kebahagiaan Nada dipersunting oleh Kenzo.
“Maaf, ya, tak berani jalan cepat, hujannya terlalu deras.” Kanaka sangat bahagia, karena cuaca mendukung usahanya, ia bahkan berdoa agar hujan jangan dulu reda, agar bisa lebih lama bersama Nada.
“Iya, Kak. Keselamatan tetap nomor satu.” Nada membuka ponselnya, bermaksud mengabari suaminya, ternyata benda tersebut sudah tewas, karena pagi tadi ia lupa membawa pengisi daya, jadi selama di kampus tadi ia sama sekali tak mengisi daya ponselnya.
Waktu terus berlalu hujan deras membuat lalu lintas ibu kota cukup padat, hingga menjelang maghrib, mobil Kanaka baru berhenti di depan rumah mewah keluarga Dewanto.
Dan surprise bagi Nada karena ia melihat suaminya masih menunggu di depan teras rumah, wajahnya dingin datar tak menampakkan emosi apa-apa.
“Apa kamu tak ingin tahu, siapa mantan kekasih suamimu?”
Pertanyaan Kanaka seperti angin lalu di telinga Nada, atmosfer di sekitarnya seolah terhenti, ia hanya menatap tubuh suaminya yang berjalan semakin dekat hingga keluar dari gerbang rumah dengan payung di tangannya.
Klak!
“Ayo turun.”
Nada seperti manekin yang hanya bisa menurut ketika Kenzo memeluk pundaknya agar air hujan tak membasahi tubuhnya.
Sementara di mobil, Kanaka masih menyeringai melihat wajah Kenz, walau Kenz tak menunjukkan emosi apa-apa, tapi Kanaka tahu pria itu sangat marah.
“Sepertinya ia masih seorang pemarah,” terlebih bila ada yang berani mengganggu miliknya,” gumam Kanaka. “Baguslah, karena perjuanganku baru saja dimulai.”
Kanaka kembali menjalankan mobilnya, tak mendapat ucapan terima kasih, tak masalah baginya, yang jelas ia sudah berhasil menciptakan keretakan antara Nada dan Kenzo.
•••
Sementara itu, setelah tiba di kamar, Kenzo masih enggan bersuara, pria itu segera ke kamar mandi dan membersihkan diri terlebih dahulu.
Tak ada ucapan apa-apa, membuat Nada berpikir bahwa Kenzo tak mempermasalahkannya. Ya sudah, Gadis itu tetap bersikap seperti biasa, meletakkan barang-barangnya di tempat biasa bersama tumpukan buku-buku serta peralatan kuliah lainnya.
Sambil menunggu, suaminya selesai mandi. Nada mengisi daya ponselnya. Tak lama setelah ponsel menyala, Nada melihat rentetan pesan dari kedua sahabatnya, Putri dan Cynthia.
Tentu saja puluhan panggilan tak terjawab dari suaminya, tak mungkin ketinggalan.
Cynthia
📥 Kamu dimana?
📥 Mas Kenz-mu baru saja meneleponku.
📥 Nada, jawab Woooyy!!
📥 Balas pesan ini, kalau kamu sudah sampai rumah, ya? 😟
Putri
📥 Nada, are you okay?
📥 Mas suami nyariin kamu barusan. Kamu udah sampai mana?
📥 Plis lah, jangan bikin aku merasa bersalah. 🥺
Setelah membaca deretan pesan tersebut, Nada duduk lemas. Sekarang ia paham, diamnya Kenzo, bukan karena malas bicara, bukan juga tak ada masalah.
Justru diamnya Kenzo adalah salah satu tanda bahwa suaminya sedang marah.
“Duh, Nada, kamu juga sih, kenapa nolak, pas pagi tadi mau di jemput?!” Nada memarahi dirinya sendiri, kini ia tak tahu harus bagaimana agar emosi suaminya reda. Nasib pengantin baru, belum kenal pasangan, kini sudah ada drama ngambekan.
hmmm siapa kah lelaki yang nabrak pagar? apakah orang suruhan Kanaka itu??
next Thor..